Anda di halaman 1dari 7

Nama : Diana Fitria

NIM : 1807108
Mata Kuliah : Teknik Pembentukan Logam

RESUME TEKNIK PEMBENTUKAN LOGAM “Bulk Drawing”

Variabel yang digunakan dalam proses wire and bar drawing:

● Material yang digunakan

● Sudut cetakan
● Gesekan antara material dengan cetakann
● Besar gaya yang digunakan (gaya tarik)

● Pointing and cleaning

A. Wire and Bar Drawing


Dalam konteks bulk deformasi, drawing merupakan suatu proses pembentukan
logam dengan cara menarik wire rod, kawat batangan, melalui dies atau cetakan oleh gaya
tarik yang bekerja pada bagian luar dan ditarik ke arah luar dies, seperti pada Gambar 19.40.
Oleh karena itu istilah drawing yang melalui cetakan disebut draw die.

Fitur umum dari proses ini mirip dengan ekstrusi. Perbedaannya adalah bahwa dalam
ekstrusi material didorong melalui cetakan, sedangkan dalam drawing itu ditarik melalui
cetakan. Meskipun kehadiran tegangan tarik terlihat jelas pada gambar, kompresi juga
memainkan peran penting karena logam terjepit saat melewati bukaan cetakan. Karena alasan
ini, deformasi yang terjadi pada gambar terkadang disebut sebagai kompresi tidak langsung.
Drawing adalah istilah yang juga digunakan dalam pengerjaan logam lembaran. Istilah wire
and bar drawing digunakan untuk membedakan proses menggambar yang dibahas di sini dari
proses lembaran logam dengan nama yang sama.
Perbedaan mendasar antara bar drawing dan wire drawing adalah ukuran stok yang
diproses. Bar drawing adalah istilah yang digunakan untuk batang dan batang berdiameter
besar, sedangkan wire drawing berlaku untuk batang berdiameter kecil. Ukuran kabel hingga
0,03 mm (0,001 in) memungkinkan dalam wire drawing. Meskipun mekanisme prosesnya
sama untuk keduanya kasus, namun metode, peralatan, dan bahkan terminologinya agak
berbeda. Bar drawing umumnya dilakukan sebagai proses konsep tunggal (single draft)
batangnya ditarik melalui satu lubang cetakan. Karena batang awal memiliki diameter yang
besar, dia masuk dengan bentuk potongan silinder lurus bukan melingkar. Proses ini
membatasi panjang benda kerja yang dapat ditarik, sehingga memerlukan proses tipe batch.
Sebaliknya, kawat ditarik dari gulungan yang terdiri dari beberapa ratus (atau bahkan
beberapa ribu) kaki kawat dan dilewatkan melalui serangkaian draw die. Jumlah cetakan
bervariasi biasanya antara 4 dan 12. Istilah continuous drawing digunakan untuk
menggambarkan jenis proses ini karena proses produksi yang panjang yang dicapai dengan
kumparan kawat, yang dapat di las masing-masing ke bagian berikutnya untuk membuat
operasi yang benar-benar berkelanjutan.
Dalam proses drawing, perubahan ukuran pekerjaan biasanya diberikan oleh
pengurangan luas, yang didefinisikan sebagai berikut:
𝑨𝒐 − 𝑨𝒇
𝒓= … (𝟏)
𝟐𝒂
Dimana:
r = Pengurangan luas drawing
Ao = Luas kerja awal
Af = Luas kerja Akhir
Dalam bar drawing, rod drawing, dan wire drawing berdiameter besar untuk proses
upsetting and heading, istilah draft digunakan untuk menunjukkan perbedaan sebelum dan
sesudah dalam ukuran benda kerja yang diproses. Draft hanyalah perbedaan antara diameter
batang asli dan akhir:

𝒅 = 𝑫𝒐 − 𝑫𝒇 … (𝟐)

