Anda di halaman 1dari 7

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

DI SUSUN OLEH :

Karunia Rizki [K1A120100]

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. Firman, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020/2021
Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk SosiaL

A. Dinamika Interaksi Sosial

I. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial


yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Interaksi sosial juga merupakan suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan
oleh individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok
dengan kelompok dalam kehidupan sosial (bermasyarakat).

Dalam kamus Bahasa Indonesia “Interaksi” didefinisikan sebagai hal saling


melakukan aksi, berhubungan, atau saling mempengaruhi. Dengan demikian Interaksi
adalah hubungan timbal balik(sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok.

II. Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial

a. Tindakan Sosial

Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat
mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat (sosial). Dan tidak semua
tindakan manusia dinyatakan tindakan sosial.

Dilihat dari cara dan tujuan Tindakan itu dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan
menjadi ;

• Tindakan Rasional Instrumental; yakni tindakan yang dilakukan dengan


memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan. Dalam hal ini pelaku
memperhitungkan efisiensi dan efektivitas dari sejumlah pilihan tindakan.
• Tindakan Rasional Berorientasi Nilai; yakni tindakan yang berkaitan dengan nilai-
nilai dasar dalam masyarakat, sehingga pelaku tidak lagi mempermasalahkan tujuan dan
tindakan, yang menjadi persoalan dan perhitungan bagi pelaku hanyalah tentang cara.

• Tindakan Tradisolnal; yakni tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan


rasional. Tindakan ini dilaksanakan berdasarkan pertimbangan kebiasaan dan adat istiadat.

• Tindakan Afektif; yakni tindakan yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok
orang berdasarkan perasaan(afeksi) atau emosi.

b. Kontak Sosial

Kata kontak dalam bahasa inggris “Contack”, dalam bahasa lain”Con” atau”Cum” yang
artinya bersama-sama dan “tangere” yang artinya menyentuh. Jadi kontak berarti bersama-
sama menyentuh. Kontak sosial ini tidak selalu melalui interaksi atau hubungan fisik,
karena orang dapat melakukan kontak sosial tidak dengan menyentuh, misalnya
menggunakan HP, Telepon, dsb.

Wujud pesan bisa berupa isyarat atau gerakan anggota badan tertentu yang mempunyai
simbol atau makna.

Menurut cara pihak-pihak yang berkomunikasi itu mengadakan kontak sosial, maka dapat
dibedakan ;

• Kontak langsung yaitu pihak komunikator (pihak1) menyampaikan pesannya secara


langsung kepada pihak komunikan (pihak2) , baik melalui tatap muka maupun
menggunakan alat bantu media komunikasi.

• Kontak tidak langsung yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada


pihak kamunikan melalui perantara pihak ketiga.

Menurut terjadinya proses komunikasi yang dilakukan, maka kontak sosial


dapat Dibedakan menjadi ;

• Kontak primer yaitu terjadi pada saat awal komunikasi sosial itu terjadi.
• Kontak sekunder yaitu terjadi apabila pesan dari komunikator disampaikan melalui
pihak ketiga atau melalui media komunikasi.

c. Komunikasi Sosial

Komunikasi berasal dari kata “Communicare” yang berarti hubungan. Jadi secara harfiah
komunikasi berarti berhubungan atau bergaul dengan orang lain.

Orang yang menyampaikan informasi/pesan disebut komunikator, sedangkan orang yang


menerima komunikasi/pesan disebut komunikan.

Dari ketiga faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa proses interaksi sosial baru bisa
terjadi apabila :

Adanya pelaku interaksi sosial lebih dari satu orang

Adanya komunikasi sosial yang jelas di antara para pelaku dengan mempergunakan
simbol-simbol yang jelas seperti isyarat, gerak tubuh, roman wajah, tindakan dan
percakapan

Adanya dimensi waktu yang melewati masa lampau, masa kini, maupun masa yang
akan datang

Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh orang-orang yang berinteraksi
sosial.

III. Bentuk-bentuk Interaksi yang Mendorong atau Mendasari Terjadinya Lembaga,


Kelompok, dan Organisasi Sosial

1. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Jumlah Pelakunya ;

a. Interaksi antara Individu dengan Individu

b. Interaksi antara Individu dengan Kelompok


c. Interaksi antara Kelompok dengan kelompok

2. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses Terjadinya ;

a. Imitasi yaitu upaya meniru orang lain

b. Identifikasi yaitu upaya meniru orang lain untuk menjadi sama (identik)

c. Sugesti yaitu upaya memberikan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang


diberikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikian rupa. Orang yang tersugesti
akan menuruti atau melaksanakan

d. Motivasi yaitu upaya memberikan dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus


yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikian rupa. Agar orang yang
termotivasi akan menuruti atau melaksanakannya.

e. Simpati yaitu upaya seorang individu untuk dapat merasa tertarik kepada seseorang
atau sekelompok orang.

f. Empati yaitu upaya mengambil atau memainkan peran secara efektif dari seseorang
terhadap orang lain dalam kondisi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa
yang dirasakan orang lain.

IV. Keteraturan Sosial

Keteraturan sosial adalah suatu keadaan atau kondisi dinamis dalam masyarakat dimana
sendi-sendi kehidupan bermasyarakat berjalan secara tertib dan teratur sesuai dengan nilai
dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan sehingga tujuan
kehidupan bermasyarakat dapat tercapai secara berdaya guna dan berhasil guna.

Unsur-unsur yang mempengaruhi keteraturan sosial, yaitu ;

a. Tertib Sosial yaitu adanya keselarasan antara tindakan anggota masyarakat dengan
nilai dan norma yang berlaku dalam mayarakat tersebut.

b. Order yaitu suatu sistem norma dan nilai yang akan diakui dan dipatuhi oleh
masyarakat. Jadi order sosial adalah suatu sistem atau tatanan norma dan nilai sosial yang
akan diakui dan dipatuhi oleh masyarakat.
c. Keajegan yaitu suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang
tetap dan berlangsung terus menerus.

d. Pola yaitu lebih berkaitan dengan bentuk suatu interaksi sosial.

Faktor-faktor pendorong dan penghambat Keteraturan Sosial ;

a. Faktor Pendorong Keteraturan Sosial

1. Kerja Sama (cooperation) yaitu Interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama.
Contoh kerja sama ditinjau dari bentuk’nya : Kerja sama spontan, kerja sama langsung, kerja
sama kontrak, dan kerja sama tradisonal.

Sedangkan jika ditinjau dari pelaksana’annya : kerukunan, bargaining, kooptasi, koalisi,


dan joint venture.

2. Akomodasi (acomodation) yaitu merupakan suatu proses penyesuian sosial dalam


interaksi antara pribadi dan kelompok-kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
Bentuk-bentuk akomodasi : coersion/corection, kompromi, toleransi, konversi, mediasi,
konsiliasi, ajudikasi, segregasi, dan gencatan senjata.

b. Faktor Penghambat Keteraturan Sosial

1. Persaingan (competition) yaitu suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau


kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa
menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.

2. Kontravensi (contravetion) yaitu suatu proses sosial yang berada diantara


persaingan dan pertentangan (konflik)

3. Pertentangan/Konflik(pertikaian/conflict) yaitu proses sosial antarperorangan atau


kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang
sangat mendasar, sehingga menimbulkan jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial
diantara yang bertikai.
V. Lembaga Sosial dan Kelompok Sosial

a. Lembaga Sosial merupakan seperangkat ketentuan, aturan, sistem nilai dan norma
yang sudah melembaga dan ditaati oleh seluruh anggota kelompok sosial, demi tercapai’nya
tujuan hidup bersama dalam kelompok sosial.

b. Kelompok sosial merupakan sekelompok manusia yang berada dalam satu suasana
tertentu, karena adanya kepentingan tertentu, akan merasa terikat satu sama lain
sedemikian rupa. Bentuk-bentuk kelompok manusia dapat dibagi menjadi beberapa
kategori ;

 Dilihat dari besar atau banyaknya anggota kelompok

1. Kelompok sosial yang kecil antara lain keluarga inti

2. Kelompok sosial yang besar seperti keluarga luas atau marga, bangsa, dan negara

 Dilihat dari proses terbentuknya

1. Kelompok semu yaitu proses terbentuknya bersifat sementara, kepentingan sesaat


dan tidak terorganisir.

2. Kelompok nyata yaitu biasa disebut Organisasi sosial, bentuknya nyata/ada,


terorganisir untuk kepentingan tertentu.

 Dilihat dari Erat tidaknya ikatan kelompok

1. Kelompok Paguyuban

Guyub artinya akur atau bersama, kelompok paguyuban sering dikaitkan dengan
masyarakat desa/komunal dengan ciri-ciri adanya ikatan kebersamaan(kolektif) yang
sangat kuat.

2. Kelompok Patembayan yaitu masyarakat kota

SEKIAN DAN TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai