Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny.

T
DENGAN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TANAH SAREAL DI RT 01/03 KOTA BOGOR
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pembimbing : Ns. Ni Putu Ariani, M.Kep,Sp.Kom

Disusun oleh :

Dwinka Puspa Wijaya

(P17320319016)

Tingkat 3A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG

PRODI DIII KEPERAWATAN BOGOR

2021-2022

Jl. DR. Sumeru No.116, Menteng, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat 16111, Indonesia
Daftar Isi
Daftar Isi...................................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

B. Tujuan............................................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................4

A. Masalah Prioritas..........................................................................................................4

B. Kaitan Masalah Prioritas dengan Lansia...................................................................4

C. Penanggulangan Masalah Prioritas pada Lansia.......................................................4

BAB III......................................................................................................................................6

PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN..................................................................6

1. PENGKAJIAN..............................................................................................................6

2. ANALISA DATA........................................................................................................24

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN................................................................................25

4. INTERVENSI KEPERAWATAN.............................................................................26

5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN......................................................................31

6. CATATAN PERKEMBANGAN...............................................................................33

BAB IV....................................................................................................................................35

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.............................................................................35

A. Kesimpulan..................................................................................................................35

B. Rekomendasi................................................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................37

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik,
psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan tersebut
berpotensi menimbulkan masalah fisik maupun kesehatan jiwa pada lanjut usia (lansia)
(Thong, 2011). undang-undang No. 13 Tahun 1988 tentang kesejahteraan lanjut usia
menyebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
tahun. Lansia dikatakan sebagi tahap akkhir perkembangan pada daur kehidupan manusia
(Dewi, 2014)
Pada lansia, terjadi penurunan kondisi fisik biologis, kondisi psikologis serta
perubahan kondisi sosial. Para usia lanjut serta masyarakat menganggap seakan-akan
tugasnya telah selesai, lansia berhenti bekerja dan mengundurkan diri dari pergaulan
bermasyarakat (Tamher & Noorkasiani, 2009, h. 2). Masalah kesehatan jiwa yang paling
sering dialami oleh lansia yaitu depresi (Maryam dkk, 2008, h.70).
Di daerah perdesaan dan terpencil, misalnya di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Sareal RW 3 Kota Bogor, hasil pemekaran, dan wilayah geografis yang sulit dijangkau,
kondisi pelayanan lansia tersebut diperkirakan semakin sulit. Kemiskinan, tingkat
pendidikan yang rendah, lapangan pekerjaan yang terbatas, sarana/prasarana publik yang
buruk, perhatian pemerintah daerah yang kurang, pergeseran nilai-nilai sosial budaya,
serta kualitas sumber daya manusia yang rendah menjadi penyebab masalah kesehatan
lansia di Indonesia. Beragam permasalahan tersebut harus mendapat solusi demi
perbaikan kesejahteraan lansia.

Masalah kesehatan khususnya penyakit degeneratif pada lansia yang sering


terjadi meliputi, hipertensi 63,5 %, DM 57 %, masalah gigi 53,6 %, penyakit jantung 4,5
%, stroke 4,4 %, masalah mulut 17 %, gagal ginjal 0,8 %, kanker 0,4 % (Riset
Kesehatan Dasar, 2018)

Salah satunya masalah stroke di Indonesia menjadi semakin


penting dan mendesak. Di Indonesia stroke menempati urutan ketiga setelah
asma dan kanker. Hasil Riskesdas 2018 jumlah presentasi stroke berjumlah
4,4% (Riset Kesehatan Dasar, 2018). Stroke adalah gangguan fungsi otak yang timbulnya

1
mendadak, berlangsung selama 24 jam atau lebih, akibat gangguan peredaran
darah diotak. Secara global, 15 juta orang terserang stroke setiap tahunnya, satu
pertiga meninggal dan sisanya mengalami kecacatan permanen (Stroke Forum, 2015)

Hipertensi merupakan keadaan peningkatan tekanan darah, baik sistolik


maupun diastolik, yaitu sama atau lebih dari 140/90. Hipertensi (tekanan darah ≥
140/90 mmHg) merupakan faktor resiko stroke dengan besar resiko 6,905 kali lebih besar
dibandingkan yang tidak hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg).Hipertensi
dapat mengakibatkan pecahnya maupun menyempitnya pembuluh darah otak. Apabila
pembuluh darah otak pecah, maka timbulah perdarahan di otak dan apabila pembuluh
darah otak menyempit, maka aliran darah keotak akan terganggu dan sel otak akan
mengalami kematian (Jusman & Koto, 2011 dalam Masriadi, 2019)

Pasca stroke adalah masa dimana pasien stroke yang telah mengalami
fase kritis stroke. Dampak yang dihasilkan dari stroke cukup beragam
bergantung pada tingkat berat atau tidaknya serangan stroke yang terjadi.
Beberapa dampak tersebut meliputi : kelumpuhan anggota badan di satu sisi
yang menyulitkan untuk berakifitas, sulit makan dan menelan , sulit berbicara
dan rendah diri atau gangguan psikologis emosinal (Sofwan,2010). Pada
pasien pasca stroke perlu dilatih guna memunculkan sirkuit – sirkuit baru
(kognitif dan sensomotor) sehingga sirkuit yang baru tersebut menggantikan
fungsi sirkuit yang telah rusak. Kemampuan otak seperti ini disebut
kemampuan plastisitas otak (Kuntono, 2009)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan teori mata ajaran Keperawatan Gerontik yang telah
didapatkan selama perkuliahan guna meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
memberikan pelayanan serta asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah Pasca
Stroke di wilayah kerja Puskesmas Tanah Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktik Keperawatan Gerontik diharapkan mahasiswa mampu:
a. Melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah Pasca
Sroke di wilayah kerja Puskesmas Tanah Sareal Rt 01/03 Kota Bogor

