Anda di halaman 1dari 8

AIRMAN Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi

Volume III Nomor 1 Juni 2020


P-ISSN 2622-0105 | E-ISSN 2716-1196

AIRMAN
Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi

RANCANGAN ALAT PELEPAS PIN PISTON PADA MOTOR PISTON


CONTINENTAL IO-470 DAN LYCOMING O-360 DENGAN
MENGGUNAKAN POMPA HIDROLIK DI PRODI TEKNIK PESAWAT
UDARA STPI

PISTON PIN RELEASE EQUIPMENT DESIGN ON IO-470 CONTINENTAL


MOTOR AND LYCOMING O-360 USING HYDRAULIC PUMP IN STPI
AIRCRAFT ENGINEERING TECHNIQUE

Erlana Ichsan Haryanto , Saddam Rabati, Muawal Al-Asyari


erlanadgca@gmail.com , arieliverpudlian12@gmail.com

Politeknik Penerbangan Indonesia, Tangerang.


Politeknik Penerbangan Makassar
Jl. Salodong No. 1 Kel. Untia Kec. Biringkanaya Makassar, Indonesia

ABSTRAK
Faktor penunjang tercapainya tujuan tersebut praktek di bengkel piston engine, yang memberi
pengalaman dalam perawatan pada piston engine seperti Teledyne Continental IO-470 dan Avco
Lycoming O-360. Beraneka ragam alat yang ada saat ini, baik dilihat dari kegunaan maupun fungsinya,
namun tidak semua komponen dapat dipasang dan dilepas dengan menggunakan alat, tanpa alat khusus.
Pada perawatan khususnya pesawat udara, yaitu bertujuan untuk mempertahankan dan mengembalikan
komponen untuk beroperasi dengan aman, contohnya inspeksi 2000 jam dimana pemeriksaan seperti
mesin, baling-baling pendorong, roda pendaratan sebagainya. Salah satunya pada pemeriksaan mesin
dilakukan pelepasan pin piston sesuai dengan prosedur di maintenance manual, dalam proses
pelaksanaannya di bengkel piston engine masih menggunakan mallet dan kayu untuk pelepasan, dengan
gaya yang dikeluarkan dari mallet jika terjadi kesulitan pada pelepasan maka dapat melukai permukaan
dengan adannya hentakan dan kemelesetan, adapun beberapa faktor internal dari manusia itu sendiri
seperti stress dan fatigue. Dari hasil pengamatan gaya yang dihasilkan mallet dengan rata-rata jarak pada
objek 0,3m waktu yang dibutuhkan 0,11s maka pergeseran pin 0,009m sehingga gaya yang dikeluarkan
pada saat memalu 4,95N dan gaya yang dibutuhkan 14,3 pukulan untuk melepas pin piston, sedangkan
untuk melepas pin piston dengan enam silinder total yang dikeluarkan 425,31N. Oleh karena itu untuk
meningkatkan keamanan dalam perawatan maka penulis merancang alat pelepas pin piston dengan
menggunakan pompa hidrolik, dengan total perancangan gaya yang dikeluarkan 425,31N pada aktuator,
dengan menggunakan prinsip Pascal sehingga gaya untuk engkol tangan manual 42,17N. Dan alat ini juga
dapat menggunakan motor AC untuk memompa fluida dengan daya 500watt dan putaran 2500rpm.

Kata kunci: pin piston, piston, motor hidrolik

57
AIRMAN Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume III Nomor 1 Juni 2020
P-ISSN 2622-0105 | E-ISSN 2716-1196

