Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN TUTORIAL KE-1

Blok 5 Skenario 1 : mikroorganisme

Fasilitator : Dr. drg. Edrizal, Sp.Ort


Oleh kelompok 3

1. FRISCA MAHARANI (NPM : 2010070110026)


2. SITI AISYAH (NPM : 2010070110027)
3. VELIA PUTRI AGUSTIA (NPM : 2010070110028)
4. PUTI SATIVA (NPM : 2010070110029)
5. NABILA SORAYA ULFA (NPM : 2010070110030)
6. FARHAN ALFARISI (NPM : 2010070110031)
7. MEISYIFA SYAMRA (NPM : 2010070110032)
8. MOLARICA ALVEONITA (NPM : 2010070110033)
9. RAHMAH HIDAYATI (NPM : 2010070110034)
10. INDRIANA ZUSUAN (NPM : 2010070110035)
11. TIARA FITRI YANI (NPM : 2010070110036)
12. ANGGUN TRI CANTIKA (NPM : 2010070110037)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita serahkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta shalawat dan salam kepada
arwah junjungan alam yakni Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang penuh ilmu
pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “

Selama proses penyusunan makalah kami mendapat bantuan dari


berbagai pihak, terutama Dr. drg. Edrizal, Sp.Ort selaku dosen fasilitator
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa.Oleh
karena itu,dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
agar kedepannya kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah skenario 1


tentang” mikroorganisme”dari buku panduan BLOK 5 ni dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Padang, 26 februari 2021

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………. 4

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………4

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………..4

1.3 Tujuan Pembelajaran………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...5

2.1 Klarifikasi Istilah…………………………………………………………….6

2.2 Menetapkan Permasalahan ………………………………………………….7

2.3 Curah Pendapat……………………………………………………………...8

2.4 Menganalisis Permasalahan ………………………………………………….11

2.5 Tujuan Pembelajaran………………………………………………………...11

2.6 Belajar Mandiri………………………………………………………………12

2.7 Melaporkan Hasil Belajar Mandiri………………………………………….12

2.7.1 Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan mikroorganisme yang


berkaitan dengan sistem imunitas tubuh. ………………………………...12

2.7.2 Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mekanisme sistem imunitas


tubuh terhadap patogen penyebab penyakit…………………………..13

2.7.3 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis dan fungsi sel yang
berperan pada sistem imunitas tubuh………………………………….16

2.7.4 Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan apasaja tipe


mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit dirongga mulut..18

2.7.5 Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan faktor yang dapat


mempengaruhi sistem imunitas tubuh…………………………………19

2.7.6 Mahasiswa dapat meyebutkan hadist dan ayat yang berhubungan dengan
skenario…………………………………………………………………19

BAB III PENUTUP…………………………………………………………......20

KESIMPULAN ………………………………………………………………......20

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia kedokteran gigi seringkali ditemukan adanya infeksi


yang terjadi di rongga mulut.infeksi ini disebabkan oleh mikroorganisme
seperti virus, bakteri, serta jamur yang menyerang tubuh. Manusia memiliki
imunitas tubuh untuk membunuh serta menyerang mikroorganisme
penyebab penyakit, baik imunitas adaptif atau alami maupun imunitas
spesifik. Namun mikroorganisme penyebab penyakit ini juga memiliki
perlindungan dari zat yang dapat menghancurkannya sehingga tubuh tidak
bisa menyerang, dan akan menimbulkan infeksi dan penyakit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kerja sistem imun dalam membantu tubuh melawan
infeksi
2. Apa yang terjadi pada tubuh jika produksi leukosit menurun
3. Bagaimana proses mikroorganisme yang bersifat patogen dapat
menyerang kekebalan tubuh
4. Sebutkan perbedaan fungsi fagosit, limfosit T, dan limfosit B
5. Bagaimana karakteristik dari bakteri, virus, dan jamur
6. Sel apa saja yang berperan dalam respon imunitas tubuh
7. Bagaimana mikroorganisme yang masuk ke tubuh manusia dapat
menimbulkan penyakit
8. Apa saja macam macam infeksi bakteri pada rongga mulut
9. Dimanakah leukosit yang bertanggung jawab atas imunitas tubuh
dihasilkan
10. Reaksi seperti apa yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh sedang
bekerja