Dimana:
d = Draft
Do = Diameter awal
Df = Diameter akhir
Produk bar and wire mencakup berbagai aplikasi yang sangat luas, termasuk poros
untuk transmisi daya, komponen mesin dan struktural, blanko untuk baut dan paku keling,
kabel listrik, kabel, anggota struktural bermuatan tegangan, elektroda las, pegas, klip kertas,
jari-jari roda sepeda, dan alat musik petik.
B. Analysis of Drawing
Mekanisme drawing (Mechanics of drawing). Jika tidak ada gesekan atau pekerjaan
yang berlebihan yang terjadi dalam drawing, regangan sebenarnya dapat ditentukan sebagai
berikut:
𝑨𝒐 𝟏
∈ = 𝒍𝒏 = 𝒍𝒏 … (𝟑)
𝑨𝒇 𝟏−𝒓
Dimana:
Ao = Luas penampang awal
Af = Luas penampang akhir
r = seperti yang diberikan oleh persamaan (1)
Stres yang diakibatkan deformasi ideal ini diberikan oleh:
𝑨𝒐
̅ 𝒇 ∈= 𝒀
𝝈 =𝒀 ̅ 𝒇 𝒍𝒏 … (𝟒)
𝑨𝒇
Dimana:
𝑛
𝐾∈
𝑌̅𝑓 = 1+𝑛 = tegangan aliran rata-rata berdasarkan nilai regangan yang diberikan oleh pers. (3).

Karena gesekan hadir dalam drawing dan logam kerja mengalami deformasi yang
tidak homogen, maka tegangan sebenarnya lebih besar dari yang diberikan oleh persamaan (4).
Selain rasio Ao / Af, variabel lain yang mempengaruhi tegangan tarik adalah sudut cetakan
dan koefisien gesekan pada interface work-die. Sejumlah metode telah diusulkan untuk
memprediksi tegangan draw (draw stress) berdasarkan nilai parameter persamaan yang
disarankan oleh Schey:
𝝁 𝑨𝒐
̅ 𝒇 (𝟏 +
𝝈𝒅 = 𝒀 ) 𝒍𝒏 … (𝟓)
𝒕𝒂𝒏 𝜶 𝑨𝒇

Dimana:

𝝈𝒅 = tegangan tarik, MPa (lb/in2)

𝝁 = koefisien gesekan die-work

𝜶 = sudut cetakan (half angle) seperti yang didefinisikan pada Gambar 19.40
∅ adalah faktor yang menyebabkan deformasi tidak homogen yang ditentukan
sebagai berikut untuk penampang bulat:
𝑫
∅ = 𝟎, 𝟖𝟖 ± 𝟎, 𝟏𝟐 … (𝟔)
𝑳𝒄
Dimana:
D = diameter rata-rata pekerjaan selama drawing, mm (in)
Lc = panjang kontak pekerjaan dengan die draw pada Gambar 19.40, mm (in).
Nilai D dan Lc dapat ditentukan dari rumus berikut ini:
𝑫𝒐 + 𝑫𝒇
𝑫= … (𝟕)
𝟐
𝑫𝒐 − 𝑫𝒇
𝑳𝒄 = … (𝟖)
𝟐 𝒔𝒊𝒏 𝜶

Kemudian draw force yang sesuai adalah luas penampang yang ditarik dikalikan
dengan draw stress:
𝝁 𝑨𝒐
̅ 𝒇 (𝟏 +
𝑭 = 𝑨𝒇 𝝈𝒅 = 𝑨𝒇 𝒀 ) ∅𝒍𝒏 … (𝟗)
𝒕𝒂𝒏 𝜶 𝑨𝒇

Dimana F = draw force, N (lb). Kekuatan yang dibutuhkan dalam proses drawing adalah draw
force dikalikan dengan kecepatan keluar dari pekerjaan.
C. Drawing Practice
1. Drawing Equipment (Peralatan Drawing)
Bar drawing dilakukan pada sebuah mesin yang disebut draw bench, terdiri dari
entry table, die stand (yang berisi draw die), carriage, dan exit rack. Susunannya
ditunjukkan pada Gambar 19.41.
Kereta digunakan untuk menarik batang melalui cetakan drawing dengan
didukun oleh silinder hidrolik atau rantai yang digerakkan motor. Die stand sering
dirancang untuk menahan lebih dari satu cetakan, sehingga beberapa batang dapat ditarik
secara bersamaan melalui cetakan masing-masing.
Wire drawing dilakukan pada mesin drawing kontinu yang terdiri dari beberapa
cetakan drawing, dipisahkan dengan mengumpulkan drum di antara dies, seperti pada
Gambar 19.42. Setiap drum, disebut penggulung (capstan), adalah motor yang digerakkan
untuk memberikan gaya tarik yang tepat untuk menarik stok kawat melalui upstream die.

