Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 5

Tuesday, 21 September 2021, 4:16 PM

Diskusikan dengan teman saudara tentang

1. Jelaskan 3 jenis Klasififikasi agama   ?


2. Jelaskan pengertian tentang etika, , moral, susila dan budi pekerti  berdasarkan
epistimologi ?
3. Jelaskan 4 pilar akhlak mulia dalam islam!

Re: Diskusi 5

by AZIZAH ROHADATUL AISY 043938527 - Friday, 19 November 2021, 3:33 PM

A. Tiga Klasifikasi Agama

Para sarjana telah membuat perlbagai klasifikasi tentang agama. Ahmad Abdullah al-Masdoosi
mengklasifikasikan agama ke dalam tiga kategori: 1) wahyu dan non-wahyu, 2) misionaris dan
non-misionaris, dan 3) rasial dan universal. 

1. Wahyu dan Non-wahyu

Yang dimaksud dengan agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan,
kepada para rasul-rasul-Nya dan kepada kitab-kitab-Nya serta pesannya untuk disebarkan kepada
segenap umat manusia. Sebaliknya agama non-wahyu tidak memandang esensial penyebaran
manusia kepada tata aturan ilahi di atas. Berikut adalah perbedaan wahyu dan non-wahyu.

Pertama, agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan agama bukan wahyu
tidak demikian.

Kedua, agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama non-wahyu tidak.

Ketiga, sumber utama ketentuan baik dan buruk dalam agama wahyu adalah kitab suci
sedangkan dalam agama non-wahyu, bukan sumber utama.

Keempat, semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama non wahyu tidak.

Kelima, agama wahyu timbul di daerah-daerah yang secara historis di bawah pengaruh ras
semitik, walaupun kemudian menyebar luas ke luar area pengaruh ras semitik, sedangkan agama
non wahyu lahir di luar wilayah pengaruh ras semitik.

Keenam, sesuai dengan ajarannya agama wahyu bersifat misionaris, sedangkan agama non
wahyu tidak bersifat misionaris.
Ketujuh, ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama non-wahyu kabur dan sangat
elastis.

Kedelapan, agama wahyu memberikan arah dan jalan yang lengkap bagi pemeluknya, sedangkan
agama non-wahyu hanya pada aspek tertentu saja.

Yang tergolong agama wahyu adalah Yahudi, Kristen, dan Islam. Di luar yang tiga itu adalah
agama non-wahyu, seperti Hindu, Budha, dan Confusianisme.

2. Misionaris dan Non-misionaris

Agama misionaris adalah agama yang mengharuskan penganutnya menyebarkan kepada seluruh
manusia. Sedangkan agama non-misionaris tidak memuat tuntunan tersebut. Menurut Al-
Masdoosi agama yang tergolong misionaris hanya Islam. Akan tetapi pada perkembangan
berikutnya, Kristen dan Budha menjadi agama misionaris.

3. Rasial dan Universal

Ditinjau dari segi rasial dan geografis agama di dunia terbagi dalam tiga golongan: 1) semitik, 2)
arya, dan 3) mongolia. Yang termasuk agama semitik adalah Yahudi, Kristen, dan Islam.
Sedangkan yang tergolong arya adalah Hindu, Jainisme, Sikhiisme, Zoaterianisme. Sedangkan
yang tergolong mongolian adalah Confusianisme, Taoisme, dan Shintoisme.

B. Pengertian tentang Etika, Moral, Susila dan Budi Pekerti secara Epistimologi

1. Pengertian Etika

Etika secara etimologis (berdasarkan asal-usul kata) berasal dari bahasa Yunani, ethos yang
berarti watak kesusilaan atau adat. Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan tentang
tingkah laku manusia. Sebagian ahli yang lain mengemukakan definisi etika sebagai teori
tentang tingkah laku manusia. Sebagian ahli yang mengemukakan definisi etika sebagai teori
tentang laku perbuatan manusia dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yang dapat
ditentukan akal.

2. Pengertian Moral

Secara etimologis moral berasal dari bahasa Latin, mores, bentuk jamak dari more, artinya adat
atau kebiasaan. Secara terminologi moral adalah ajaran tentang tindakan seseorang yang dalam
hal sifat, perangai, kehendak, pendapat, atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar
atau salah, baik atau buruk.

3. Pengertian Susila dan Budi Pekerti

Secara etimologis kata susila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu su dan sila. Su berarti baik,
bagus, dan sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup, atau norma. Secara terminologi, susila
adalah aturan-aturan hidup yang baik, sedangkan orang yang a susila adalah orang yang
berkelakuan buruk. Susila biasanya bersumber pada adat yang berkembang di masyarakat
setempat tentang suatu perbuatan itu tabu atau tidak tabu, layak atau tidak layak. Dengan
demikian susila menunjuk pada arti perilaku baik yang dilakukan seseorang.

Sementara budi pekerti merupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti. Kata budi berasal
dari bahasa Sanskerta yang berarti sadar, yang menyadarkan, alat kesadaran. Budi secara istilah
adalah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan kesadaran yang didorong oleh akal.
Sementara, pekerti apa yang terlihat pada manusia karena didorong oleh perasaan. Budi pekerti
adalah perpaduan dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada karsa dan tingkah laku manusia.

C. Empat Pilar Akhlak Mulia dalam Agama Islam


Menurut Imam Al-Ghazali ada empat sendi atau akhlak batin yang baik yang menjadi dasar bagi
perbuatan-perbuatan baik. Keempat sendi akhlak batin yang baik itu adalah:

1. Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu kebijaksanaan yang artinya adalah keadaan jiwa
yang bisa menentukan antara hal-hal yang benar dan hal-hal yang salah.

2. Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, yaitu keadaan kekuatan amarah yang tunduk
kepada akal pada waktu dinyatakan atau dilekang.

3. Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yaitu keadaan syahwat yang
terdidik oleh akal.

4. Kekuatan keseimbangan di antara yang tiga di atas. Wujudnya adalah adil, yaitu kekuatan jiwa
yang menuntun amarah dan keinginan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh hikmah
(kebaikan dan kebijaksanaan).

Referensi: Buku Materi Pokok MKDU4221/MODUL 5

Maximum rating: 87 (1)

Anda mungkin juga menyukai