1.3 Tujuan Pembelajaran

4
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mikroorganisme
yang berkaitan dengan sistem imunitas tubuh manusia.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mekanisme sistem
imunitas tubuh terhadap patogen penyebab penyakit
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan jenis dan fungsi sel
yang berperan pada sistem imunitas tubuh
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan apa saja tipe
mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit di rongga mulut
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan faktor yang dapat
mempengaruhi sistem imunitas tubuh
6. Mahasiswa dapat menyebutkan hadist dan ayat yang berhubungan
dengan skenario

BAB II

PEMBAHASAN

SKENARIO 1

Tubuh manusia sejak lahir dikelilingi dan dikepung oleh makhluk


tidak kastt mata. Tanpa sadar mereka selalu ada, dalam udara yang dihirup,
air yang diminum, serta pangan yang dimakan. Mereka itu adalah
mikroorganisme berupa kuman, bakteri, virus, dan jamur. Bakteri, virus, dan
jamur masuk ke tubuh manusia sehingga dapat menimbulkan penyakit.
Bakteri organisme berseltunggal yang dapat berkembang biak dengan cepat,
jamur parasite yang menguasai lingkungan yang basah serta virus penyerbu
yang paling berbahaya yang keberadaannya baru diketahui lewat mikroskop
elektronik. Tetapi tubuh manusia mempunyai pasukan yang dapat
menghalau semua bentuk ancaman dan selalu mengawal tubuh manusia,
yaitu sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh adalah pasukan yang
tanggung yang terdiri dari sel, jaringan, dan organ yang bekerja sama untuk
melindungi tubuh. Sel yang bertanggung jawab atas imunitas tubuh adalah

5
leukosit antara lain fagosit, limfosit T , limfosit B. sel sel ini saling bekerja
sama untuk melindungi tubuh dari ancaman benda asing( antigen) sehingga
tubuh terhindar dari penyakit. Dalam al-quran allas swt menjelaskan pada
surag asy su’ara ayat 79-82 yang artinya : “ dan tuhanku. Dialah yang
memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit Dialah yang
menyembuhkan ku, dan yang akan mematiknku lalu menghidupkanku
kembali dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada
hari kiamat.

2.1 Klarifikasi Istilah

a. mikroorganisme

organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk


mengamatinya diperlukan mikroskop, mikroorganisme ini ada yang bersel
tunggal( uniseluler) maupun bersel banyak( multiseluler).

b. fagosit

penggolongan dari sel darah putih yang berperan dan sistem


kekebalan tubuh. Fagosit berarti "sel" yang dapat memakan atau menelan
material padat. Sel utama yang berperan sebagai fagosit adalah neutrofil dan
makrofag.

c. jamur parasite

tumbuhan yang tidak memiliki klorofil dan bersifat


heterotrof. Jamur ini menyerap makanan dari organisme yang
ditumpanginya.

d. limfosit

sel darah putih yang terdapat dalam kekebalan tubuh


manusia.

e. limfosit B

6
kelompok sel darah putih yang berperan dalam melawan
patogen, dan membentuk anti bodi

f. limfosit T

kelompok sel darah putih yang mampu membedalkan jenis


patogen dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.

g. leukosit

sel darah putih yang diproduksi sum sum tulang yang


diedarkan ke seluruh tubuh dan berfungsi untuk kekebalan tubuh.

2.2 Penetapan Masalah

1. Bagaimana kerja sistem imun dalam membantu tubuh melawan


infeksi

2. Apa yang terjadi pada tubuh jika produksi leukosit menurun

3. Bagaimana proses mikroorganisme yang bersifat patogen dapat


menyerang kekebalan tubuh

4. Sebutkan perbedaan fungsi fagosit, limfosit T, dan limfosit B

5. Bagaimana karakteristik dari bakteri, virus, dan jamur

6. Sel apa saja yang berperan dalam respon imunitas tubuh

7. Bagaimana mikroorganisme yang masuk ke tubuh manusia dapat


menimbulkan penyakit

8. Apa saja macam macam infeksi bakteri pada rongga mulut

9. Dimanakah leukosit yang bertanggung jawab atas imunitas tubuh


dihasilkan

10. Reaksi seperti apa yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh sedang
bekerja

7
2.3 Curah Pendapat

1. Bagaimana kerja sistem imun dalam membantu tubuh melawan


infeksi.

