UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita serahkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta shalawat dan salam kepada
arwah junjungan alam yakni Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang penuh ilmu
pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...5
2.7.3 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan jenis dan fungsi sel yang
berperan pada sistem imunitas tubuh………………………………….16
2.7.6 Mahasiswa dapat meyebutkan hadist dan ayat yang berhubungan dengan
skenario…………………………………………………………………19
KESIMPULAN ………………………………………………………………......20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………21
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mikroorganisme
yang berkaitan dengan sistem imunitas tubuh manusia.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mekanisme sistem
imunitas tubuh terhadap patogen penyebab penyakit
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan jenis dan fungsi sel
yang berperan pada sistem imunitas tubuh
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan apa saja tipe
mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit di rongga mulut
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan faktor yang dapat
mempengaruhi sistem imunitas tubuh
6. Mahasiswa dapat menyebutkan hadist dan ayat yang berhubungan
dengan skenario
BAB II
PEMBAHASAN
SKENARIO 1
5
leukosit antara lain fagosit, limfosit T , limfosit B. sel sel ini saling bekerja
sama untuk melindungi tubuh dari ancaman benda asing( antigen) sehingga
tubuh terhindar dari penyakit. Dalam al-quran allas swt menjelaskan pada
surag asy su’ara ayat 79-82 yang artinya : “ dan tuhanku. Dialah yang
memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit Dialah yang
menyembuhkan ku, dan yang akan mematiknku lalu menghidupkanku
kembali dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada
hari kiamat.
a. mikroorganisme
b. fagosit
c. jamur parasite
d. limfosit
e. limfosit B
6
kelompok sel darah putih yang berperan dalam melawan
patogen, dan membentuk anti bodi
f. limfosit T
g. leukosit
10. Reaksi seperti apa yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh sedang
bekerja
7
2.3 Curah Pendapat
8
4. Sebutkan perbedaan fungsi fagosit, limfosit T, dan limfosit B
9
tunas. Pada penyakit infeksi, masa tunas dianggap sebagai waktu
yang dibutuhkan mikroorganisme untuk berkembang biak hingga
mencapai jumlah tertentu. Setelah berkembang biak, maka akan
melewati ambang yang dibutuhkan untuk menimbulkan gejala
klinik.
8. Apa saja macam macam infeksi bakteri pada rongga mulut
Diantaranya ada , fusobakterium mnyebabkan periodontitis,
bakteri stapiloccocusaureus menyebabkan memperparah infeksi
pada rongga mulut, dan streptococcus mutans penyebab karies
gigi.
9. Dimanakah leukosit yang bertanggung jawab atas imunitas tubuh
dihasilkan
Leukosit dihasilkan oleh timus dan sum sum tulang , bersikulasi
melalui pembuluh darah limfe. Leukosit bertangguang jawab
atas imunitas tubuh di seluruh tubuh.
10. Reaksi seperti apa yang terjadi saat system kekebalan tubuh
sedang berkerja
saat ada antigen (benda asing yang masuk ke dalam tubuh)
terdeteksi, maka beberapa tipe sel bekerjasama untuk mencari
tahu siapa mereka dan memberikan respons. Sel-sel ini memicu
limfosit B untuk memproduksi antibodi, suatu protein khusus
yang mengarahkan kepada suatu antigen spesifik. Setiap orang
memiliki reaksi berbeda missal ada beberapa orang yang menjadi
demam.
10
2.4 Menganalisis Masalah
mikroorganisme
System kekebalan
tubuh
kesimpulan
11
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan faktor yang
dapat mempengaruhi sistem imunitas tubuh
6. Mahasiswa dapat menyebutkan hadist dan ayat yang
berhubungan dengan skenario.
Virus
12
• Siklus lisogenik : pada siklus ini sel inangnya tidak
hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus sehingga
virus ikut membelah.
Bakteri
merupakan makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler),
bersifat prokariot (inti tidak punya dinding inti/ membrane
inti bila dilihat dengan mikroskop elektron. Didalamnya
DNA molekul tunggal. Bakteri ini tidak memiliki
mitokondria. Struktur dari sitoplasma mambran sel tidak
mengandung sterol kecuali mycoplasma.
