T
DENGAN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TANAH SAREAL DI RT 01/03 KOTA BOGOR
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik
Disusun oleh :
(P17320319016)
Tingkat 3A
2021-2022
Jl. DR. Sumeru No.116, Menteng, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat 16111, Indonesia
Daftar Isi
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................4
A. Masalah Prioritas..........................................................................................................4
BAB III......................................................................................................................................6
1. PENGKAJIAN..............................................................................................................6
2. ANALISA DATA........................................................................................................24
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN................................................................................25
4. INTERVENSI KEPERAWATAN.............................................................................26
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN......................................................................31
6. CATATAN PERKEMBANGAN...............................................................................33
BAB IV....................................................................................................................................35
A. Kesimpulan..................................................................................................................35
B. Rekomendasi................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................37
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik,
psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan tersebut
berpotensi menimbulkan masalah fisik maupun kesehatan jiwa pada lanjut usia (lansia)
(Thong, 2011). undang-undang No. 13 Tahun 1988 tentang kesejahteraan lanjut usia
menyebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60
tahun. Lansia dikatakan sebagi tahap akkhir perkembangan pada daur kehidupan manusia
(Dewi, 2014)
Pada lansia, terjadi penurunan kondisi fisik biologis, kondisi psikologis serta
perubahan kondisi sosial. Para usia lanjut serta masyarakat menganggap seakan-akan
tugasnya telah selesai, lansia berhenti bekerja dan mengundurkan diri dari pergaulan
bermasyarakat (Tamher & Noorkasiani, 2009, h. 2). Masalah kesehatan jiwa yang paling
sering dialami oleh lansia yaitu depresi (Maryam dkk, 2008, h.70).
Di daerah perdesaan dan terpencil, misalnya di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Sareal RW 3 Kota Bogor, hasil pemekaran, dan wilayah geografis yang sulit dijangkau,
kondisi pelayanan lansia tersebut diperkirakan semakin sulit. Kemiskinan, tingkat
pendidikan yang rendah, lapangan pekerjaan yang terbatas, sarana/prasarana publik yang
buruk, perhatian pemerintah daerah yang kurang, pergeseran nilai-nilai sosial budaya,
serta kualitas sumber daya manusia yang rendah menjadi penyebab masalah kesehatan
lansia di Indonesia. Beragam permasalahan tersebut harus mendapat solusi demi
perbaikan kesejahteraan lansia.
1
mendadak, berlangsung selama 24 jam atau lebih, akibat gangguan peredaran
darah diotak. Secara global, 15 juta orang terserang stroke setiap tahunnya, satu
pertiga meninggal dan sisanya mengalami kecacatan permanen (Stroke Forum, 2015)
Pasca stroke adalah masa dimana pasien stroke yang telah mengalami
fase kritis stroke. Dampak yang dihasilkan dari stroke cukup beragam
bergantung pada tingkat berat atau tidaknya serangan stroke yang terjadi.
