Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEORI ORGANISASI
ANALISIS ORGANISASI DARI SUDUT ILMU MANAJEMEN

DISUSUN OLEH:

Muh. Anugerah Muallim


2002363201003
Arya Yudha
2002363201005
Yolanda
2002363201048

DOSEN PENGAMPUH:
Syamjaya SM, S.Sos.,M.Si.

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB 1...........................................................................................................................2
PENDAHULUAN..........................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan Masalah...................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
B. Pendekatan Analisis Organisasi....................................................................3
C. Dimensi Organisasi.........................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................7
PENUTUP.....................................................................................................................7
A. Kesimpulan..........................................................................................................7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang bekerja


bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi dalam bentuk apapun
akan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang
dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti
organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita
lakukan sendirian, dengan bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan
tugas-tugas yang apabila dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat
menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber
karier yang penting.

Selayaknya sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang


bermanfaat bagi anggota organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi
mampu mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Secara umum organisasi
dibedakan atas dua bentuk, pertama organisasi dengan orientasi laba seperti
perusahaan yang menyediakan produk barang atau jasa (baik perusahaan besar
maupun kecil) kemudian organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi laba seperti
yayasan, musium, rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan
lain-lain.

B. Rumusan Masalah

Menjelaskan analisis organisasi dari sudut ilmu manajemen.

C. Tujuan Masalah

Mengetahui analisis organisasi dari sudut ilmu manajemen.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Organisasi

Komunitas masyarakat diikat oleh suatu peraturan atau ketentuan yang harus
ditaati, inilah yang dimaksud dengan organisasi. Komunitas masyarakat lebih
bersifat bebas dan relative tidak ketat ikatan dalam suatu ketentuan atau peraturan,
sanksinya pun tidak terlalu jelas. Sedangkan organisasi relative ikatan ketentuan
atau peraturan ketat dan sanksinya pun sangat jelas (Makmur, 2008; 106).

Organisasi dikatakan berhubungan dengan aspek social, karena memang


subjek dan objeknya adalah manusia yang diikat oleh nilai-nilai tertentu. Nilai adalah
hakekat moralitas, kehendak untuk memenuhi kewajiban manusia, baik dalam
organisasi formal maupun organisasi informal. Nomena nilai dalam suatu organisasi
dapat diperoleh dari berbagai pengalaman. Pimpinan organisasi itu dikatakan jujur
hanya bias diketahui melalui pengalaman, tetai kejujuran itu sendiri merupakan
suatu nilai positif dan ketidakjujuran sebagai nilai negative.

Penilaian organisasi adalah suatu pernyataan yang mengungkapkan


pendirian, sikap dan pendapat seseorang atau beberapa orang tentang keadaan
organisasi. Seluruh deretan nilai yang dikemukakan oleh penilai terhadap sebuah
organisasi akan berbeda-beda tentang karakter nilai itu sendiri. Hal ini dipengaruhi
oleh pengalaman dan pemahaman setiap penilai. Kreatifitas penilai sesuatu
organisasi juga dipengaruhi tindakan objektiftas dan subjektifitas cara memandang
keberadaan organisasi itu, yang terdiri atas organisasi formal dan organisasi
informal. (Makmur, 2008; 109).

B. Pendekatan Analisis Organisasi

Menurut Muh Tahir Malik, (2010), sifat abstrak organisasi dan keterkaitannya
dengan aspek social menyebabkan cakupan organisasi menjadi sangat luas yang
berakibat bahwa studi mengenai organisasi juga dapat dilakukan menurut berbagai
sudut pandang yang berbeda. Beberapa pendekatan dalam teori organisasi yang
masing-masing diengaruhi oleh cara yang digunakan untuk meninjau masalah
organisasi. Muh Tahir Malik dalam bukunya teori-teori organisasi (2010)
menyebutkan pengelompokkan pedekatan teori organisasi itu menjadi tiga aliran
utama sesuai dengan kurun waktu pemunculannya, dirangkum sebagai berikut:

3
1. Pendekatan klasik

a. Teori Taylor

Pendekatan klasik dalam teori organisasi diilhami oleh sejumlah


konsep yang dikemukakan Frederick W Taylor pada tahun 1919 Rumusan
Frederick W Taylor berdasarkan pengalamannya bekerja di sbuah
perusahaan baja Betlehem Steel di Amerika Serikat yang secara langsung
menyangkut permasalahan organisasi. Namun begitu, pengembangannya
melahirkan pandangan klasik yang terutama berbicara mengenai anatomi
organisasi. Konsep Taylor membahas pengaturan cara bekerja, khususnya
untuk pekerja pelaksana seperti tukang, operator mesin dan lain sebagainya.
Konsep ini mencoba merumuskan cara kerja yang paling efisien. Sebagai
seorang ahli teori organisasi, Taylor memusatkan perhatian pada cara terbaik
pembagian kerja di tempat kerja dan bukan pada pertanyaan-pertanyaan
organisasi secara keseluruhan.

b. Teori Fayol

Sebagai seorang teoritis, Fayol pertama-tama harus berurusan dengan


pertanyaan mengenai struktur organisasi, tetapi resep atau aturan-aturannya
juga menyentuh pelaksanaan tenaga kerja. Dengan kecenderungan kearah
struktur, dia menyarankan sesuatu yang lebih terpusat yang secara
fungsional mengkhususkan struktur organisasi dimana setiap orang atau
segala sesuatu menempati tempat yang telah ditetapkan.

c. Teori Urwick dan Gulick

Luther Gulick dan Lindal Urwick mengemukakan pengalaman


manajerialnya lebih focus pada prinsip-prinsip yang mempengaruhi
pembagian kerja, koordinasi, menciptakan departemen meliputi tujuan,
proses, personil dan tempat.

d. Teori Max Weber

Menurut Max Weber birokrasi merupakan bentuk organisasi yang paling


efisien bila digunakan dalam organisasi yang kompleks sebagai tuntutan
masyarakat modern. Prinsip-prnsip birokrasi yang diungkapkan Max Weber
adalah, hirarki otoritas yang meliputi hubungan atasan-bawahan dan rantai
komando, pembagian tugas pekerjaan yang jelas berdasarkan kompetensi
dan spesialisasi fungsional, adanya system aturan regulasi dan prosedur,
adanya suatu aturan hokum yang tidak mengenal hubungan pribadi, adanya
system prosedur kerja yang menggunakan standarisasi metode, adanya
seleksi dan promosi pegawai berdasarkan kompetensi manajerial dan teknis
serta otoritas kekuasaan haya berlaku di kantor atau tepat kerja dimana posisi
dan jabatan bukan milik individu yang bersangkutan tetapi institusi yang
mempekerjakannya.
4
2. Pendekatan Neo-Klasik
Pendekatan Neo-Klasik atau disebut juga sebagai pendekatan Human Relation
karena perhatiannya terpusat pada aspek hubungan antar manusia dalam
organisasi yang bertumpu pada beberapa prinsip berikut :
a. Organisasi adalah suatu system social dimana hubungan antara para
anggotanya merupakan interaksi social.
b. Interaksi social itu menyebabkan munculnya kelompok non formal dalam
organisasi yang memiliki nora sendiri dan berlaku serta menjadi pegangan
bagi seluruh anggota kelompok. Norma kelompok tersebut berpengaruh
terhadap sikap maupun prestasi anggota kelompok.
c. Interaksi social antar anggota organisasi perlu diarahkan agar pengaruhnya
positif bagi prestasi individu maupun kelompok. Karena itu diperlukan saluran
komunikasi yang efektif yang memudahkan untuk mengarahkan interaksi
social antar anggota organisasi demi peningkatan prestasi.
d. Kelompok-kelompok non formal tersebut bisa saja mempunyai tujuan yang
berbeda dengan kepentingan organisasi. Karena itu, pola kepemimpinan
yang hanya memperhatikan struktur formal perlu dilengkapi dengan perhatian
terhadap aspek psiko-sosial pekrja, agar tujuan kelompok-kelompok non
formal tersebut dapat diarahkan sesuai dengan kepentingan organisasi.
Untuk itu manajemen perlu memiliki keterampila social disamping
keterampilan teknis agar mampu membina munculnya ikatan social yang baik
dalam organisasi.

3. Pendekatan Modern
Pendekatan klasik memusatkan perhatian pada anatomi organisasi dan tidak
memperhatikan aspek social, sedangkan pendekatan neo-klasik justru
mementingkan aspek social tetapi kurang memperhatikan anatomi organisasi.
Karena itu, antara berbagai pendekatan tersebut tidak bisa tercapai suatu kesatuan
pandangan mengenai masalah organisasi.
Akibatnya, solusi yang muncul dalam analisis terhadap suatu masalah organisasi
seringkali berbeda-beda tergantung pada jenis pendekatan yan digunakan sebagai
dalam analisis yang dilakukan Muncul pendekatan modern dalam teori organisasi
yang seringkali dianggap sebagai pendekatan yang mampu menyatukan seluruhan
pandangan dalam analisis organisasi. Pendekatan ini munculnya diawali oleh suatu
penelitian yang dilakukan Joan Woodward pada akhir tahun 1950an terhadap
seratus perusahan industry di South Essenx-Inggris.