2
b. Menganalisa masalah dan merumuskan diagnosa keperawatan terkait masalah
keperawatan yang dialami lansia dengan masalah Pasca Sroke di wilayah kerja
Puskesmas Tanah Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
c. Menyusun rencana tindakan keperawatan terkait masalah keperawatan yang
dialami lansia dengan masalah Pasca Sroke di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
d. Melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan terkait masalah keperawatan yang
dialami lansia dengan masalah Pasca Sroke di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
e. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan terkait masalah keperawatan yang
dialami lansia dengan masalah Pasca Sroke di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
f. Mendokumentasikan dan melaporkan hasil kegiatan selama praktik
keperawatan di wilayah kerja Puskesmas Tanah Sareal Rt 01/03 Kota Bogor

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Masalah Prioritas
Masalah prioritas yang diambil dari hasil pengkajian gerontik pada Ny. T adalah
Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Penurunan kekuatan otot
B. Kaitan Masalah Prioritas dengan Lansia
Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia. Masa
tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang
mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat
melakukan tugasnya sehari-hari (tahap penurunan)
Lanjut usia mengalami masalah kesehatan. Masalah ini berawal dari kemunduran
sel-sel tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan tubuh menurun serta faktor resiko terhadap
penyakit pun meningkat. Masalah kesehatan yang sering dialami lanjut usia salah satunya
adalah Hipertensi. Jika penanganan dan perilaku pada lansia yang menderita Hipertensi
tidak segera diperbaiki maka kemungkinan terjadi komplikasi yang dapat terjadi pada
lansia seperti Stroke, kesehatan mata, penyakit kardiovaskuler dan masalah kesehatan
lainnya.
Upaya promotif dan preventif merupakan faktor penting yang harus dilakukan
untuk mengurangi angka kesakitan pada lansia terutama masalah lansia dengan pasca
stroke. Makadari itu masalah Gangguan Mobilitas Fisik pada Lansia menjadi masalah
prioritas pada lansia pasca stroke yang mengalami penurunan kekuatan pada otot nya.

C. Penanggulangan Masalah Prioritas pada Lansia


Gangguan Mobilitas Fisik menjadi masalah prioritas pada lansia pasca stroke yang
mengalami penurunan kekuatan pada ototnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu dengan intervensi keperawatan latihan gerak/Range Of
Motion (ROM) aktif.
Beberapa pencegahan dapat dilakukan seperti pencegahan tersier dengan
memberikan Latihan Gerak Aktif/Range Of Motion (ROM) Aktif. Diharapkan setelah
dilakukannya Latihan Gerak Aktif/Range Of Motion (ROM) Aktif, lansia tersebut dapat
memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari – hari. Setelah itu memantau lansia

4
tersebut hingga dapat melakukan latihan gerak aktif yang dapat mencegah terjadinya
kekakuan pada ototnya.

5
BAB III
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

1. PENGKAJIAN

A. Identitas klien
1. Nama lengkap : Ny. T
2. Umur : 64Th
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Status perkawinan : Janda
5. Agama : Islam
6. Suku bangsa : Sunda
7. Pendidikan terakhir : SD
8. Diagnosa medis : Stroke
9. Alamat rumah : Jl. Ahmad Yani Rt 01/03 Tanah Sareal

B. Keluarga atau orang terdekat yang dapat dihubungi


1. Nama : Adrin
2. Alamat : Jl. Ahmad Yani Rt 01/03 Tanah Sareal
3. Hubungan dengan keluarga: Cucu

C. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi


1. Pekerjaan saat ini : Tidak Bekerja
2. Pekerjaan sebelumnya : Ibu rumah tangga
3. Sumber dukungan keuangan: Anak

D. Aktivitas rekreasi
1. Hobi : Tidak ada
2. Bepergian/wisata : Tidak
3. Kegiatan lain : Menonton TV
E. Riwayat keluarga

6
(Suami, anak atau saudara kandung)

N NAMA HUBUNGAN KONDISI SAAT INI KETERANGAN


O KELUARGA
1 Tn.T Suami - Meninggal
2 Tn.S Anak Sehat
3 Ny.A Anak Sehat
4 Ny.N Anak Sehat
5 Ny.M Anak Sehat

Riwayat kematian anggota keluarga (dalam 1 tahun terakhir) :


1. Nama :-
2. Umur :-
3. Hubungan anggota keluarga: -
4. Penyebab kematian :-

Kunjungan keluarga dalam 1 tahun terakhir ini:


Keluarga mengunjungi adik-adiknya setiap hari

F. Psikologis lansia:
Klien mengatakan pasrah terhadap hidupnya, terkadang klien merasa bosan dengan
kegiatan sehari – harinya, klien tidak dapat berpergian dan berjalan jauh karena klien
mudah lelah dan mudah sakit kaki . Klien selalu mengikuti kegiatan keagamaan yang
di adakan di sekitar rumahnya dan klien sangat suka bertemu banyak orang.

G. Hubungan sosial:
 Dukungan keluarga :
Klien mengatakan keluarganya selalu menyemangati serta memberi dukungan
kepada klien
 Hubungan dengan keluarga:
Klien mengatakan anak – anak, menantu serta cucunya rutin mengunjungi klien
setiap hari kecuali anaknya yang di Jakarta yaitu mengunjungi klien sebulan
sekali. klien juga mengatakan hubungan dengan saudara-saudaranya baik.

