Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

OBSERVASI DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Disusun untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pengampu: Dr. Kartimi,M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok 9

1. Amaliya Fajri (1808106094)


2. Siti Anis Khoirunnisa (1808106086)
3. Siti NurKholifah (1808106111)

JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON (IAIN)
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
penulisan makalah mata kuliah asesmen pembelajaran biologi yang berjudul
“Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas”
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang
senantiasa memberikan motivasi dalam proses pengerjaan makalah, dosen pembimbing
mata kuliah asesmen pembelajaran biologi yang banyak memberikan masukan dalam
rangka perbaikan makalah, serta rekan-rekan mahasiswa yang senantiasa saling
mendukung untuk menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini kami mendapat beberapa kendala, diantaranya
adalah pengetahuan dan kemampuan yang terbatas. Meskipun demikian, alhamdulillah
pada akhirnya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pada pembuatan
makalah selanjutnya.

Cirebon, 15 November 2021


Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A. Pengertian Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas ............................ 3
B. Jenis-Jenis Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas ............................ 3
C. Tujuan atau Sasaran Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas ............. 5
D. Fungsi Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas................................... 5
E. Prinsip Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas .................................. 5
F. Prosedur Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas ............................... 7
G. Contoh Lembar Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas .................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ialah penelitian tindakan yang dilakukan oleh
wali dengan tujuan untuk memperbaiki mutu pelaksanaan pembelajaran di kelasnya
(Suparno, 2008). Menurut (Kemmis, 1988) penelitian tindakan ialah suatu bentuk
penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi- situasi sosial
(termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan sendiri. Dengan
demikian, akan diperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai praktik dan situasi
di mana praktik tersebut dilaksanakan
(Arikunto, 2012) menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ialah gabungan
definisi dari tiga kata yaitu “Penelitian” ,“Tindakan“ dan “Kelas”. Penelitian dapat
diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan
metodologi tertentu untuk memperoleh informasi atau informasi yang bermanfaat
dalam memecahkan suatu masalah. Tindakan ialah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu. Tindakan yang dilaksanakan dalam Penelitian
Tindakan Kelas berbentuk suatu rangkaian siklus kegiatan. Sedangkan Kelas yaitu
sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari
wali yang sama pula. Siswa yang belajar tidak hanya terbatas dalam sebuah ruangan
kelas saja, melainkan dapat juga ketika siswa sedang melakukan karyawisata,
praktikum di laboratorium, atau belajar tempat lain di bawah arahan wali.
Observasi adalah teknik pengumpulan informasi dengan menggunakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap segala yang tampak pada objek
penelitian (Margono, 2004)
Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas ialah kegiatan pengumpulan
informasi yang berupa proses perubahan dalam pembelajaran. Pengumpulan informasi
dilakukan dengan menggunakan bentuk observasi yang telah disusun. Observasi
memiliki fungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Sesungguhnya

1
observasi dilakukan bersama-sama pada saat melakukan tindakan berjalan, keduanya
dilakukan dalam waktu yang sama (Arikunto, 2012).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan dari Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas?
2. Apa tujuan balik dari Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan dari Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
2. Untuk mengetahui tujuan balik dari Observasi dala Penelitian Tindakan Kelas

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
Observasi ialah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis,
obyektif, dan rasional mengenai fenomena, baik situasi yang sebenarnya maupun
dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Observasi (pengamatan) ialah
cara yang sering digunakan untuk mengumpulkan suatu informasi dalam penelitian.
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan penca tatan secara sistematis terhadap
gejala yang tampak pada obyek penelitian (Zainal, 2014). Menurut (Cahyadi, 2014)
observasi ialah kegiatan pengamatan pada saat melaksanakan kegiatan PTK. Observasi
bisa dilakukan oleh wali sendiri maupun oleh wali yang lain. Pengamatan ditekankan
pada proses belajar dan tindakan.
Observasi kelas ialah pemeriksaan tujuan pengajaran dan/atau pembelajaran
melalui proses sistematis pengumpulan dan analisis informasi (BAILEY, 2001).
Observasi kelas juga didefinisikan sebagai proses di mana pengamat duduk di satu atau
lebih sesi kelas, mencatat praktik mengajar instruktur dan tindakan siswa, dan
kemudian bertemu dengan instruktur untuk mendiskusikan pengamatan. Oleh karena
itu, ini adalah proses kolaboratif. Baik wali yang diamati maupun pengamat memiliki
peran yang signifikan sebelum, selama, dan setelah proses observasi.
Tujuan utama di balik observasi kelas ialah untuk memungkinkan seorang wali
mendapatkan umpan balik dari pengamat yang objektif dan berpengalaman dan untuk
terlibat dalam diskusi khusus konteks tentang mengajar dengan seorang penasihat.
Selain itu, informasi akan dikumpulkan tentang apa yang wali lakukan apa yang
seharusnya mereka lakukan; lingkungan belajar kelas akan dinilai dan dilaporkan
kepada pemangku kepentingan. Selain itu, kemampuan wali untuk mendemonstrasikan
berbagai metode pengajaran juga diamati (Wragg, 1999)
B. Jenis-Jenis Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
a. Observasi Terbuka