Beberapa dampak tersebut meliputi : kelumpuhan anggota badan di satu sisi
yang menyulitkan untuk berakifitas, sulit makan dan menelan , sulit berbicara
dan rendah diri atau gangguan psikologis emosinal (Sofwan,2010). Pada
pasien pasca stroke perlu dilatih guna memunculkan sirkuit – sirkuit baru
(kognitif dan sensomotor) sehingga sirkuit yang baru tersebut menggantikan
fungsi sirkuit yang telah rusak. Kemampuan otak seperti ini disebut
kemampuan plastisitas otak (Kuntono, 2009)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan teori mata ajaran Keperawatan Gerontik yang telah
didapatkan selama perkuliahan guna meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
memberikan pelayanan serta asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah Pasca
Stroke di wilayah kerja Puskesmas Tanah Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktik Keperawatan Gerontik diharapkan mahasiswa mampu:
a. Melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah Pasca
Sroke di wilayah kerja Puskesmas Tanah Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
2
b. Menganalisa masalah dan merumuskan diagnosa keperawatan terkait masalah
keperawatan yang dialami lansia dengan masalah Pasca Sroke di wilayah kerja
Puskesmas Tanah Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
c. Menyusun rencana tindakan keperawatan terkait masalah keperawatan yang
dialami lansia dengan masalah Pasca Sroke di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
d. Melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan terkait masalah keperawatan yang
dialami lansia dengan masalah Pasca Sroke di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
e. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan terkait masalah keperawatan yang
dialami lansia dengan masalah Pasca Sroke di wilayah kerja Puskesmas Tanah
Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
f. Mendokumentasikan dan melaporkan hasil kegiatan selama praktik
keperawatan di wilayah kerja Puskesmas Tanah Sareal Rt 01/03 Kota Bogor
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Masalah Prioritas
Masalah prioritas yang diambil dari hasil pengkajian gerontik pada Ny. T adalah
Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Penurunan kekuatan otot
B. Kaitan Masalah Prioritas dengan Lansia
Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia. Masa
tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang
mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat
melakukan tugasnya sehari-hari (tahap penurunan)
Lanjut usia mengalami masalah kesehatan. Masalah ini berawal dari kemunduran
sel-sel tubuh, sehingga fungsi dan daya tahan tubuh menurun serta faktor resiko terhadap
penyakit pun meningkat. Masalah kesehatan yang sering dialami lanjut usia salah satunya
adalah Hipertensi. Jika penanganan dan perilaku pada lansia yang menderita Hipertensi
tidak segera diperbaiki maka kemungkinan terjadi komplikasi yang dapat terjadi pada
lansia seperti Stroke, kesehatan mata, penyakit kardiovaskuler dan masalah kesehatan
lainnya.
Upaya promotif dan preventif merupakan faktor penting yang harus dilakukan
untuk mengurangi angka kesakitan pada lansia terutama masalah lansia dengan pasca
stroke. Makadari itu masalah Gangguan Mobilitas Fisik pada Lansia menjadi masalah
prioritas pada lansia pasca stroke yang mengalami penurunan kekuatan pada otot nya.
4
tersebut hingga dapat melakukan latihan gerak aktif yang dapat mencegah terjadinya
kekakuan pada ototnya.
5
BAB III
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
1. PENGKAJIAN
A. Identitas klien
1. Nama lengkap : Ny. T
2. Umur : 64Th
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Status perkawinan : Janda
5. Agama : Islam
6. Suku bangsa : Sunda
7. Pendidikan terakhir : SD
8. Diagnosa medis : Stroke
9. Alamat rumah : Jl. Ahmad Yani Rt 01/03 Tanah Sareal
D. Aktivitas rekreasi
1. Hobi : Tidak ada
2. Bepergian/wisata : Tidak
3. Kegiatan lain : Menonton TV
E. Riwayat keluarga
6
(Suami, anak atau saudara kandung)
F. Psikologis lansia:
Klien mengatakan pasrah terhadap hidupnya, terkadang klien merasa bosan dengan
kegiatan sehari – harinya, klien tidak dapat berpergian dan berjalan jauh karena klien
mudah lelah dan mudah sakit kaki . Klien selalu mengikuti kegiatan keagamaan yang
di adakan di sekitar rumahnya dan klien sangat suka bertemu banyak orang.
G. Hubungan sosial:
Dukungan keluarga :
Klien mengatakan keluarganya selalu menyemangati serta memberi dukungan
kepada klien
Hubungan dengan keluarga:
Klien mengatakan anak – anak, menantu serta cucunya rutin mengunjungi klien
setiap hari kecuali anaknya yang di Jakarta yaitu mengunjungi klien sebulan
sekali. klien juga mengatakan hubungan dengan saudara-saudaranya baik.
7
Hubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan hubungan dengan orang lain baik, klien dapat berinteraksi dan
bersosialisasi dengan orang – orang sekitar
H. Spiritual:
Pelaksanaan ibadah :
Klien selalu menjalani kewajiban sholat 5 waktu, walaupun dengan keterbatasan
dalam gerakan sholat nya dan klien sering mengikuti kegiatan keagamaan yang
di lakukan di musholah dekat rumahnya.
