Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

PREKLINIK KEPERAWATAN ANAK III

Asuhan Keperawatan An. D Dengan Dengue Haemorghogic Fever (DHF) Grade II di


Rawat Inap Meranti RS UNAND

Dosem Pembimbing : Deswita, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An

SILVI TRIANA HELMI


1911311002

KELAS A2 2019
KELOMPOK A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Nama mahasiswa : Silvi Triana Helmi


N.B.P : 1911311002
Tempat Praktek : Rawat Inap Meranti RS UNAND
Tanggal Pengkajian : 1 Desember 2021
Tanggal klien masuk : 30 November 2021
No. RM : 0-04-93-48

I. IDENTITAS DATA
Nama Anak : An.D
BB/TB :23 kg / 116 cm
Tempat Tanggal Lahir/ Usia: Padang / 20 Desember 2012, 8 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Pendidikan Anak : SD kelas 3
Anak ke :1
Nama Ibu/ ayah :Ny. R
Pekerjaan :IRT
Pendidikan :SLTA
Alamat :Koto Tingga RT 002 RW 008
Dx. Medis :DHF Grade II

II. KELUHAN UTAMA (Alasan Masuk RS)


Demam hari ke 4

III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


1. Prenatal : tidak ada gangguan selama kehamilan, rutin melakukan
pemeriksaan 3x di puskesmas. Status obstetrik saat itu G1P0A0H0
2. Intranatal : persalinan normal, tempat persalinan di bidan
3. Postnatal : tidak ada gangguan, tidak ada perdarahan
IV. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
1. Penyakit yang diderita sebelumnya : tidak ada
2. Pernah dirawat di RS :tidak ada
3. Obat- obatan yang pernah digunakan :tidak ada
4. Alergi :tidak ada
5. Kecelakaan :tidak ada
6. Riwayat imunisasi :lengkap
 Hepatitis B
 BCG, Polio 1
 DPT, HB-HIB 1, Polio 2
 DPT, HB, HIB 2, Polio 3
 DPT, HB, HIB 3, Polio 4,
IPV
 Campak

V. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


 Demam sejak 4 hari yang lalu, tidak menggigil, tidak berkeringat
 Muntah > 5 kali muncul setelah makan, berisi cairan dan makanan
 BAB encer 4 kali sejak 1 hari yang lalu
 Batuk(-), pilek (-)
TTV
 TD 97/68 mmHg
 N : 105 x/i
 RR 25 x/i
 S : 36,4°C

VI. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA (disertai genogram 3 generasi)

34 40

8 5 2
Keterangan

An.D

Laki-laki

Perempuan

Laki – laki yang meninggal

Perempuan yang meninggal

Tinggal serumah dengan An.D

Riwayat penyakit keluarga :


 Hipertensi (-)
 DM (-)

VII. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

1. Kemandirian dan bergaul :bermain dengan teman tidak perlu didampingi


orang tua lagi

2. Motorik Kasar : Memegang alat tulis lebih mantap dan menulis


lebih rapi, Memakai baju dan sepatu sendiri tanpa dibantu

3. Motorik Halus :sudah bisa menutup dan membuka kancing


pakaiannya

4. Kognitif dan Bahasa : Mampu berhitung, misalnya hanya menghitung


angka genap, atau hanya menghitung angka ganjil dan sebagainya , Dapat
mengikuti lebih banyak perintah, Kemampuan bicara anak semakin meningkat

5. Psikososial :normal

6. Lain-lain :tidak ada

VIII. RIWAYAT SOSIAL


1. Yang mengasuh klien : orang tua

2. Hubungan dengan anggota keluarga : baik

3. Hubungan dengan teman sebaya : baik

4. Pembawaan secara umum :pasien banyak diam, sedikit lesu


5. Lingkungan rumah : baik, tidak ada yang menderita DHF
sebelumnya.

IX. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : sedang


2. Kesadaran : Composmentis, GCS 15 (E4, M6, V5)

3. PBTB/ BB (cm) : 23 kg, 116 cm

4. Status Gizi :
IMT :17,09 kg/m2 (gizi baik)
5. Kepala
a. Lingkar kepala : 51 cm
b. Rambut :
Kebersihan :bagus, tidak ada ketombe
Warna : hitam
Tekstur : lembut
Distribusi rambut : merata
Kuat/mudah tercabut : kuat, tidak rontok
6. Mata
a. Sclera : tidak ikterik
b. Konjungtiva : tidak anemis
c. Palpebra : udem
d. Pupil :
 Ukuran 2 mm
 Bentuk normal
 Reaksi Cahaya isokor
7. Telinga :
a. Simetris (+)
b. Serumen (+)
c. Pendengaran baik

8. Hidung :
a. Septum simetris (+)
b. Sekret (-)
c. Polip (-)

9. Mulut :
a. Kebersihan baik
b. Warna Bibir pucat
c. Kelembapan kering
10. Leher
a. Kelenjer Getah Bening : normal, tidak teraba pembengkakan KGB
b. Kelenjer Tiroid :normal, tidak teraba pembengkakan kelenjer tiroid
c. JVP :normal

