Cold abcess
Etiologi: Mycobacterium tuberculosis / jamur blastoikosis
Abses dingin kista tanpa rasa sakit yang berada di bawah kulit, mata, atau di
jaringan dalam seperti tulang belakang
Tuberkulosis
Etiologi: Mycobacterium tuberculosis & Mycobacterium bovis
o Bakteri tahan asam (BTA), bakteri aerob obligat dan parasit intraseluler
fakultatif
o Ukuran: 0,5 – 4 mikron
Penularan: ditularkan lewat udara saat pasien batuk atau percikan ludah
There is tubercle between
lymphoid follicle. Tubercle
consist of caseous necrotic,
epitheloid proliferation and
multinucleated giant cells
Langhans type.
Lepra
Lepra/kusta/Morbus Hansen adalah suatu penyakit infeksi kronis yang disebabkan
oleh M.leprae yang tahan asam dan tidak toksik.
Menyerang berbagai bagian tubuh diantaranya saraf tepi, kulit, dan mukosa saluran
pernafasan atas
Indonesia : no 3 dunia setelah India dan Brazil dengan 17.439 kasus baru (WHO,
2019)
1. KLASIFIKASI KUSTA (WHO)
Penularan melalui droplet atau percikan
2. 3. Pau 5. Mul
cairan dari hidung dan mulut dengan pasien
siba tiba
kusta (WHO, 2019) selama 2-3 mgg dan
silar silar
masa inkubasi rata- rata 5 tahungejala tidak
(PB) (M
langsung muncul muncul dalam satu
4. Kus B)
tahun / setelah lima tahun atau lebih
ta 6. Kus
tanda awal : kulit mengalami bercak putih,
Keri ta
merah, rasa kesemutan bagian anggota
ng Bas
tubuh hingga tidak bisa melakukan fungsinya
ah
(Kementerian Kesehatan, 2018).
7. 8. L 9. 1-5 13. > 5
Klasifikasi Kusta e 10. Hip 14. Hip (WHO)
s opi opi
i gm gm
k ent ent
u asi, asi,
li erit erit
t em em
a a
11. Dist 15. Dist
ribu ribu
si si
tdk sim
sim etri
etri s
s 16. Keh
12. Keh ilan
ilan gan
gan sen
sen sasi
sasi kur
jela ang
Klasifikasi Ridley- s jela Jopling pada Leprosy
(Hansen’s Disease) s
Used in the U.S.
17. 18. K 19. Han 20. Ban Indeterminate (I)
Tuberculoid 2 e ya 1 yak (TT)
Borderline r cab cab Tuberculoid (BT)
Borderline- u ang ang borderline/mid-borderline
(BB) s sar sar
Borderline a af af Lepromatous (BL)
k yan yan Lepromatous (LL)
WHO 3 kategori : a g g
n terk terk Paucibacillary leprosy (1-5
skin lesions) s ena ena : tipe TT,BT dan tipe 1 dg
BTA (-) a
r
a
f
21. 22. B 23. Neg 24. Posi
3 T atif tif
A
Multibacillary leprosy (6 or more skin lesions) : tipe BB,BL,LL dan tipe kusta dg
BTA (+)
Secara umum pd Klasifikasi Ridley-Jopling
Paucibacillary termasuk: I TT, and BT
Multibacillary termasuk : BB, BL, and LL
Tanda Cardinal:
1.bercak hipopigmentasi atau eritematosa yg mati rasa total atau Sebagian thdp rasa
raba, suhu dan nyeri
2. Penebalan saraf tepi dg/tanpa rasa nyeri dan ggn fungsi saraf (sensorik, motorik
dan otonom)
3.Ditemukan kuman tahan asam
Diagnosis:
o tanda cardinal Bila tanda cardinal (-) evaluasi 3-6 bulan
o Dasar dx manifestasi klinis, skin smear dan skin biopsy
Gambar a,b,c regio fasialis tampak plak eritem, multipel, lentikuler-plakat, diskret;
Gambar d,e regio trunkus anterior et posterior tampak lesi punched out, plak eritem,
multipel, numuler-plakat, diskret; - Gambar f,g,h,i. Pada ekstremitas superior et inferior
tampak plak eritem, multipel, lentikuler-plakat, diskret.