2. Draw Dies
Gambar 19.43 mengidentifikasi fitur draw die yang khas. Empat daerah cetakan
dapat dibedakan: (1) entry, (2) approach angle, (3) bearing surface (land), dan (4) back
relief.

Daerah entry biasanya berupa mulut berbentuk lonceng yang tidak bersentuhan
dengan benda kerja. Tujuannya adalah untuk menyalurkan pelumas ke dalam cetakan dan
mencegah scoring pada pekerjaan dan permukaan cetakan. Daerah approach dimana
proses drawing terjadi. Berbentuk kerucut dengan sudut (setengah panjang) biasanya
berkisar antara 6o hingga 20o. Sudut bervariasi disesuaikan dengan benda kerja yang
digunakan. Daerah bearing surface atau land, menentukan ukuran stok akhir yang ditarik.
Terakhir, back relief adalah zona keluar yang dilengkapi dengan sudut back relief (setengah
sudut) sekitar 30o. Draw die terbuat dari baja perkakas atau karbida yang disemen. Cetakan
untuk kabel pada proses drawing berkecepatan tinggi sering menggunakan sisipan yang
terbuat dari berlian (baik sintetis maupun alami) untuk permukaan aus.

3. Preparation of the Work (Persiapan pekerjaan)


Tiga Langkah sebelum melakukan proses drawing: (1) anneling, (2) cleaning,
dan (3) pointing. Tujuan anneling adalah untuk meningkatkan keuletan stok untuk
menerima deformasi selama proses drawing. Seperti yang disebutkan sebelumnya,
terkadang diperlukan anneling di antara langkah-langkah pada proses kontinu drawing.
Cleaning stok diperlukan untuk mencegah kerusakan permukaan benda kerja dan cetakan
drawing. Ini melibatkan penghilangan kontaminan permukaan (misalnya, kerak dan karat)
oleh cara pengawetan kimiawi atau shot blasting. Dalam beberapa kasus, setelah cleaning
dilanjutkan dengan pelumasan (lubrication) pada permukaan benda kerja.
Pointing melibatkan pengurangan diameter ujung awal stok sehingga dapat
dimasukkan melalui draw die untuk memulai proses. Ini biasanya dilakukan dengan
swaging, rolling, atau turning. Ujung runcing dari stock tersebut kemudian dicengkeram
oleh kereta rahang atau perangkat lain untuk memulai proses menggambar.

D. Tube Drawing
Drawing dapat digunakan untuk mengurangi diameter atau ketebalan dinding tabung
dan pipa tanpa sambungan, setelah pipa awal diproduksi oleh beberapa proses lain seperti
ekstrusi. Tube drawing dapat dilakukan dengan atau tanpa mandrel. Metode paling sederhana
tanpa menggunakan mandrel dan digunakan untuk pengurangan diameter, seperti pada Gambar
19.44. Istilah tenggelamnya tabung (tube sinking) terkadang diterapkan pada proses ini.
Masalah dengan tube drawing yang tidak menggunakan mandrel, seperti pada
Gambar 19.44, adalah ia tidak memiliki kendali atas diameter dalam dan ketebalan dinding
tabung. Inilah mengapa mandrel dari berbagai jenis yang digunakan, dua di antaranya
diilustrasikan pada Gambar 19.45.

Yang pertama, Gambar 19.45 (a), menggunakan mandrel tetap (fixed mandrel) yang
dipasang pada batang penyangga panjang untuk membentuk diameter dalam dan dinding
ketebalan selama operasi. Batasan praktis pada panjang tiang penyangga dalam metode ini
membatasi panjang tabung yang bisa ditarik. Jenis kedua, ditunjukkan pada (b), menggunakan
busi apung (floating plug) yang bentuknya dirancang sedemikian rupa sehingga menemukan
posisi 'natural' dalam pengurangan zona cetakan. Metode ini menghilangkan batasan lama
kerja yang ada dengan mandrel tetap.

Daftar Pustaka
John Wiley & Inc (2002). M. P. Groover. Fundamental of Modern Manufacturing (edisi ke 4th).
ISBN 978-0470-467002.
Serope Kalpakjian & Steven R. Schmid (2009). Manufacturing Engineering and Technology (6th
edition in si units).

Anda mungkin juga menyukai