Keyakinan tentang kesehatan
Klien selalu berdoa untuk kesembuhan dirinya, dan klien percaya bahwa
penyakitnya ini berasal dari Allah SWT dan harus di syukuri karena masih di
berikan umur yang panjang
8
tampak terbatas dalam melakukan gerakan, gigi klien tampak kurang bersih ,
rambut klien tampak berminyak serta kulit rambut klien tampak ada ketombe
4. Upaya dalam mengatasi masalah kesehatan:
a. Ke RS/ dr praktik di Panti/ Swasta:
Klien mengatakan klien berobat ke puskesmas
9
h. Keluhan/hambatan yg berhub dengan makan : Klien mengatakan kesulitan saat
makan karena terbatas dengan pergerakan tangannya
2. Eliminasi
Buang Air Kecil (BAK).
a. Frekuensi dan waktu eliminasi : BAK teratur 4-5x pada pagi-
sore
b. Warna kencing/ada darah/ tidak : Kuning , tidak ada darah
c. Kebiasaan buang air kecil pada malam hari : 1-2 kali di malam hari
d. Berapa kali dalam sehari buang air kecil : 6-7x sehari
e. Keluhan yang berhubungnan dengan bak : tidak ada
f. Sejak kapan keluhan ini muncul :-
3. Personal hygiene:
a. Mandi
Frekuensi dan waktu mandi : 1x/hari, pagi
Pemakaian sabun ya/tidak : Ya
Dengan bantuan atau mandiri : Mandiri
b. Oral hygiene:
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 1x/hari, pagi
Menggunakan pasta gigi ya/tidak : Ya
Dengan bantuan atau mandiri : Mandiri
10
c. Cuci rambut
Frekunsi dan waktu : 1x/minggu, pagi
Menggunakan Shampo ya/ tidak : Ya
Dengan bantuan atau Mandiri : Mandiri
Lama tidur
Klien biasa tidur 7-8 jam / hari
11
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
a. Merokok: ya/ tidak :Tidak
b. Minuman keras: ya/tidak : Tidak
c. Ketergantungnan pada obat/Napza: ya/tidak : Tidak
K. Pemeriksaan fisik
1. Tingkat kesadaran : Composmentris
2. TTV :
TD : 120/80
Suhu : 36 oC
Nadi : 84x/mnt
Pernafasan : 24x/mnt
3. BB : 72kg TB:158cm IMT: 28,9 kg/m2
4. Rambut : Tipis dan beruban, kurang bersih,berminyak, sedikit ada
ketombe
5. Mata : Penglihatan klien kurang baik, konjungtiva tidak anemis,
sklera non ikterik
6. Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pendarahan, pendengaran klien baik
7. Mulut,gigi,bibir : Tidak ada masalah pada rongga mulut, gigi klien tidak
lengkap, mukosa bibir lembab
8. Dada : Bentuk dada simetris
9. Payudara : Tampak turun, tidak ada lesi, tidak ada benjolan dan nyeri
tekan
10. Abdomen : Tidak ada distensi abdomen
11. Kulit : Kulit klien berwarna sawo matang, tampak keriput, turgor
kulit sudah tidak elastis
12. Muskuloskeletal : Kesulitan pergerakan karena kelemahan pada ekstremitas
Ekstremitas atas : Terjadi kelemahan pada lengan bagian kanan
12
L. Lingkungan tempat tinggal
1. Kebersihan
Klien mengatakan setiap pagi kamarnya selalu di bersihkan
2. Penerangan
Klien mengatakan kamar klien kurang mendapat penerangan yang baik
3. Sirkulasi udara
Kamar klien terdapat ventilasi, dan setiap pagi jendela kamar selalu di buka untuk
mendapatkan sirkulasi udara
4. Keadaan kamar mandi/WC
Kamar mandi klien tampak bersih
5. Pembuangan air kotor
pembuangan air kotor di bersihkan sendiri
6. Pembuangan sampah
Di rumah klien terdapat tempat sampah dan petugas kebersihan rutin
membersihkan tepat sampah
7. Penataan ruangan
Ruangan rumah klien tertata namun telihat banyak barang dimana - mana
8. Resiko injury ada atau tidak
Tidak ada resiko injury
4. Status Fungsional
13
a. Berdasarkan hasil KATZ INDEKS
Jumlah skor 8 artinya ketergantungan
b. Berdasarkan BARTHEL indeks
Total skor 75 artinya ketergantungan sebagian
5. Dukungan keluarga
Klien mengatakan keluarganya selalu memberikan dukungan dan semangat
kepada klien yaitu dengan selalu menanyakan kabar klien dan kegiatan sehari –
hari klien
Catatan:
Hasil pengkajian dalam bentuk narasi.
