Anda di halaman 1dari 8

PEMAKNAAN HADITS DAN URGENSINYA

DALAM STUDI ISLAM


5

10

15

Dosen Pengampu:
Ahmad Fakhruddin Fajrul Islam, M.Th.I

20 Disusun Oleh:
1. Liza Novia Anggraini
2. M Hafiz Nur Fajri
3. M. Hasby Alfikri
4. Nurul Hikam
25

HUKUM KELUARGA
FAKULTAS AGAMA ISLAM

30 UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI


TEBUIRENG JOMBANG

1
Kata Pengantar
35
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya y
ang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami bisa menuelesaik
an makalah ini dengan tepat waktu.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan man
40 faat bagi pembaca. Kami menyampaikan terima kasih kepada segenap pih
ak yang telah memberikan dukungan baik materi maupun pemikirannya.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami y
akin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu, kami s
angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca ag
45 ar kita bisa memperbaiki demi kesempurnaan makalah ini.

Jombang, 6 September 2020


50

Penyusun
55

60

65

70

Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………2
Daftar Isi………………………………………………………………………..3
75

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………4
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….4
80

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….5
2.1 Definisi hadits, sunah, khabar, dan atsar…………………5
2.2 struktur pembentukan hadits (sanad dan matan)……6
2.3 urgensi hadits dalam studi islam……………………………..6
85

BAB III PENUTUP……………………………………………………………7


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..7
3.2 Saran……………………………………………………………………….7
Daftar Pustaka………………………………………………………………8
90

95

100

BAB I
PENDAHULUAN
105 1.1 Latar Belakang

Dalam agama islam dikenal dua sumber utama yang menjadi acua
n dalam menjalankan ajaran agama islam, yaitu Al-Quran dan segala h
al yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW yang sering disebut se
110 bagai hadits. Al-Quran adalah sumber pertama dan utama dalam kajia
n islam. Sedangkan hadits merupakan sumber kedua dalam ajaran isla
m.

Sebagai sebuah sumber hukum yang penting bagi umat islam, had
115 its telah dikaji berkali-kali oleh umat islam dari masa ke masa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi hadits, sunah, khabar, dan atsar?
2. Bagaimana struktur pembentukan hadits?
120 3. Apa urgensi hadits dalam studi islam?

1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui makna dari hadits, sunah, khabar, dan atsar.
2. untuk mengetahui struktur pembentukan hadits (sanad dan matan)
125 3. untuk mengetahui urgensi hadits dalam studi islam.

130

135

BAB II
PEMBAHASAN
140
2.1 Definisi Hadits, Sunah, Khabar, dan Atsar

A. Hadits
Secara bahasa berarti Al-Jadid yang artinya sesuatu yang
145 baru. Menurut istilah hadits adalah segala perkataan (sabda),
perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muha
mmad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dala
m agama islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam aga
ma islam selain Al-Quran , ijma, Qiyas, dima dalam hal ini,
150 kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah A
l-Quran.

B. Sunah
Sunah secara bahasa berarti As-sirrah Al-Muttaba’ah yang
155 berarti jalan yang diikuti. Adapun sunah menurut istilah para
ahli hadits adalah segala sesuatu yang dinuklil dari Nabi
shalallahualaihi wasalam baik itu ucapan, perbuatan,
persetujuan, sifat fisik, kepribadian, maupun perjalanan hidup,
baik itu sebelum diutus maupun sesudah diutus.
160

C. Khabar
Khabar secara bahasa berarti An-Naba’ yang berarti kabar
atau berita. Adapun secara istilah khabar ini semakna dengan
hadits sehingga memiliki definisi sama dengan hadits,
165 menurut pendapat lain menyatakan bahwa khabar ini lebih
umum dari pada hadits. Sehungga definisi khabar adalah
segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad
Saw. Dan juga kepada selain beliau

170 D. Atsar
Atsar secara bahasa berarti Baqiyyatu Asy-Syaii’ yang
berarti sisa dari sesuatu, atau jejak. Adapun secara istilah atsar
adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada sahabat, dan
tabiin
175

