TEORI ORGANISASI
ANALISIS ORGANISASI DARI SUDUT ILMU MANAJEMEN
DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPUH:
Syamjaya SM, S.Sos.,M.Si.
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB 1...........................................................................................................................2
PENDAHULUAN..........................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan Masalah...................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
B. Pendekatan Analisis Organisasi....................................................................3
C. Dimensi Organisasi.........................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................7
PENUTUP.....................................................................................................................7
A. Kesimpulan..........................................................................................................7
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Organisasi
Komunitas masyarakat diikat oleh suatu peraturan atau ketentuan yang harus
ditaati, inilah yang dimaksud dengan organisasi. Komunitas masyarakat lebih
bersifat bebas dan relative tidak ketat ikatan dalam suatu ketentuan atau peraturan,
sanksinya pun tidak terlalu jelas. Sedangkan organisasi relative ikatan ketentuan
atau peraturan ketat dan sanksinya pun sangat jelas (Makmur, 2008; 106).
Menurut Muh Tahir Malik, (2010), sifat abstrak organisasi dan keterkaitannya
dengan aspek social menyebabkan cakupan organisasi menjadi sangat luas yang
berakibat bahwa studi mengenai organisasi juga dapat dilakukan menurut berbagai
sudut pandang yang berbeda. Beberapa pendekatan dalam teori organisasi yang
masing-masing diengaruhi oleh cara yang digunakan untuk meninjau masalah
organisasi. Muh Tahir Malik dalam bukunya teori-teori organisasi (2010)
menyebutkan pengelompokkan pedekatan teori organisasi itu menjadi tiga aliran
utama sesuai dengan kurun waktu pemunculannya, dirangkum sebagai berikut:
3
1. Pendekatan klasik
a. Teori Taylor
b. Teori Fayol
3. Pendekatan Modern
Pendekatan klasik memusatkan perhatian pada anatomi organisasi dan tidak
memperhatikan aspek social, sedangkan pendekatan neo-klasik justru
mementingkan aspek social tetapi kurang memperhatikan anatomi organisasi.
Karena itu, antara berbagai pendekatan tersebut tidak bisa tercapai suatu kesatuan
pandangan mengenai masalah organisasi.
Akibatnya, solusi yang muncul dalam analisis terhadap suatu masalah organisasi
seringkali berbeda-beda tergantung pada jenis pendekatan yan digunakan sebagai
dalam analisis yang dilakukan Muncul pendekatan modern dalam teori organisasi
yang seringkali dianggap sebagai pendekatan yang mampu menyatukan seluruhan
pandangan dalam analisis organisasi. Pendekatan ini munculnya diawali oleh suatu
penelitian yang dilakukan Joan Woodward pada akhir tahun 1950an terhadap
seratus perusahan industry di South Essenx-Inggris.
5
C. Dimensi Organisasi
Dalam melakukan anailisis terhadap permasalahan organisasi, tidak terlepas dari
penetapan karateristik organisasi. Karakteristik organisasi itu sendiri hanya dapat dilakukan
jika mengetahui dimensi organisasi. Menurut Muh Tahir Malik, dimensi organisasi terdiri dari
dimensi structural dan dimensi kontekstual. Masing-masing dimensi itu mempunyai sifat
tersendiri sebagai berikut :
6
tuntutan terhadap manajemen untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas
yang diferensiasi dan disebar bekerja dengan mulus dan secara bersama
kearah pencapaian tujuan organisasi. (Tahir, 2010 ; 74)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi dikatakan berhubungan dengan aspek social, karena memang
subjek dan objeknya adalah manusia yang diikat oleh nilai-nilai tertentu. Nilai adalah
hakekat moralitas, kehendak untuk memenuhi kewajiban manusia, baik dalam
organisasi formal maupun organisasi informal. Nomena nilai dalam suatu organisasi
dapat diperoleh dari berbagai pengalaman. Pimpinan organisasi itu dikatakan jujur
hanya bias diketahui melalui pengalaman, tetai kejujuran itu sendiri merupakan
suatu nilai positif dan ketidakjujuran sebagai nilai negative.
Muh Tahir Malik dalam bukunya teori-teori organisasi (2010) menyebutkan
pengelompokkan pedekatan teori organisasi itu menjadi tiga aliran utama sesuai
dengan kurun waktu pemunculannya, dirangkum sebagai berikut:
1. Pendekatan klasik:
a. Teori Taylor
b. Teori Fayol
c. Teori Urwick dan Gulick
d. Teori Max Webber
2. Pendekatan Neo-Klasik.
3. Pendekatan Modern:
Pendekatan klasik memusatkan perhatian pada anatomi organisasi
dan tidak memperhatikan aspek social, sedangkan pendekatan neo-klasik
justru mementingkan aspek social tetapi kurang memperhatikan anatomi
organisasi. Karena itu, antara berbagai pendekatan tersebut tidak bisa
tercapai suatu kesatuan pandangan mengenai masalah organisasi.
Akibatnya, solusi yang muncul dalam analisis terhadap suatu masalah
organisasi seringkali berbeda-beda tergantung pada jenis pendekatan yan
digunakan sebagai dalam analisis yang dilakukan Muncul pendekatan
modern dalam teori organisasi yang seringkali dianggap sebagai pendekatan
yang mampu menyatukan seluruhan pandangan dalam analisis organisasi.
Pendekatan ini munculnya diawali oleh suatu penelitian yang dilakukan Joan
Woodward pada akhir tahun 1950an terhadap seratus perusahan industry di
South Essenx-Inggris.