Pembesaran nervus
aurikularis magnus sinistra
Mikroskopik
Granulomagranuloma epiteloid
Granuloma epiteloid sebagian menyentuh lap. membran basal epidermis
Sel-sel epiteloid (biru) , sel-sel radang limfosit (merah), nucleated giant cell (sel datia
langhans) (kuning), sel-sel foamymacrophage (hijau)
Mikroskopik PB
Mikroskopik MB
Tuberculoid leprosy
Tetanus
Merupakan penyakit kekakuan otot
(spasme)
Penularan: akibat kecelakaan,
tertusuk, operasi, karies gigi, radang
telinga tengah dan pemotongan tali
pusat
Etiologi: exotoksin dari Clostridium
tetani
o Gram positif, anaerob,
spora di tanah (feses kuda, kucing, anjing dan manusia)
Gejala dan tanda gangguan neuromuskuler akut (TRIAS TETANUS) tetanus
generalisata derajat scoring Philip masa inkubasi, lokasi, imunisasi, fx
pemberat
Luka spora tetanospasmin dan tetanolisis
Khas: menghindari rangsangan cahaya, raba dan suara
Rabies
Penyakit yang menyerang SSP
Etiologi: virus yang berfamili Rhabdovirus (Virus Lyssa)
Penularan: anjing, kucing, monyet
Pendapat lain : prodromal, eksitasi dan paralisis
Masa inkubasi tgt jumlah virus yang masuk, kedalaman luka, jarak dg SSP,
perlakuan luka setelah gigitan
Manifestasi klinis 5 fase : masa inkubasi, fase prodromal, fase neuroligis, koma
dan kematian
o Gejala prodromal (2-10 hari) : tidak khas, demam, ggn pencernaan, myalgia,
mual, muntaj, malaise, anoreksia, nyeri kepala, sensasi abN sekitar tempat
infeksi
o Gejala neurologis : bentuk ganas/akut ( ensefalitis/ensefalomielitis =kejang,
gelisah,cemas, halusinasi,
overaktifitas simpatis =hidrofobia,
aerofobia, hipersalivasi,spasme,
neyeri tenggorokan), bentuk
paralisis (lumpuh, lemah)
Koma 10 hari setelah fase
sebelumnya Kematian
perawatan suportif yg tdk adekuat
gagal jantung, kelumpuhan
pernafasan
Diagnosis: mikroskopis badan negri pada otak atau medulla spinalis badan inklusi
sitoplasma eosinofilik spesifik
Varisella
Infeksi virus akut yang ditandai dengan adanya vesikel pada kulit yang sangat
menular (Chicken pox/cacar air/varisela zoster)
Etiologi: Herpevirus varicellae atau Human (alpha) herpes virus-3
Penularan: melalui kontak langsung (cairan vesikel) dan droplet
A. Vesikel Intraepidermal, akantolisis, degenarasi retikuler; dermis dasar
menunjukkan edema dan vaskulitis.
B. Sel raksasa multinukleasi (Multinucleated giant cells) Tzank smear
Kecacingan
Etiologi
o Cacing tambang: Necator americanus, Ancylostoma duodenale dan
Ancylostoma ceylonicum
o Cacing gelang: Ascaris lumbricoides
Askariasis
Cutaneus larva migrans
Filariasis
Pneumonia
Etiologi: bakteri, virus, jamur, protozoa
Klasifikasi : predileksi lokasi/luasnya infeksi, penyebab (tipikal/atipikal), klinis/
epidemiologis (komuniti, nosocomial, aspirasi, pd immuno-compromised)
Stadium : kongesti, hepatisasi merah, hepatisasi kelabu, resolusi
Pneumonia pada HIV