7
 Hubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan hubungan dengan orang lain baik, klien dapat berinteraksi dan
bersosialisasi dengan orang – orang sekitar

H. Spiritual:
 Pelaksanaan ibadah :
Klien selalu menjalani kewajiban sholat 5 waktu, walaupun dengan keterbatasan
dalam gerakan sholat nya dan klien sering mengikuti kegiatan keagamaan yang
di lakukan di musholah dekat rumahnya.
 Keyakinan tentang kesehatan
Klien selalu berdoa untuk kesembuhan dirinya, dan klien percaya bahwa
penyakitnya ini berasal dari Allah SWT dan harus di syukuri karena masih di
berikan umur yang panjang

I. Riwayat kesehatan lansia:


1. Penyakit yang pernah diderita klien dalam satu tahun terakhir:
a. Stroke
b. Hipertensi
2. Keluhan saat ini:
Klien mengatakan masih sedikit sulit menggerakan ekstremitas terutama pada
tangan kanannya
3. Riwayat kesehatan sekarang
Sejak 3 tahun yang lalu klien menderita stroke yang disebabkan oleh tekanan
darah nya yang tinggi /hipertensi. akibatnya klien mengalami kelemahan pada
ekstremitas terutama pada tangan kanannya yang menyebabkan klien sulit untuk
beraktivitas seperti biasanya, klien mengatakan aktivitasnya terbatas terkadang di
bantu oleh anak dan cucunya dan klien mengatakan klien jarang melakukan
aktivitas berlebih. Kini klien pasca stroke dan rutin mengonsumsi obat anjuran
dokter. Klien juga mengatakan bahwa dirinya hanya mandi 1x/hari di pagi hari
dan tidak mandi sore karena dingin, klien mengatakan keramas hanya 1x/minggu
serta gosok gigi 1x/hari di pagi hari. Saat di lakukan pengkajian klien tampak
masih kaku dan kesulitan dalam menggerakan tangan kanannya, klien juga

8
tampak terbatas dalam melakukan gerakan, gigi klien tampak kurang bersih ,
rambut klien tampak berminyak serta kulit rambut klien tampak ada ketombe
4. Upaya dalam mengatasi masalah kesehatan:
a. Ke RS/ dr praktik di Panti/ Swasta:
Klien mengatakan klien berobat ke puskesmas

b. Mengkonsumsi obat sendiri atau beli di warung (jenis obat):


Klien mengatakan sedang mengonsumsi obat – obatan yang di anjurkan
oleh dokter yaitu Amlodipin dan Clopidogler

c. Mengkonsumsi obat-obat tradisional:


Klien mengatakan pernah mengonsumsi obat – obatan tradisional seperti
memakan buah mengkudu untuk mengurangi tekanan darah tinggi

5. Riwayat kesehatan terdahulu:


a. Penyakit yang pernah diderita : Stroke, hipertensi
b. Riwayat kecelakaan : Tidak ada
c. Riwayat dirawat di RS : RS. Mulia
d. Riwayat pemakaian obat : Amlodipin , Clopidogler
e. Riwayat alergi obat, makanan, debu, bulu dll : Tidak ada

J. Pola kebiasaan Sehari-hari:


1. Nutrisi:
a. Frekuensi makan : 3x / hari
b. Nafsu makan : Baik dan teratur
c. Jenis makanan : Nasi, lauk pauk, sayur
d. Kebiasaan sebelum dan sesudah makan : Membaca doa dan meminum
segelas air putih
e. Makanan yang disukai dan tidak disukai : Tidak ada
f. Alergi terhadap makanan : Klien mengatakan tidak ada
alergi makanan
g. Pantangan : Klien mengatakan tidak ada
makanan pantangan

9
h. Keluhan/hambatan yg berhub dengan makan : Klien mengatakan kesulitan saat
makan karena terbatas dengan pergerakan tangannya

2. Eliminasi
 Buang Air Kecil (BAK).
a. Frekuensi dan waktu eliminasi : BAK teratur 4-5x pada pagi-
sore
b. Warna kencing/ada darah/ tidak : Kuning , tidak ada darah
c. Kebiasaan buang air kecil pada malam hari : 1-2 kali di malam hari
d. Berapa kali dalam sehari buang air kecil : 6-7x sehari
e. Keluhan yang berhubungnan dengan bak : tidak ada
f. Sejak kapan keluhan ini muncul :-

 Buang Air Besar /BAB).


a. Frekuensi dan waktu bab : 1x/hari
b. Konsistensi : Padat
c. Keluhan yang berhubungan dengan BAB: Tidak ada
d. Pengalaman menggunakan Laxantia/ pencahar : Belum pernah menggunakan
Laxantia/ pencahar

3. Personal hygiene:
a. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 1x/hari, pagi
Pemakaian sabun ya/tidak : Ya
Dengan bantuan atau mandiri : Mandiri

b. Oral hygiene:
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 1x/hari, pagi
Menggunakan pasta gigi ya/tidak : Ya
Dengan bantuan atau mandiri : Mandiri

10
c. Cuci rambut
Frekunsi dan waktu : 1x/minggu, pagi
Menggunakan Shampo ya/ tidak : Ya
Dengan bantuan atau Mandiri : Mandiri

d. Kuku dan tangan :


o Kebiasaan mencuci tangan/ pakai sabun:
Klien jarang menggunakan sabun untuk mencuci tangan

o Kebiasaan gunting kuku tangan dan kaki:


Klien menggunting kuku tangan dan kaki 1x/minggu

4. Istirahat dan tidur


 Pola tidur mulai jam berapa, bangun jam berapa
Klien biasa tidur jam 9 malam, klien bangun tidur pukul 5 pagi

 Lama tidur
Klien biasa tidur 7-8 jam / hari

 Tidur siang dan lamanya tidur siang


Klien jarang tidur siang, apabila tidur siang biasanya selama 1jam

 Keluhan yang berhubungan dengan tidur


Terbangun karena ingin BAK

5. Kebiasaan mengisi waktu luang


a. Olahraga : Tidak
b. Nonton TV : Klien mengisi waktu luangnya dengan
menonton tv
c. Berkebun : Tidak
d. Keterampilan/ menyulam dll : Tidak

