Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL

“STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN MONOPOLISTIK”

Kelas AA
Kelompok 3
Disusun Oleh :

1. Nur Laila Fadhila

(20182 10481)
2. Moch amad Reza
Pahlevi

(20182 10767)

UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS

SURABAYA

2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat serta
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah Ekonomi Manajerial yang
berjudul “Struktur pasar persaingan sempurna, dan monopolistik”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial, dan menambah pengetahuan pembaca
mengenai estimasi permintaan. Penulis berterimakasih kepada seluruh pihak yang sudah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan tak lupa penulis mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Emma Yulianti, S.E, M.M. yang telah memberikan dukungan serta motivası,
sehingga penulis dapat memahami materi yang telah dibuat. Penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu sangat berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran
yang dapat membangun dalam penulisan makalah untuk kedepannya. Penulis berharap
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi teman-teman di Universitas
Hayam Wuruk Perbanas Surabaya.

Surabaya, 29 November 2021

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Struktur pasar dan tingkat persaingan..................................................................................5
2.2 Persaingan sempurna............................................................................................................5
2.3 Persaingan Monopolistik......................................................................................................8
2.3.1 Ciri-ciri Persaingan monopolistik.....................................................................................8
2.3.2 Diferensiasi Produksi......................................................................................................10
2.3.3 Promosi Penjualan Melalui Iklan....................................................................................10
2.3.4 Pengaruh Iklan Dan Biaya Produksi Dalam Pasar Persaingan Monopolistik.................11
2.3.5 Keseimbangan Dalam Persaingan Monopolistik............................................................13
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli)
danpenawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapatmenetapkan
harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Pasar merupakan salah
satu dari kegiatan perekonomian masyarakat dimana uangdi gunakan sebagai alat tukar-
menukar, barang jadi uang ataupun uang jadi barangantar penjual dan pembeli. Setiap proses
yang mempertemukan antara penjual danpembeli maka akan membentuk harga yang
disepakati namun sebelumnya telahterjadi tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Tidak
semua pasar melakukantransaksi setiap hari, ada yang harian, mingguan, bulanan, tahunan,
dan temporer itusemua tergantung setiap daerah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur pasar dan tingkat persaingan ?


2. Apa bentuk persaingan sempurna ?
3. Bagaimana persaingan monopolistik ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui struktur pasar dan tingkat persaingan.


2. Untuk mengetahui bentuk persaingan sempurna.
3. Untuk mengetahui persaingan monopolistik.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur pasar dan tingkat persaingan

Pasar terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun potensial suatu produk
tertentu. Struktur Pasar mengacu pada lingkungan persaingan di mana pembeli dan
penjual produk berinteraksi.
Ciri-ciri pasar di atas digunakan untuk mendefinisikan empat jenis struktur pasar
sebagai berikut:
1. Persaingan sempurna adalah bentuk organisasi pasar dimana terdapat banyak
pembeli dan penjual suatu produk, masing-masing terlalu kecil untuk
memengaruhi harga suatu produk; produknya bersifat homogen; terdapat
mobilitas sumber daya yang sempurna; agen ekonomi memiliki pengetahuan yang
sempurna tentang kondisi pasar.
2. Persaingan monopolistik mengacu pada kasus di mana terdapat banyak penjual
produk yang terdiferensiasi dan perusahaan-perusahaan cukup mudah keluar dan
masuk ke dalam industri dalam jangka panjang.