Mikroorganisme maupun zat asing yang menyerang tubuh manusia


disebut antigen. Saat antigen terdeteksi serangkaina respon imun
akan terjadi untuk melindungi tubuh dari infeksi.

Pada proses tersebut, beberapa macam sel bekerja sama untuk


mengenali antigen dan memberikan respon. Sel-sel ini kemudian
merangsang limfosit B untuk menghasilkan antibodi. Ant bodi
adalah protein yang didesain khusus untuk menempel pada antigen
tertentu. Setelah itu, sel T mencari antigen yang telah ditumpangi
dan menghancurkannya. Sel T juga membantu memberi sinyal pada
sel-sel lain (seperti fagosit) untuk melakukan tugasnya. Antibodi ini
memiliki memori, dimana ketika antigen datang kembali maka
antibodi akan mengingatnya dan akan menghancurkan antigen
tersebut.

2. Apa yang terjadi pada tubuh jika produksi leukosit menurun

ketika leukosit berkurang tubuh akan mudah terkena infeksikarna


tubuh mudah terserang oleh bakteri dan virus.

3. Bagaimana proses mikroorganisme yang bersifat patogen yang


dapat menyerang kekebalan tubuh

Melalui sentuhan antar kulit dan benda yang mengandung bakteri,


melalui udara, kontaminasi silang makanan, proses memasak yang
kurang bersih, seperti tidak mencuci tangan setelah menyentuh
makanan mentah,. Makan makanan yang terkontaminasi bakteri
dapat menyebabkan diare, botulisme, dan keracunan makanan,
contohnya minum atau menggunakan air yang tercemar, kontak
seksual (sifilis, gonore, klamidia), kontak dengan hewan

8
4. Sebutkan perbedaan fungsi fagosit, limfosit T, dan limfosit B

- Limfosit B berfungsi membentuk antibody, dimana sel B akan


berdiferensiasi menjasi sel plasma yang menghasilkan
immunoglobulin dan sel memori.

- limfosit T merupakan sel darah putih yang mampu mengenali dan


membedakan jenis antigen.

- fagosit berfungsi untuk membersihkan maupun mengahncurkan


bakteri dari tubuh dengan proses fagositosis.

5. Bagaimana karakteristik dari bakteri ,virus dan jamur

Bakteri adalah kelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka


sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel
tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa
nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria
dan kloroplas. Virus merupakan mikroorganisme yang berukuran
sangat kecil yang memiliki salah satu macam asam nukleat yakni rna
atau dna. Virus dapat mengkristal. Jamur merupakan
mikroorganisme yang bersifat eukariotik dan memiliki inti, jamur
tidak memiliki krolofil. Jamur ada yang dapat menular dan tidak
menular.

6. Sel apa saja yang berperan dalam respon imunitas tubuh


Yakni limosit T, limfosit B, makrofag yang merupakan sel
fagosit besar dalam jaringan , dan sel pembunuh alami.
7. Bagaimana mikroorganisme yang masuk ketubuh manusia dapat
menimbulkan penyakit.
Mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh manusia tidak
segera menimbulkan gejala. Melainkan membutuhkan tenggang
waktu tertentu yang berbeda setiap mikroorganisme.
Interval waktu antara pejamu (orang) yang terinfeksi dengan
agen penyebab penyakit hingga adanya gejala disebut masa