11
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
a. Merokok: ya/ tidak :Tidak
b. Minuman keras: ya/tidak : Tidak
c. Ketergantungnan pada obat/Napza: ya/tidak : Tidak

K. Pemeriksaan fisik
1. Tingkat kesadaran : Composmentris
2. TTV :
TD : 120/80
Suhu : 36 oC
Nadi : 84x/mnt
Pernafasan : 24x/mnt
3. BB : 72kg TB:158cm IMT: 28,9 kg/m2
4. Rambut : Tipis dan beruban, kurang bersih,berminyak, sedikit ada
ketombe
5. Mata : Penglihatan klien kurang baik, konjungtiva tidak anemis,
sklera non ikterik
6. Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pendarahan, pendengaran klien baik
7. Mulut,gigi,bibir : Tidak ada masalah pada rongga mulut, gigi klien tidak
lengkap, mukosa bibir lembab
8. Dada : Bentuk dada simetris
9. Payudara : Tampak turun, tidak ada lesi, tidak ada benjolan dan nyeri
tekan
10. Abdomen : Tidak ada distensi abdomen
11. Kulit : Kulit klien berwarna sawo matang, tampak keriput, turgor
kulit sudah tidak elastis
12. Muskuloskeletal : Kesulitan pergerakan karena kelemahan pada ekstremitas
 Ekstremitas atas : Terjadi kelemahan pada lengan bagian kanan

12
L. Lingkungan tempat tinggal
1. Kebersihan
Klien mengatakan setiap pagi kamarnya selalu di bersihkan
2. Penerangan
Klien mengatakan kamar klien kurang mendapat penerangan yang baik
3. Sirkulasi udara
Kamar klien terdapat ventilasi, dan setiap pagi jendela kamar selalu di buka untuk
mendapatkan sirkulasi udara
4. Keadaan kamar mandi/WC
Kamar mandi klien tampak bersih
5. Pembuangan air kotor
pembuangan air kotor di bersihkan sendiri
6. Pembuangan sampah
Di rumah klien terdapat tempat sampah dan petugas kebersihan rutin
membersihkan tepat sampah
7. Penataan ruangan
Ruangan rumah klien tertata namun telihat banyak barang dimana - mana
8. Resiko injury ada atau tidak
Tidak ada resiko injury

M. Hasil Pengkajian khusus (format terlampir)


1. Masalah kesehatan kronis
Jumlah skor masalah kesehatan kronis adalah 11 yang artinya tidak ada masalah
kesehatan kronis/ masalah kronis ringan.
2. Fungsi Kognitif
Jumlah skor fungsi kognitif 25 yang artinya aspek kognitif dan fungsi mental baik
3. Status Psikologi
a. Berdasarkan hasil pengkajian status mental (SPSMQ)
Jumlah skor 7 yang artinya fungsi intelektual utuh
b. Bedasarkan hasil status psikologi (skala depresi geriatric yesavage,1983)
Jumlah skor 10 yang artinya depresi ringan

4. Status Fungsional

13
a. Berdasarkan hasil KATZ INDEKS
Jumlah skor 8 artinya ketergantungan
b. Berdasarkan BARTHEL indeks
Total skor 75 artinya ketergantungan sebagian

5. Dukungan keluarga
Klien mengatakan keluarganya selalu memberikan dukungan dan semangat
kepada klien yaitu dengan selalu menanyakan kabar klien dan kegiatan sehari –
hari klien

Catatan:
Hasil pengkajian dalam bentuk narasi.
Selanjutnya menggunakan pola asuhan keperawatan secara umum

1. Pengkajian Status Fungsional Klien

a.KATZ INDEX
N KEGIATAN MANDIRI TERGANTUNG
O ( 1) (0)
1 Mandi di kamar mandi 1
2 Menyiapkan pakaian, membuka dan mengeringkan badan 1
3 Makan makanan yang telah disiapkan 1
4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan (menyisir, 1
mencuci rambut, menggosok gigi, mencukur kumis).
5 Buang air besar di WC 1
(Membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan)
6 Dapat mengontrol pembuangan faeses 1
7 Buang air kecil di Kamar mandi 1
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 1
9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar 1
ruangan tanpa alat bantu seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan 1
kepercayaannya.
11 Melakukan pekerjaan rumah : merapihkan tempat tidur, 1
mencuci pakaian, memasak, dan mebersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri/ klg 0

14
13 Mengelola keungan/ menyimpan dan menggunakan uang 1
sendiri
14. Menggunakan sarana transportasi umum bila bepergian 0
15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai aturan dan 1
takaran, waktu.
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk keluarga, 1
penggunaan uang, aktifitas sosial.
17 Melakukan aktivitas di waktu luang(Kegiatan 1
keagamaan, sosial, rekreasi, olahraga, dan menyalurkan
hoby.
Jumlah Point Mandiri 15

Hasil
Point: 13-17 : Mandiri
Point : 0-12 : Ketergantungan.
Pengukuran fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan untuk
melakukan kehidupan sehari-hari secara mandiri.

