Anda di halaman 1dari 3

Soal 1

Dinyatakan oleh (Kurniawan,2005) Indeks efektivitas kerja , diantaranya ialah sebagai


berikut :

 Transparansi tujuan yang ingin diperoleh.


Tujuannya supaya para pegawai tersebut memiliki tugas yang terarah untuk dapat
menjangkau target serta juga tujuan perusahaan tersebut terpenuhi.
 Transparansi strategi memperoleh tujuan.
Hal Ini meliputi pemutusan cara atau juga usaha untuk dapat mencapai tujuan yang
telah atau sudah diputuskan supaya digunakan yakni sebagai petunjuk bagi para
pekerja seperti padapoenentuan pandangan waktu, dampak serta juga penekanan
usaha.
 Mekanisme analisa serta perumusan kebijakan yang kukuh,
Hal ini berhubungan dengan tujuan yang ingin diraih serta juga strategi yang sudah
atau telah diputuskan. Kebijakan yang dibuat harus bisa atau dapat menyambungkan
tujuan itu dengan usaha pelaksanaan aktivitas atau kegiatan operasional perusahaan.
 Perencanaan yang mendetail.
Rencana yang matang kemudian diperlukan untuk dapat mengambil keputusan yang
akan dipilih perusahaan untuk dapat mengembangkan program di masa yang akan
datang.
 Pembuatan program yang sesuai.
Rencana yang telah atau sudah ditetapkan dijabarkan di dalam program agar atau
supaya pegawai tersebut dapat atau bisa memiliki pedoman.
 Adanya sarana serta prasarana.
Hal Ini digunakan untuk dapat menyokong program supaya dapat terlaksana dengan
baik.
 Implementasi yang efektif serta efisien.
Apabila pengimplementasian program tidak efektif serta juga efisien maka
perusahaan tersebut tidak mencapai tujuan yang diinginkan.
 Penerapan sistem pengawasan serta pengendalian.
Hal tersebut dilakukan yakni sebagai upaya pengaturan serta juga pencegahan
kemungkinan terjadinya penyimpangan saat program dilaksanakan sehingga
kedepannya tujuan perusahaan tersebut bisa dicapai.

Soal 2
a. Hadirnya televisi swasta di Indonesia dengan berbagai macam mata acara yang menarik,
terus menerus diikuti perkembangannya oleh pemirsa. Sisi positif dari fenomena ini adalah
masyarakat memiliki lebih banyak pilihan acara untuk ditonton. Akan tetapi, sisi negatifnya
adalah dalam membuat suatu program acara produsen mempunyai kecenderungan tanpa
arahan yang jelas. Yang terpenting adalah masalah untung dan rugi, sedangkan sisi seni dan
nilai kebagusan dari suatu acara diabaikan. Rating dan iklan menjadi tujuan utama mereka.
Dalam media massa, wanita seringkali menjadi objek eksploitasi.
b. Tak jarang ekploitasi tersebut menuju ke arah negatif. Misalnya wanita sebagai objek
seksualitas dengan mengeksploitasi bentuk tubuh dan gerakan, sebagai objek penderita yang
sering ditindas atau direndahkan, atau bahkan penggambaran wanita yang jauh dari kesan
baik misalnya sebagai orang yang culas, matre, atau bodoh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apa saja dan bagaimana tanda-tanda dalam Sitkom OB yang menggambarkan
stereotype terhadap perempuan.
c. Penelitian ini menggunakan analisis semiologi komunikasi perspektif model Roland
Barthes, dengan metode denotasi konotasi, dengan melakukan pemaknaan dan penafsiran
terhadap lambang-lambang komunikasi dan membandingkan dengan mitos-mitos yang ada di
dalam masyarakat, tentang perempuan. Setelah mempelajari simbol-simbol sosial yang
tampak pada korpus-korpus yang telah dipilih, mendeskripsikannya dan menginterpretasi
gambar dari keseluruhan tanda tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ketidakadilan gender
yang salah satunya termarjinalisasi dalam penstereotypan perempuan atau penggambaran
perempuan secara negatif masih saja terlihat di dalam media massa terutama televisi. Salah
satunya tampak pada Sitkom OB. Dimana stereotype tersebut dapat dilihat antara lain
penggambaran sifat perempuan yang emosional, genit, cerewet, gemar bergosip, mata duitan.
Dari segi intelektualitas, perempuan digambarkan sebagai sosok yang bodoh dan pelupa. Dari
segi fisik, perempuan digambarkan sebagai sosok yang seksi dan pesolek.