Bakteri mengandung berbagai factor virulensi untuk
memudahkan pathogenesis. Factor virulensi adalah faktor.
Yang membantu bakteri untuk menghindari system imun,
yakni faktor Perlekatan, penyebaran, penyerangan, toksin.
Jamur memiliki kemampuan untuk dapat menghindari sistem
imun tubuh host. Mekanisme utama yang melatar belakangi
kemampuan ini adalah upaya penghindaran pengenalan
struktur PAMPs spesifik yang ada pada permukaan sel jamur
dari sel fagositik.
13
Mekanisme pertahanan tubuh spesifik atau disebut juga
komponen adaptif atau imunitas didapat adalah mekanisme
pertahanan yang ditujukan khusus terhadap satu jenis
antigen, karena itu tidak dapat berperan terhadap antigen
jenis lain.
terdiri atas :
14
e. Produksi interferon alfa (IFN α) oleh leukosit dan
interferon beta (IFN β) oleh fibroblast yang mempunyai efek
antivirus.
Terdiri atas:
a. Imunitas seluler
15
antigen mikroba) berubah menjadi selT efektor (berfungsi
untuk memusnahkan mikroba). Sebagian sel T efektor tetap
di dalam kelenjar getah bening dan berfungsi untuk
nlelnusnahkan sel terinfeksi atau memberikan sinyal kepada
sel B untuk menghasilkan antibodi. Sebagian sel T
berkembang menjadi sel T memori yang dapat bertahan
lama. Sel ini tidak aktif dan bersirkulasi selama beberapa
bulan atau tahun, serta dapat merespons dengan cepar apabila
terjadi paparan berulang dengan mikroba
b. Imunitas humoral
16
Sel limfosit T, biasanya tidak bereaksi dengan antigen utuh.
Sel T baru bereaksi terhadap antigen yang sudah diproses
menjadi peptida kecil yang kemudian berikatan dengan
molekul MHC di dalam fagosom sitoplasma Di dalam organ
limfoid, antigen diproses dan ditunjukkan dengan molekul
MHC pada antigen-presenting cell (APC), kemudian sel T
bertemu dengan antigen tersebut untuk pertama kalinya. Pada
saat itu, sel T juga menerima sinyal tambahan dari mikroba
itu sendiri atau dari respons imun alamiah terhadap mikroba.
Sebagai respons terhadap stimulus tersebut, sel T akan
mensekresi sitokin. Beberapa sitokin bekerja sama dengan
antigen dan sinyal kedua dari mikroba untuk menstimulasi
proliferasi sel T yang spesifik untuk antigen. Hasil dari
proliferasi ini adalah penambahan jumlah limfosit spesifik
antigen dengan cepat yang disebut clonal expansion. Fraksi
dari limfosit ini menjalani proses diferensiasid imana sel T
naif (berfungsi untuk mengenal antigen mikroba) berubah
menjadi selT efektor (berfungsi untuk memusnahkan
mikroba). Sebagian sel T efektor tetap di dalam kelenjar
getah bening dan berfungsi untuk nlelnusnahkan sel
terinfeksi atau memberikan sinyal kepada sel B untuk
menghasilkan antibodi. Sebagian sel T berkembang menjadi
sel T memori yang dapat bertahan lama. Sel ini tidak aktif
dan bersirkulasi selama beberapa bulan atau tahun, serta
dapat merespons dengan cepar apabila terjadi paparan
berulang dengan mikroba.
Sel limfosit B
17
dan selanjutnya sekresi antibodi. Fungsi fisiologis antibodi
adalah untuk menetralkan dan mengeliminasi antigen yang
rnenginduksi pembentukannya.
Makrofag
18
Herpes zoster : merupakan infeksi yang menyebabkan ruam
menyakitkan dalam bentuk lesi. Herpes zoster terbagi 2 yaitu
varicella (cacar air) dan herpes zoster
Bakteri
Faktor umur, fungsi sistem imun pada usia lanjut akan mulai
menurun dibandingkan dengan orang yang lebih muda,
walaupun tidak mengalami gangguan pada sistem imunnya
19
Quran Penyembuh), QS Yunus, ayat 57 (Al Quran
Penyembuh), QS Al Isra Ayat 82 (Al Quran Penyembuh),
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
20
DAFTAR PUSTAKA
21
22