5
C. Dimensi Organisasi
Dalam melakukan anailisis terhadap permasalahan organisasi, tidak terlepas dari
penetapan karateristik organisasi. Karakteristik organisasi itu sendiri hanya dapat dilakukan
jika mengetahui dimensi organisasi. Menurut Muh Tahir Malik, dimensi organisasi terdiri dari
dimensi structural dan dimensi kontekstual. Masing-masing dimensi itu mempunyai sifat
tersendiri sebagai berikut :

1. Dimensi Struktural Menggambarkan karakteristik internal suatu organissi dan


terdiri atas dimens berikut :
a. Formalisasi; menunjukan tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam
organisasi, yang menggambarkan perilaku serta kegiatan organisasi.
b. Spesialisasi; menunjukan derajat pembagian pekerjaa dalam organisasi.
c. Stadarisasi; menggambarkan derajat kesamaan dalam pelakanaan
pekerjaan
d. Sentralisasi; menunjukan pembagian kekuasaan menurut tingkatan (hirarki)
dalam organisasi antara lain ditunjukan dengan jenis dan jumlah keputusan
yang boleh ditetapkan pada setiap tingkatan.
e. Hirarki kekuasaan; menggambarkan pola pembagian kekuasaan serta
rentang kendali secara umum.
f. Kompleksitas; menunjukan banyaknya kegiatan (subsistem) dalam
organisasi dan terdiri atas kompleksitas vertical, menunjukan jumlah tingkatan
yang ada dalam organisasi dan kompleksitas horizontal yang menunjukan
pembagian kegiatan secara horizontal yanitu menjadi bagian-baian yang
secara vertical berada pada tingkata yang sama.
g. Profesionalisme; menunjukan tingkat pendidikan formal atau tidak formal
rata-rata yang dimiliki anggota organisasi.
h. Konfigurasi; menunjukan bentuk pembagian anggota organisasi kedalam
bagian-bagian baik secara vertical maupun horizontal.

2. Dimensi Kontekstual Menggambarkan karateristik keseluruhan suatu


organisasi yang mencakup lingkungannya dan terdiri atas :
a. Ukuran organisasi; menunjukan jumlah anggota (persoil) organisasi.
b. Teknologi organisasi; menunjukan jenis dan tingkat teknologi dari siste
produksi suatu organisasi.
c. Lingkungan; menggambarkan keadaan semua elemen lingkungan yang
terdapat diluar batas-batas organisasi terutama elemen-elemen lingkungan
yang berpengaruh terhadap organisasi. Organisasi terdiri dari sub system
yang membutuhkan koordinasi, komunikasi dan control agar dapat efektif.
Maka makin kompleks sebuah organisasi, maka makin besar kebutuhannya
akan alat komunikasi, koordinasi dan control yang efektif. Dengan kata lain,
jika kompleksitas meningkat, maka akan demikian juga halnya dengan

6
tuntutan terhadap manajemen untuk memastikan bahwa aktivitas-aktivitas
yang diferensiasi dan disebar bekerja dengan mulus dan secara bersama
kearah pencapaian tujuan organisasi. (Tahir, 2010 ; 74)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi dikatakan berhubungan dengan aspek social, karena memang
subjek dan objeknya adalah manusia yang diikat oleh nilai-nilai tertentu. Nilai adalah
hakekat moralitas, kehendak untuk memenuhi kewajiban manusia, baik dalam
organisasi formal maupun organisasi informal. Nomena nilai dalam suatu organisasi
dapat diperoleh dari berbagai pengalaman. Pimpinan organisasi itu dikatakan jujur
hanya bias diketahui melalui pengalaman, tetai kejujuran itu sendiri merupakan
suatu nilai positif dan ketidakjujuran sebagai nilai negative.
Muh Tahir Malik dalam bukunya teori-teori organisasi (2010) menyebutkan
pengelompokkan pedekatan teori organisasi itu menjadi tiga aliran utama sesuai
dengan kurun waktu pemunculannya, dirangkum sebagai berikut:
1. Pendekatan klasik:
a. Teori Taylor
b. Teori Fayol
c. Teori Urwick dan Gulick
d. Teori Max Webber
2. Pendekatan Neo-Klasik.
3. Pendekatan Modern:
Pendekatan klasik memusatkan perhatian pada anatomi organisasi
dan tidak memperhatikan aspek social, sedangkan pendekatan neo-klasik
justru mementingkan aspek social tetapi kurang memperhatikan anatomi
organisasi. Karena itu, antara berbagai pendekatan tersebut tidak bisa
tercapai suatu kesatuan pandangan mengenai masalah organisasi.
Akibatnya, solusi yang muncul dalam analisis terhadap suatu masalah
organisasi seringkali berbeda-beda tergantung pada jenis pendekatan yan
digunakan sebagai dalam analisis yang dilakukan Muncul pendekatan
modern dalam teori organisasi yang seringkali dianggap sebagai pendekatan
yang mampu menyatukan seluruhan pandangan dalam analisis organisasi.
Pendekatan ini munculnya diawali oleh suatu penelitian yang dilakukan Joan
Woodward pada akhir tahun 1950an terhadap seratus perusahan industry di
South Essenx-Inggris.

Anda mungkin juga menyukai