Selanjutnya menggunakan pola asuhan keperawatan secara umum
a.KATZ INDEX
N KEGIATAN MANDIRI TERGANTUNG
O ( 1) (0)
1 Mandi di kamar mandi 1
2 Menyiapkan pakaian, membuka dan mengeringkan badan 1
3 Makan makanan yang telah disiapkan 1
4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan (menyisir, 1
mencuci rambut, menggosok gigi, mencukur kumis).
5 Buang air besar di WC 1
(Membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan)
6 Dapat mengontrol pembuangan faeses 1
7 Buang air kecil di Kamar mandi 1
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 1
9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau keluar 1
ruangan tanpa alat bantu seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan 1
kepercayaannya.
11 Melakukan pekerjaan rumah : merapihkan tempat tidur, 1
mencuci pakaian, memasak, dan mebersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri/ klg 0
14
13 Mengelola keungan/ menyimpan dan menggunakan uang 1
sendiri
14. Menggunakan sarana transportasi umum bila bepergian 0
15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai aturan dan 1
takaran, waktu.
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk keluarga, 1
penggunaan uang, aktifitas sosial.
17 Melakukan aktivitas di waktu luang(Kegiatan 1
keagamaan, sosial, rekreasi, olahraga, dan menyalurkan
hoby.
Jumlah Point Mandiri 15
Hasil
Point: 13-17 : Mandiri
Point : 0-12 : Ketergantungan.
Pengukuran fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan untuk
melakukan kehidupan sehari-hari secara mandiri.
Keterangan:
Indeks Kats (Katz et al, 1963). merupakan alat yang digunakan untuk menentukan hasil
tindakan dan prognosis pada lanjut usia dan penyakit kronis. Katz indeks meliputi
keadequatan enam fungsi seperti: Mandi, berpakaian, toileting, berpindah, kontinen dan
makan. Selain itu juga berguna untuk menggambarkan tingkat fungsional klien (mandiri atau
tergantung) dan secara objektif mengukur efek tindakan untuk memperbaiki fungsi.
b. BARTHEL INDEX
N KEGIATAN DENGAN MANDIRI
O BANTUAN
1. Makan & minum 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur / sebaliknya 5 – 10 15
3. Kebersihan diri ( cuci muka,gosok gigi, menyisir rambut ) 0 5
4. Keluar masuk kamar mandi (menyeka tubuh, menyiram, 5 10
15
mencuci baju)
5. Mandi, 5 15
6. Jalan – jalan di permukaan datar 0 5
7. Naik turun tangga 5 10
8. Memakai baju 5 10
9. Kontrol BAK/ 5 10
10. Kontrol BAB 5 10
Total skore 5 90
Keterangan :
Jumlah skore 100 = mandiri
Jumlah skore 50 – 95 = ketergantungan sebagian
Jumlah skore kurang dari 45 = ketergantungan total
16
d. Salah 9 – 10 = kerusakan intelektual berat
Keterangan:
Digunakan untuk mendeteksi adanya tingkat kerusakan intelektual. Pengujian 10 pertanyaan
yang berkenan dengan orientasi, riwayat pribadi,, memori dalam hubungan hubungan
merawat diri (Pfeiffer, 1975). Membantu membuat keputusan mengenai kapasitas perawatan
diri.