3
Observasi terbuka ialah teknik observasi yang membutuhkan pengamat yang
memiliki keterampilan yang memadai dan memahami solusi permasalahan yang
dilakukan oleh peneliti. Secara umum, struktur yang digunakan untuk observasi
terbuka adalah suatu lembar kosong yang harus ditulis oleh pengamat dalam
menggambarkan proses belajar mengajar (Farhana, 2009).
Pengamat harus berimprovisasi dalam merekam kejadian penting ketika peneliti
menerapkan tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran. Diharapkan, pengamat
dapat merekontruksi proses implementasi tindakan perbaikan tersebut dalam diskusi
balikan dengan peneliti. Observasi tebuka juga dapat dilakukan lebih terarah dengan
memberikan lembar observasi yang memuat hal-hal yang diminta untuk diamati
(Farhana, 2009) .
b. Observasi terfokus
Metode observasi ini fokus ditunjukan untuk mengamati aspek tertentu dalam
kegiatan pembelajaran, misalnya mengamati cara wali memfasilitasi siswa untuk
melakukan observasi (Farhana, 2009).
c. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur ditandai dengan adanya struktur perekaman yang dimana
pengamat melakukan aktivitas yang dideskripsikan dalam struktur observasi saja.
Struktur rekaman dibuat cukup jelas, sehingga pengamat hanya membutuhkan tanda-
tanda lain (silang/ceklis) pada kolom yang disediakan. Pengamatan yang diamati itu
dapat diidentifikasi peristiwa kejadiannya dengan menggunakan struktur terstruktur
(Farhana, 2009).
d. Observasi Sistematik
Observasi sistematik ialah jenis observasi yang membutuhkan kategori informasi
yang bervariasi untuk setiap komponen yang diamati. Observasi seperti ini dibutuhkan
jika penggunaan observasi terstruktur sulit dilakukan akibat banyaknya kode yang
harus diberikan dalam struktur observasi. Terlebih dahulu peneliti menetapkan tingkah
laku khusus yang akan diobservasi. Pengamat dapat menggunakan struktur observasi,
lembar catatan, atau menggunakan alat bantu seperti kamera video (Farhana, 2009).

4
C. Tujuan atau Sasaran Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
Menurut (Putu Eka Nilakusmawati, 2015) bahwa secara umum, observasi
bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah
tertentu. Dalam penelitian resmi, observasi bertujuan untuk mengumpulkan informasi
yang validasi dan terbukti (sahih dan handal). Informasi ini kemudian akan diolah
untuk menjawab berbagai pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis.
Observasi didalam Penelitian Tindakan Kelas sangat di utamakan karena untuk
memantau proses dan dampak perbaikan yang direncanakan. Oleh karena itu, yang
menjadi sasaran observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas ialah proses dan hasil atau
dampak pembelajaran yang direncanakan sebagai tindakan perbaikan. Proses dan hasil
atau dampak yang teramati diinterpretasikan, selanjutnya digunakan untuk menata
kembali langkah-langkah perbaikan (Putu Eka Nilakusmawati, 2015)

D. Fungsi Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas


Adapun menurut Purnomo (2011 : 252) fungsi observasi ialah untuk mengetahui
apakah pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan perencanaan atau belum, serta untuk
mengetahui bagaimana dampak dari pelaksanaan kegiatan apakah negatif atau positif.
Observasi selain sebagai salah satu tahap dalam pelaksanaan PTK sekaligus juga
berfungsi sebagai instrumen untuk pengumpulan informasi. (Purnomo, 2011).
Dalam PTK terdapat tujuan yang diinginkan, ialah terciptanya dampak positif.
Jika hasil kegiatan yang dilakukan berdampak negatif, maka harus dicari akar
permasalahannya atau penyebabnya. Apakah disebebkan oleh faktor dari luar atau
faktor dari dalam, apakah karena pelaksanaanya yang kurang disanggupi, apakah
dikarenakan oleh pelaksanaan yang kurang optimal, atau karena rencana yang kurang
komprehensif (Purnomo, 2011).
E. Prinsip Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
Berikut terdapat prinsip observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
1. Perencanaan bersama

5
Cara yang harus dilakukan dalam perencaan bersama untuk melakukan penelitian
tindakan kelas
a. Semua anggota tim harus melakukan pertemuan sebelum dilakukannya
observasi agar tidak terjadi kesalah pahaman atau perbedaan pendapat.
b. Peneliti sebaiknya menjelaskan bagaimana proses kegiatan dan pengamatan
yang akan dilakukan kepada sisa atau murid.
c. Dalam melakukan suatu Penelitian Tindakan Kelas secara mandiri, harus
dilibatkan siswa dalam menyamakan pendapat agar dapat memberikan
penjelasan dalam proses belajar mengajar (Daryanto, 2011).
2. Fokus
Fokus dibedakan menjadi dua, yaitu
a. Fokus menurut umum ialah segala kegiatan yang berhubungan dengan
Penelitian Tindakan Kelas, terutama keseluruhan pembelajaran.
b. Fokus menurut khusus ialah tindakan-tindakan yang telah dirumuskan dalam
hipotesis tindakan (biasanya ditunjukkan dalam skenario tindakan) (Daryanto,
2011).
3. Membangun atau membuat kriteria yang jelas
Kegiatan observasi membutuhkan kesepakatan wali untuk membahas tentang
kriteria keberhasilan dari suatu tindakan, akan membantu wali dalam melakukan PTK
sesuai dengan masalah yang dihadapinya dengan suatu observasi (Daryanto, 2011).
4. Keterampilan Observasi
Kegiatan keterampilan mengobservasi harus melakukan pengamatan, sebagai
pengamat ketika mengambil sebuah keputusan tidak diharuskan mengambil keputusan
hanya dengan membuat penafsiran saja tapi harus mengetahui informasi dengan apa
adanya atau informasi yang sebenarnya dan sesuai dengan yang diamati (Daryanto,
2011).
5. Umpan Balik (feedback)
Untuk mengetahui hasil pengamatan atau observasi Penelitian Tindakan Kelas.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu

6
a. Setelah pengamatan dilakukan dalam bentuk berdiskusi maka balikan harus
segara dilakukan agar selanjutnya dapat memperbaiki proses pembelajaran.
b. Dengan didapatkannya informasi yang sesuai dengan keadaan atau apa adanya
(faktual) yang sudah dicatat secara cermat dan terorganisir melalui instrumen
obeservasi.
c. Informasi yang sudah didapat dari suatu pengamatan harus dicapai
persetujuan atau kesepakatan bersama karena hal ini akan dijadikan suatu
pedoman yang benar.
d. Wali sebagai pelaku tindakan atau yang akan diobservasi akan mendapatkan
kesempatan untuk memberikan penafsiran informasi.
e. Saat melakukan diskusi harus mengacu pada perbaikan strategi pembelajaran.
Dengan adanya PTK kita dapat mengetahui masalah-masalah yang dihadapi
dan memberikan strategi dalam proses pembelajaran agar dapat lebih baik
(Daryanto, 2011)

F. Prosedur Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas


Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah observasi terdiri dari tiga tahap,
yaitu: pertemuan pendahuluan, observasi, dan diskusi balikan. Ketiga tahap ini sering
disebut sebagai siklus pengamatan, yaitu popular dipakai dalam supervisi klinis, baik
dalam membimbing calon wali maupun dalam memberikan bantuan profesional bagi
wali yang sudah bertugas. Siklus ini dapat digambarkan sebagai berikut.
1) Pertemuan Pendahuluan
Pertemuan pendahuluan dilakukan sebelum observasi berlangsung. Tujuan
pertemuan ini ialah untuk menyetujui berbagai hal yang berkaitan dengan pelajaran
yang diamati dan observasi yang akan dilakukan, sebagaimana yag telah anda teliti
pada prinsip pertama observasi. Langkah-langkah dan konteks pembelajaran, fokus
observasi, kriteria observasi, lama pengamatan, cara pengamatan, dan sebagainya dapat
disepakati pada pertemuan pendahuluan ini (Putu Eka Nilakusmawati, 2015).
2) Pelaksanaan Observasi

7
Observasi dilakukan terhadap proses dan hasil tindakan perbaikan, yang tentu
saja terfokus pada perilaku mengajar wali, perilaku belajar siswa , dan interaksi antara
wali dan siswa. Pengamat merekam/menginterpretasikan informasi sesuai dengan
kesepakatan dan berusaha menciptakan suasana yang mendukung berlangsungnya
proses perbaikan (Putu Eka Nilakusmawati, 2015).
3) Diskusi Balikan
Diskuisi balikan dimulai setelah tindakan perbaikan yang diamati berakhir.
Makin cepat pertemuan ini dilakukan makin baik, dan sebaiknya diusahakan agar
pertemuan ini tidak ditunda lebih dari 24 jam. Diskusi balikan ini terdapat wali dan
pengamat berbagi informasi yang dikumpulkan selama pengamatan,
mendiskusikan/menginterpretasikan informasi tersebut, serta mengambil tindakan
lebih lanjut jika diperlukan (Putu Eka Nilakusmawati, 2015)
G. Contoh Lembar Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas
1. Cooperative Learning
Menurut (Lie, 2002) dalam bukunya “Cooperative Learning” bahwa tipe
pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok, tetapi ada
unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan
asal-asalan. Sedangkan menurut (Johnson, 2010) mengatakan bahwa tidak semua kerja
kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif, terdapat lima unsur tipe
pembelajaran gotong royong yaitu Saling ketergantungan positif, Tanggung jawab
perseorangan, Tatap muka, Komunikasi antar anggota, Evaluasi proses kelompok
Tujuan dari tipe pembelajaran kooperatif menurut oleh (Ibrahim, 2000)yaitu:
Hasil belajar akademik, Penerimaan terhadap perbedaan individu dan Pengembangan
keterampilan sosial
Adapun urutan langkah-langkah perilaku wali menurut tipe pembelajaran
kooperatif yang diuraikan oleh (Arends, 2008) yaitu

8
Tabel 1 Perilaku Wali menurut Tipe Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Wali
Fase 1 Menyampaikan Wali menyampaikan semua tujuan pembelajaran
tujuan pembelajaran dan yang ingin dicapai pada mata pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa memotivasi belajar siswa
Fase 2 Menyajikan Wali menyampaikan informasi kepada siswa dengan
infornasi jalan demonstrasi atau lewat bahan bacan
Fase 3 Mengorganisasikan Wali menjelaskan kepada siswa bagaimana
siswa ke dalam kelompok – membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok belajar kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4 Membimbing Wali membimbing kelompok-kelompok belajar siswa
kelompok bekerja dan pada saat mereka mengerjakan tugas
belajar
Wali mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
Fase 5 Evaluasi telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Wali mencari cara untuk menghargai siswa, baik
Fase 6 Memberi
dalam proses maupun hasil secara individual atau
penghargaan
kelompok
2. Contoh Lembar Observasi Cooperative Learning
LEMBAR OBSERVASI
PENGUASAAN KETERAMPILAN KOOPERATIF SISWA
Hari/Tgl :
Nama Wali :
Waktu :
Materi Pelajaran :
Siklus ke :
Pertemuan ke :

9
PETUNJUK:
1. Berdiri di samping tempat anda melakukan pengamatan, tanpa mengganggu
proses pengamatan.
2. Amati keadaan kelas secara umum tentang keterampilan kooperatif yang
ditunjukkan oleh siswa saat pembelajaran kooperatif sedang berlangsung.
3. Berilah tanda v pada kolom muncul/tidak sesuai kejadian yangmuncul
berlangsung lalu beri skor dengan rentang 1 – 4 dengan kriteria (1= tidak
muncul, 2 = muncul tapi jarang, 3 = cukup sering muncul, 4 = sering muncul)
Kemunculan Skor
No Komponen Keterampilan Tdk
Muncul 1 2 3 4
muncul
A. Keterampilan Kooperatif Tingkat Awal
1. Membuat kesepakatan dengan
semua anggota
2. Menghargai kontribusi anggota
lain
3. Mengambil giliran/berbagi tugas
4. Berada dalam kelompok
5. Berada dalam tugas
6. Mendorong partisipasi anggota lain
7. Mengundang orang lain untuk
berbicara
8. Menyelesaikan tugas tepat waktu
9. Menghormati perbedaan individu
Kemunculan Skor
No Komponen Keterampilan Tdk
Muncul 1 2 3 4
muncul

10
B. Keterampilan Kooperatif Tingkat Menengah
1. Menunjukkan penghargaan dan
simpati pada orang lain
2. Mengungkapkan ketidaksetujuan
dengan cara yang baik
3. Mendengarkan dengan aktif
4. Bertanya
5. Membuat ringkasan
6. Menafsirkan
7. Mengatur dan mengorganisir
8. Menerima tanggungjawab
9. Mengurangi ketegangan
Kemunculan Skor
No Komponen Keterampilan Tdk
Muncul 1 2 3 4
muncul
C. Keterampilan Kooperatif Tingkat Mahir
1. Mengelaborasi
2. Memeriksa dengan teliti
3. Menanyakan kebenaran
4. Menetapkan tujuan kelompok
5. Berkompromi
Keterangan: 1: tidak baik, 2:kurang baik, 3:cukup dan 4: baik

11
3. Contoh Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Model Pembelajaran
Problem Posing
Hari/Tgl :
Nama Wali :
Waktu :
Materi Pelajaran :
Siklus ke :
Pertemuan ke :
PETUNJUK:
1. Berdiri di samping tempat anda melakukan pengamatan, tanpa mengganggu
proses pengamatan.
2. Amati keadaan kelas secara umum tentang keterampilan kooperatif yang
ditunjukkan oleh siswa saat pembelajaran kooperatif sedang berlangsung.
3. Berilah tanda v pada kolom muncul/tidak sesuai kejadian yangmuncul
berlangsung lalu beri skor dengan rentang 1 – 5 dengan kriteria (1= sangat
kurang 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik dan 5=sangat baik)
Skor
Aktivitas
1 2 3 4 5
A. Umum
Menunjukkan berbagai strategi memecahkan masalah /
soal
Terampil menyelesaikan soal-soal yang diberikan
Menunjukkan proses yang efisien dalam menyelesaikan
masalah / soal
Menunjukkan antusiasme / minat terhadap kegiatan
pembelajaran dengan pengajuan masalah / soal
B. Khusus

12
Memperhatikan penjelasan guru terkait materi pelajaran
pada sesi awal pembelajaran
Mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru pada
sesi awal pembelajaran
Bekerja dalam kelompok untuk membuat soal /
pengajuan masalah
Bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal yang
dibuat oleh kelompoknya sendiri
Mengajukan soal / masalah kepada kelompok lain
Bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal /
masalah yang diajukan oleh kelompok lain
Menyelesaikan soal-soal penguatan dari guru secara
individual

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Observasi kelas ialah pemeriksaan tujuan pengajaran dan/atau pembelajaran
melalui proses sistematis pengumpulan dan analisis informasi. Observasi kelas juga
didefinisikan sebagai proses di mana pengamat duduk di satu atau lebih sesi kelas,
mencatat praktik mengajar instruktur dan tindakan siswa, dan kemudian bertemu
dengan instruktur untuk mendiskusikan pengamatan. Oleh karena itu, ini adalah proses
kolaboratif. Baik wali yang diamati maupun pengamat memiliki peran yang signifikan
sebelum, selama, dan setelah proses observasi.
Tujuan utama di balik observasi kelas ialah untuk memungkinkan seorang wali
mendapatkan umpan balik dari pengamat yang objektif dan berpengalaman dan untuk
terlibat dalam diskusi khusus konteks tentang mengajar dengan seorang penasihat

14
CEK PLAGIAT

15
DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. (2008). Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Arikunto, S. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
BAILEY, K. M. (2001). Teacher Preparation and Development. TESOL Quarterly.
Cahyadi, M. d. (2014). Penelitian tindakan kelas (teori dan praktik). Yogyakarta:
Ganding Pustaka.
Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penilitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Farhana, H. D. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Harapan Cedas.
Ibrahim, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University Press.
Johnson, J. &. (2010). Colaborative Learning Strategi Pembelajaran untuk Sukses
Bersama. Bandung: Nusa Media.
Kemmis, S. &. (1988). The Action Research Planner. Victoria: Deakin University
Press.
Lie, A. (2002). Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Margono. (2004). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT: Rineka Cipta.
Putu Eka Nilakusmawati, D. (2015). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Bali:
Universitas Udayana.
Suparno. (2008). Ketrampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wragg, E. C. (1999). An Introduction to Classroom Observation. New York:
Routledge.
Zainal, A. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

16

Anda mungkin juga menyukai