2.2 Struktur pembentukan Hadits (Sanad dan Matan)

5
Hadits nabi merupakan sumber ajaran islam kedua setelah Al-
180 Quran. Dalam periwayatannya sendiri, hadits nabi berbeda
dengan Al-Quran. Untuk Al-Quran , semua periwayatan ayat-
ayatnya berlangsung secara mutawattir, sedang untuk hadits
nabi , sebagian periwayatannya berlangsung secara mutawattir
dan sebagian lagi ahad. Sehingga dalam pemaknaanya pun banyak
185 terjadi perbedaan dan perdebatan.
Ada juga yang mempermasalahkan mengenai keshahihan dan
tidaknya suatu hadits. Penilaian hadits dapat dikatakan shahih
tergantung dari berbagai hal. Dilihat dari struktur haditsnya yaitu
sanad dan matan.
190

A. Sanad hadits
Sanad menurut bahasa adalah al-mu’tamad artinya
“sandaran” atau sesuatu yang dijadikan sandaran, pegangan,
dan pedoman. Dikatakn demikian, karena hadits bersandar
195 kepadanya.

B. Matan hadits
Matan menurut lughat, ialah: tengah jalan, punggung bumi
atau bumi yang keras dan tinggi.
200

2.3 Urgensi Hadits dalam Studi Islam

Urgensi Hadits Nabi baik dalam studi islam maupun


implementasiajarannya bukanlah hal yang asing bagi kaum muslimin
205 umumnya, apalagi bagikalangan ulama. Hal ini mengingat hadits
menempati posisi sebagai sumberhukum dalam sistem hukum Islam
(al-Tashri’ al-Islami) setelah Al-Qur’an.
Mengingat strategisnya posisi hadits dan urgensi mempelajarinya,
makaulama hadits memberikan perhatian serius dalam bentuk
210 menghafal hadits,mendokumentasikan dalam kitab dan
mempublikasikannya, menjabarkan cabang-cabang keilmuannya,
meletakkan kaidah-kaidah dan metodologi khusus untuk menjaga
hadits dari kekeliruan dan kesalahan dalam periwayatan serta
melakukanriset-riset untuk meneliti validitas hadits.
215

BAB II
PENUTUP

220 3.1 Kesimpulan


Dari keempat pengertian diatas yaitu sunnah, hadits, khabr, dan
atsarterdapat kesamaan dan perbedaan makna menurut istilah
maing-masing.Keempatnya memiliki kesamaan maksud, yaitu segala
yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan,
225 perbuatan, maupun takhrilnya. Sedangkan perbedaan antaar
semuanya adalah bahwa Hadits adalahistilah khusus untuk sabda
Nabi, Sunnah adalah segala sesuatu yangdisandarkan kepada Nabi
SAW, Khabar adalah berita yang datangnya bukandari Nabi SAW,
tetapi disandarkan kepada Nabi SAW, dan Atsar adalah perkataan
230 yang datang dari para sahabat yang disandarkan kepada Nabi
SAW.Dan didalam struktur pembangunan Hadits sangat diperlukan
sanad danmatan, karena keduanya saling berkaitan dan hadits juga
sangat urgen, karenaHadits merupakan mubayyin (penjelasan)
terhadap Al-Qur an. Dan antarakeduanya memiliki kaitan yang sangat
235 erat, yang satu sama lain tidak bisadipisah-pisahkan atau berjalan
sendiri-sendiri.

3.2 Saran
Sesuai dengan perkembangan Hadits, ilmu hadits selalu
240 mengiringinyasejak masa Rasulullah sekalipun belum dinyatakan
sebagai ilmu eksplisit.Mengingat luasnya materi dari Hadits ini besar
harapan kami untuk para pembaca bisa memahami dengan
bahasanya masiing-masing.

245

250

255

Daftar Pustaka
Assa’idi Sa’dullah. 1996. hadis-hadis sekte. Yogyakarta:pustaka pelajar
260 Syafe’I H. Rahmat. 2000. Al-Hadits. Bandung .pustaka setia

Http://ahmgue.blongspot.com

Anda mungkin juga menyukai