OLEH:
SULISTYANDARI
GADAI (Ps.1150-1161 KUHPdt)
Pengertian gadai (Ps. 1150 KUHPerdata):
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang
bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau orang lain
atas namanya, dan memberikan kekuasaan kepada si berpiutang untuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang
berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk lelang tersebut dan
biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya, setelah barang
tersebut digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan
6. Hak gadai diperjanjikan dan perj gadai sbg perj accessoir (Ps.1151
KUHPdt)
1. Perjanjian gadai:
- lisan
- tertulis; akta notaris atau akta bawah
tangan
2. Inbezitsteling
Yaitu penyerahan barang yang digadaikan dari pemberi
gadai/Debitur kepada penerima gadai/Kreditur.
Jadi barang yang digadaikan itu harus dilepaskan dari
kekuasaan pemberi gadai/Debitur dan diserahkan kepada
penerima gadai/Kreditur atau pihak ketiga yang disetujui oleh
Kreditur dan Debitur.
Hak-Hak Pemegang Gadai:
- Buku III
Sebagai lembaga perikatan merupakan lembaga penggantian kualitas
kreditur
PARA PIHAK DALAM CESSIE
1. Pemberitahuan
Akta cessie baru berlaku terhadap cessus, kalau terhadapnya
sudah diberitahukan adanya cessie atau secara tertulis telah
disetujui atau diakui olehnya (pasal 613 ayat 2 KUH Perdata)
Men Sri Soedewi M.S: pembedaan mempunyai arti penting dlm hal tejadi
kepailitan
Pada Cessie jika terjadi kepailitan pd Cedent setelah dibuatnya akta cessie,
Cessionaris aman, meskipun terjadi penyitaan pd Cedent, krn hak atas piutang
tsb sdh beralih pd Cessionaris. Beda pd gadai, jika terjadi kepailitan pd kreditur
lama setelah dibuatnya akta sebelum ada pemberitahuan pd Debitur akan
mengganggu kreditur baru krn hak gadai belum beralih kpd kreditur baru.
CESSIE
SEBAGAI JAMINAN HUTANG BANK
Piutang Dagang A
A B
CEDENT CESSUS
(Debitur Bank) Dialihkan sebagai (Debitur)
Jaminan hutang
Akad Kredit
(Kreditur)
Persyaratan : Bank Cessionaris
1. Pengalihan harus dengan Akta Otentik atau dibawah tangan
2. Cessus diberitahu, atau diakui oleh yang bersangkutan dan disetujui secara
tertulis (agar berlaku bagi Cessus Ps.613 ayat 2 KUHPdt)
3. Cessie dapat dilakukan antara 2 (dua) pihak CEDENT dan CESSIONARIS
dengan memperhatikan butir persyaratan ke 2 di atas atau idealnya
4. Cessie dibuat antara tiga pihak CEDENT, CESSUS, dan CESSIONARIS
dalam satu Akta
POJK No. 31 /POJK.05/2016 ttg USAHA PERGADAIAN
Usaha Pergadaian adalah segala usaha menyangkut pemberian pinjaman
dengan jaminan barang bergerak, jasa titipan, jasa taksiran, dan/atau jasa
lainnya, termasuk yang diselenggarakan berdasarkan prinsip syariah
Pembebanan Benda dg Jam Fid dibuat dg akta notaris dlm bhs Ind dan mrpk Akta
Jaminan Fidusia (Ps. 5 ayat 1).
Utang yg pelunasannya dijamin dg fidusia dpt berupa: a. utang yg telah ada; b. utang
yg akan timbul dikemudian hr yg telah diperjanjikan dlm jml tertentu; c. utang yg pd
saat eksekusi dpt ditentukan jumlahnya (Ps. 7).
Jam Fid dpt diberikan kpd lebih dr satu Penerima Fid (pembiayaan kredit konsorsium)
(Ps. 8).
Jaminan Fidusia dpt diberikan thd satu atau lebih satuan atau jenis benda,
termasuk piutang, baik yg telah ada pd saat jaminan diberikan maupun yg
diperoleh kemudian (Ps. 9 ayat 1).
KPF mencatat pendaftaran JF dlm Buku Daftar Fidusia/BDF pd tgl yg sama dg tgl
penerimaan permohonan pendaftaran.
KPF menerbitkan & menyerahkan kpd Pen Fid Sertifikat Jaminan Fidusia/SJF pd tgl
yg sama dg tgl penerimaan permohonan pendaftaran (Ps. 14 ayat 1)
Akibat pendaftaran:
a. Melahirkan hak jaminan fidusia bagi Penerima Fidusia
b. Kepastian terhadap Kreditur mengenai benda yg dijaminkan dg fidusia
c. Memberikan hak yang didahulukan terhadap Kreditur
d. Memenuhi asas publisitas
Untuk Pendataran Fidusia selain UU JF, lihat juga PP No. 21 Tahun 2015
tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta
Jaminan Fidusia
PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA
Pengalihan hak atas piutang yg dijamin dg fidusia mengakibatkan beralihnya demi
hukum segala hak dan kewajiban Penerima Fidusia kpd Kreditor Baru. Beralihnya
JF didaftarkan oleh Kreditor Baru kpd KPF (Ps.19)
JF tetap mengikuti Benda yang menjadi objek jaminan Fidusia dlm tangan siapapun,
kecuali pengalihan atas benda persediaan yang menjadi objek JF (Ps.20)
Pemberi Fidusia dpt mengalihkan benda persediaan yg menjadi objek JF dg cara dan
prosedur yg lazim dilakukan dm usaha perdagangan. Ktt ini tdk berlaku, apabila telah
terjadi cidera janji oleh Debitor dan atau Pemberi Fidusia pihak ketiga. Benda yg
menjadi objek JF yg telah dialihkan wajib diganti oleh Pemberi Fidusia dengan objek
yang setara. Dalam hal Pemberi Fidusia cidera janji, maka hasil pengalihan dan atau
tagihan yg timbul krn pengalihan demi hukum menjadi objek JF pengganti dan objek
JF yang dialihkan (Ps.21)
Hak Penerima Fidusia untuk menjual atas kekuasaan sendiri atau parate
eksekusi (Ps. 15 ayat 3).
Penjualan di bawah tangan, dsr kesepakatan dan harga lebih tinggi (Ps. 29 ay
1).
PUTUSAN MK NOMOR 18/PUU-XVII/2019
3. Dasar Sebagai Hak Jaminan/Kebendaan Sebagai Hak Jaminan/Kebendaan a. Pasal 613 Buku II Bab III Bag
Pasal 1150-1160 BW Buku Ke-II UU No. 42/1999 d PP No.21/2015 Kedua KUHPdt tentang Hak
Hukum
Bab XX Tentang Gadai Milik/tentang Cara memperoleh
Hak Milik
b. Pasal 1386 Buku III Bab IV
tentang Hapusnya Perikatan
Bag Kesatu tentang Pembayaran
4. Terjadinya - Penyerahan Obyek oleh Pemberi - Penyerahan Hak Milik secara Pemberitahuan ke/disetujui cessus
ke Pemegang Kepercayaan Tertulis (Akta)
- Lisan/Tertulis (akta) - Harus Akta Otentik