Keterangan:
Indeks Kats (Katz et al, 1963). merupakan alat yang digunakan untuk menentukan hasil
tindakan dan prognosis pada lanjut usia dan penyakit kronis. Katz indeks meliputi
keadequatan enam fungsi seperti: Mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen dan
makan. Selain itu juga berguna untuk menggambarkan tingkat fungsional klien (mandiri atau
tergantung) dan secara objektif mengukur efek tindakan untuk memperbaiki fungsi.

b. BARTHEL INDEX
N KEGIATAN DENGAN MANDIRI
O BANTUAN
1. Makan & minum 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur / sebaliknya 5 – 10 15
3. Kebersihan diri ( cuci muka,gosok gigi, menyisir rambut ) 0 5
4. Keluar masuk kamar mandi (menyeka tubuh, menyiram, 5 10

15
mencuci baju)
5. Mandi, 5 15
6. Jalan – jalan di permukaan datar 0 5
7. Naik turun tangga 5 10
8. Memakai baju 5 10
9. Kontrol BAK/ 5 10
10. Kontrol BAB 5 10

Total skore 5 90
Keterangan :
Jumlah skore 100 = mandiri
Jumlah skore 50 – 95 = ketergantungan sebagian
Jumlah skore kurang dari 45 = ketergantungan total

c. Pengkajian Status Mental


SHORT PORTABLE MENTAL STSTUIS QUESTIONER (SPSMQ)
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
 1. Tanggal berapa hari ini ?
 2. Hari apa sekarang ?
 3. Apa nama tempat ini ?
 4. Dimana alamat anda ?
 5. Berapa umur anda ?
 6. Kapan anda lahir ( minimal tahun lahir ) ?
 7. Siapa presiden Indonesia sekarang ?
 8. Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
 9. Siapa nama ibu anda ?
 10. Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru,
semua secara menurun.
7
Total Skore : 7 (Fungsi intelektual utuh)
Hasil :
a. Salah 0 – 3 = fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 = kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 = kerusakan intelektual sedang

16
d. Salah 9 – 10 = kerusakan intelektual berat

Keterangan:
Digunakan untuk mendeteksi adanya tingkat kerusakan intelektual. Pengujian 10 pertanyaan
yang berkenan dengan orientasi, riwayat pribadi,, memori dalam hubungan hubungan
merawat diri (Pfeiffer, 1975). Membantu membuat keputusan mengenai kapasitas perawatan
diri.

d. Pengkajian aspek kognitif dan fungsi mental (orientasi, registrasi, perhatian,


kalkulasi, mengingat kembali, bahasa)

MMSE (Mini Mental Exam)


No. Aspek kognitif Nilai Nilai Kriteria
Klien
1. Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar:
Tahun 
k
Musim 
Tanggal
Hari 
Bulan 
Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar:
Negara Indonesia 
Propinsi Jabar 
Kota Bogor 
Panti Kasih 
2 Registratsi 3 3 Pemeriksa mengatakan nama 3 objek
selama 1 detik kemudian klien
mengulang nama 3 objek tersebut.
Objek Lampu 
Objek Sandal 
Objek Kursi 
3 Perhatian & 5 4 Minta klien untuk memulai dari angka
Kalkulasi 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5

17
tahap
100 
93 
86 
79 
72
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk menyebutkan atau
mengulang ketiga objek pada no.2
(registratsi)
Objek Lampu
Objek Sandal 
Objek Kursi 

No Aspek Kognitif Nilai Nilai Kriteria


klien
5 Bahasa 9 2 Tunjukan pada klien suatu benda (2)
objek) tanyakan namanya?
Objek Jam Tangan 
Objek Baju 
1 Minta klien untuk mengulang kata
berikut\;

Tak ada jika


Dan Atau
Tetapi
Bila benar nilai 1 (satu)

3 Minta klien untuk mengikuti poerintah


berikut: terdiri dari 3 langkah
Ambil kertas di tangan 
Lipat dua 
Taruh dilantai 

18
1 Peintahkan pada klien untuk hal berikut
( bila aktifitas sesuai perintah nilai point
1)
Tutup mata anda

1 Peintahkan pada klien menilai satu


kalimat & menyalin gambar:
Tulis satu kalimat 
Menyalin gambar

Total nilai 26

Interpretasi hasil :
1. Nilai lebih dari 25 = aspek kognitif dan fungsi mental baik
2. Nilai 18 – 22 = kerusakan aspek fungsi mental ringan
3. Nilai kurang dari 17 = terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

Keterangan:
Pemeriksaan ini tidak untuk mendiagnostik, karena pemeriksaan ini untuk mengukur
beratnya kerusakan kognitif dan mendemonstrasikan perubahan kognitif pada waktu dan
tindakan sehingga berguna untuk mengkaji klien berhubungan dengnan intervensi.Penentuan
kriteria gangguan memori sehubungan dengan gangguan usia tua diperlihatkan dengan
adanya fungsi memori dan penurunan akibat demensia. Rata-rata lanjut usia normal
mendapatkan angka: 27,6. Depresi dan Lansia demensia dan gangguan kognitif membentuk
angka: 9,7,19, dan 25 (Gallo, 1998).

f. Status Psikologi (Skala Depresi Geriatrik Yesavage, 1983)

NO APAKAH DALAM SATU MINGGU TERAKHIR YA TIDAK

19
1. Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani? 
2 Banyak meninggalkan kesenangan atau minat dalam aktivitas 
anda?
3 Merasa bahwa kehidupan anda hampa 
4 Sering merasa bosan 
5 Penuh pengharapan akan masa depan 
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu 
7 Diganggu oleh pikiran yang tidak dapat diungkapkan 
8 Merasa bahagia disebagian besar waktu 
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada diri anda 
10 Sering kali merasa tidak berdaya 
11 Sering merasa gelisah dan gugup 
12 Memilih tinggal dirumah dibandingkan melakukan sesuatu yang 
bermanfaat diluar rumah.
13 Seringkali merasa khawatir akan masa depan. 
14 Merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat 
dibandingkan dengan orang lain.
15 Berpikir bahwa hidup ini sangat menyenagkan sekarang 
16 Seringkali merasa merana 
17 Merasa kurang bahagia 
18 Sangat khawatir terhadap masa lalu 
19 Merasa bahwa hidup ini sangat menggairahkan 
20 Merasa berat untuk memulai sesuatu yang baru 
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat 
22 Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan 
23 Berpikir bahwa banyak orang lebih baik dari anada 
24 Seringkali merasa kesal dengan hal yang sepele 
25 Sering kali merasa ingin menagis 
26 Merasa sulit untuk konsentrasi 
27 Menikmati tidur 
28 Memilih menghindar dari perkumpulan sosial 
29 Mudah mengambil keputusan 
30 Mempunyai pikiran yang jernih 
Jumlah Yang Terganggu 3 1
Terganggu  Nilai 1 10

Normal  Nilai 0 20

Penilaian:
Nilai 6-15 : Depresi Ringan.
Nilai 16-30 ; Depresi Berat
Nilai : 0-5 : Normal

20
e.Masalah Kesehatan Kronis
No Keluhan kesehatan yang dirasakan dalam 3 bulan Selalu Sering Jarang Tidak
terkait dengan fungsi tubuh (3) (2) (1) Pernah
(0)
A Fungsi penglihatan
1. Penglihatan kabur 
2. Mata berair 
3. Nyeri pada mata 
B. Fungsi Pendengaran
4. Pendengaran berkurang 
5. Telinga berdenging 
C Fungsi Paru (pernafasan)
6. Batuk lama disertai keringat malam 
7. Sesak nafas 
8. Berdahak/ sputum 
D Fungsi Jantung
9. Jantung berdebar debar 
10. Cepat lelah 
11. Nyeri dada 
E Fungsi Pencernaa
12. Mual/muntah 
F 13. Nyeri ulu hati 
14. makan dan minum banyak 
15. Perubahan kebiasaan buang air besar 
(Mencret atau sembelit)
G Fungsi Pergerakan
16. Nyeri kaki saat berjalan 

21
17. Nyeri pinggang atau tulang belakang 
18. Nyeri persendian atau bengkak 
H Fungsi Persyarafan
19. lumpuh/ kelemahan pada kaki/tangan 
20. Kehilangan rasa 
21. Gemetar atau tremor 
22. Nyeri atau pegal daerah tengguk 
I Fungsi Saluran Perkemihan
23. Buang air kecil banyak 
24. Sering buang air kecil pada malam hari 
25. Tidak mampu mengontrol buang air kemih 
atau mengompol
Jumlah 13

Analisa Hasil:
Skor : < 25 : Tidak ada masalah kesehatan kronis/ masalah kronis ringan.
Skor : 26-50 : Masalah kesehatan kronis sedang
Skor >51 : Masalah kesehatan kronis berat

22
2. ANALISA DATA

No Data Penyebab Masalah

1 DS: Stroke (D.0064)

- Klien mengatakan mengalami Gangguan Mobilitas


stroke sejak 3 tahun yang lalu Fisik
Thrombus/ emboli
- Klien mengatakan masih sulit
diserebral
untuk menggerakan
ekstremitas terutama pada
tangan kanannya
Suplai darah ke
- klien mengatakan
jaringan serebral tidak
aktivitasnya menjadi terbatas
adekuat
karena tangannya sudah tidak
berfungsi dengan baik seperti
sebelum sakit
Defisit neurologi
DO:

- TTV :
Tidak mampu
TD : 120/80
beraktivitas
Suhu : 36 oC
Nadi :84x/mnt
Pernafasan : 24x/mnt
Tirah baring yang lama
- Klien tampak masih kesulitan
dalam menggerakan tangan
kanannya
Penururan kekuatan
- Jari tangan kanan klien
otot (kerusakan neuron)
tampak tidak bisa diluruskan
- Klien tampak terbatas dalam
melakukan aktivitas dengan

23
menggunakan tangannya Perubahan system
musculoskeletal

Gangguan Mobilitas
Fisik

2 DS: Stroke (D.0109)

- Klien mengatakan kehilangan Defisit Perawatan


motivasi melakukan Diri
Suplai darah ke
perawatan diri karena kondisi
jaringan serebral tidak
tangannya yang terbatas
adekuat
dalam melakukan pergerakan
- Klien mengatakan hanya
mandi dan gosok gigi 1x/hari
Gangguan Neurologi
di pagi hari
- Klien mengatakan tidak mau
mandi sore karena dingin
Keterbatasan gerak
DO:

- Gigi klien tampak kurang


Penurunan Motivasi
bersih
- Kulit rambut klien tampak
berminyak dan ada ketombe

Defisit Perawatan Diri

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. D.0064 Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Penurunan kekuatan otot


2. D.0109 Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan penurunan motivasi

24
4. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan


N Dan Data Penunjang
Tanggal
O SDKI SLKI SIKI
Rasional
Diagnosa Luaran Intervensi
1. 19 1. (D.0064 ) Luaran utama : Dukungan Ambulasi ( I.06171)
Oktober2. Gangguan Mobilitas
Mobilitas Fisik (L.05042) Observasi :
2021 Fisik berhubungan Observasi:
1. Untuk mengetahui ap
dengan Penurunan Tujuan umum :
1. Identifikasi adanya nyeri atau klien mengalami nyeri
kekuatan otot Gangguan Mobilitas Fisik teratasi
keluhan lainnya keluhan fisik
Data Subjektif : 2. Monitor frekuensi jantung dan 2. Untuk memantau freku
Tujuan khusus :
tekanan darah sebelum memulai jantung dan tekanan d
- Klien Setelah dilakukan tindakan keperawatan
ambulasi klien sebelum dilakuka
mengatakan 2x1 jam Mobilitas Fisik meningkat,
ambulasi
mengalami dengan kriteria hasil :
Terapeutik: Terapeutik :
stroke sejak 3
 Pergerakan ekstermitas meningkat 1. Fasilitasi aktivitas ambulasi 1. Untuk memperm
tahun yang lalu
dengan alat bantu (mis, tongkat, aktivitas ambulasi klien.
- Klien  Kekuatan otot meningkat kruk) 2. Untuk membantu pa
mengatakan
2. Libatkan keluarga untuk dalam proses pemul
masih sulit untuk  Rentang gerak (ROM) meningkat
membantu pasien dalam melalui peningkatan ambul
menggerakan