11. Dada
a. Inspeksi : simetris kiri dan kanan,
b. Palpasi :tidak ada nyeri tekan

12. Jantung
a. Inspeksi : tidak ada icktus kordis
b. Palpasi : ictus cordis tidak teraba
c. Auskultasi: reguler (lub-dub) normal

13. Paru – paru


a. Inspeksi : pergerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak ada otot
bantu pernapasan
b. Palpasi : traktil fremitus sama, tidak ada edema
c. Perkusi : sonor
d. Auskultasi : irama pernapasan vesikuler

14. Abdomen
a. Inspeksi : turgor kulit kembali normal, tidak ada pembengkakan,
tidak ada luka dan lesi
b. Palpasi : nyeri tekan (-)
c. Perkusi :-
d. Auskultasi : bising usus (+) normal

15. Punggung : bentuk normal, tidak ada kelainan tulang belakang


16. Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik, edema (-), kekuatan otot
5555 5555
5555 5555

Refleks-refleks :
a. Atas : normal
b. Bawah :normal

17. Genetalia : normal


18. Kulit :
a. Warna sawo matang
b. Tugor baik
c. Integritas tidak ada ruam
d. Elastisitas baik
19. Pemeriksaan neurologis : tidak ada kelainan

X. PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG


- DDST : (-)
- STATUS NUTRISI (terlampir)
Menggunakan format CDC 2000 untuk anak perempuan usia 2 – 20 tahun,
didapatkan :
 BB/U : 23/26 x 100% = 88 % (gizi kurang)
 TB/U : 116/128 x 100% = 90% (gizi kurang)
 BB/TB : 23/21 x 100% = 109% (gizi cukup)

XI. PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL (Erick. H. Erickson)


An. D mengembangkan keyakinan terhadap kemampuannya untuk melaksanakan
tugas-tugas sekolah yang diberikan gurunya. Ibu An.D mengatakan, ia merasa
bangga ketika mendapatkan nilai yang bagus di sekolah.

XII. PEMERIKSAAN SPIRITUAL


An.D sudah bisa sholat 5 waktu, walaupun masih bolong, sudah bisa berdoa
sebelum makan, saat sakit An.D berdoa agar cepat sembuh.

XIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Laboratorium : tanggal 1 Desember 2021

N Jenis Pemeriksaan Nilai Satuan Normal Interpretasi


o
1. Hemoglobin 17,5 g/dL 12,0 – 16,0 Tinggi
2. Leukosit 6.400 /mm3 5.000 – 10.000 Normal
3. Eritrosit 6,02 10^8uL 4,0 – 4,5 Tinggi
4. Trombosit 17.000 /mm3 150.000 – 400.000 Rendah
5. Hematokrit 49,4 % 37 – 43 Tinggi
6. MCV 82,1 fL 82 – 92 Normal
7. MCH 29,1 pg 21 – 31 Normal
8. MCHC 35,4 % 32 – 38 Normal

2. Rontgen : tidak ada

3. Lain-lain :tidak ada


XIV. KEBUTUHAN DASAR SEHARI-HARI

No. Jenis Kebutuhan Di Rumah / Sebelum Sakit Di Rumah Sakit


1. Makan 2x sehari Nafsu makan menurun,
makanan tidak selalu
habis
2. Minum Minum kurang Minum tetap kurang dari
biasanya

3. Tidur Cukup ±8 jam ±9 jam, lebih sering tidur

4. Mandi 2x sehari -

5. Eliminasi Teratur (BAB 1x/hari, BAK Kurang teratur, diare


7x/hari)

6. Bermain Aktif bermain sama teman Tidak aktif, lebih banyak


sebaya tiduran

XV. RINGKASAN KEPERAWATAN

An.D perempaun usia 8 tahun, lahir di Padang tanggal 20 Desember 2012


dengan BB 23 kg, TB 116 cm, IMT 17,09 kg/m2 (kurus). An. D datang ke IGD
tanggal 30 November 2021 dengan keluhan demam sudah 4 hari. An.D langsung
dipindahkan ke rawat inap meranti. Dari hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hemoglobin 17,5 g/dL (tinggi); Eritrosit 6,02 10^8uL (tinggi);
Trombosit 17.000 /mm3 (rendah); Hematokrit 49,4 % (tinggi). Pada saat
dilakukan pengkajian tanggal 1 Desember didapatkan data TD 97/68 mmHg, N :
105 x/i, RR 25 x/i, S : 36,4°C, akral hangat, membran mukosa kering, palpebral
udem, muntah > 5 kali muncul setelah makan, berisi cairan dan makanan, BAB
encer 4 kali sejak 1 hari yang lalu. An. D mengatakan ia merasa lemah. Ibu nya
mengatakan ia kurang minum. Saat dilakukan pengkajian An.D sedang
dilakukan terapi IVFD RL 5 cc kg BB/jam 28 tpm.
Terapi obat :
 IVFD RL 5 cc kg BB/jam 28 tpm
 PCT 3x ½ tab
 Ranitidin 2x1 amp
XVI. ANALISA DATA
DATA ETIOLO PROBLEM
GI
Ds : Nyamuk Hipovolemia
Aedes
 klien mengatakan
Aegypti
merasa lemas
dengan
 ibu klien mengatakan, virus
klien kurang minum dengue