ABSTRACT

Supporting factors for the achievement of these objectives in the piston engine workshop, which
provides experience in maintenance of piston engines such as the Teledyne Continental IO-470 and Avco
Lycoming O-360. A wide variety of tools currently available, both in terms of use and function, but not all
components can be installed and removed using tools, without special tools. In aircraft specific
maintenance, that is to repair and repair components for safe repairs, for example a 2000-hour
inspection where checks such as engines, propellers, landing gear etc. One of them is when checking the
engine which is done by removing the piston pin in accordance with the procedures in the maintenance
manual, in the process of implementing it in the engine workshop the piston still uses a hammer and wood
for release, with the force released from the hammer slip, as for some internal factors of the human itself
such as stress and fatigue. From the observations of the force produced by the hammer with an average
distance of the object at 0.3 m, the time required is 0.11 seconds, then the pin changes 0.009 m, the new
force issued when hammering 4.95N and the force required 14.3 times to open piston pin, While to
release the piston pin with six cylinders issued a total of 425.31N. Therefore, to improve safety in
treatment, the authors used a piston pin release tool using a hydraulic pump, with a total design force of
425.31N issued on the actuator, using the Pascal principle so that the force for manual hand crank was
42.17N. And this tool can also use an AC motor to pump fluid with 500watt power and 2500rpm rotation.

Keywords: piston pin, piston, hydraulic motor

PENDAHULUAN mempunyai kemampuan mengenali, mengamati


Dunia penerbangan telah mengalami serta memiliki keahlian yang diperlukan untuk
kemajuan yang sangat pesat. Hal ini tentu saja melakukan perawatan di bidang teknik pesawat
tidak lepas dari kemajuan teknologi yang udara.
semakin berkembang terus dari waktu ke waktu. Faktor penunjang tercapainya tujuan
Kemajuan teknologi dibidang penerbangan tersebut adalah dengan adanya praktek di bengkel
tentunya harus diikuti dengan meningkatnya piston engine, akan memberikan pengalaman
kemampuan manusia yang menanganinya dengan dalam perawatan piston engine seperti motor
dilengkapi peralatan dan perlengkapan untuk piston Teledyne Continental IO-470 dan Avco
membantu proses perawatan. Perawatan Lycoming O-360. Dari beberapa pelaksanaanya,
(maintenance) untuk berbagai sistem pada beraneka ragam alat yang ada saat ini, baik
pesawat udara mutlak diperlukan untuk menjaga dilihat dari kegunaan maupun fungsinya, namun
kondisi pesawat agar selalu siap dan aman pada ada beberapa komponen yang tidak dapat
saat digunakan. Perawatan yang dibutuhkan dipasang dan dilepas dengan menggunakan alat,
untuk memastikan kelaikan udara pesawat tanpa alat khusus. Dalam proses perawatan
terbang, termasuk dari perbaikan, inspeksi, pesawat udara, salah satunya pelepasan pin piston
penggantian, dan modifikasi. Setiap orang yang sesuai dengan maintenace manual, di bengkel
melakukan perawatan, modifikasi, serta piston engine masih menggunakan mallet jika
pencegahan harus sesuai prosedur dengan terdapat kesulitan dalam proses pelepasan maka
standarisasi perintah yang telah ditentukan dalam gaya yang dikeluarkan dari mallet tersebut dapat
manual dari perusahaan produsen, untuk kelaikan terjadi hentakan yang dapat melukai permukaan
udara yang telah disetujui oleh Direktorat Jendral pin piston, dan juga gaya yang dikeluarkan dari
Perhubungan Udara. Perawatan berkala mallet tersebut dapat menyebabkan kemelesetan
dilakukan pada semua pesawat setelah jumlah dan ketidak konstanan. Hal ini dikarenakan ada
waktu tertentu dalam penggunaannya. beberapa faktor internal dari manusia itu sendiri,
Perwujudan dari dunia penerbangan berawal faktor-faktor tersebut antara lain seperti: fatigue,
di program studi pendidikan Teknik Pesawat stress ataupun lapses akibat dari external
Udara tepatnya di Sekolah Tinggi Penerbangan environment. Sehingga belum adanya alat khusus
Indonesia yang mendidik dan menghasilkan dengan ketepatan gaya dorong dan tenaga yang
lulusan yang tangguh bagi kepentingan subsektor tinggi, dengan menggunakan pompa hidrolik
perhubungan udara khusus di perawatan pesawat sebagai perancangan untuk melepaskan pin
udara dalam keserasian perpaduan ilmu piston.
keterampilan, keahlian dalam menunjang Oleh karena itu untuk meningkatkan
keselamatan penerbangan. Dan nantinya keamanan dalam perawatan maka penulis

