Anda di halaman 1dari 1

Pengaruh pembangunan tanjung priok pada masa ekonomi liberal (kolonial)

Pemerintah kolonial hindia belanda pada masa ekonomi liberal mengalami banyak sekali
peningkatan dalam sektor produksi, terutama setelah banyaknya investor asing yang menanamkan
modal di Nusantara, karena itulah mereka membuthkan pelabuhan tanjung priok.

Pelabuhan tanjung priok mulai dibangun pada tahun 1877, hal ini disebabkan karena pelabuhan
yang sebelumnya yakni pelabuhan sunda kelapa atau pelabuhan batavia yang telah mengalami
pendangkalan, meskipun sudah beberapa kali dilakukan pengerukan lumpur yang ada disana.
Pendangkalan pelabuhan tentu saja bukan hal yang remeh, hal ini sangat berpengaruh bagi aktivitas
perekonomian disana, karena pada dasarnya kapal – kapal uap yang beroperasi haruslah melakukan
bongkar muat barang dengan cepat untuk menghemat ongkos dan juga mempercepat waktu
keberangkatan kapal.

Permasalahan muncul ketika pembangunan pelabuhan tanjung priok yang dipilih sebagai pelabuhan
baru justru mengalami banyak penentangan dari kalangan pebisnis batavia. Pendapat kontradiktif
dari para pebisnis ini bukan tanpa alasan, mereka berpendapat bahwa lokasi dari pelabuhan tanjung
priok ini begitu jauh dari pelabuhan sunda kelapa, namun masalah ini dapat diatasi dengan makin
banyaknya investor yang hadir untuk menanam modal di batavia, tentu saja hal ini memaksa pihak
pemerintah kolonial untuk mau tidak mau harus segera memindahkan pelabuhan ke wilayah tanjung
priok, tepatnya pada tahun 1886 pelabuhan tanjung priok selesai dibangun.

Setelah pelabuhan tanjung priok selesai dibangun, pelabuhan ini berhasil menempati posisi utama
sebagai pelabuhan utama yang beroperasi dalam ekspor – impor barang yang ada di jawa barat.
Pelabuhan tanjung priok terbukti begitu efektif dalam menampung kapal – kapal dengan tonase
yang begitu tinggi, setelah itu untuk menunjang efektivitas dari pelabuhan ini, pada tahun 1912
pelabuhan tanjung priok kembali dilakukan renovasi, tujuannya untuk memperluas agar dapat
menampung kapal yang jumlahnya ratusan.

Terkait dengan komoditas ekspor, banyak sekali yang dikirimkan melalui pelabuhan tanjung priok,m
antara lain adalah ekspor pengiriman teh dari jawa, kina, karet, hingga minyak nabati.(J. Stroomberg,
Hindia – Belanda 1930 (2018))

Pengaruh pelabuhan tanjung priok terhadap perekonomian Hindia Belanda tidak main – main, baru
dari sisi ekspor sudah begitu luar biasa, ditambah dengan posisinya sebagai pelabuhan impor yang
juga sama mengesankannya. Pelabuhan tanjung priok menempati peringkat pertama dalam urusan
impor bahan pangan diantara pelabuhan yang ada di jawa.

Anda mungkin juga menyukai