Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PEMBERIAN PMT PEMULIHAN GIZI BURUK & GIZI KURANG

A. PENDAHULUAN
Masalah gizi dapat terjadi pada setiap siklus kehidupan, dimulai sejak janin.
hingga menjadi bayi, anak, dewasa sampai usia lanjut. Saat ini Indonesia menghadapi
masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dalam bentuk Kurang energy Protein, kurang
vitamin A, Anemia dan gangguan akibat kurang Iodium dan gizi lebih berkaitan dengan
timbulnya penyakit degenerative seperti Diabetes Mellitus, jantung,hipertensi,dll.
Masalah gizi kurang merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi. Keadaan
tersebut secara langsung disebabkan oleh asupan gizi yang kurang mencukupi gizi balita.
Oleh sebab itu untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi masyarakat tentang anak
balita, pemerintah mengembangkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan
kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan
pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta
mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua macam yaitu Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) pemulihan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
penyuluhan. Memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang
dibutuhkan oleh balita.

B. LATAR BELAKANG
Target RPJMN 2015-2019 adalah penurunan angka prevalensi balita pendek
dari 32.9 % menjadi kurang dari 28% dan balita kurang gizi (BB rendah) turun dari
19.6% menjadi kurang dari 17%. Untuk meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu
hamil dan balita, upaya jangka pendek bidang kesehatan dilakukan upaya
pencegahan dan penurunan Balita gizi buruk dan gizi kurang melalui
kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan GIZI buruk dan gizi kurang dengan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa PMT yang berbahan dasar lokal untuk ibu
hamil.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Puskesmas Kuala Tungkal I membuat
program penanggulangan kepada BalitaGizi Buruk dan Gizi Kurang berupa pemberian
PMT MP-ASI.
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
a. Memberikan pengetahuan tentang makan yang baik untuk Balita
b. Memperbaiki/meningkatkan status gzi Balita, sehingga angka Gizi kurang
menurun
2. TUJUAN KHUSUS
a. Menurunkan angka kejadian Balita Gizi Buruk/Gizi Kurang
b. Memperbaiki Asupan gizi Balita
c. Meningkatkan/memperbaiki status gizi balita

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. KEGIATAN POKOK
Memberikan PMT dan konseling gizi kepada orang tua/pengasuh balita dengan
kasus gizi buruk/gizi kurang
2. RINCIAN KEGIATAN
a. Balita yang terdata, rujukan dari Pustu, Poskesdes, poli KIA, Poli Anak, MTBS,
atau balita yang dibawa orang tua/pengasuh ke puskesmas untuk memeriksakan
kesehatan dilakukan tatalaksanan kasus, dan temu wicara/konseling. Kegiatan
meliputi :
1. Penapisan dilakukan melalui penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi/panjang badan, hasil laboratorium, ada tidaknya penyakit penyerta
2. Penentuan status gizi
a) Gizi Buruk apabila BB/TB, BB/U < -3 SD
b) Gizi Kurang apabila BB/TB, BB/U -3 SD s/d -2 SD
b. Pelayanan gizi
Balita yang mengalami kasus gizi buruk/kurang harus ditangani sesuai dengan
standar dan kewenangan tenaga kesehatan termasuk tenaga gizi. Pelayanan gizi
ibu hamil KEK oleh tenaga gizi dilakukan dengan mengikuti tahap rujukan
internal kemudian mengikuti tahapan proses asuhan gizi terstandar
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kuala Tungkal I
pada Balita dengan kasus Gizi Buruk/Kurang dengan pemberian PMT MP-ASI selama
90 hari, apabila kondisi/status gizi belum membaik pemberian dilanjutkan 90 hari
berikutnya.

F. SASARAN
Balita dengan Kasus Gizi Buruk/Kurang di wilayah kerja Puskesmas Kuala Tungkal I

G. JADWAL KEGIATAN
Pemberian Makanan Tambahan MP-ASI dilakukan setiap bulan dan setiap ada
kasus/Kejadian

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan dan 3 bulan sekali oleh
Penanggung Jawab gizi

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi dilakukan setiap bulan dan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten.

Mengetahui Kuala Tungkal, 2018


Kepala Puskesmas Koordinator UKM

Anda mungkin juga menyukai