UU Informasi di Indonesia
disusun oleh:
npm: 12114201200100
kelas: B
FAKULTAS KESEHATAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas kasih karunianya , penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "UU Informasi di Indonesia"dengan
tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Jecklen Pattiasina
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
●Latar Belakang
●Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
●UU Informasi Indonesia
●Latar Belakang
Pada dasarnya setiap undang-undang yang dibuat oleh pembuat undang- undang
merupakan jawaban hukum terhadap persoalan masyarakat pada waktu dibentuknya
undang-undang tersebut. Perkembangan hukum seharusnya seiring dengan
perkembangan masyarakat, sehingga ketika masyarakatnya berubah atau
berkembang maka hukum harus berubah untuk menata semua perkembangan yang
terjadi dengan tertib di tengah pertumbuhan masyarakat modern, karena globalisasi
telah menjadi pendorong lahirnya era teknologi informasi.
●Tujuan
Agar dapat mengetahui UU Informasi di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi, informasi elektronik adalah data elektronik yang memiliki wujud dan arti.
Informasi Elektronik yang tersimpan di dalam media penyimpanan bersifat
tersembunyi. Informasi Elektronik dapat dikenali dan dibuktikan keberadaannya dari
wujud dan arti dari Informasi Elektronik. (politik kompasiana, 2010)
UU ITE mengatur berbagai macam tindak pidana yang dilakukan dengan modus yang
modern, yakni dengan pengunaan media elektronik sebagai sarana untuk melakukan
tindak pidana. Salah satunya adalah tindak pidana pencamaran nama baik di media
elektronik..Namun, karena perubahan modus dengan penggunaan media elektronik
sebagai sarana penyebarannya, sehingga dibentuklah UU ITE itu sendiri. Pencegahan
dan pemberantasan dalam penyebaran pornografi lewat komputer dan internet
seperti tersebut diatas pada Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
perubahan atas Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik, khususnya dalam Pasal 27 Ayat (3) yang berbunyi: “Setiap Orang
dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan pencemaran nama baik”.
●Kesimpulan
Pasal 1 UU ITE mencantumkan diantaranya definisi Informasi Elektronik. Berikut
kutipannya : ”Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik,
termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto,
electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks,
telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi
yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya.”
Maka dalam menggunakan teknologi informatika, harus sesuai dengan ketetapan
peraturan perundang-undangan. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja ataupun
tidak sengaja, akan mendapatkan sanksi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dengan adanya UU ITE maka akan memperaman setiap kegiatan yang dilakukan
secara online dan melindungi hak dari tandatangan Elektronik yang dimiliki oleh
seluruh pengguna.
●Saran
Pemanfaatan yang didapatkan dari penggunaan ITE, seharusnya dapat digunakan dan
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bukannya memanfaatkannya dalam
pelanggaran hukum dan merugikan orang banyak. Walaupun kegiatan tersebut sudah
mendapat perhatian yang lebih dari pihak pemerintah dan penegak hukum,
hendaknya sebagai pengguna teknologi informatika harus menyadari ketetapan-
ketetapan hukum tersebut.
Sebagai warga Negara yang baik, marilah bersama-sama memanfaatkan kecerdasan
dalam dunia teknologi informatika dengan sebaik-baiknya.