2.2 Persaingan sempurna

 Arti dan Nilai Penting Persaingan Sempurna


Dalam pasar persaingan sempurna, mobilitas sumber daya bisa terjadi secara
sempurna. Artinya, pekerja dan faktor produksi lainnya dapat dengan mudah bergerak
secara geografis dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, dan dapat bereaksi dengan
cepat terhadap insentif berupa uang. Tidak terdapat monopoli atas faktor produksi
yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah produk, baik oleh pemilik maupun
pembuatnya. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat masuk atau keluar dari industri
tersebut tanpa banyak kesulitan.
Artinya, tidak terdapat paten atau hak cipta, tidak diperlukan modal dalam
"jumlah besar" untuk memasuki pasar, dan perusahaan yang sudah berdiri tidak
memiliki keunggulan biaya abadi atas perusahaan baru karena pengalaman atau
besarnya ukuran perusahaan. Dalam pasar persaingan sempurna, konsumen, pemilik

5
faktor produksi, dan perusahaan dalam pasar, memiliki pengetahuan yang sempurna
terhadap tingkat harga biaya-biaya serta peluang-peluang ekonomi secara umum saat
ini dan saat yang akan datang . Dengan demikian, konsumen tidak akan membayar
terlalu mahal untuk produk tersebut. Perbedaan harga akan terhapus dengan cepat,
dan sebuah harga tunggal bagi produk tersebut akan berlaku untuk keseluruhan pasar.
Sumber daya atau faktor produksi akan dijual kepada penawar tertinggi. Dengan
adanya pengetahuan yang sempurna tentang harga dan biaya saat ini maupun pada
masa mendatang, produsen tahu persis berapa banyak produk yang harus mereka
hasilkan.

 Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna


Dalam pasar persaingan sempurna, harga sebuah produk ditentukan pada
perpotongan antara kurva permintaan pasar dan kurva penawaran pasar produk itu.
Kurva permintaan pasar sebuah produk secara sederhana merupakan penjumlahan
horizontal kurva permintaan seluruh konsumen dalam pasar tersebut. Jika harga pasar
suatu produk ditentukan oleh kurva permintaan dan penawaran pasar produk itu,
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan pengambil harga (price
taker).
Artinya perusahaan tersebut menerima harga dari produk tersebut apa adanya dan
tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga itu dengan cara mengubah
tingkat output dan penjualan produknya. Karena produk semua perusahaan tersebut
bersifat homogen, suatu perusahaan tidak dapat menjual produk tersebut daiatas harga
pasar, jika tidak perusahaan akan kehilangan pelanggannya.

 Analisis Jangka Pendek Perusahaan Persaingan Sempurna


Tujuan sebuah perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba. Dalam jangka
pendek, beberapa jenis input (faktor produksi) bersifat tetap dan hal ini menimbulkan
biaya tetap, yaitu biaya yang harus ditanggung, terlepas dari berproduksi atau
tidaknya perusahaan tersebut. Karena itu, meskipun dalam jangka pendek menderita
kerugian, perusahaan tersebut masih tetap lebih baik berproduksi, sejauh kerugian
tersebut lebih kecil dibanding biaya tetapnya.
Jadi, tingkat output paling optimum bagi perusahaan dalam jangka pendek adalah
suatu tingkat di mana perusahaan tersebut memaksimumkan labanya atau
meminimumkan kerugiannya. selama MR lebih tinggi dibanding outputnya, karena

6
dengan demikian perusahaan akan lebih meningkatkan penerimaan totalnya dibanding
peningkatan biaya totalnya (sehingga laba total akan meningkat atau kerugian total
akan berkurang).
Di sisi lain, selama MC lebih tinggi daripada MR, akan menguntungkan bila
perusahaan mengurangi outputnya karena dengan demikian perusahaan bisa menekan
biaya total dalam jumlah yang lebih besar dibanding penurunan penerimaan totalnya
(sehingga, sekali lagi, laba totalnya meningkat atau kerugian totalnya berkurang).
Dengan demikian, tingkat output terbaik bagi perusahaan mana pun (tidak hanya
untuk perusahaan dalam pasar persaingan sempurna) adalah tingkat output di mana
MR = MC.

 Analisis Jangka Panjang Perusahaan Persaingan Sempurna


Dalam jangka panjang semua input dan biaya produksi bersifat variabel, dan
perusahaan dapat menentukan skala pabrik yang optimum atau paling tepat untuk
menghasilkan tingkat output terbaik. Tingkat output terbaik adalah tingkat di mana
harga sama dengan biaya marginal jangka panjang (long-run marginal cost—LMC)
perusahaan. Tingkat skala pabrik yang optimum adalah tingkat di mana kurva biaya
total rata-rata jangka pendek (short-run average total cost—SATC) perusahaan
bersinggungan dengan kurva biaya rata-rata jangka panjang perusahaan pada tingkat
output terbaik.
Di pihak lain, jika perusahaan yang ada dalam pasar memperoleh laba, maka
dalam jangka panjang akan lebih banyak perusahaan memasuki pasar. Hal ini akan
menyebabkan penawaran pasar atas produk tersebut meningkat (atau kurva bergeser
ke kanan) dan mengakibatkan turunnya harga produk hingga seluruh laba hilang dari
pasar Sebaliknya, jika perusahaan-perusahaan dalam pasar mengalami kerugian,
dalam jangka panjang beberapa di antaranya akan meninggalkan pasar. Ini akan
mengurangi penawaran pasar atas produk itu hingga seluruh perusahaan yang tersisa
dalam pasar hanya mencapai titik impas. Jadi, ketika sebuah pasar persaingan
sempurna mencapai keseimbangan jangka panjang semua perusahaan berproduksi
pada titik terendah pada kurva biaya rata-rata jangka panjang (long-run average cost
—LAC)-nya dan mencapai titik impas.

7
2.3 Persaingan Monopolistik

Persaingan Monopolistik adalah suatu pasar dimana tedapat banyak produsen yang


menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Penjual pada pasar
monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memilki karakter
tersendiri yang membedakan dengan produk lainnya.  Contoh : shampoo, pasta gigi, dan lain-
lain. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut akan tetapi
stiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus misalnya
perbedaan aroma, perbedaan warna, aroma, kemasan dan lain-lain.

Pada pasar monopolisik produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga


walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli dan oligopoli.
Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas
dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek yang lain, dan tetap
memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Contohnya sepeda motor yang ada
di Indonesia, produk sepeda motor memang bersifat homogen, tetapi masing-masing
memiliki ciri khas sendiri. Sebutkan saja sepeda motor Honda dimana ciri khususnya adalah
irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang staabil dan
jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek memiliki pelanggan setia masing-masing.

Pada pasar persaingan Monopolistik harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak
penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak
masyarakat sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga
mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan yang berada dalam pasar
monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

2.3.1 Ciri-ciri Persaingan monopolistik

1. Terdapat Banyak Penjual

Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistik namun demikian ia


tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna.

2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak

Ciri ini sifat yang paling penting dalam membedakan antara pasar persaingan
monopolistik dan persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan, dalam persaingan

8
sempurna produksi berbagai perusahaan adalah serupa. Oleh karenanya sukar untuk
membedakan yang mana yang merupakan produksi sesuatu perusahaan dan yang mana pula
produksi perusahaan lainnya. Produksi dalam pasar persaingan monopolistik berbeda
coraknya (diferentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi suatu
perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Disamping perbedaann dalam bentuk fisik
barang tersebut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya, perbedaan dalam
bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan” (after sale service), dan begitu juga dalam cara
pembayarannya. 

Sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh perusahaan-
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik bukanlah barang yang bersifat pengganti
sempurna (perfect subtitute) kepada barang yang di produksikan perusahaan lain. Mereka
hanya merupakan pengganti yang dekat atau close subtitute. Perbedaan dalam sifat barang
yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopoli walaupun kecil
yang dimiliki oleh perusahaan dalam  persaingan monopolistik.

3. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga.

Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang tidak mempunyai
kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik
dapat mempengaruhi harga. Namun demikian, kekuasaan mempengaruhi harga relative lebih
kecil, kalau dibandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli, sehingga perbedaan
ini  menyebabkan pembeli semakin bersifat memilih.

4. Kemasukan kedalam Industri Relatif Mudah.

Semua perusahaan dapat memasuki atau meninggalkan pasar ini tanpa hambatan apapun.
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan monopolistik
tidak akan banyak mengalami kesukaran. Tetapi dalam memasuki pasar tidaklah semudah
seperti dalam pasar persaingan sempurna.                

5. Persaingan Promosi Penjualan sangat Aktif

Untuk mempengaruhi citarasa pembeli para pengusaha


melakukan persaingan bukan  harga ( non-price competition), tetapi lebih mengarah pada
mutu dan desain produk melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, meberikan syarat
penjualan yang menarik dan sebagaianya.

9
2.3.2 Diferensiasi Produksi

Setiap perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik akan berusaha untuk


memproduksikan barang yang mempunyai sifat yang khusus dan yang dapat dengan jelas
dibedakan dari produksi perusahaan-perusahaan lainnya. Maka dalam  pasar akan terdapat
berbagai barang yang dihasilkan suatu industri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode,
dan merek yang berbeda-beda. Terdapatnya berbagai variasi dari suatu jenis barang adalah
sifat istimewa dari pasar persaingan monopolistik yang tidak terdapat dalam persaingan
sempurna.

            Kepada setiap perusahaan, barang yang berbeda-beda sifat tersebut akan menjadi daya
penarik khusus keatas barang yang diproduksinya. Segolongan konsumen tertentu akan  lebih
suka membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal) kalau dibandingkan  dengan
barang-barang yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen lain. Dengan demikian
diferensiasi produksi dapat mnciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli. Dengan
menghasilkan suatu barang tertentu yang berbeda dari barang lainnya, perusahaan
menciptakan suatu penghambat kepada perusahaan-perusahaan lain untuk menarik para
langganannya. 

            Kepada para konsumen, barang yang sejenis tetapi berbeda corak tersebut
menimbulkan suatu keuntungan pula, yaitu pilihan mereka untuk membeli sesuatu barang
menjadi lebih beraneka ragam. Ini memungkinkan mereka memilih barang yang benar-benar
sesuai dengan keinginannya.

2.3.3 Promosi Penjualan Melalui Iklan

Didalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapakan dan membuat iklan


adalahsuatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya. Perusahaan
melakukan kegiatan pengiklanan untuk mencapai salah satu atau gabungan dari tiga tujuan
yang dinyatakan dibawah ini:

1. Untuk memberikan informasi mengenai produk


2. Untuk menekankan kualitas suatu produk secara persuasif
3. Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen

10
2.3.4 Pengaruh Iklan Dan Biaya Produksi Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Iklan dapat menaikkan ataupun menurunkan biaya produksi per unit yang tergantung dari
perubahan permintaan yang terjadi  sebagai akibat kegiatan pengiklanan yang dilancarkan.
Apabila permintaan menjadi sangat bertambah elastis, maka besar kemungkinan biaya
produksi per unit akan menjadi lebih rendah. Namun, kemungkinan lain dapat berlaku bahwa
pada umumnya iklan menyebabkan kenaikan biaya produksi. Perbedaan pendapat ini dapat
diterangkan dengan menggunakan gambar  berikut ini.

Gambar Kurva Pengaruh iklan ke atas biaya produksi, harga dan tingkat produksi.

Keterangan:

AC = Biaya rata – rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistik sebelum lakukan
kegiatan pengiklanan.

D1 =   Permintaan ke atas barang yang di produksi oleh perusahaan.

A   =   Keseimbangan jangka panjang yang di capai perusahaan monopolistik.

P1  =  Harga pasar

Q1  =   Jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan monopolistik.

Apabila perusahaan melakukan pengiklanan biaya produksi akan menjadi tinggi dan
ini mencerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata-rata dari AC menjadi AC1. Pada waktu
yang sama usaha mempromosikan penjualan melalui iklan tersebut menyebabkan permintaan
ke atas produksi perusahaan bertambah. Apabila permintaan tersebut bertambah dari D1 ke
D2, keseimbangan jangka panjang yang sekarang adalah ditunjukkan oleh titik B. Dengan
demikian telah menyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah dari Q1 ke Q2, akan

11
tetapi iklan tersebut menaikkan  harga dari P1 menjadi P2. Berdasarkan kepada keadaan yang
baru diuraikan ini segolongan ahli ekonomi berpendapatan bahwa iklan merupakan  suatu
penghamburan karena ia menaikkan biaya produksi tanpa membuat suatu perubahan apa pun
ke atas bentuk, berat dan mutu suatu barang.

Segolongan ahli ekonomi tidak sependapat dengan kesimpulan di atas dan sebaliknya
berpendapat bahwa iklan adalah sangat berguna karena ia akan dapat menurunkan biaya
produksi per unit. Promosi penjualan melalui iklan, menurut mereka ,akan menyebabkan
permintaan berubah dari D1  menjadi D3.maka keseimbangan jangka panjang dari suatu
perusaha monopolistis yang melakukan kegiatan iklan akan dicapai dititik C. ini berarti iklan
menaikkan jumlah penjualan yang cukup banyak, yaitu dari Q1 menjadi Q3. Pertambahan
penjualan yang banyak ini menyebabkan biaya produksi per unit semakin rendah, dan
memungkinkan perusahaan menjual barangnya pada harga yang lebih rendah dari harga pada
waktu belum ada iklan (P1), yaitu harga penjualan yang sekarang adalah P3.

Kebaikan, pandangan yang mendukung pengiklanan:

1. Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam
menentukan jenis produk.
2. Iklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu produk.
3. Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi massa seperti radio, televisi, surat
kabar dan majalah.
4. Iklan menaikkan kesempatan kerja.

Keburukan, pandangan yang mengkritik pengiklanan:

1. Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan.


2. Iklan tidak selalu memberikan informasi yang benar.
3. Iklan bukan cara efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian.
4. Iklan dapat menjadi penghambat terhadap perusahaan baru yang masuk kedalam industry.

Dari pernyataan diatas dapat dilihat penilaian tentang kebaikan dan keburukan iklan atau
sampai dimana iklan memberi sumbangan kepada masyarakat. Dengan demikian, untuk
menghindari keburukan iklan diperlukan untuk memaksimumkan efek positif dari
pengiklanan diantaranya melalui:   

 Iklan harus memberikan keterangan yang benar dan jujur mengenai produk yang
dipromosikannya.

12
 Diperlukan untuk membuat peraturan yang bertujuan mengawasi perusahaan dalam
membuat iklan
 Kegiatan pengiklanan harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menjadi
penghambat bagi perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar tersebut.

2.3.5 Keseimbangan Dalam Persaingan Monopolistik

Ciri-ciri persaingan monopolistik seperti yang diterangkan dalam bagian sebelumnya


menimbulkan pengaruh yang cukup penting keatas corak yang dihadapi oleh perusahaan
dalam persaingan monopolistik. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam
persaingan monopolistik adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisnya
tidak sampai mencapai elastis sempurna. Maka pada hakikatnya kurva permintaan keatas
barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah bersifat menurun secara
sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Oleh karena kurva
permintaan dalam persaingan monopolistik tidak bersifat elastis sempurna.

 Keseimbangan Jangka Pendek

Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit dan akibatnya
kurva MR tidak berimpit dengn kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu
perusahaan dalam persaingan pasar monopolistik adalah sama dengan didalam monopoli.
Bedanya, didalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan
dalam persaingan monopolistik permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari
keseluruhan permintaan pasar.

13
Dua keadaan perusahaan monopolistik ditujukan dalam gambar diatas. Yang
ditunjukkan dalam gambar (a) adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh keuntungan.
Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat
dimana keadaan  MC=MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah
produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Segi empat PABC
menunjukkan jumlah keuntungan mkasimum yang dinikmati perusahaan monopolistik.
Dalam gambar (b) yang ditunjukkan adalah keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian.
Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai, ini berarti
perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga
mencapai P. Besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC.

 Keseimbangan Jangka Panjang

Keuntungan lebih dari normal yang ditunjukkan dalam gambar diatas (a) akan
menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut. Dalam
persaingan monopolistik tidak terdapat hambatan kepada perusahaan-perusahaan baru. Maka
keuntungan yang melebihi normalakan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan
dipasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin
sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan menggeser
kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan marginal MR) ke sebelah kiri,
yaitu seperti yang ditunjukkan oleh anak panah dalam gambar diatas (a). Kemasukan
perusahaaan baru dan perpindahan kurva DD dan MR ke kiri, akan terus berlangsung
sehingga perusahaaan hanya mendapat keuntungan normal saja. Dengan demikian, seperti

14
halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan  sempurna, dalam persaingan
monopolistik setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal didalam jangka panjang.

2.3.6 Kelebihan Dan Kelemahan persaingan monopolistik

Adapun kelebihan dan kelemahan dari pasar monopolistik adalah sebagai berikut:

Kelebihan:

a. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat


memilih produk yang terbaik baginya.
b. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan
inovasi dalam menghasilkan produknya.
c. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang
akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
d. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-
hari tersedia dalam pasar monopolistik.

Kelemahan:

a. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas
maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang
cukup akan cepat keluar dari pasar.
b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena
pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses penentuan harga dan output dalam dunia nyata sangat dipengaruhi oleh struktur
pasarnya. Sebuah pasar terdiri dari semua pembeli dan penjual aktual dan potensial dari
sebuah produk tertentu. Struktur pasar mengacu kepada lingkungan yang kompetitif di mana
pembeli dan penjual dari produk tersebut beroperasi. Terdapat empat jenis struktur pasar
yang biasa dikenal. Yaitu, pasar persaingan sempurna pada kutub ekstrem yang satu,
monopoli murni pada kutub ekstrem yang lain, dan persaingan monopolistik serta oligopoli di
antara keduanya.
Monopoli adalah bentuk organisasi pasar di mana hanya terdapat sebuah perusahaan yang
menjual suatu produk, serta tidak terdapat substitusi yang dekat bagi produk tersebut. Jadi,
seorang monopolis menghadapi kurva permintaan pasar dengan kemiringan negatif untuk
produk itu dan MR < P. Seperti dalam kasus pasar persaingan sempurna, tingkat output
terbaik dalam jangka pendek bagi seorang monopolis dicapai ketika MR MC, sepanjang P >
AVC. Dalam jangka panjang, seorang monopolis dapat menentukan skala pabrik optimum
untuk berproduksi pada. tingkat output terbaiknya (ditentukan pada titik ketika P = %3D
LMC). Namun, karena perusahaan baru tidak dapat masuk ke dalam pasar, seorang
monopolis bisa memperoleh laba dalam jangka panjang dar tidak akan berproduksi pada titik
terendah kurva LAC-nya. Pasar persaingan sempurna baru akan mewakili sumber daya
masyarakat yang lebih baik, hanya jika ada teknologi yang memungkinkan banyak
perusahaan untuk beroperasi secara efisien di dalam pasar.

DAFTAR PUSTAKA

http://seberkasbian.blogspot.com/2013/02/ekonomi-mikro-persaingan-monopolistik.html
https://www.coursehero.com/file/46889195/MAKALAH-STRUKTUR-PASARdocx/
https://docplayer.info/73068902-Tema-persaingan-makalah.html
https://www.ideaidealy.com/2018/05/pasar-monopoli-dalam-kajian-ekonomi.html

16

Anda mungkin juga menyukai