Do : Menggigit
manusia
 Hb 17,5 g/dL

 Trombosit
17.000 /mm3 Virus
Dengue
 Hematokrit 49,4
masuk
%
dalam
 Membran mukosa aliran
kering darah

Terjadi
veremia

Depresi
sumsum
tulang

Trombosit
menurun

Trombosit
openia

Pendaraha
n

Hipovolem
ia
Faktor risiko : Nyamuk Risiko
Gangguan Aedes Perdarahan
koagulasi Aegypti
(mis.trombosi dengan
topenia) virus
dengue
- Trombosit 17.000
/mm3 ↓
Menggigit
manusia

Virus
Dengue
masuk
dalam
aliran
darah

Terjadi
veremia

Depresi
sumsum
tulang

Trombosit
menurun

Trombosit
openia

Risiko
perdarah
an
Faktor Risiko : Nyamuk Risiko
Aedes ketidakseim
 Ketidakseimbangan
Aegypti bangan
cairan (mis.dehidrasi
dengan elektrolit
dan intoksikasi air)
virus
 Diare dengue
 Muntah ↓

 Membran mukosa Menggigit


kering manusia

Virus
Dengue
masuk
dalam
aliran
darah

Terjadi
veremia

Suhu
meningk
at

Keringat
berlebih
an

Dehidrasi

Diare,
muntah

Risiko
ketidaks
eimbang
an
elektroli
t

XVII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan d.d membran mukosa kering,
hematokrit meningkat, trombosit menurun, merasa lemas
2. Risiko perdarahan b.d gangguan koagulasi (mis.trombositopenia)
3. Risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d ketidakseimbangan cairan (mis.
Dehidrasi dan intoksikasi air), diare, muntah

XVIII. RENCANA KEPERAWATAN

SDKI SLKI SIKI


Hipovolemia b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen
kekurangan intake cairan keperawatan selama 3 x 24 Hipovolemia
d.d frekuensi nadi jam diharapkan status Observasi
meningkat, membran cairan dapat membaik 1. Periksa tanda dan
mukosa kering, hematokrit dengan kriteria hasil : gejala hipovolemia
meningkat, trombosit  Perasaan lemah (mis. Frekuensi nadi
menurun, merasa lemas menurun meningkat, nadi
 Membran mukosa teraba lemah,
kering cukup tekanan darah
menurun menurun, tekanan
 Kadar Hb nadi menyempit,
membaik turgor kulit menurun,
 Kadar Ht membaik membran mukosa
kering, volume urin
menurun, hematokrit
meningkat, haus,
lemah)
2. Monitor intake dan
output cairan
Terapeutik
1. Berikan asupan
cairan oral
Edukasi
1. Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
2. Anjurkan
menghindari
perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian cairan IV
isotonis (mis. NaCl,
RL)
2. Kolaborasi
pemberian produk
darah
Risiko perdarahan b.d Setelah dilakukan tindakan Pencegahan perdarahan
gangguan koagulasi keperawatan selama 3 x 24 Observasi :
(mis.trombositopenia) jam diharapkan tingkat 1. Monitor tanda dan
perdarahan menurun
gejala perdarahan
dengan kriteria hasil :
2. Monitor nilai
 Kelembaban
membran mukosa hematokrit/hemoglobi
meningkat n sebelum dan setelah
 Hemoglobin kehilangan darah
membaik 3. Monitor tanda-tanda
 Hematokrit vital ortostatik
membaik Terapeutik :
1. Pertahankan bed rest
selama perdarahan
2. Batasi tindakan
invasif, jika perlu
Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan
gejala perdarahan
2. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan untuk
menghindari kosntipasi
3. Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan
vitamin K
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberia
obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
produk darah, jika
perlu

Risiko ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakanPemantaun elektrolit


elektrolit b.d keperawatan selama 3 x 24Observasi
ketidakseimbangan cairan jam diharapkan 1. Identifikasi
(mis. Dehidrasi dan keseimbangan elektrolit
kemungkinan
intoksikasi air), diare, meningkat dengan kriteria
muntah hasil : penyebab
 Serum natrium ketidakseimbangan
meningkat elektrolit
2. Monitor kadar
elektrolit serum
3. Monitor mual,
muntah, dan diare
4. Monitor kehilangan
cairan, jika perlu
Terapeutik
1. Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
2. Dokumentasikan haisl
pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
2. Informasikan haisl
pemantauan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai