Anda di halaman 1dari 10

LECTURE NOTES

TAXN6042
Introduction to
Taxation (Minor)

Week 8

Income Tax
For Micro Business

TAXN6042 – Introduction to Taxation


LEARNING OUTCOMES

LO 3 : Analyze tax subject and tax object, tax calculation and how to report of miicro
business income tax (PP 23 / Tahun 2018).

OUTLINE MATERI (Sub-Topic):

1. Tax subject of of final income tax for micro business.


2. Tax object of final income tax for micro business
3. Tax rate of final income tax for micro business
4. Time limitation schedule of final income tax for micro business
5. Tax Payment and Report of Final Income Tax for Micro Business

TAXN6042 – Introduction to Taxation


ISI MATERI

Tax subject and time limitation of micro business income tax /


Subjek dan jangka waktu pengenaan pajak PPh UMKM

Subjek pajak
1. Wajib pajak Orang Pribadi
2. Wajib Pajak badan Tertentu
a. Perseroan Terbatas
b. Koperasi, CV dan Firma
Yang menerima atau memperoleh penghasilan dari usaha tidak melebihi 4,8 Milyar dalam 1
Tahun Pajak terhitung sejak:
• Tahun pajak wajib pajak terdaftar, bagi WP yang terdaftar sejak PP 23 Tahun 2018; atau
• Tahun Pajak berlakunya PP ini, bagi WP yang telah terdaftar sebelum berlakunya PP 23
Tahun 2018

Jangka waktu pengenaan.


Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dengan jangka
waktu tertentu yaitu paling lama:
a. 7 (tujuh) Tahun Pajak bagi Wajib Pajak orang pribadi;
b. 4 (empat) Tahun Pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan
komanditer, atau firma; dan
c. 3 (tiga) Tahun Pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk perseroan terbatas.

Bila melebihi Rp 4,8 M pada tahun berjalan atau melewati jangka waktu
Jika pada tahun berjalan peredaran bruto (omset) melebihi Rp 4,8M atau melewati jangka waktu
maka penghasilan yang diperoleh wajib pajak pada Tahun Pajak – Tahun Pajak berikutnya
dikenai ketentuan umum Pajak Penghasilan berdasarkan tarif:
• Pasal 17 ayat (1) huruf (a) bagi Wajib Pajak Orang Pribadi.

TAXN6042 – Introduction to Taxation


• Pasal 17 ayat (2) huruf (a) atau pasal 31E Undang-Undang pajak Penghasilan bagi Wajib
Pajak Badan.

Yang tidak dikenakan berdasarkan PP 23 Tahun 2018


a. Wajib Pajak yang memilih untuk dikenai ketentuan umum Pajak Penghasilan
berdasarkan tarif pasal 17 ayat (1) huruf (a), pasal 17 ayat (2) huruf (a), atau pasal 31E
Undang-Undang Pajak Penghasilan.
b. Persekutuan komonaditer (CV) dan Firma yang:
Dibentuk oleh beberapa WP Orang Pribadi yang memiliki keahlian khusus; dan
Menyerahkan jas sejenis dengan jasa dengan pekerjaan bebas.
c. Wajib Pajak Badan yang mendapat fasilitas PPh:
Pasal 31A UU Pajak Penghasilan
PP 94 Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak
Penghasilan dalam tahun berjalan beserta perubahan dan penggantinya.
d. Bentuk Usaha Tetap (BUT)

Penentuan pengenaan PP
Pengenaan PP ini didasarkan pada peredaran bruto dari usaha 1 (satu) tahun dari Tahun Pajak
terakhir sebelum tahun pajak bersangkutan.

Peredaran bruto merupakan imbalan atau nilai penganti berupa uang atau nilai yang yang
diterima atau diperoleh dari usaha sebelum dikurangi potongan penjualan, potongan tunai,
dan/atau potongan sejenis.

Bagi wajib pajak yang memiliki lebih dari satu tempat usaha, penentuan pengenaan didasarkan
pada jumlah peredaran bruto seluruh gerai atau counter atau outlet atau sejenisnya baik pusat
maupun cabang.

Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Kawin status Pisah Harta datau Memilih Terpisah (MT),
penetuan pengenaan didasarkan dari besarnya peredaran bruto penggabungan usaha suami dan
isteri.

TAXN6042 – Introduction to Taxation


Pengenaan PP ini didasarkan pada peredaran bruto dari usaha 1 (satu) tahun dari Tahun Pajak
terakhir sebelum tahun pajak bersangkutan

Tax object of final micro business income tax /


Objek pajak PPh UMKM

PPh UMKM sesuai PP23/2018 dikenakan atas penghasilan dari kegiatan usaha yang diterima
atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dengan peredaran bruto (omset) tidak melebihi Rp
4,8M dalam 1 (satu) Tahun Pajak.

Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) Tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.

Usaha meliputi usaha dagang, industri, dan jasa seperti jasa pelayanan penginapan (rumah
kos/asrama untuk mahasiswa/pelajar, asrama atau pondok pekerja), toko.kios/los kelontong,
pakaian, elektronik, bengkel, penjahit, warung/rumah makan/restoran, salon, dn usaha lainnya,
baik dilakukan secara langsung atau melalui media online.

Tidak termasuk penghasilan dari usaha yang dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final
sebagai berikut:
a. penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dari jasa
sehubungan dengan pekerjaan bebas;
b. penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri yang pajaknya terutang atau
telah dibayar di luar negeri;
c. penghasilan yang telah dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan tersendiri; dan
d. penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.

Contoh:
Tuan Berkat seorang dokter dan memiliki usaha apotek. Pada Tahun 2018, peredaran bruto dari
memberikan jasa dokter atas nama sendiri diperoleh sebesar Rp2M dan dari usaha apotek

TAXN6042 – Introduction to Taxation


diperoleh sebesar Rp3M dalam 1 (satu) Tahun Pajak.

Meskipun jumlah peredaran bruto Tuan Bermat sebesar Rp5M, penentuan batasan peredaran
bruto hanya berdasarkan peredaran bruto usaha apoteknya, yakni Rp3M (tidak melebihu
Rp.4.8M).

Penghasilan apotek dari usaha apotek Tuan Berkat untuk Tahun Pajak 2019 dikenai PPh final
berdasarkan ketentuan PP Nomr 23 Tahun 2018, sedangkan penghasilan dari jasa dokter dikenai
PPh berdsarkan tarif Pasal 17 ayat (1) HURUF A Undang-Undang Pajak Penghasilan.

Tax rate andtTax base of final micro business income tax /


Tarif pajak dan dasar pengenaan pajak PPh UMKM

Tarif PPh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu sesuai dengan Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018 adalah sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari
peredaran bruto.

Payment and Report of micro business income tax /


Pembayaran dan Pelaporan PPh UMKM

Cara pelunasan dan pelaporan pajak PP 23 Tahun 2018:


1. Setor sendiri
Pelunasan
- Dengan menggunakan Kode Billing, Penyetoran PPh Final menurut PP 23/2018
terutang setiap bulan untuk tempat usaha. Pembayaran dilakukan melalui Bank
Persepsi/Pos, ATM/EDC, Internet Banking.
- Penyetoran dilakukan pada setiap tempat usaha

TAXN6042 – Introduction to Taxation


- Penyetoran dilakukan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak
berakhir.
-
Pelaporan
Dilaporkan setiap tahun pada saat pelaporan SPT Tahunan dengan cara sebagai berikut:
1. Wajib Pajak Orang Pribadi, dimasukkan pada formulir 1770-III (Lampiran II) bagian A
Nomor 16 (Penghasilan lain yang dikenakan pajak final/bersifat final)
2. Bagi Wajib Pajak Badan, dimasukkan pada formulir 1771-IV (lampiran IV Bagian A
Nomor 14 …. Dengan menuliskan “penghasilan Usaha wajib Pajak dengan peredaran
bruto tertentu.
3. Membuat lampiran daftar penghasilan bruto dan pembayaran PPh Final berdasarkan PP
23 Tahun 2018 berdasrkan SSP yang disetorkan.

Contoh:
Wajib Pajak B memenuhi syarat dikenai PPh bersifat final 0,5% pada bulan Februari 2019
memiliki perdaran bruto sebagai berikut:
- Di pasar X (KPP Sleman) sebesar Rp 90.000.000
- Di pasar Y (KPP Yogyakarta) sebesar Rp 70.000.000
- Di Pasar Z (KPP Bantul) sebesar Rp 50.000.000
Nilai PPh disetor adalah :
- 0,5% X Rp 90.000.000 = Rp 450.000 (untuk pasar X KPP Sleman)
- 0,5% X Rp 70.000.000 = Rp 350.000 (untuk pasar Y KPP Yogyakarta)
- 0,5% X Rp 50.000.000 = Rp 250.000 (untuk pasar Z KPP Bantul)
Jadwal pembayaran : paling lambat tanggal 15 Maret 2019.

Jadwal pelaporan paling lambat tgal 30 Maret 2020 jika WP Badalah WP OP, tanggal 30
Aparil 2020 jika WP B adalah WP Badan.

2. Dipotong/dipungut
Pelunasan
Dalam hal bertransaksi dengan pemotong/pemungut, penyetoran PPh Final wajib dilakukan oleh
pemotong/pemungut, dan WP harus mengajukan permohonan ke KPP guna diterbitkan Surat

TAXN6042 – Introduction to Taxation


Keterangan bahwa WP bersangkutan dikenai PPh berdasarkan PP 23/2018. Tata cara pelunasan
ebagai berikut:
1. Penyetoran/pelunsan PPh final 0,5% dapat dilakukan melalui pemotongan/pemungutan
oleh Pemotong/Pemungut Pajak.
2. Besarnya pajak yang dipotong adalah 0,5% dikalikan 0,5% dari peredaran bruto setiap
transaksi.
3. Pemotong pemungut tidak melakukan pemotongan PPh Pasal 21/22/23 selama Wajib
Pajak yang bersangkutan menyerahkan fotokopi Surat Keterangan.
4. Penyetoran menggunakan Kode Billing, Penyetoran PPh Final menurut PP 23/2018
terutang setiap bulanuntuk tempat usaha. Pembayaran dilakukan melalui Bank
Persepsi/Pos, ATM/EDC, Internet Banking paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya
setelah masa pajak berakhir.
5. SSP atau sarana administrasi lain yang dipersamakan dengan SSP merupakan bukti
pemotongan dan pemungutan PPh dan diberikanPemotong/Pemungut kepada Wajib
Pajak yang bersangkutan.

Pelaporan
Pelaporan Pajak dilakukan oleh Pemotong/Pemungut dengan menyampaikan SPT Masa PPh
Pasal 4 ayat 2 ke kantor KPP tempat Pemotong/Pemungut pajak terdaftara paling lambat 20 hari
setelah masa pajak berakhir.

TAXN6042 – Introduction to Taxation


SIMPULAN

1. Pajak berdasarkan PP 23 tahun 2018 dikenakan kepada pengusahan dengan peredaran


bruto tidak melebih Rp 4.800.000.000 dengan tariff 0,5%
2. Peredaran bruto adalah nilai transaksi (omset) dalam sau tahun kalender yaitu Januari
sampai Desmber kecuali Wajib Pajak menggunakan tahun buku berbeda.
3. Pelunasan pajak sesuai PP 23 dapat dilakukan dengan cara setor sendiri dan atau
dipotong/dipungut oleh Pemotng/Pemungut.
4. Pelaporan pajak sesuai PP 23 tahun 2018 yang disetor sendiri dilakukan bersmaan
dengan SPT Tahun WP bersangkutan dengan lampiran peredaran bruto dan pembayaran
PPh Final.
5. Pelaporan pajaka sesuai PP 23 tahun 2018 yang dipotong/dipungut oleh
Pemotong/Pemungut dilakukan setiap Masa SPT PPh Final.

TAXN6042 – Introduction to Taxation


DAFTAR PUSTAKA

1. Siti Resmi. (2017). Perpajakan : Teori dan Kasus (Buku 1). Edisi 10. Salemba Empat.
Jakarta. ISBN: 978-979-061-715-5.
2. Undang – Undang no 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
3. http://www.pajak.go.id
4. Taxbase 6.0

TAXN6042 – Introduction to Taxation

Anda mungkin juga menyukai