COVID-19
PROPOSAL TESIS
Magister Manajemen
Bisusun Oleh:
NIM 202010053
BEKASI 2021
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN...........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
ABSTRACT ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xi
DAFTAR PUSTAKA 41
PENDAHULUAN
Maret 2020 ketika jumlah negara yang terinfeksi adalah 114 dengan lebih dari
118.000 kasus dan lebih dari 4000 kematian, sehingga WHO menyatakan
(2) β-Coronavirus (betaCoV) mungkin ada pada kelelawar dan hewan pengerat
burung. Virus memilki asal alami dan zoonosis yaitu dua skenario yang secara
masuk akal dapat menjelaskan asal mula dari SARS-CoV2 adalah: (1) seleksi
alam pada hewan inang sebelum transfer zoonosis; dan (2) seleksi alam pada
yang membatasi aktivitas seseorang, karena itu akan meningkatkan rasa takut
untuk lebih kreatif. Berdasarkan atas dampak positif dan negatif tersebut,
kesehatan termasuk dokter dan perawat. 80% dari tenaga kesehatan di rumah
sakit terdiri dari dokter dan perawat. Karena rumah sakit merupakan fasilitas
kerja.
2) Manfaat Praktis, semoga pula hasil penelitian proposal tesis ini akan
TINJAUAN PUSTAKA
catatan hasil atau keluaran (outcomes) yang dihasilkan dari suatu fungsi
pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu dalam suatu periode waktu tertentu.
sarana (means) dalam mencapai tujuan, dan bukan pada pencapaian hasil
menguraikan dengan tepat kinerja yang efektif untuk dirinya sendiri maupun
(reliabilitas) yang tidak kalah dengan pengukuran obyektif (Sing et al., 1996).
hal tersebut, Babin dan Boles (1998), Bono dan Judge (2003) serta Sing et al.
Judge dan Bono (2003) selain ditujukan untuk mengatasi bias pengukuran juga
meskipun menurut Faustino Gomes (1995) sebenarnya sudah ada sejak lama,
oleh:
2) Pendidikan
3) Keterampilan
4) Manajemen kepemimpinan
5) Tingkat penghasilan
7) Jaminan sosial
8) Iklim kerja
10)Teknologi
11)Kesempatan berprestasi
Mas’ud (2004) dalam jurnal Bryan Johannes Tampi (2014) adalah sebagai berikut:
1) Kualitas
aktifitas.
2) Kuantitas
3) Ketepatan Waktu
4) Efektifitas
5) Kemandirian
Azwar (1999) adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
tenaga superspesialis.
3) Mutu proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar dapat
bukti nyata dari layanan yang diberikan oleh pemberi jasa, ini meliputi
teknologi.
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,
dibutuhkan.
ditetapkan.
profesi, wajar dan aman, kualitas memuaskan bagi pasien yang dilayani”.
Menurut Schulz R. Dkk (2003: 222), pelayanan medis yang baik adalah
1) Didasari oleh praktek medis yang rasional dan didasari oleh ilmu
kedokteran.
2) Mengutamakan pencegahan.
dibutuhkan masyarakat.
antara lain dengan sistem dan saran, survei kepuasan pelanggan, serta
masyarakat.
petugas lainnya).
kepuasan pasien walaupun puasnya pasien itu tidak selalu sama dengan
medis di rumah sakit sangat tergantung pada individu dokter, dan diluar
adalah :
sakit.
kebutuhan, tepat tujuan, tepat sumber dayanya, tepat standart profesi, wajar
dikelompokkan menjadi tiga kategori utama dan sembilan tema (Tabel 1).
Faktor yang terkait dengan penyedia layanan (dokter). dan penerima layanan
(Ali,Mohammad, 2014).
(Ali,Mohammad, 2014).
Kategori Tema
Kerjasama pasien
Penyakit pasien
Faktor yang berhubungan Jenis sosio-demographic
dokter dan
kepuasan
Kerjasama dan
Pengembangan
mitra/sejawat
(Ali,Mohammad, 2014).