9
tunas. Pada penyakit infeksi, masa tunas dianggap sebagai waktu
yang dibutuhkan mikroorganisme untuk berkembang biak hingga
mencapai jumlah tertentu. Setelah berkembang biak, maka akan
melewati ambang yang dibutuhkan untuk menimbulkan gejala
klinik.
8. Apa saja macam macam infeksi bakteri pada rongga mulut
Diantaranya ada , fusobakterium mnyebabkan periodontitis,
bakteri stapiloccocusaureus menyebabkan memperparah infeksi
pada rongga mulut, dan streptococcus mutans penyebab karies
gigi.
9. Dimanakah leukosit yang bertanggung jawab atas imunitas tubuh
dihasilkan
Leukosit dihasilkan oleh timus dan sum sum tulang , bersikulasi
melalui pembuluh darah limfe. Leukosit bertangguang jawab
atas imunitas tubuh di seluruh tubuh.
10. Reaksi seperti apa yang terjadi saat system kekebalan tubuh
sedang berkerja
saat ada antigen (benda asing yang masuk ke dalam tubuh)
terdeteksi, maka beberapa tipe sel bekerjasama untuk mencari
tahu siapa mereka dan memberikan respons. Sel-sel ini memicu
limfosit B untuk memproduksi antibodi, suatu protein khusus
yang mengarahkan kepada suatu antigen spesifik. Setiap orang
memiliki reaksi berbeda missal ada beberapa orang yang menjadi
demam.

10
2.4 Menganalisis Masalah

mikroorganisme

virus bakteri jamur

System kekebalan
tubuh

Mekanisme dan fungsi

Fagosit, limfosit T, limfosit


B

Ayat dan hadist

kesimpulan

2.5 Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan


mikroorganisme yang berkaitan dengan sistem imunitas tubuh
manusia.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mekanisme
sistem imunitas tubuh terhadap patogen penyebab penyakit
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan jenis dan
fungsi sel yang berperan pada sistem imunitas tubuh
4. Mahasiswa dapat mengetahuo dan menjelaskan apa saja tipe
mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit di rongga mulut

11
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan faktor yang
dapat mempengaruhi sistem imunitas tubuh
6. Mahasiswa dapat menyebutkan hadist dan ayat yang
berhubungan dengan skenario.

2.6 Belajar Mandiri

Pada step ini kami melakukan belajar mandiri,yaitu dengan mencari


berbagai literatur yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran baik
dari buku, jurnal medical, maupun dari pakar.

2.7 Melaporkan Hasil Belajar Mandiri

2.7.1 mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mikroorganisme


yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh manusia

Virus

merupakan organisme yang berukuran sangat kecil berukuran


nano meter berkisar 20-300 nm dan tidak mempunyai sel
(aseluler). Virus bersifat parasite obligat (berkembang biak di
sel sel hidup lain) yaitu dia harus hidup pada inang tertentu.
Virus merupakan organisme yang tidak dapat membelah diri.
Virus dapat di kristalkan. Struktur virus berupa virion :
partikel virus, kapsid: selubung protein yang melapisi asam
nukleat disebut kapsomer, protein protein monomer identic
yang masing masing terdiri dari rantai polipeptida.
nulkeokapsid : nukleat yang dilapisi oleh asam. Kapsid ini
berfungsi melindungi core dan membantu proses masuk virus
ke sel host.
Siklus pertumbuhan virus yaitu:
• Siklus litik : virus menghancurkan sel induk setelah
berhasil melakukan reproduksi.

12
• Siklus lisogenik : pada siklus ini sel inangnya tidak
hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus sehingga
virus ikut membelah.
Bakteri
merupakan makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler),
bersifat prokariot (inti tidak punya dinding inti/ membrane
inti bila dilihat dengan mikroskop elektron. Didalamnya
DNA molekul tunggal. Bakteri ini tidak memiliki
mitokondria. Struktur dari sitoplasma mambran sel tidak
mengandung sterol kecuali mycoplasma.
Bakteri mengandung berbagai factor virulensi untuk
memudahkan pathogenesis. Factor virulensi adalah faktor.
Yang membantu bakteri untuk menghindari system imun,
yakni faktor Perlekatan, penyebaran, penyerangan, toksin.
Jamur memiliki kemampuan untuk dapat menghindari sistem
imun tubuh host. Mekanisme utama yang melatar belakangi
kemampuan ini adalah upaya penghindaran pengenalan
struktur PAMPs spesifik yang ada pada permukaan sel jamur
dari sel fagositik.

2.7.2Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mekanisme kerja


system imun terhadap patogen penyebab penyakit.

Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme


pertahanan non spesifik dan mekanisme pertahanan spesifik.
Mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga komponen
nonadaptif atau innate, atau imunitas alamiah, artinya
mekanisme pertahanan yang tidak ditujukan hanya untuk satu
jenis antigen, tetapi untuk berbagai macam antigen. Imunitas
alamiah sudah ada sejak bayi lahir dan terdiri atas berbagai
macam elemen non spesifik. Jadi bukan merupakan
pertahanan khusus untuk antigen tertentu.

