A. Judul
JOB 1: Pengelasan Pipa Posisi 1G dengan Las Busur Manual (SMAW)
B. Tujuan Praktek
a. Tujuan Umum
1. Mahasiswa memiliki keterampilan dalam mengelas
2. Mahasiswa dapat mencapai pekerjaan sesuai dengan ketentuan
b. Tujuan Khusus
1. Setelah mempelajari dan berlatih, mahasiswa diharapkan mampu membuat
mengelas pipa posisi 1G dengan memenuhi kriteria:
• Hasil potongan rata dan halus
• Ukuran 90×5×3 mm
• Root gap 2 mm, rata dan sama
2. Mahasiswa dapat membuat WPS
3. Mahasiswa dapat mengelas berlapis
C. Teori Dasar
Shield Metal Arc Welding adalah proses pengelasan yang menggunakan panas
untuk mencairkan material dasar atau logam induk dan elektroda (kawat las). Panas
tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung
elektroda dan permukaan plat yang akan dilas). Panas yang timbul dari lompatan ion listrik
ini besarnya dapat mencapai 4000-4500o C.
Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda dan
material dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan pendek
tersebut tukang las (welder) harus menarik elektrode sehingga terbentuk busur listrik yaitu
lompatan ion yang menimbulkan panas. Panas akan mencairkan elektrode dan material
dasar sehingga cairan elektrode dan cairan material dasar akan menyatu membentuk logam
lasan (weld metal).
Untuk menghasilkan busur yang baik dan konstan tukang las harus menjaga jarak
ujung elektroda dan permukaan material dasar tetap sama. Adapun jarak yang paling baik
adalah sama dengan diameter elektroda yang dipakai,misalnya kawat las (elektroda) 3,2
mm maka jarak yang baik antara material dasar dengan ujung elektroda adalah sekitar 3
mm juga.
H. Kegiatan Harian
No. Pertemuan Ke- Kegiatan yang Dilakukan Hasil yang Dicapai
1. Pertemuan Ke-1 Memotong bahan dengan Mendapatkan bahan dengan
ukuran 90×5×3 ukuran 90×5×3 mm.
2. Pertemuan Ke-2 • Las catat (tackweld) pipa • Pipa di las catat
dengan root gap 2 mm (tackweld) di tiga titik,
• Latihan las pipa posisi 1G namun ada bagian yang
• Las pipa posisi 1G root gap nya lebih besar
• Nyelep sehingga di gerinda di
• Membuat alur untuk jalur bagian las catat
kedua (tackweld) yang
jaraknya besar.
Kemudian pipa di las
catat (tackweld) kembali
• Setelah itu latihan
pengelasan pipa,
hasilnya miring karena
harus konsentrasi
terhadap tangan kanan
yang memegang
elektroda dan tangan kiri
yang memutar pipa yang
membuat sulit untuk
menyeimbangkan
• Setelah banyak latihan,
pengelasan pada pipa
dengan las root. Lalu di
gerinda dan membuat
jalur untuk pengelasan
layer kedua.
3. Pertemuan Ke-3
Benda kerja sudah selesai
4. Pertemuan Ke-4
J. Kesimpulan
Pada saat pengelasan pipa, besar arus listrik harus sangat diperhatikan agar tidak
terjadi bolong seperti yang terjadi ketika praktek. Besar arus listrik yang digunakan untuk
pengelasa root adalah 55-65 A sedangkan untuk pengelasan capping yaitu antara 55-70 A.
Kemudian elektroda yang digunakan untuk pengelasan capping, seharusnya menggunakan
3,2 namun karena tidak ada sehingga menggunakan yang 2,6. Untuk hasil las, agar
tidak miring dan hasil las rapih harus banyak berlatih tangan terkhusus las pipa yang
membutuhkan keseimbangan tangan kanan yang memegang elektroda dan tangan kiri
yang memutar pipa.
K. Daftar Pustaka