58
AIRMAN Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume III Nomor 1 Juni 2020
P-ISSN 2622-0105 | E-ISSN 2716-1196

merancang alat khusus yang dapat membantu Socata Tobago 10 (lihat Gambar 3)
melepas piston pin dengan judul termasuk jenis tipe light aircraft dengan
“RANCANGAN ALAT PELEPAS PIN PISTON motor piston tunggal di produksi oleh Socata.
CONTINENTAL IO-470 DAN LYCOMING O- Tipe pesawat ini memiliki variable pitch
360 DENGAN MENGGUNAKAN POMPA baling-baling, dan seri TB ini banyak
HIDROLIK DI PRODI TEKNIK PESAWAT digunakan untuk pelatihan. Pesawat ini
UDARA STPI”. memiliki kapasitas 4 kursi dengan kecepatan
meluncur 235km/jam (127knot), jarak 985km
TINJAUAN PUSTAKA (634mil), ketinggian 3.960m (13.000ft).
1) Pesawat Piston Engine Panjang pesawat 7,75m (25ft 5.1in), lebar
Pesawat piston engine merupakan sayap 9,89m (32ft 5,2in) dan tinggi 3,02m (9ft
komponen dari sistem tenaga pendorong 10,9in). Pesawat jenis ini menggunakan motor
untuk pesawat yang menghasilkan daya piston Lycoming O-360 (lihat Gambar 4),
mekanis. Pesawat yang ekonomis untuk dengan menggunakan empat-silinder yang
penerbangan jarak dekat yang dengan horisontal bersebrangan, terdapat karburator
kapasitas sekitar 3 sampai 8 penumpang, yang berfungsi untuk mencampur udara dan
dan biasanya digunakan untuk pribadi dan bahan bakar untuk proses perbakaran secara
latihan. Salah satunya di Sekolah Tinggi internal, proses pendinginan menggunakan
Penerbangan Indonesia menggunakan pesawat udara, yang menghasilkan 180hp (134kW).
mesin piston Teledyne Continental IO-470
untuk pesawat Beechcraft Barron dan Avco 2) Teori Komponen Motor Piston
Lycoming O-360 untuk pesawat Socata Motor piston pada bagian ini merupakan
Tobago 10. komponen-komponen yang berhubungan
dengan pelepasan pin piston, antara lain:
a. Teori Motor Piston
Motor piston merupakan mesin yang merubah
energi panas dari bahan bakar yang terbakar
menjadi gerakan maju mundur dari piston,
yang kemudian diubah menjadi gerakan
berputar oleh batang penyambung (conneting
rods) dan poros engkol (crankshaft). Gerakan
Gambar 1. Pesawat latih Beechraft Baron B-58 berputar ini yang digunakan untuk
menggerakan baling-baling sebagai sumber
Pesawat Beechcraft Baron (lihat Gambar daya dorong bagi pesawat terbang. Dalam
1) termasuk tipe light aircraft, bermesin proses kerjanya motor piston didukung oleh
piston ganda yang mempunyai berat kotor beberapa sistem yang saling mempengaruhi
5400-5500lb (2450-2500kg), dan dalam memberikan kerja motor piston yang
menggunakan mesin Teledyne Continental optimal.
IO-470 (lihat Gambar 2), memiliki kecepatan b. Piston
sampai 200knot (370km/jam) pada 8000knot ft Piston merupakan bagian dari motor piston
(2400m) dan 220knot (410km/jam) pada yang bergerak maju mundur maupun naik
20000kaki (6100m), dan dikapasitas tangki turun yang disebabkan oleh pembakaran yang
bahan bakar 190galon AS (719L). terjadi dalam silinder, untuk mengirimkan
tenaga dari pembakaran akibat pengembangan
gas dalam silinder titik mati bawah pada poros
engkol. Pada saat piston bergerak kebawah
(kearah poros engkol) dalam silinder, terjadi
gerakan asupan, dengan menarik campuran
bahan bakar udara. Pada saat bergerak keatas
(ke arah kepala silinder), terjadi posisi
kompresi kemudian diberikan pengapian yang
membawa campuran udara dan bahan bakar,
Gambar 2. Pesawat latih Tobago TB-10
selanjutnya titik mati bawah terjadi
pengembangan gas menyebabkan piston untuk
bergerak menuju poros engkol. Dan
59
AIRMAN Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume III Nomor 1 Juni 2020
P-ISSN 2622-0105 | E-ISSN 2716-1196

selanjutnya gerakan (ke arah kepala), hal ini mempunyai bentuk tetap tetapi selalu
membuat tenaga dengan gas pembakaran menyesuaikan bentuk yang ditempatinya.
keluar dari ruang pembakaran. Piston terbuat a. Cairan Hidrolik
dari paduan aluminum tempa dan terdapat Cairan hidrolik fungsinya untuk menyalurkan
beberapa bagian: kepala piston (piston head), dan mendisribusikan tenaga yang akan
tepi piston (piston skirt), dan bagian bawah digerakan, dengan memiliki kekentalan yang
piston kontak dengan minyak pelumas. cukup, memiliki indek viskositas yang baik,
c. Cincin Piston (piston ring) tahan api, tidak berbusa, tahan dingin, tahan
Cincin piston berfungsi sebagai paking korosi dan tahan haus minimal
(gasket) yang menjaga tekanan dalam ruang kompressibility.
bakar (combustion chamber) dan untuk 1. Sifat Fluida ideal:
mencegah oli masuk ke dalam ruang bakar a) Harus mampat.
serta sebagai penyalur panas dari piston ke b) Memiliki kekentalan tidak berpengaruh
dinding silinder (cylinder wall). Terbuat dari terhadap suhu.
besi cetak kelabu berkualitas tinggi (high- c) Viskositas rendah terhadap perubahan
grade gray cast iron). suhu.
Cincin piston diklasifikasikan menjadi dua d) Memberi pelumas yang baik.
fungsi: e) Tidak menimbulkan bahaya kesehatan
1. Cincin tekanan (compression rings) yang signifikan pada operator.
berfungsi untuk mencegah gas masuk f) Flash point diatas 100oC, dan tidak
kedalam piston selama mesin beroperasi. mudah terbakar.
2. Cincin oli (oil rings) berfungsi g) Tidak berbusa.
mengendalikan kuantitas oli yang h) Kimia yang stabil dalam proses operasi.
diterdapat pada dinding silinder dan i) Tidak membahayakan atau merugikan
mencegah oli ini lewat ke ruang dari bahan yang digunakan dalam
pembakaran. sistem pipa dan komponen.
d. Pasak Piston (pin piston) j) Penyimpanan yang baik
Pasak piston (wrist pin) berfungsi untuk
menghubungkan piston dan batang 2. Syarat cairan Hidrolik :
penyambung terbuat dari baja.Pin Piston a) Hambatan aliran (viscosity)
biasanya diklasifikasikan menjadi 3: Cairan hidrolik harus tidak terlalu
1) Statis/kaku (stationary/rigid) kental dan tidak cair sebagai habatan
Jenis statis ini tidak bebas untuk bergerak aliran dalam, viskositas yang berlebihan
kesegala arah dan dikencangkan dengan akan menambah beban, dan jika kurang
sekrup agar aman. dapat menyebabkan kehausan.
2) Setengah mengapung (semifloating) b) Stabilitas kimia (chemical stability)
Pin piston semifloating aman dengan Kemampuan cairan hidrolik untuk
pegangan penjepit pada ujung batang menahan oksidasi dan gesekan-gesekan
penghubung dan lubang setengah pin itu yang terus menerus dalam jangka waktu
sendiri. yang lama, jadi cairan hidrolik harus
3) Mengapung (full-floating) tahan terhadap panas, gesekan dan
Tipe full-floating bergerak bebas pada oksidasi, tidak boleh berubah warna.
batang penghubung dan banyak c) Titik uap (flash point)
digunakan pada motor piston pesawat. Suatu temperatur dengan cairan mulai
menguap dan mudah terbakar jika
3) Teori Hidrolik terkena percikan api, oleh karena itu
Sistem hidrolik merupakan teknologi cairan hidrolik harus memiliki nilai titik
yang memanfaatkan zat cair yang biasanya uap yang tinggi.
menggunakan oli untuk melakukan suatu d) Titik api (fire point)
gerakan. Sistem ini bekerja berdasarkan Suatu temperatur dengan cairan mulai
prinsip jika suatu zat cair diberi tekanan, maka menguap dan mudah terbakar terus
tekanan itu akan merambat kesegala arah dan menerus jika terkena percikan api, oleh
dapat melewati dalam berbagai ukuran dan karena itu cairan hidrolik harus
bentuk, sehingga fluida dapat mentransfer memiliki nilai titik api yang tinggi.
tenaga dan gaya, sifat fluida cair yang tidak