Kompetensi dokter
kepuasan
Faktor lingkungan Sistem pelayanankesehatan
Kerjasama dan
Pengembangan
mitra/sejawat
daya bisa dihemat, hasil lebih akurat, dan pengambilan keputusan di tingkat
dan 107 indikator yang telah ditetapkan standar minimalnya dengan nilai
Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan
harapan. Ada tiga tingkat kepuasan yaitu nilai kinerja berada di bawah
harapan, pasien tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pasien puas.
dengan kinerja yang dirasakan konsumen atas poduk tersebut. Jika kinerja
dan kenyataan, yaitu jika harapan atau kebutuhan sama dengan layanan
yang diberikan maka konsumen akan merasa puas. Jika layanan yang
diberikan pada konsumen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau
atau menggunakan suatu produk atau jasa. Salah satu definisinya, seperti
sebelumnya, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi pemasar dan
saingannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama serta dapat
Puskesmas dalam hal ini adalah pasien dapat dipengaruhi oleh banyak faktor,
antara lain pendekatan dan perilaku petugas, pengalaman masa lalu (saat
pertama kali datang), mutu informasi yang diterima (words of Mouth) baik
dari Puskesmas atau dari kerabatnya seperti apa yang dikerjakan, apa yang
dan umpan balik dari kepuasan pelanggan. Berhubungan dengan mutu, maka
2) Level Kedua : Level ini merupakan harapan pelanggan yang lebih tinggi
3) Level Ketiga : Level ini merupakan harapan yang lebih tinggi dari level
dan nyaman, ada tempat bermain untuk anak-anak, ruang tunggu dan
halaman yang tertata aindah dan rapih, petugas melayani dengan tidak
pasien agar menjadi nilai tambah bagi Puskesmas (Tjiptono & Diana,
2001).
4) Sosioekonomi
5) Sistem nilai
rumah sakit (kualitas baik atau buruk) merupakan gambaran kualitas rumah
1) Umur, masa hidup pasien, yang dinyatakan dalam satuan tahun sesuai
peryataan pasien.
diharapkan. Bila hasilnya mendekati satu maka masyarakat akan puas, begitu
juga sebaliknya bila harganya jauh lebih kecil dari satu maka masyarakat
semakin tidak puas. Idealnya adalah melebihi satu yang berarti bahwa jasa
layanan yang diberikan melebihi harapan, atau ada harapan yang tidak
diduga (antisipasi) yang dipuaskan. Bila hal ini tercapai maka masyarakat
akan sangat puas terhadap layanan yang diterima Secara teoritis, definisi di
pasien. Asumsi teoritis di atas selaras pendapat Gibson (2007:112), yang dapat
2.2 Hipotesis
Hipotesa dalam karya ilmiah ini, dengan tema Analisis Kualitas Kinerja
METODE PENELITIAN
pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2021 dengan tabel sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Sumber: Peneliti
kinerja tenaga perawat, kondisi fisik rumah sakit, makanan dan menu
perkawinan, agama, dan preferensi (Utama, 2005: 5), yang diduga menjadi
indikator kualitas pelayanan kesehatan dan mempengaruhi tingkat kepuasan
berikut :
X1
X2
Y
X3
X3 = Fasilitas
Y = Kepuasan Pasien
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.2
(X1)
yangdilaku
(Mas’ud
kan mendekati
(2004)
sempurna,
dalam
dalamartimenyesuaik
jurnal
an beberapa cara
Bryan
idealdari
Johanne
penampilan
s Tampi
aktifitas
(2014))
ataupunme
menuhi
tujuanyang
diharapkandari
suatu aktifitas.
2. Kuantitas 2. Jumlah yang
dihasilkan dalam
yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu
3, Tingkat suatu
aktifitas diselesaikan
pada waktu awal yang
diingikan, dilihat dari
sudut koordinasi
dengan hasil output
serta memaksimalkan
waktu yang tersedia
untk aktifitas lain.
Efektifitas
4. Tingkat
penggunaan sumber
daya manusia
organisasi
dimaksimalkan
dengan maksud
menaikkan
keuntungan atau
mengurangi kerugian
dari setiap unit dalam
penggunaan sumber
daya.
Kualitas 1. Tangibles atau bukti a) Keamanan
Pelayanan langsung Meliputi pasien
Kesehatan(X
penampilan fasilitas
2) b) Penampilan
(Simamora fisik,perlengkapan,da
Karyawan yang
(2004, p.442) nsarana komunikasi
dalam Tanto menarik,
serta yang lainnya
Wijaya
yang dapat dan harus c) Ketersediaan
(2015))
ada dalam proses fasilitas dan obat
jasa. Rancangan
gedung yang
menarik.
a) Ketelitian kasir
(keandalan).Kemamp pasien
uan memberikan
b) Daya tanggap
pelayanan yang
seluruh
dijanjikan dengan
karyawan
tepat dan
membantu
Kemampuan untuk
pasien dan
dipercaya terutama
keluarga yang
memberikan jasa
berkunjung
secara tepat waktu
Kemampuan
(ontime) dengan cara
karyawan
yang sama sesuai
menguasai
dengan jadwal yang
lingkungan RS.
dijanjikan tanpa
melakukan kesalahan
(ketelitian, daya
tanggap,
kemampuan)
individu
c) Ketanggapan
informasi yang
jelas kepada
pasien dan
keluarga pasien
a) Kemudahan
4. Assurance (jaminan),
berkomunikasi
Pengetahuan,
antara
keramahan, sopan
karyawan
dan sifat dapat
dengan pasien
dipercaya dari kontak
dan keluarga
personel untuk
menghilangkan sifat pasien
keragu-raguan
b) Pemberian
konsumen dan
informasi yang
merasa terbebas dari
jelas kepada
bahaya dan resiko
pasien dan
(komunikasi,
keluarga
informasi jelas,
Kecerdasan) c) Kecerdasan
karyawan
mengenali
pelayanan yang
masih tersedia
a) Kemampuan
5. Empathy (empati). berkomunikasi
Sikap kontak personel dengan pasien
maupun perusahaan Ketersediaan
untuk memahami kotak saran
kebutuhan maupun
b) Kemudahan
kesulitan pasien,
mendapat
komunikasi baik,
informasi
perhatian,
kemudahan dalam
komunikasi atau
hubungan.
Fasilitas Kelengkapan ruangan, alat Kelengkapan alat
Rumah Sakit kesehatan di ruang rawat
fasilitas kesehatan
yang memiliki
kualitas pelayanan
yang baik
kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Netral (N) 3
Setuju (S) 4
artikel-artikel, teori yang relevan, dan literatur lainnya yang ada kaitannya
adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu,
ini adalah kuesioner atau daftar pertanyaan yang diberikan pada responden.
1) Uji Validitas
seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item
dapat dikatakan valid jika adanya korelasi yang signifikan dengan skor
validitas item dalam SPSS bisa menggunakan tiga metode analisis yaitu
(Purnomo, 2016).
Teknik uji validitas item dengan korelasi Pearson yaitu dengan cara
signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika nilai positif dan r hitung ≥ r tabel maka
item dapat dinyatakan valid, jika r hitung < r tabel maka item dinyatakan
tidak valid. Tinggi rendahnya validitas suatu angket atau kuesioner dihitung
rxy
(N ∑ X 2 − (∑ X 2 )) − (N ∑ Y 2 − (∑ Y 2 ))
(Suharsimi,1997: 51)
Keterangan :
X = skor pernyataan
Y = skor total
2) Uji Reliabilitas
dalam penelitian untuk mengukur skala rentangan (seperti skala Likert 1-5)
gugur saat uji validitas. Jika hasil uji reliabilitas pada variabel kompensasi
(X1), kepemimpinan (X2), disiplin kerja (X3) dan kinerja pegawai (Y) diatas
0,6 seperti 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik, maka dapat
dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka dapat dinyatakan tidak
reliabel.
dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Uji asumsi klasik
heteroskedastisitas.
4) Uji Normalitas
nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang
melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot
tidak terjadi korelasi yang tinggi maka model regresi dinyatakan baik.
Model pengujian yang digunakan yaitu dengan melihat nilai Inflation Factor
(VIF) dan Tolerance pada model regresi (Priyatno, 2016: 116). Kriteria uji
• Jika nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0,01 maka model regresi tidak
• Jika nilai VIF > 10 dan nilai Tolerance < 0,01 maka model regresi terjadi
masalah multikolinearitas.
6) Uji Heteroskedastisitas
tidak ada pola yang jelas dengan titik-titik yang menyebar di atas dan di
heteroskedastisitas.
atau hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen
menggunakan dua atau lebih variabel independen dalam satu model regresi
b6x6
Keterangan:
X3 = Keandalan
X4 = Keyakinan
X5 = Empati
X6 = Berwujud
8) Uji Hipotesis
a) Uji t
Kriteria pengujian:
• Ho ditolak jika –t hitung < t table atau t hitung > t table Berdasarkan
berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Manusia Perusahaan.
Di Gennaro, F., Pizzo, D., Marotta, C., Antunes, M., Racalbuto, V.,
(1984:122-127)
(2018) 1-11
YKPN, Yogyakarta.
Prof. dr. Wibowo, S.E., M.Phil, 2007 Manajemen Kinerja, Ed.3, PT Raja
Jakarta : 2005
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A., 2008. Perilaku Organisasi Buku
Edisi Revisi.
Geneve, Switzerland.