Anda di halaman 1dari 1

1.

Apabila dilihat dari prosesnya, las listrik termasuk dalam Las cair
2. Pengkutuban sering juga disebut Polaritas
3. Panas yang terjadi karena adanya tahan listrik antara dua bagian yang disambung. Hal ini terjadi pada
Las titik
4. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan benda kerja mencapai temperature tinggi dapat
dihitung dengan rumus E = H.I.t
5. Pesawat las yang dilengkapi dengan transformator rectifier terdapat pada Pesawat las DC
6. Kabel yang menghubungkan pesawat las dengan benda kerja disebut Kabel massa
7. Apabila kabel elektroda dipasang pada terminal negatif dan kabel massa dipasang pada terminal
positif hal ini disebut dengan Pengkutuban langsung
8. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang Dalam
9. Alat untuk menghubungkan kabel massa dengan benda kerja adalah Klem massa
10. Supaya orang lain tidak terganggu oleh sinar las maka dibuatkan Kamar las
11. Ukuran diameter elektroda yang benar adalah 1,5 mm – 7 mm
12. Klasifikasi elektroda AWS ditulis XXXX. X ketiga menyatakan Posisi pengelasan
13. Diketahui E6013, angka 1 disini artinya Semua posisi
14. Pengelasan yang memerlukan penembusan yang dalam sebaiknya menggunakan elektroda yang
berselaput Cellulose
15. Pengelasan yang memerlukan kualitas tinggi sebaiknya menggunakan elektroda yang berselaput Low
hydrogen
16. Bahan dari dari kawat inti elektroda adalah Baja lunak (mild steel)
17. Terdapat travo las dengan tegangan 220 volt dan kuat arus 80 ampere. Jika digunak selama 8 detik
maka akan menghasilkan panas sebear 140.800 joule
18. Gerakan ayunan elektroda diperlukan untuk Mengatur lebar jalur las yang dikehendaki
19. - Pengkutuban langsung (direct current straight polarity / DCSP / DCEN
- Pengkutuban terbalik (direct current reverce polarity / DCRP / DCEP )
20. Bila panjang busur tepat (L = D), maka cairan elektroda akan mengalir dan mengendap dengan baik.
Hasilnya : Rigi-rigi las yang halus dan baik, tembusan las yang baik, percikan teraknya halus
21. Bila busur terlalu panjang (L > D), maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola dari cairan
elektroda. Hasilnya : Rigi-rigi las kasar, tembusan las dangkal, percikkan teraknya kasar dan
keluar dari jalur las
22. Bila busur terlalu pendek (L < D), akan sukar memeliharanya, bisa terjadi pembekuan ujung elektroda
pada pengelasan (elektroda lengket). Hasilnya : Rigi-rigi las tidak merata, tembusan las tidak baik,
percikkan teraknya kasar dan berbentuk bola

Anda mungkin juga menyukai