Anda di halaman 1dari 2

UPAYA STRATEGIS MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH DALAM

IMPLEMENTASI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) DENGAN


MODEL PARTNERSHIP

(RAFI)

Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-
hari termasuk diantaranya adalah sanitasi. Untuk konsumsi air minum menurut departemen
kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia,
terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-
zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100°C, banyak
zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.

Kemitraan Pemerintah-Swasta (Public Private Partnership) merupakan salah satu cara


untuk kolaborasi peran-peran tersebut. Kemitraan pemerintah swasta merupakan perjanijian
kontrak antara sebuah badan publik dan sebuah entitas swasta, yang dibagi asset dan
kemampuan dari tiap pihak dalam mengoperasikan sebuah fasilitas maupun pemberian
pelayanan kepada masyarakat dan juga pembagian resiko dan pendapatan dari pengoperasian
fasilitas atau jasa dalam jangka waktu antara 20-30 tahun. Di Indonesia, bentuk-bentuk
partnership untuk penyediaan air bersih diatur di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 12/PRT/M/2010 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum Jo Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2005 Tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

. Dampak Partnership sebagai upaya strategis Peningkatan pelayaan air bersih yaitu
dilihat dari Infrastruktur air sumber air bakunya yaitu berasal dari perairan sungai. Kemudian
dilihat dari pengelolaan air baku yaitu air yang hanya perlu pengolahan sebagian dengan
pembubuhan disinfektan sehingga ada efisiensi pengeluaran biaya. Dan yang terakhir yaitu
penyaluran air bersih ke pelanggan. Jadi sebelum di distribusikan maka harus di tentukan dulu
bahan baku yang berkualitas dan lolos uji kemudian kepada siapa nantinya disalurkan.

Model partnership di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menggunakan bentuk


konsesi (modalitas) tipe Build Operate Transfer (BOT) selama 25 tahun. Peran pemerintah
PDAM memberikan kerangka kebijakan dan peraturan sebagai pedoman pelaksanaan PPP,
sedangkan peran swasta menaati hasil kesepakatan untuk menghasilkan air curah dengan
kapasitas 200 lt/dt telah berhasil di-laksanakan. Setelah adanya pelaksanaan Public Private
Partnership (PPP) di PDAM terdapat peningkatan infrastruktur air, meliputi adanya
peningkatan sumber air baku, efisiensi pengelolaan air baku dan berkurangnya angka
kemacetan penyaluran air bersih ke pelanggan Sehingga berdampak pada kinerja pelayanan
dan manajemen pelayanan yang semakin responsive. Melalui pemberdayaan masyarakat
sebagai karyawan di lokasi. Dan masih banyak lagi yang bisa dijadikan solusi agar bisa menjadi
pelayanan air bersih.

Anda mungkin juga menyukai