25
ekstremitas  Gerakan terbatas menurun meningkatkan ambulasi Edukasi :
terutama pada 1. Agar klien paham tujuan
tangan kanannya Edukasi : prosedur dari ambulasi.
- klien 1. Jelaskan tujuan dan prosedur 2. Untuk melatih gerak s
mengatakan ambulasi yang memungkinkan terjad
aktivitasnya 2. Anjurkan melakukan ambulasi kontraksi dan pergerakan o
menjadi terbatas dini 3. Untuk membantu klien d
karena 3. Ajarkan ambulasi sederhana ambulasi sederhana yang h
tangannya sudah yang harus dilakukan (mis, dilakukan.
tidak berfungsi berjalan dari tempat tidur ke
dengan baik kursi roda, berjalan dari tempat
seperti sebelum tidur ke kamar mandi, berjalan
sakit sesuai toleransi)

Data Objektif :

- TTV :
TD : 120/80
Suhu : 36 oC
Nadi :84x/mnt
Pernafasan :
24x/mnt
- Klien tampak

26
masih kesulitan
dalam
menggerakan
tangan kanannya
- Jari tangan
kanan klien
tampak tidak
bisa diluruskan
- Klien tampak
terbatas dalam
melakukan
aktivitas dengan
menggunakan
tangannya

2 19 ( D.0109 ) Luaran utama: Dukungan Perawatan Diri


Oktober (I.11348)
Defisit perawatan diri Perawatan diri (L. 11103)
2021
berhubungan dengan Observasi
Tujuan umum: Observasi:
Penurunan Motivasi
Defisit Perawatan Diri teratasi 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas 1. Untuk mengetahui kebia
perawatan diri sesuai usia. aktivitas perawatan diri
Tujuan khusus : 2. Monitor tingkat kemandirian sesuai usia
Data Subjektif:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3. Identifikasi kebutuhan alat 2. Untuk mengetahui tin

27
- Klien 2x1 jam diharapkan Perawatan Diri bantu kebersihan diri, kemandirian klien
mengatakan meningkat, dengan kriteria hasil : berpakaian, berhias, dan 3. Agar mengetahui apakah
kehilangan makan masih membutuhkan alat b
motivasi  Kemampuan mandi meningkat kebersihan diri atau tidak
Terapeutik
melakukan Terapeutik:
 Kemampuan makan secara mandiri
perawatan diri 1. Sediakan lingkungan yang 1. Lingkungan yang terape
meningkat
karena kondisi terapeutik (mis. suasana akan membuat klien me
tangannya yang  hangat, rileks, privasi) lebih nyaman
Minat melakukan perawatan diri
terbatas dalam 2. Siapkan keperluan pribadi 2. Untuk memperm
meningkat
melakukan (mis. parfum, sikat gigi, sabun melakukan perawatan diri k
pergerakan  Mempertaahankan kebersihan diri mandi) 3. Mencegah terjadinya r
- Klien meningkat 3. Dampingi dalam melakukan jatuh/ kejadian yang berbah
mengatakan perawatan diri sampai mandiri 4. Agar klien dapat kons
 Mempertahankan kebersihan mulut 4. Jadwalkan rutinitas perawatan
hanya mandi dan dalam melakukan keg
meningkat diri
gosok gigi perawatan diri
1x/hari di pagi Edukasi Edukasi:
hari Agar klien dapat melak
Anjurkan melakukan perawatan diri
- Klien perawatan diri secara mandiri
secara konsisten sesuai kemampuan
mengatakan
tidak mau mandi
sore karena

28
dingin

Data Objektif:

- Gigi klien
tampak kurang
bersih
- Kulit rambut
klien tampak
berminyak dan
ada ketombe

29
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tgl & Jam No Dx Paraf &


keperawata IMPLEMENTASI nama
n

21 Oktober 1 Dukungan Ambulasi


2021
1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan
12.00 WIB fisik lainnya

R : Klien tidak mengeluh nyeri apabila tangan


kanannya digerakkan

2. Memonitor frekuensi jantung dan tekanan Dwinka

darah sebelum memulai ambulasi

R : Sebelum ambulasi, TD : 120/70 mmHg,


frekuensi jantung : 86x/menit
12.15 WIB

Sesudah ambulasi, TD : 120/90 mmHg,


frekuensi jantung : 90x/menit

3. Memfasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat


bantu (mis. Tongkat, kruk)

R : Klien dapat berjalan tanpa menggunakan


tongkat ataupun kruk

4. Melibatkan keluarga untuk membantu pasien


dalam meningkatkan ambulasi

R : Anak keduanya membantu pasien dalam


melakukan ambulasi
12.25 WIB

5. Menjelaskan tujuan dan prosedur ambulasi


R : Klien dapat mengerti tujuan serta prosedur

30
ambulasi sehingga dapat kooperatif
6. Mengajarkan ROM (Range of Motion) aktif
R : Klien dapat melakukan dan memahami
latihan ROM aktif
7. Mengajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar
12.30 WIB
mandi, berjalan sesuai toleransi.)
R : Klien dapat berjalan dari kursi di luar
rumah ke kursi di dalam rumah dengan
bergerak pelan – pelan

12.35 WIB

12.40 WIB

13.00 WIB

31
22 Oktober 2
Dukungan Perawatan Diri
2021

13.00 WIB 1. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas


perawatan diri sesuai usia Dwinka

R : Klien mengatakan ke kamar mandi


sendiri
13.15 WIB
2. Memonitor tingkat kemandirian

R : kebanyakan aktivitasnya dilakukan secara


13.20 WIB mandiri

3. Menyiapkan keperluan pribadi (misalnya


parfum, sikat gigi)
R : Klien menyiapkan sabun mandi serta odol
13.30 WIB
untuk keperluan perawatan dirinya
4. Mendamping dalam melakukan perawatan
diri sampai mandiri
R : Klien mengatakan akan mandi sore dan
menyikat gigi
5. Menjadwalkan rutinitas perawatan diri
13.50 WIB
R : Klien membuat jadwal harian perawatan
diri yang akan dilakukannya
6. Menganjurkan melakukan perawatan diri
14.00 WIB
secara konsisten sesuai kemampuan
R : Klien mengatakan siap melakukan
perawatan diri secara konsiten

32
6. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal No Dx SOAP Paraf


keperawatan
23 Oktober 1 Subyektif:
2021 - Klien mengatakan masih sedikit sulit untuk
menggerakan ekstremitas secara normal
Dwinka
terutama pada tangan kanannya
- klien mengatakan bisa melakukan
aktivitasnya secara mandiri
Objektif :
- TTV :
TD : 120/90
Suhu : 36 oC
Nadi :82x/mnt
Pernafasan : 24x/mnt
- Klien tampak masih kesulitan dalam
menggerakan tangan kanannya secara
normal
- Jari tangan klien tampak belum bisa di
luruskan
- Klien tampak terbatas dalam melakukan
aktivitas dengan menggunakan tangannya
Analisa :
Masalah teratasi sebagian
Planning :
Intervensi di hentikan

23 Oktober 2 Subjektif:
2021 - Klien mengatakan semangat melakukan
perawatan diri walau dengan kondisi
Dwinka
tangannya yang terbatas dalam melakukan
pergerakan
- Klien mengatakan mandi dan gosok gigi

33
2x/hari di pagi dan sore hari
Objektif:
Gigi klien tampak bersih
Analisa :
Masalah teratasi
Planning :
Intervensi di hentikan

BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari asuhan keperawatan gerontic dengan masalah Pasca Stroke di
wilayah kerja Puskesmas Tanah Sareal Rt 01/03 Kota Bogor yang dimulai pada tanggal
18 Oktober 2021 sampai dengan 23 Oktober 2021, penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
a. Hasil pengkajian yang didapat pada Ny. T, klien mengatakan keluhan saat ini adalah
pusing karena klien ada riwayat hipertensi. Klien mengatakan ada riwayat stroke sejak
tiga tahun yang lalu. Klien mengeluh masih sulit untuk menggerakan tangan kanannya
34
sehingga aktivitasnya menjadi terbatas, klien juga mengatakan sedikit kesulitan untuk
makan dan perawatan diri karena tangannya sudah tidak berfungsi dengan baik seperti
sebelum sakit stroke
b. Diagnosa keperawatan yang muncul dari hasil pengkajian Ny. T yaitu, Gangguan
Mobilitas Fisik berhubungan dengan Penurunan Kekutan Otot dan Defisit Perawatan
Diri berhubungan dengan Penurunan Motivasi
c. Rencana keperawatan disusun untuk mengatasi masalah keperawatan pada Ny. T
dengan masalah Pasca stroke yaitu pada hari pertama klien diberikan Latihan
Ambulasi Sederhana yaitu ROM Aktif untuk melatih ekstermitas yang masih kaku
pasca stroke. Lalu hari berikutnya klien diberi Dukungan Perawatan Diri untuk
meningkatkan motivasi dalam perawatan diri klien.
d. Implementasi keperawatan yang dilakukan terhadap Ny. T sesuai dengan rencana
keperawatan yang telah disusun. Penulis melakukan intervensi yang telah disusun
yaitu Dukungan Ambulasi Sederhana dengan latihan ROM aktif terhadap Ny. T dan
Dukungan Perawatan Diri dengan menyiapkan keperluan perawatan diri terhadap
Ny.T
e. Hasil evaluasi keperawatan yang dilakukan selama 3 hari perawatan pada Ny. T
dengan masalah Pasca Stroke didapatkan satu masalah teratasi sebagian yaitu
Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Penurunan Kekutan Otot pasca stroke
dan untuk diagnosa Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Penurunan Motivasi
terhadap perawatan diri didapatkan masalah teratasi.

B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka rekomendasi yang penulis bisa berikan untuk
perbaikan dan peningkatan mutu asuhan keperawatan adalah :
a. Bagi institusi
Lebih mengoptimalkan kurikulum belajar khususnya mata kuliah keperawatan
gerontik dan promosi kesehatan, sehingga dapat menciptakan tenaga kesehatan
khususnya perawat yang handal dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat khususnya pada lansia yang telah menderita Stroke/Pasca Stroke
b. Bagi Puskesmas Tanah Sareal
1) Meningkatkan mutu dalam memberikan pelayanan keperawatan khususnya pada
lansia dengan masalah Pasca Stroke
2) Memberikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan tindakan yang dibutuhkan lansia

35
c. Bagi mahasiswa
Dianjurkan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam memberikan
asuhan keperawatan gerontik yang optimal dan komprehensif serta bertanggung jawab
kepada lansia dengan masalah Pasca Stroke.

36
DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2017) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1 cetakan III. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Indonesia
PPNI (2017) Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1 cetakan III. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Indonesia
PPNI (2017) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1 cetakan II. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Indonesia
Budi Nugroho. (2020). BAB I.
http://repository2.unw.ac.id/592/4/S1_010115A115_BAB%20I.pdf . Di unduh
tanggal 22 Oktober 2021

37
38

Anda mungkin juga menyukai