60
AIRMAN Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume III Nomor 1 Juni 2020
P-ISSN 2622-0105 | E-ISSN 2716-1196

3. Tipe cairan Hidrolik B. Waktu dan lokasi penelitian


Untuk menjamin agar sistem hidrolik dapat Penelitian dilakukan di Sekolah Tinggi
bekerja dengan baik serta untuk Penerbangan Indonesia. Program Studi
menghindari kerusakan pada komponen– Teknologi Pemeliharaan Pesawat Udara
komponen non metal, maka perlu (TPPU) yang akan dimulai pada bulan Juli
digunakan cairan hidrolik yang tepat. 2018.
Ada tiga macam tipe cairan hidrolik yang
digunakan pada system hidrolik : HASIL DAN PEMBAHASAN
a) Vegetable base hydraulic fluid (MIL-H- Konsep Rancangan
7644) Konsep rancangan ini yang akan dibuat
Memiliki komposisi Castrol oil dan menggunakan hidrolik dan motor listrik AC
Alkohol, diberi warna biru untuk untuk pelepasan pin piston.
identifikasi, seal dari bahan karet alami Perencanaan Hidrolik dan Motor AC
dan sistem dapat dibersihkan dengan 1. Perencanaan Silinder
alkohol. Silinder yang dipakai adalah tipe single
b) Mineral base hydraulic fluid (MIL-H- action, dengan asumsi beban yang diterima
5606) adalah berasal dari pin piston, dengan
Memiliki komposisi minyak hasil asumsi beban awal Fs 6 = 425,31 N.
minyak bumi, dengan karakteristik
pelumas yang baik dan aditif untuk 0,22481 lb
Fi  425,31 N   95,61 lb
menghambat busa dan mencegah N
pembentukan korosi. diberi warna direncanakan tekanan silinder aktuator
merah untuk identifikasi, seal dari (PA) adalah 6 bar
bahan karet sisntesis / buna-N, dapat 14, 696 psi
dibersihkan dengan naptha, varsol, PA  6bar   88,18 psi
bar
atau stoddard solvent.
Beban total (Fi) yang terjadi adalah beban
c) Systetic base hydraulic fluid (MIL-H-
awal ditambah gaya gaya gesek (Ff) kinetik
8446)
besi dengan besi yang mempunyai
Memiliki nama lain skydroll-500A
koefisien gesek 0,10.
komposisi synthetic phosphate ester
fluid, diberi warna ungu cerah, seal dari Ff    Fi
Butyl, Teflon, Silicon Rubber dapat  0,1 95, 61
dibersihkan dengan Trichlorethylene,  9,56lb
tahan panas dan tahan api (sekitar 65 oF
Maka beban total adalah
sampai 225 oF ).
FA  Fi  Ff
METODE  95, 61lb  9, 56lb
A. Jenis dan Sumber Data
Dalam menyusun perancangan alat pelepas  105,175lb
piston pin ini maka metodologi perancangan Bahan Mild steel dengan properties
yang digunakan adalah sebagai berikut : Kekuatan tarik = 78300psi
1. Tinjauan pustaka; mengacu pada - Modulus elastisitas (E) = 29.000.000psi
referensi data teoritis yang diambil dari - Merancang diameter dan tebal silinder
buku-buku yang berhubungan dengan penggerak (aktuator)
perancangan. Untuk mengetahui tekanan dalam aktuator
2. Metode interview; konsultasi dengan silinder, dengan rumus hukum Pascal.
pihak yang terlibat dalam hal ini FA  PA  AA
instruktur dan orang-orang yang berperan
F
dalam praktek piston engine. AA  A
3. Metode observasi; mencari data yang PA
berhubungan dengan mekanisme Sedangkan untuk perencanaan besarnya
perancangan. diameter silinder hidrolik, maka tekanan
4. Metode ekperimen; percobaan terhadap dan gaya yang dialami silinder penggerak
rancangan yang telah selesai dibuat. dengan luasan penampang berbentuk
lingkaran, menggunakan rumus.
61
AIRMAN Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume III Nomor 1 Juni 2020
P-ISSN 2622-0105 | E-ISSN 2716-1196