13
Mekanisme pertahanan tubuh spesifik atau disebut juga
komponen adaptif atau imunitas didapat adalah mekanisme
pertahanan yang ditujukan khusus terhadap satu jenis
antigen, karena itu tidak dapat berperan terhadap antigen
jenis lain.

1. mekanisme pertahanan alami / non spesifik

terdiri atas :

1. Pertahanan fisik dan kimiawi: kulit, sekresi asam lemak


dan asam laktat melalui kelenjar keringat dan sebasea,
sekresi lendir, pergerakan silia, sekresi airmata, air liur, urin,
asam lambung serta lisosim dalam airmata.

2. Simbiosis dengan bakteri flora normal yang memproduksi


zat yang dapat mencegah invasi mikroorganisme seperti
laktobasilus pada epitel organ.

3. Innate immunity. : Merupakan mekanisme pertahanan


tubuh nonspesifik yang mencegah masuknya dan
menyebarnya mikroorganisme dalam tubuh serta mencegah
terjadinya kerusakan jaringan. Ada beberapa komponen
innate immunity yaitu

a. Pemusnahan bakteri intraselular oleh sel polimorfonuklear


(PMN) dan makrofag.

b. Aktivasi komplemen melalui jalur alternatif.

c. Degranulasi sel mast yang melepaskan mediator


inflamasi.

d. Protein fase akut: C-reactive protein (CRP) yang mengikat


mikroorganisme, selanjutnya terjadi aktivasi komplemen
melalui jalur klasik yang menyebabkan lisis mikroorganisme.

14
e. Produksi interferon alfa (IFN α) oleh leukosit dan
interferon beta (IFN β) oleh fibroblast yang mempunyai efek
antivirus.

f. Pemusnahan mikroorganisme ekstraselular oleh sel natural


killer (sel NK) melalui pelepasan granula yang mengandung
perforin.

g. Pelepasan mediator eosinofil seperti major basic protein


(MBP) dan protein kationik yang dapat merusak membran
parasite.

2. mekanisme pertahanan spesifik

Terdiri atas:

a. Imunitas seluler

Diperankan oleh limfosit T. Sel limfosit T biasanya tidak


bereaksi dengan antigen utuh. Sel T baru bereaksi terhadap
antigen yang sudah diproses menjadi peptida kecil yang
kemudian berikatan dengan molekul MHC di dalam fagosom
sitoplasma Di dalam organ limfoid, antigen diproses dan
ditunjukkan dengan molekul MHC pada antigen-presenting
cell (APC), kemudian sel T bertemu dengan antigen tersebut
untuk pertama kalinya. Pada saat itu, sel T juga menerima
sinyal tambahan dari mikroba itu sendiri atau dari respons
imun alamiah terhadap mikroba. Sebagai respons terhadap
stimulus tersebut, sel T akan mensekresi sitokin. Beberapa
sitokin bekerja sama dengan antigen dan sinyal kedua dari
mikroba untuk menstimulasi proliferasi sel T yang spesifik
untuk antigen. Hasil dari proliferasi ini adalah penambahan
jumlah limfosit spesifik antigen dengan cepat yang disebut
clonal expansion. Fraksi dari limfosit ini menjalani proses
diferensiasid imana sel T naif (berfungsi untuk mengenal

15
antigen mikroba) berubah menjadi selT efektor (berfungsi
untuk memusnahkan mikroba). Sebagian sel T efektor tetap
di dalam kelenjar getah bening dan berfungsi untuk
nlelnusnahkan sel terinfeksi atau memberikan sinyal kepada
sel B untuk menghasilkan antibodi. Sebagian sel T
berkembang menjadi sel T memori yang dapat bertahan
lama. Sel ini tidak aktif dan bersirkulasi selama beberapa
bulan atau tahun, serta dapat merespons dengan cepar apabila
terjadi paparan berulang dengan mikroba

