Anda di halaman 1dari 32

BESARAN FISIKA

DAN
SISTEM SATUAN
Apakah yang diukur ?
Pengukuran Besaran Fisika

Pengamatan
Peristiwa Alam

Model

Eksperimen
Pengukuran

Alat Ukur

Kuantitas
(Hasil Pengukuran)
Kalibrasi
Sistem Matrik SI
Penyajian
Harga Satuan

Standar ukuran Sistem satuan


Besaran Pokok
: besaran yang ditetapkan
Konseptual dengan suatu standar ukuran

Besaran Turunan
: Besaran yang dirumuskan
Besaran dari besaran-besaran pokok
Fisika
Besaran Skalar
: hanya memiliki nilai
Matematis

Besaran Vektor
: memiliki nilai dan arah
Besaran Pokok Satuan
(dalam SI) (dalam SI)

Massa kilogram (kg)


Panjang meter (m)
Waktu sekon (s)
Arus listrik ampere (A)
Suhu kelvin (K)
Jumlah Zat mole (mol)
Intensitas kandela (cd)
SISTEM MATRIK DALAM SI
Faktor Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol
1018 exa- E 10-1 desi- d
1015 peta- P 10-2 senti- c
1012 tera- T 10-3 mili- m
109 giga- G 10-6 mikro- m
106 mega- M 10-9 nano- n
103 kilo- k 10-12 piko- p
102 hekto- h 10-15 femto- f
101 deka- da 10-18 ato- a
Dimensi
 Dimensi menyatakan esensi dari suatu besaran
fisika yang tidak bergantung pada satuan yang
digunakan.
Jarak antara dua tempat dapat dinyatakan dalam
meter, mil, langkah,dll. Apapun satuannya jarak pada
dasarnya adalah “panjang”.

Besaran Simbol Besaran Simbol


Pokok Dimensi Pokok Dimensi

Massa M Suhu Q
Panjang L Jumlah Zat N
Waktu T Intensitas J
Arus listrik I
Analisa Dimensi

 Suatu besaran dapat dijumlahkan atau


dikurangkan apabila memiliki dimensi yang
sama.
 Setiap suku dalam persamaan fisika harus
memiliki dimensi yang sama.
Contoh :
Perioda ayunan sederhana T dinyatakan dengan rumus
berikut ini :
T 2 gl
yang mana l panjang tali dan g percepatan gravitasi dengan
satuan panjang per kwadrat waktu. Tunjukkan bahwa per-
samaan ini secara dimensional benar !
Jawab :
L
Dimensi perioda [T] : T T
LT 2
Dimensi panjang tali [l] : L
Dimensi percepatan gravitasi [g] : LT-2
T
 : tak berdimensi
Definisi standar besaran pokok

 Panjang - meter :
Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa yang
dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458 sekon.
 Massa - kilogram :
Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium dengan
tinggi 39 mm dan diameter 39 mm.
 Waktu - sekon
Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran) radiasi
yang dipancarkan oleh atom cesium-133 dalam transisi antara
dua tingkat energi (hyperfine level) yang terdapat pada aras dasar
(ground state).
Besaran Turunan
 Contoh
:
 Kecepatan
 pergeseran yang dilakukan persatuan waktu
 satuan : meter per sekon (ms-1)
 Percepatan
 perubahan kecepatan per satuan waktu
 satuan : meter per sekon kuadrat (ms-2)
 Gaya
 massa kali percepatan
 satuan : newton (N) = kg m s-2
CONTOH-CONTOH BESARAN SKALAR

 Jarak S (m)

 Kelajuan V=s/t (m/s) Punya


 Perlajuan a = Δv/t (m/s2 )
nilai ,
tetapi
 Usaha tidak
W = F. s (Joule)
Energi
memiliki
 arah
Energi potensial
 dll
Ep = m g h (Joule)

Energi kinetik
Ek = ½ m v2 (Joule)

HOME 12
CONTOH-CONTOH BESARAN VEKTOR
ke kanan
 Perpindahan 20 m

 Kecepatan v=5m/s kekanan

 Percepatan a=10m/s2 kekanan

 Gaya m
a
F = m.a ( newton)

 Momentum v
m P=m.v (kg m/s)

 dll

HOME 13
Besaran Turunan dan Dimensi

NO Besaran Pokok Rumus Dimensi


1 Luas panjang x lebar [L]2
2 Volume panjang x lebar x tinggi [L]3
massa(kg)
3 Massa Jenis [m] [L]-3
volume(m3 )
perpindahan(m)
4 Kecepatan [L] [T]-1
waktu(det ik )
kecepa tan(m / s)
5 Percepatan
waktu(det ik ) [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1

1.9
VEKTOR
SK DAN KD

INDIKATOR

BESARAN VEKTOR

PENJUMLAHAN VEKTOR

ANALISIS VEKTOR

PERKALIAN VEKTOR

15
BESARAN VEKTOR
PENGERTIAN BESARAN VEKTOR
Kiri
10 m

Kesimpulan : Mobil berpindah 10 m ke kiri


Y

30o
X

Kesimpulan : Kalelawar bergerak 15 m arah 30o dari sumbu X


BESARAN VEKTOR
Adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah, sedangkan
besaran yang mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai arah
disebut besaran skalar.

HOME 16
PENJUMLAHAN VEKTOR SECARA GRAFIS
Ada 2 cara yaitu :
1. Cara Metode Poligon
2. Cara Jajaran Genjang
V2
C
B
V1
A D
Cara Poligon
Cara
Poligon

V1
Cara jajaran
V2 genjang

HOME 17
v1 v2 R
 
sin  sin  sin(180o   )
B

V1 β
R
θ α θ
O V2
A
Untuk mencari arah vektor R dapat
Digunakan aturan sinus.
R2 = V1 + V2 + 2 V1 V2 COS θ
2 2
Perhatikan Δ OAB :

NILAI PENJUMLAHAN VEKTOR


HOME 18
CONTOH SOAL
DUA BUAH GAYA YANG SAMA BESAR MASING-MASING 10 N
MENGAPIT
SUDUT 60O SEPERTI PADA GAMBAR! HITUNGLAH :
A. RESULTAN KEDUA GAYA TERSEBUT
B. ARAH GAYA RESULTAN DARI GAYA F1

F2 R
F2
60O
60O α 60O
F1 F1
JAWAB

F2 R

R  F1  F 2  2 F1F 2COS
2 2
Sin Sin (180 o  60 o )

R  10 2  10 2  2.10.10COS 60 0 F 2 sin(180 o  60 o )
Sin 
R
R  300 N

HOME 19
ANALISIS VEKTOR
F Fx Fy
Y
F1 F1 cosα F1 sin α
F2
F2 sin β F2 -F2 cos β F2 sin β

F1 F3 o -F3
F1 sin α
ΣFx=…. ΣFy=….
β α
F2 cos β F1 cos α X

R  ( Fx ) 2  ( Fy ) 2

tg 
 Fy
F3  Fx

Θ = sudut R terhadap
sb. X HOME 20
SOAL UNTUK DIDISKUSIKAN
y
F2 = Hitung Resultan ketiga
6N vektor tersebut dan
F1 = tentukanlah arah vektor
resultan terhadap sumbu
4N X.
53 37O
O x

F3 =
10 N
HOME 21
JAWABAN
ΣFx ΣFy
F2 = 6 N y R  (Fx ) 2  (Fy ) 2
F

F1 4 COS 37O 4 SIN 37O


6 SIN =3,2 =2,4

53O F1 = 4 N
F2 -6 COS 53
=-3.6
6 SIN 53
=4,8
O O

4 SIN F3 0 -10

37O O ΣFx=-0,4 ΣFy =-2,8


53 37
6 COS O 4 COS x
53O 37O
sin=370 Tg 
 Fy  (2,8)  7 R  (0,4)  (2,8)  2,83N2 2

 Fx (0,4)
=0.6
F3 = 10 N
Θ=81,860

HOME 22
PERKALIAN VEKTOR

PERKALIAN TITIK DUA VEKTOR

SIFAT SIFAT PERKALIAN


TITIK
B
A.B = B .A
θ
B COS θ A
A . (B + C) = A . B + A . C

A . B = AB COS θ

HOME 23
PENERAPAN PERKALIAN TITIK DALAM FISIKA

USAHA

θ S

W = USAHA (JOULE)
W = F . S = F S COS θ F = GAYA (N)
S = PERPINDAHAN (m)
Θ = SUDUT ANTARA F
DAN S HOME 24
PERKALIAN SILANG DUA VEKTOR

A
X
B B B
θ θ
A A

B
X
A
A X B = A B SIN θ

HOME 25
PENERAPAN PERKALIAN
SILANG DUA VEKTOR
GAYA LORENTZ PADA MUATAN
LISTRIK YANG BERGERAK

Y q = muatan listrik (C)


V = Kecepatan muatan (m/s)
+ B = Medan magnet (web/m2 )
B ө = Sudut antara V dan B
ө F = Gaya Lorentz (N)
O X
V
+
F = qv x F = q V B sin ө
Z+B
HOME 26
P E N G U K U R A N
PENGUKURAN PANJANG
Jangka Sorong

25 mm

0,4 mm
PENGUKURAN PANJANG

Skala utama pada rahang tetap

Skala nonius pada rahang bergerak


ANGK A PENTIN G

Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil


pengukuran, yang terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir
yang ditaksir (diragukan)

Aturan angka penting :


1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting
2. Angka nol diantara dua angka bukan nol merupakan angka penting
3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting
4. Angka nol di sebelah kiri angka bukan nol, baik sebelum / sesudah
tanda koma desimal tidak termasuk angka penting
5. Bilangan asli yang berakhir dengan angka nol harus ditulis dengan
notasi ilmiah/ bilangan sepuluh berpangkat
 Aturan pembulatan :
1. Angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah
2. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas
3. Jika angka persis 5 maka dibulatkan keatas jika angka
sebelum 5 ganjil, sebaliknya dibulatkan ke bawah jika
angka sebelum 5 genap
 Aturan penjumlahan & pengurangan :
Hasil dari penjumlahan / pengurangan dengan menggunakan
angka penting hanya boleh mengandung 1 saja angka taksiran
atau angka yang diragukan
 Aturan perkalian & pembagian :
Hasil dari perkalian / pembagian dengan menggunakan angka
penting mengikuti jumlah angka penting yang paling sedikit
TERIMA KASIH

YOU MUST STUDY HARD, DON’T BE LAZY

Anda mungkin juga menyukai