 DA2 FA FB  3,5  L2k


 DPA  4
4 PA  2  E  0,0491
4 FA 150  3,5  7,87 2
DA  
 PA 4
 2  29000000  0,049
4 105,175  0,0023inch

  88,176 mm
 0,023inch   0, 218mm
 1, 233inch 25, 4inch
25, 4 mm Karena diameter batang piston lebih kecil
 1, 233 inch   31,31mm dari diameter silinder aktuator maka jika
inch
diameter batang piston (DPA) direncanakan
sama dengan diameter aktuator maka
Tebal dinding silinder yang diperlukan, batang piston aman dari gaya buckling.
dengan memakai bahan mild steel, yang 3. Perencanaan Pompa
memiliki kekuatan tarik sebesar 78300psi, Skema pompa hidrolik yang digunakan
dengan tekanan yang diberikan sebesar dapat dilihat pada gambar berikut ini:
88,176psi adalah: Direncanakan pompa hidrolik yang
PA  DA digunakan sebagai berikut :
t
2 u  Diameter piston (Dpp) = 9,4mm
88,176 1, 233  inch 

2  78300 
 9, 4mm  25, 4mm  0,37inch 
 
 0, 001inch  Panjang stroke (Lpp) = 2 x esentrik = 2 x
25, 4mm 12 mm = 24 mm
 0, 001inch   0, 018mm
inch  inch 
 24mm  25, 4mm  0,945inch 
2. Perencanaan Diameter Aktuator  
Panjang batang piston direncanakan
 inch 
100mm, 100mm   3,94inch  , 4. Langkah Pemompaan
 25, 4mm  Displacemen aktuator per satu kali
sedangkan diameter batang piston dihitung
dengan mempertimbangkan faktor pemompaan pompa hidrolik dapat dicari
buckling sehinga diameter yang tepat dengan asumsi volume fluida yang
tentunya akan menghindari terjadinya dipompakan dengan terdistribusi fluida
fenomena buckling dimana gaya buckling kesemua dengan kata lain tidak ada
yang dapat timbul dari suatu proses kebocoran serta faktor kompresibility
pembebanan. minyak diabaikan :
VP  VDA
 2  E  0,0491 D 4
FB 
n  L2K

Syarat agar tidak terjadi buckling, maka VP (volume pompa hidrolik satu kali
gaya buckling lebih besar dari gaya trust
aktuator atau beban total (FB ), diambil pemompaan) = V PP  1 langkah
gaya buckling sebesar 150lb. Panjang
batang piston direncanakan 3,94inch,
sehingga dari konstruksi diperoleh nilai
Lk  2L  2  3,94inch  7,874inch 1.

62
AIRMAN Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume III Nomor 1 Juni 2020
P-ISSN 2622-0105 | E-ISSN 2716-1196

   D pp
2
 LPP  FP 
FA
 0, 25    DPP
2
  0, 25    DA
2
4
VP    1 langkah 2
DPP
langkah  FA  2
DA
   0, 433  0,945
2


4
 0, 433
2

 0,102inch3  105,175 
1, 233
2

Maka displacement aktuator (LDA)  9, 48lb


N
  D A2  LDA  9, 48lb 
VDA  0, 22481lb
4
 42,169 N
Keterangan :
Sehingga diperoleh volume tangki dengan
VDA = Volume displacement aktuator (inch ) 3 menambah factor koreksi 25% dari total
awal
DA = Diameter aktuator (inch)
L A = Displacement aktuator (inch) VT  1,25   0,104  4,7   6,001inch3

4  VDA 6. Pemilihan Fluida


LDA  Tabel 8. Properties dari EnergolHLP-
  DA2
HM 32
4  0,139

  1, 608 
2

 0, 085inch

5. Perencanaan Gaya Tekan Pompa


Berdasarkan Gambar 33 dan hukum
Pascal maka gaya yang dihasilkan untuk
pemompaan adalah:
P1  P2
FP FA