b. Imunitas humoral

Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel


limfosit B dengan atau tanpa bantuan sel imunokompeten
lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin
yang disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima kelas
imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM, IgG, IgA, IgD,
dan IgE. Antigen akan berikatan dengan imunoglobulin
permukaan sel B dan dengan bantuan selTh (bagi antigen
TD) akan terjadi aktivasi enzim dalam sel B sedemikian rupa
hingga terjadilah transformasi blast, proliferasi, dan
diferensiasi menjadi sel plasma yang mensekresi antibodi dan
membentuk sel B memori. Selain iru, antigen TI dapat secara
langsung mengaktivasi sel B tanpa bantuan sel Th. Antibodi
yang disekresi dapat menetralkan antigen sehingga
infektivitasnya hilang, atau berikatan dengan antigen
sehingga lebih mudah difagosit oleh makrofag dalam proses
yang dinamakan opsonisasi. Hasil akhir aktivasi sel B adalah
eliminasi antigen dan pembentukan sel memori yang kelak
bila terpapar lagi dengan antigen serupa akan cepat
berproliferasi dan berdiferensiasi.

2.7.3 3.Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami serta menjelaskan


jenis dan fungsi sel yang berperan pada system imunitas tubuh.

16
Sel limfosit T, biasanya tidak bereaksi dengan antigen utuh.
Sel T baru bereaksi terhadap antigen yang sudah diproses
menjadi peptida kecil yang kemudian berikatan dengan
molekul MHC di dalam fagosom sitoplasma Di dalam organ
limfoid, antigen diproses dan ditunjukkan dengan molekul
MHC pada antigen-presenting cell (APC), kemudian sel T
bertemu dengan antigen tersebut untuk pertama kalinya. Pada
saat itu, sel T juga menerima sinyal tambahan dari mikroba
itu sendiri atau dari respons imun alamiah terhadap mikroba.
Sebagai respons terhadap stimulus tersebut, sel T akan
mensekresi sitokin. Beberapa sitokin bekerja sama dengan
antigen dan sinyal kedua dari mikroba untuk menstimulasi
proliferasi sel T yang spesifik untuk antigen. Hasil dari
proliferasi ini adalah penambahan jumlah limfosit spesifik
antigen dengan cepat yang disebut clonal expansion. Fraksi
dari limfosit ini menjalani proses diferensiasid imana sel T
naif (berfungsi untuk mengenal antigen mikroba) berubah
menjadi selT efektor (berfungsi untuk memusnahkan
mikroba). Sebagian sel T efektor tetap di dalam kelenjar
getah bening dan berfungsi untuk nlelnusnahkan sel
terinfeksi atau memberikan sinyal kepada sel B untuk
menghasilkan antibodi. Sebagian sel T berkembang menjadi
sel T memori yang dapat bertahan lama. Sel ini tidak aktif
dan bersirkulasi selama beberapa bulan atau tahun, serta
dapat merespons dengan cepar apabila terjadi paparan
berulang dengan mikroba.

Sel limfosit B

Bila sel limfosit B matur distimulasi antigen ligannya, maka


sel B akan berdiferensiasi menjadi aktif dan berproliferasi.
Proliferasi akan mengakibatkan ekspansi klon diferensiasi

17
dan selanjutnya sekresi antibodi. Fungsi fisiologis antibodi
adalah untuk menetralkan dan mengeliminasi antigen yang
rnenginduksi pembentukannya.

Makrofag

Sel monosit dan makrofag berperan sebagai sel yang


mempresentasikan antigen (antigen presenting cell = APC).
Mikroba bakteri dan antigen protein terlarut dipecah dalam
fagolisosom menjadi partikel berukuran kecil. Partikel ini
kemudian akan ditampilkan di permukaan sel berikatan
dengan molekul peptida MHC kelas I1 dan akan dikenal oleh
sel TH (Thelper).

2.7.4 4. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan apa saja


tipe mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit di rongga
mulut.

Herpes simplek virus : Virus herpes simpleks neonatal


(HSV) adalah infeksi yang tidak umum tetapi
menghancurkan pada bayi baru lahir, terkait dengan
morbiditas dan mortalitas yang signifikan.

Herpes labialis rekuren : virus ini berhenti mengkristal dan


aktif kembali sehingga menimbulkan vesikel dibagian rongga
mulut. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor seperti stress,
sinar matahari terik dan infeksi umum oleh influenza dan
lainnya.