17
tahap
100
93
86
79
72
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk menyebutkan atau
mengulang ketiga objek pada no.2
(registratsi)
Objek Lampu
Objek Sandal
Objek Kursi
18
1 Peintahkan pada klien untuk hal berikut
( bila aktifitas sesuai perintah nilai point
1)
Tutup mata anda
Total nilai 26
Interpretasi hasil :
1. Nilai lebih dari 25 = aspek kognitif dan fungsi mental baik
2. Nilai 18 – 22 = kerusakan aspek fungsi mental ringan
3. Nilai kurang dari 17 = terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Keterangan:
Pemeriksaan ini tidak untuk mendiagnostik, karena pemeriksaan ini untuk mengukur
beratnya kerusakan kognitif dan mendemonstrasikan perubahan kognitif pada waktu dan
tindakan sehingga berguna untuk mengkaji klien berhubungan dengnan intervensi.Penentuan
kriteria gangguan memori sehubungan dengan gangguan usia tua diperlihatkan dengan
adanya fungsi memori dan penurunan akibat demensia. Rata-rata lanjut usia normal
mendapatkan angka: 27,6. Depresi dan Lansia demensia dan gangguan kognitif membentuk
angka: 9,7,19, dan 25 (Gallo, 1998).
19
1. Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani?
2 Banyak meninggalkan kesenangan atau minat dalam aktivitas
anda?
3 Merasa bahwa kehidupan anda hampa
4 Sering merasa bosan
5 Penuh pengharapan akan masa depan
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu
7 Diganggu oleh pikiran yang tidak dapat diungkapkan
8 Merasa bahagia disebagian besar waktu
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada diri anda
10 Sering kali merasa tidak berdaya
11 Sering merasa gelisah dan gugup
12 Memilih tinggal dirumah dibandingkan melakukan sesuatu yang
bermanfaat diluar rumah.
13 Seringkali merasa khawatir akan masa depan.
14 Merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat
dibandingkan dengan orang lain.
15 Berpikir bahwa hidup ini sangat menyenagkan sekarang
16 Seringkali merasa merana
17 Merasa kurang bahagia
18 Sangat khawatir terhadap masa lalu
19 Merasa bahwa hidup ini sangat menggairahkan
20 Merasa berat untuk memulai sesuatu yang baru
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat
22 Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan
23 Berpikir bahwa banyak orang lebih baik dari anada
24 Seringkali merasa kesal dengan hal yang sepele
25 Sering kali merasa ingin menagis
26 Merasa sulit untuk konsentrasi
27 Menikmati tidur
28 Memilih menghindar dari perkumpulan sosial
29 Mudah mengambil keputusan
30 Mempunyai pikiran yang jernih
Jumlah Yang Terganggu 3 1
Terganggu Nilai 1 10
Normal Nilai 0 20
Penilaian:
Nilai 6-15 : Depresi Ringan.
Nilai 16-30 ; Depresi Berat
Nilai : 0-5 : Normal
20
e.Masalah Kesehatan Kronis
No Keluhan kesehatan yang dirasakan dalam 3 bulan Selalu Sering Jarang Tidak
terkait dengan fungsi tubuh (3) (2) (1) Pernah
(0)
A Fungsi penglihatan
1. Penglihatan kabur
2. Mata berair
3. Nyeri pada mata
B. Fungsi Pendengaran
4. Pendengaran berkurang
5. Telinga berdenging
C Fungsi Paru (pernafasan)
6. Batuk lama disertai keringat malam
7. Sesak nafas
8. Berdahak/ sputum
D Fungsi Jantung
9. Jantung berdebar debar
10. Cepat lelah
11. Nyeri dada
E Fungsi Pencernaa
12. Mual/muntah
F 13. Nyeri ulu hati
14. makan dan minum banyak
15. Perubahan kebiasaan buang air besar
(Mencret atau sembelit)
G Fungsi Pergerakan
16. Nyeri kaki saat berjalan
21
17. Nyeri pinggang atau tulang belakang
18. Nyeri persendian atau bengkak
H Fungsi Persyarafan
19. lumpuh/ kelemahan pada kaki/tangan
20. Kehilangan rasa
21. Gemetar atau tremor
22. Nyeri atau pegal daerah tengguk
I Fungsi Saluran Perkemihan
23. Buang air kecil banyak
24. Sering buang air kecil pada malam hari
25. Tidak mampu mengontrol buang air kemih
atau mengompol
Jumlah 13
Analisa Hasil:
Skor : < 25 : Tidak ada masalah kesehatan kronis/ masalah kronis ringan.
Skor : 26-50 : Masalah kesehatan kronis sedang
Skor >51 : Masalah kesehatan kronis berat
22
2. ANALISA DATA
- TTV :
Tidak mampu
TD : 120/80
beraktivitas
Suhu : 36 oC
Nadi :84x/mnt
Pernafasan : 24x/mnt
Tirah baring yang lama
- Klien tampak masih kesulitan
dalam menggerakan tangan
kanannya
Penururan kekuatan
- Jari tangan kanan klien
otot (kerusakan neuron)
tampak tidak bisa diluruskan
- Klien tampak terbatas dalam
melakukan aktivitas dengan
23
menggunakan tangannya Perubahan system
musculoskeletal
Gangguan Mobilitas
Fisik
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
24
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
25
ekstremitas Gerakan terbatas menurun meningkatkan ambulasi Edukasi :
terutama pada 1. Agar klien paham tujuan
tangan kanannya Edukasi : prosedur dari ambulasi.
- klien 1. Jelaskan tujuan dan prosedur 2. Untuk melatih gerak s
mengatakan ambulasi yang memungkinkan terjad
aktivitasnya 2. Anjurkan melakukan ambulasi kontraksi dan pergerakan o
menjadi terbatas dini 3. Untuk membantu klien d
karena 3. Ajarkan ambulasi sederhana ambulasi sederhana yang h
tangannya sudah yang harus dilakukan (mis, dilakukan.
tidak berfungsi berjalan dari tempat tidur ke
dengan baik kursi roda, berjalan dari tempat
seperti sebelum tidur ke kamar mandi, berjalan
sakit sesuai toleransi)
Data Objektif :
- TTV :
TD : 120/80
Suhu : 36 oC
Nadi :84x/mnt
Pernafasan :
24x/mnt
- Klien tampak
26
masih kesulitan
dalam
menggerakan
tangan kanannya
- Jari tangan
kanan klien
tampak tidak
bisa diluruskan
- Klien tampak
terbatas dalam
melakukan
aktivitas dengan
menggunakan
tangannya
27
- Klien 2x1 jam diharapkan Perawatan Diri bantu kebersihan diri, kemandirian klien
mengatakan meningkat, dengan kriteria hasil : berpakaian, berhias, dan 3. Agar mengetahui apakah
kehilangan makan masih membutuhkan alat b
motivasi Kemampuan mandi meningkat kebersihan diri atau tidak
Terapeutik
melakukan Terapeutik:
Kemampuan makan secara mandiri
perawatan diri 1. Sediakan lingkungan yang 1. Lingkungan yang terape
meningkat
karena kondisi terapeutik (mis. suasana akan membuat klien me
tangannya yang hangat, rileks, privasi) lebih nyaman
Minat melakukan perawatan diri
terbatas dalam 2. Siapkan keperluan pribadi 2. Untuk memperm
meningkat
melakukan (mis. parfum, sikat gigi, sabun melakukan perawatan diri k
pergerakan Mempertaahankan kebersihan diri mandi) 3. Mencegah terjadinya r
- Klien meningkat 3. Dampingi dalam melakukan jatuh/ kejadian yang berbah
mengatakan perawatan diri sampai mandiri 4. Agar klien dapat kons
Mempertahankan kebersihan mulut 4. Jadwalkan rutinitas perawatan
hanya mandi dan dalam melakukan keg
meningkat diri
gosok gigi perawatan diri
1x/hari di pagi Edukasi Edukasi:
hari Agar klien dapat melak
Anjurkan melakukan perawatan diri
- Klien perawatan diri secara mandiri
secara konsisten sesuai kemampuan
mengatakan
tidak mau mandi
sore karena
28
dingin
Data Objektif:
- Gigi klien
tampak kurang
bersih
- Kulit rambut
klien tampak
berminyak dan
ada ketombe
29
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
30
ambulasi sehingga dapat kooperatif
6. Mengajarkan ROM (Range of Motion) aktif
R : Klien dapat melakukan dan memahami
latihan ROM aktif
7. Mengajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar
12.30 WIB
mandi, berjalan sesuai toleransi.)