AP AA
FA
FP   AP
AA

Direncanakan diameter pemompa DPP = Fluida yang digunakan pada hidrolik ini
0,433inch sedangkan diameter actuator DA cairan yang sering digunakan yang ada
= 1,233inch sehingga gaya yang dipasaran. Jenis fluida yang dipakai adalah
dibutuhkan untuk melakukan pemompaan mineral base fluid dengan merek dagang
adalah Energol® HLP-HM 32. Fluida ini
memiliki karakteristik fluida dengan sifat
pelumasnya sangat baik dan dapat
mencegah terjadinya karat

63
AIRMAN Jurnal Teknik dan Keselamatan Transportasi
Volume III Nomor 1 Juni 2020
P-ISSN 2622-0105 | E-ISSN 2716-1196

Dalam sistem hidrolik tidak terlepas dari


seal dan saluran hidrolik sendiri. Jenis seal David Halliday dan Robert Resnick, Fisika Edisi
yang dipakai harus menyesuaikan dengan ke-3 Jilid 1, Erlangga Jakarta :1987
M Galal Rabie, Fluid Power Engineering, Mc
cairan hidrolik yang dipakai, sehingga seal
Graw Hill, 2009
yang sesuai adalah berbahan neoprene atau Ravi Donnavar, Andries Barnard, Practical
karet sintetik. Hydraulic System, Elsevier Science
&Technology Book Publisher, 2005
RS Khurmi & J K Gupta, A Text-Book of
KESIMPULAN Hydraulic, New Delhi : Eurasia
1) Berdasarkan uji kelengkapan maka untuk Publishing House, 1995
rancangan ini dapat dibuat dengan hasil RS Khurmi & J K Gupta, Machine Design, New
perhitungan dan menyesuaikan produk di Delhi : Eurasia PublishingHouse, 1995
pasaran pada pemilihan hidrolik diameter Suprayitno, Tony. Peran Daily Check
danPreventive Maintenance dalam
aktuator 0,885inch menyesuiakan dengan
Program TPM di PT. SPINDA unit 1.
diameter pin piston tersebut dan motor AC Surabaya : Universitas Petra. 2004
dengan putaran 2500rpm dan daya yang Sularso, Dasar Perencanaan dan Pemilihan
digunakan 500watt. Elemen Mesin, Jakarta : Pradnya
2) Berdasarkan dari uji kelengkapan terhadap Paramita, 2002
komponen maka dilakukan uji fungsi terhadap Wen Kurniawan, Michael. Perencanaan
tiap masing komponen agar dapat bekerja Penjadwalan Perawatan Mesin Produksi
di PT. Soponyono. Surabaya :
sesuai dengan fungsinya untuk melepas pin Universitas Petra. 2000
piston. Young and Freedman, Fisika Universitas,
3) Berdasarkan dari pengujian kinerja untuk alat Erlangga, Jakarta, 2002
tersebut dapat berfungsi mendorong beban Airframe Handbook, Federal Aviation
sampai 425N, untuk melepas pin piston dan Administration, Oklahoma, 1972
sedangkan gaya yang dikeluarkan kelika Basic Principles and Components of Fluid
Technology, Mannesmann Rexroth AG,
memalu 4,95N.
Lohr a. Main 1991
General Handbook, Federal Aviation
Administration, Oklahoma, 1972
SARAN Overhaul Manual – Avco Lycoming Direct Drive
1) Diharapkan alat ini dapat digunakan untuk Aircraft Engines, Williamsport
membantu proses kegiatan praktek. Pennsylvania, 1974
2) Untuk perancangan dan penelitian yang akan
datang diharapkan disempurnakan kembali
dan lebih efisien dan lebih baik lagi.
3) Diharapkan dalam pemakaian alat ini harus
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
4) Perawatan dan pemeliharaan pada rancangan
alat ini diharapkan tidak ada kerusakan
struktur akibat pengaruh lingkungan dan
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Benc Mc Kinley. Aircraft Maintenance and


Repair, USA: Mc Graw Hill Book
Company, Northop Institute of
Technology, 1967

64

Anda mungkin juga menyukai