Aulia Indah Pramesti
Aulia Indah Pramesti
Aulia Indah Pramesti
Oleh:
Pekanbaru
2020
SAP
(DERMATOFITOSIS)
Waktu : 10 menit
A. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pemberian materi diharapkan anggota keluarga dapat mengetahui cara menjaga
kesehatan kulit agar terhindar dari penyakit dermatofitosis.
2 menit Pembukaan :
2 menit Penutup :
Memperhatikan
Mengakhiri pertemuan
Menjawab salam
Mengucapkan salam
F. Kriteria Evaluasi
Anggota keluarga bisa memahami dari pendidikan kesehatan yang telah dilakukan
MATERI
1. Apa itu Dermatofitosis
Dermatofitosis adalah mikosis superfisialis yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita
yang mengenai lapisan permukaan kulit yaitu stratum, korneum, rambut, dan kuku. Dermatofita
dikelompokaan dalam tiga genus yaitu trichophyton, microsporum, dan epidermophyton. Faktor-
faktor penyebab yang memegang peranan untuk terjadinya dermatofitosis adalah iklim yang panas,
hygiene sebagian masyarakat yang masih kurang dan adanya sumber penularan di
sekitarnya(Budimulja,2001)
Dermatofitosis kronis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan infeksi refrakter
yang disebabkan oleh jamur dermatofit tertentu yang gagal merespon tompi anti jamur topikal atau
sisternik dan menjadi kronis dengan episode remisi yang periodik. Sindrom dermatofitosis adalah
suatu terminologi yang menggambarkan suatu infeksi yang disebabkan oleh T rubrum yang awalnya
organisme ini berkoloni di telapak kaki (tinea pedis) sejak masa anak- anak. Infeksi ini aktif selama
bertahun- tahun infeksi lalu meluas secara autoinokulasi ke kuku-kuku jari kaki, ke sela jari kaki
(tinea interdigitalis), bahkan meluas menjadi tinea krosis dan tinea manum. Infeksi bahkan dapat
meluas hingga ke dada atau punggung. Derajat keparahan bergantung pada lokasi dan respon imWI
seluler pejamu
Tinea barbae hanya terjadi pada pria. Umumnya menimbulkan lesi yang khas unilateraldan lebih sering
melibatkan area janggut daripada kulit atau bibir bagian atas.
Tinea kruris merupakan dermatofitosis yang sering ditemukan pada daerah lipat paha, genitalia,
daerah pubis, perineum dan perianal. Kelainan ini dapat bersifat akut atau kronis, bahkan dapat
berlangsung seumur hidup.
b. Tinea pedis merupakan infeksi jamur pada kaki. Sering dijumpai pada orang yang dalam
kesehariannya banyak bersepatu tertutup disertai perawatan kaki yang buruk dan para pekerja
dengan kaki yang selalu atau sering basah. Tinea pedis biasanya menyerang sela-sela kaki dan
telapak kaki.
c. Tinea unguium disebut juga dermatophytic onychomycosis, ringworm of the nail) adalah
kelainan pada kuku yang disebabkan infeksi jamur dermatofita.
Tinea imbrikata merupakan dermatofitosis dengan gambaran khas berupa kulit bersisik dengan sisik
yang melingkarlingkar dan terasa gatal.
3. Pengobatan penyakit Dermatofitosis
Dokter akan merekomendasikan 2 jenis penanganan dermatofitosis yaitu perawatan di rumah
dan obat- obatan.
Obat- obat
Dokter akan meresepkan obat dengan pertimbangan tingkat keparahan infeksi. Infeksi
jamur pada badan, kaki, dan pangkal paha dapat diobati dengan krim anti jamur, salap gel,
atau semprotan. Infeksi pada kulit kepala atau kuku oral seperti ketoconazole, griseofulvin,
atau terbinafine.
Infeksi pada kulit kepala juga membutuhkan pengobatan sampo anti jamur, apabila penderita
tinggal dengan orang lain di rumah, setiap orang di rumah yang sama juga harus
menggunakan sampo anti jamur. Bila semua orang menggunakan sampo anti jamur, ini
membantu mencegah anggota keluarga saling menularkan infeksi.
Terapi topical yang dapat diberikan pada dermatofitosis
a. Obat lini pertama pada infeksi lokal moderat apabila obat oral tidak dapat diberikan
atau pasien menolak sebagai terapi tambahan
b. Krim terbinafine 2 kali selama 4 minggu sebagai terapi tambahan dapat diberikan :
moisturizer, keratolitik ( asa salisilat urea)
perawatan di rumah
selain resep dokter dan obat- obatan bebas di pasaran, dokter juga akan menyarankan
perawatan infeksi di rumah dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
1) Hindari pakaian yang dapat menggesek area yang terinfeksi. Tutupi area terinfeksi
denan perban jika tidak dapat menghindari gesekan karna pakaian tersebut.
2) Cuci seprai dan pakaian setiap hari untuk membantu disenfeksi lingkungan sekitar.
3) Jika timbul luka garukan pada kulit yang terinfeksi, ada kemungkinan juga
mengalami infeksi bakteri pada kulit. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotic
untuk mengobati infeksi bakteri ini.
Sumber:
Cyndi E. E. J. Sondakh, dkk. 2016. Profil dermatofitosis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado periode Januari – Desember 201. Vol 4 (1)
PJ,MA .2018.Dermatofitosisi infeksi
pada kulit disebabkan oleh jamur;
disebut juga dengan nama tinea