Anda di halaman 1dari 1

Kromosom adalah untaian material genetik yang terdapat didalam setiap sel mahkluk hidup.

Setiap sel
yang normal mempunyai 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom non-sex (kromosom 1s/d
kromosom 22) dan 1 pasang kromosom sex (kromosom X dan Y) yang menentukan jenis kelamin.

Kromosom juga berfungsi untuk membawa informasi genetik yang sangat menentukan proses
pertumbuhan dan perkembangan janin dan juga fungsi tubuh untuk kehidupan sehari-hari. Proses
pertumbuhan ini meliputi pembentukan protein-protein tubuh, sehingga kelainan genetik atau struktur
dan jumlah kromosom akan sangat mempengaruhi pembentukan protein-protein tubuh dan dapat
mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan janin atau bayi yang tidak normal.

Setiap orang mendapatkan 1 dari tiap pasangan kromosom dari ayahnya dan 1 dari ibunya, dengan kata
lain setiap orang mendapatkan 23 kromosom dari ayah (dibawa oleh sperma) dan 23 kromosom dari
ibunya (dibawa oleh sel telur), yang kemudian total menjadi 46 kromosom (23 pasang) setelah
pembuahan.

Manifestasi kelainan kromosom antara lain pertumbuhan terhambat, keterlambatan perkembangan


mental, kelaian bentuk muka, cacat tubuh lebih dari satu jenis (misalnya kebocoran katup jantung, bibir
sumbing dan retardasi mental), kelainan alat kelamin mempunyai riwayat lahir meninggal atau kematian
pada bulan pertama kelahiran (Mochtar, 1997). Selain kelainan kromosom, kelainan genetik dapat
disebabkan oleh adanya mutasi gen dominan maupun gen resesif pada autosom maupun pada
kromosom seks, seperti Dentigenesis imperfecta, Akondroplasia, albino, bisu tuli, hemofilia, butawarna
merah hijau, thalasemia dan penilketonura (PKU). Sedangkan kelainan kromosom dapat berupa
kelainan jumlah kromosom (seperti sindrom Down, sindrom Turner, sindrom Klinefilter dan sindrom
edward), kelainan struktur kromosom (seperti Cry du chat sindrome, sindrom de Groucy) maupun
kromosom mosaik. Disini kami akan membahas tentang salah satu kelainan kromosom yaitu sidrom
Edward

Anda mungkin juga menyukai