R : Klien dapat berjalan dari kursi di luar
rumah ke kursi di dalam rumah dengan
bergerak pelan – pelan
12.35 WIB
12.40 WIB
13.00 WIB
31
22 Oktober 2
Dukungan Perawatan Diri
2021
32
6. CATATAN PERKEMBANGAN
23 Oktober 2 Subjektif:
2021 - Klien mengatakan semangat melakukan
perawatan diri walau dengan kondisi
Dwinka
tangannya yang terbatas dalam melakukan
pergerakan
- Klien mengatakan mandi dan gosok gigi
33
2x/hari di pagi dan sore hari
Objektif:
Gigi klien tampak bersih
Analisa :
Masalah teratasi
Planning :
Intervensi di hentikan
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari asuhan keperawatan gerontic dengan masalah Pasca Stroke di
wilayah kerja Puskesmas Tanah Sareal Rt 01/03 Kota Bogor yang dimulai pada tanggal
18 Oktober 2021 sampai dengan 23 Oktober 2021, penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
a. Hasil pengkajian yang didapat pada Ny. T, klien mengatakan keluhan saat ini adalah
pusing karena klien ada riwayat hipertensi. Klien mengatakan ada riwayat stroke sejak
tiga tahun yang lalu. Klien mengeluh masih sulit untuk menggerakan tangan kanannya
34
sehingga aktivitasnya menjadi terbatas, klien juga mengatakan sedikit kesulitan untuk
makan dan perawatan diri karena tangannya sudah tidak berfungsi dengan baik seperti
sebelum sakit stroke
b. Diagnosa keperawatan yang muncul dari hasil pengkajian Ny. T yaitu, Gangguan
Mobilitas Fisik berhubungan dengan Penurunan Kekutan Otot dan Defisit Perawatan
Diri berhubungan dengan Penurunan Motivasi
c. Rencana keperawatan disusun untuk mengatasi masalah keperawatan pada Ny. T
dengan masalah Pasca stroke yaitu pada hari pertama klien diberikan Latihan
Ambulasi Sederhana yaitu ROM Aktif untuk melatih ekstermitas yang masih kaku
pasca stroke. Lalu hari berikutnya klien diberi Dukungan Perawatan Diri untuk
meningkatkan motivasi dalam perawatan diri klien.
d. Implementasi keperawatan yang dilakukan terhadap Ny. T sesuai dengan rencana
keperawatan yang telah disusun. Penulis melakukan intervensi yang telah disusun
yaitu Dukungan Ambulasi Sederhana dengan latihan ROM aktif terhadap Ny. T dan
Dukungan Perawatan Diri dengan menyiapkan keperluan perawatan diri terhadap
Ny.T
e. Hasil evaluasi keperawatan yang dilakukan selama 3 hari perawatan pada Ny. T
dengan masalah Pasca Stroke didapatkan satu masalah teratasi sebagian yaitu
Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Penurunan Kekutan Otot pasca stroke
dan untuk diagnosa Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Penurunan Motivasi
terhadap perawatan diri didapatkan masalah teratasi.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka rekomendasi yang penulis bisa berikan untuk
perbaikan dan peningkatan mutu asuhan keperawatan adalah :
a. Bagi institusi
Lebih mengoptimalkan kurikulum belajar khususnya mata kuliah keperawatan
gerontik dan promosi kesehatan, sehingga dapat menciptakan tenaga kesehatan
khususnya perawat yang handal dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat khususnya pada lansia yang telah menderita Stroke/Pasca Stroke
b. Bagi Puskesmas Tanah Sareal
1) Meningkatkan mutu dalam memberikan pelayanan keperawatan khususnya pada
lansia dengan masalah Pasca Stroke
2) Memberikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan tindakan yang dibutuhkan lansia
35
c. Bagi mahasiswa
Dianjurkan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam memberikan
asuhan keperawatan gerontik yang optimal dan komprehensif serta bertanggung jawab
kepada lansia dengan masalah Pasca Stroke.
36
DAFTAR PUSTAKA
37
38