Herpes labialis ditandai dengan erupsi vesikuler berulang


terutama di bibir dan kulit perioral. Kondisi ini menular,
dapat menyebabkan ketidaknyamanan / nyeri yang
signifikan, dan dapat berdampak buruk pada kualitas hidup.

18
Herpes zoster : merupakan infeksi yang menyebabkan ruam
menyakitkan dalam bentuk lesi. Herpes zoster terbagi 2 yaitu
varicella (cacar air) dan herpes zoster

Bakteri

Karies gigi (non spesifik) disebabkan oleh mikroorganisme


berupa bakteri yang menyebabkan demineralisasi gigi.
Mikroorganisme yang paling sering adalah streptococcus
mutans yang bersifat lengket yang membentuk plak
bentuknya coccus yang berantai

2.7.5 Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan faktor yang


dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Faktor Metabolik, Beberapa hormon dapat mempengaruhi


respons imun tubuh

Faktor lingkungan, Kenaikan angka kesakitan penyakit


infeksi, sering terjadi pada masyarakat yang taraf hidupnya
kurang mampu.

Faktor Gizi, Keadaan gizi seseorang sangat berpengaruh


terhadap status imun seseorang.

Faktor umur, fungsi sistem imun pada usia lanjut akan mulai
menurun dibandingkan dengan orang yang lebih muda,
walaupun tidak mengalami gangguan pada sistem imunnya

2.7.6 Mahasiwa dapat menyebutkan hadist dan ayat yang


berhubungan dengan scenario

Ada banyak sekali kalimat dalam Al-Quran yang secara


keseluruhan memiliki satu efek penting bagi tubuh, yaitu
sebagai imunostimulan. QS As-Syu’ara ayat 80 (Allah maha
penyembuh). QS At Taubah ayat 124 (Al Quran memberi
kabar gembira dan senang), QS At Taubah Ayat 14 (Al

19
Quran Penyembuh), QS Yunus, ayat 57 (Al Quran
Penyembuh), QS Al Isra Ayat 82 (Al Quran Penyembuh),

•Dan tiadalah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah


Allah (masjid) membaca kitabullah (Alquran) dan
mempelajarinya kecuali akan dikelilingi malaikat, dianugrahi
ketenangan, diliputi rahmat dan disebut-sebut Allah di
hadapan makhluk yang dekat kepadanya.” (HR. Muslim)

•yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi


tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar- Ra’d :
13).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem imun bekerja setiap saat dengan cara yang berbeda,

tetapi tidak terlihat. Suatu hal yang menyebabkan tubuh benar-

benar menyadari kerja sistem imun adalah di saat sistem imun

gagal karena beberapa hal. Tubuh juga menyadari saat sistem

imun bekerja dengan menimbulkan efek samping yang dapat

dilihat atau dirasakan. Contohnya, saat bagian tubuh ada yang

terluka, bakteri dan virus memasuki tubuh melalui luka. Sistem

imun mengadakan respons dan menghilangkan agen penyerang

sementara bagian tubuh yang terluka menjadi sembuh

20
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, A.K. and Lichtman, A.H. 2007. Cellular and Molecular


Immunology. 6th ed. WB Saunders Company Saunders,
Philadelphia. #Roitt. 1997. Pokok Pokok Ilmu Kekebalan.
#Kresno. 1991. Imunologi Diagnosis dan Prosedur
Laboratorium

Arwin AP Akib, Zakiudin Munasir, Nia kurniati. 2008. Buku ajar


alergi-imunologi edisi kedua. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia

Dr. Drh. Ida Bagus Kade Suardana, M.Si. DIKTAT IMUNOLOGI


DASAR SISTEM IMUN

Epub. 2018. Neonatal herpes simplex virus infections

Epub. 2017. herpes labialis

Epub. 201. herpes zoster

Epub. 2018. Adaptive immune education by gut microbiota antigens

Epub tahun 2018. Detection of Antibody and Antigen for Lassa


Virus Nucleoprotein

journal Elsevier Virus Research . An International Journal of


Molecular and Cellular Virology

w zezen. Zainatun. Siti . 2017. Mekanisme pertahanan tubuh


terhadap bakteri

21
22

Anda mungkin juga menyukai