Soal 3

Elemen-elemen dalam Komunikasi Interpersonal

Dalam Pengantar Ilmu Komunikasi telah dijelaskan bahwa pada umumnya komunikasi


memiliki beberapa elemen penting yaitu sumber, penerima, pesan, saluran, encoding,
decoding, gangguan, umpan balik, dan konteks. Begitu pula halnya dengan komunikasi
interpersonal. Menurut Joseph A. DeVito (2013 : 8-16), dalam komunikasi interpersonal
terdapat beberapa unsur atau elemen penting, yaitu :
Sumber – Penerima (Source – Receiver)
Komunikasi interpersonal melibatkan paling tidak dua orang dimana masing-masing pihak
dapat berperan sebagai sumber (source) yakni membentuk dan mengirimkan pesan dan juga
berperan sebagai penerima (receiver) yakni menerima pesan. (baca: Sosiologi Komunikasi)
Pesan (Message)
Pesan merupakan sinyal yang dipandang sebagai stimuli atau rangsangan bagi penerima
pesan dan diterima oleh salah satu indera manusia atau kombinasi dari beberapa indera
manusia. Dengan kata lain, dalam komunikasi tatap muka, kita mengirim dan menerima
pesan melalui lima panca indera yang kita miliki. Kita menegosiasikan makna yang kita
peroleh dari komunikasi interpersonal melalui pengiriman dan penerimaan pesan verbal dan
pesan nonverbal. (baca: Komunikasi Sosial)

Encoding-Decoding

Yang dimaksud dengan encoding adalah tindakan memproduksi pesan seperti menulis dan
berbicara. Sementara itu, yang dimaksud dengan decoding adalah tindakan memahami pesan
seperti mendengar atau membaca.

Media (Channel)
Yang dimaksud dengan channel adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
yang menghubungkan sumber dan penerima. Dalam komunikasi tatap muka, kita mengirim
dan menerima pesan melalui lima panca indera yang kita miliki.
Gangguan (Noise)
Secara teknis, gangguan atau noise adalah segala sesuatu yang mendistorsi sebuah pesan.
Atau hal-hal yang mencegah penerima menerima sebuah pesan. Gangguan atau noise dalam
suatu komunikasi dapat juga disebut sebagai hambatan-hambatan komunikasi. Terdapat
beberapa jenis gangguan, yaitu gangguan semantik, gangguan fisiologis, gangguan
psikologis, gangguan intelektual, dan gangguan lingkungan.
Umpan balik (Feedback)
Umpan balik atau feedback adalah informasi yang kita terima sebagai bentuk respon terhadap
pesan yang telah kita kirimkan. Umpan balik dapat berupa umpan balik verbal maupun
umpan balik nonverbal, umpan balik positif atau umpan balik negatif, dan lain sebagainya.
Konteks (Context)
Suatu komunikasi selalu berlangsung dalam sebuah konteks atau lingkungan yang
mempengaruhi bentuk dan isi pesan yang akan disampaikan. Selain itu, konteks lingkungan
dan konteks situasi atau budaya dimana komunikasi terjadi juga dapat mempengaruhi
keluaran atau efek yang dihasilkan. Konteks lingkungan dapat berupa lokasi fisik dimana
interaksi terjadi. Sementara itu, yang termasuk dalam konteks situasi atau konteks budaya
adalah ruang hidup atau latar belakang budaya dari masing-masing partisipan komunikasi.

Etika (Ethics)
Komunikasi selalu memiliki konsekuensi oleh karena itu dalam berkomunikasi selalu
melibatkan etika komunikasi. Begitu pula dalam konteks komunikasi interpersonal. Setiap
tindakan komunikasi memiliki dimensi moral, apa yang benar dan apa yang salah.

Dengan memahami elemen-elemen penting dalam komunikasi interpersonal, maka kita akan
dapat memperbaiki kompetensi serta keterampilan kita dalam komunikasi interpersonal.

Anda mungkin juga menyukai