Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam hidup ini manusia perlu mempelajari bagaimana cara mengganti alat tenun tempat tidur.
Akan tetapi, terkadang kebanyakan orang masih banyak yang ragu dalam tata cara mengganti
laken tempat tidur. Maka dari itu, kita perlu mempelajari mengganti alat tenun tempat tidur
karena termasuk dalam kebutuhan sehari-hari termasuk dalam dunia medis.
Dalam mengganti alat tenun tempat tidur, akan membahas bagaimana cara mengganti laken
tempat tidur baik dengan pasien atau tamapa adanya pasien di atas tempat tidur dalam kehidupan
sehari-hari. Disini juga akan membahas tentang teknik mengganti laken yang benar untuk
meningkatkan efensiensi kerja, untuk dunia keperawatan dan kesehatan lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari bed making (mengganti alat tenun) ?
2. Apakah tujuan dari bed making ?
3. Menyebutkan dan menjelaskan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan bed making ?
4. Menyebutkan apa saja alat-alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan bed making ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari bed making.
2. Untuk mengetahui tujuan dari bed making.
3. Untuk mengetahui tindakan-tindakan yang berhubungan dengan bed making.
4. Untuk mengetahui apa saja alat-alat yang dipergunakan dalam pelaksanaan bed making
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bed Making


Mengganti alat tenun kotor dengan alat tenun yang bersih pada tempat tidur klien dengan klien di
atas tempat tidur & pada tempat tidur kosong.

B. Tujuan Ambulasi
1. Memberian perasaan senang pada klien
2. Mencegah terjadinya dekubitus
3. Memberikan kebersihan dan kerapian
4. Untuk memberikan lingkungan yang bersih, tenang & nyaman
5. Untuk menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alattidur &
selimut yang bebas dari kotoran/lipatan
6. Untuk meningkatkan gambaran diri & harga diri klien dengan menciptakan tempattidur
yang bersih, rapi & nyaman.
7. Untuk mengontrol penyebab mikroorganisme

C. Jenis persiapan tempat tidur


a. Unoccupied bed (tempat tidur yang belum ada klien diatasnya):
1) Closed bad (tempat tidur tertutup)
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan sprei penutup (over
laken) diatasnya.
2) Open bed (tempat tidur terbuka)
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup (over laken)
3) Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
Merupakan tempat tidur yang disiapkan untuk klien pascaoperasi yang mendapat narkose (obat
bius)
b. Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien diatasnya)
Mangganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien.
D. Prinsip perawatan tempat tidur

1. Tempat tidur klien harus tetap bersih dan rapi


2. Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor
3. Pengguanaan linen bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros.
E. Prinsip – Prinsip Mengganti Alat Tenun
1. Menggunakan prinsip asepsis dengan menjaga alat tenun lama agar jauh dari badan perawat
( tidak menempel pada seragam)
2. Jangan mengibaskan alat tenun lama, karena hal ini dapat menyebarkan mikroorganisme
lewat udara
3. Linen (alat tenun) lama jangan diletakan dilantai untuk menjegah penyebaran infeksi
4. Ketika mengganti alat tenun, gunakan prinsip body mechanics
5. Jaga privasi, kenyamanan dan keamanan dari klien
6. Bila klien kurang kooperatif gunakan rails
F. Alat – Alat
1. Sprei / Laken besar
2. Sprei sedang / Bovenlaken
3. Laken kecil / Stiklaken
4. Alas/perlak
5. Slimut
6. Sarung Bantal
7. Tempat kain kotor yang tertutup
8. Dua ember kecil berisi larutan desinfektan (lisol 1%) dan air bersih
9. Lap kerja 3 buah
G. SOP mengganti alat tenun tempat tidur tanpa pasien diatasnya
1. Menggunakan prinsip asepsis dengan menjaga alat tenun lama agar jauh dari badan
perawat ( tidak menempel pada seragam)
2. Jangan mengibaskan alat tenun lama, karena hal ini dapat menyebarkan mikroorganisme
lewat udara
3. Linen (alat tenun) lama jangan diletakan dilantai untuk menjegah penyebaran infeksi
4. Ketika mengganti alat tenun, gunakan prinsip body mechanics
5. Meminimalkan waktu untuk mengganti tenun
6. Memasang dengan serapi mungkin untuk kenyaman pasien
G. SOP mengganti alat tenun tempat tidur dengan pasien diatasnya
a. Tahap Pre-Interaksi
1. Mengecek catatan medik
2. Menyiapkan peralatan dan tempat
- seprai besar
- seprai kecil
- sarung bantal
- sarung guling
- selimut
- ember cucian kotor
3. Mencuci tangan.

b. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri


2. Memberitahu klien tujuan dan prosedur tindakan
3. Memberikan kesempatan bertanya

c. Tahap Kerja
1. Membawa peralatan ke dekat klien
2. Menutup sampiran
3. Menganjurkan klien untuk berbaring terlentang (bila mampu)
4. Memindahkan perlengkapan klien yang ada ditempat tidur
5. Melepas selimut dan laken penutup, melipatnya dan meletakkan pada tempat kain kotor
6. Membantu klien tidur miring menjauhi perawat, dengan tetap memperhatikan keadaan
umum klien
7. Melepas laken, perlak, stek laken dengan menggulungnya kearah punggung klien.
8. Bagian kotor berada didalam gulungan
9. Memasang laken, perlak dan stek laken pada bagian separuh kasur, kemudian dibuat sudut
10. Melebarkan linen bersih ke tengah tempat tidur dan meletakkan dibelakang punggung klien
11. Klien dibantu untuk membalik posisi ke hadapan perawat dengan melewati gulungan linen
bersih tersebut
12. Semua linen kotor diambil, kemudian diletakkan di tempat kain kotor
13. Gulungan linen bersih dibentangkan, rapihkan dengan memasukkan sisa linen pada sisi
tempat tidur
14. Klien dikembalikan pada posisi supnasi
15. Memasangkan selimut yang bersih
16. Melepas bantal dengan hati-hati sambil menyangga kepala
17. Melepas sarung bantal yang kotor dan menggantinya dengan yang bersih
18. Merapikan pasien
19. Membereskan alat-alat

d. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi reaksi klien
2. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Persiapan mengganti laken merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada bed
peristirahatan pasien paska operasi dan bed yang belem ditempati oleh pasien.
2. Tujuan bed making (mengganti alat tenun) adalah untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan kesehatan pasien, dan kenyamanan pasien.
3. Mengetahui cara akan mengganti linen pada tempat tidur klien, bawa linen sesuai
kebutuhan. Jangan membawa linen berlebihan untuk menghindari terjadinya kontaminasi
kuman/mikroorganisme dan infeksi nosokomial dari satu klien ke klien lainnya.

B. Saran
1. Sebagai seorang perawat yang baik,harus mampu menguasai cara mengganti bed making
yang benar meskipun denggan adanya pasien pada bed.
2. Sebagai seorang perawat yang baik harus mampu menguasai teknik penggantian laken
yang benar untuk mengurangi terjadinya ketidak nyamanan pada pasien.
3. Pengetahuan mengganti laken yang benar harus diberikan kepada pasien,untuk mengurangi
lecet dan ketidak nyaman yang mungkin terjadi dalam aktifitas sehari-hari selama pasien berada
di atas bed.
DAFTAR PUSTAKA

Ø sumber: materi skill lab Akper Kab. Purworejo


Ø Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A.,(1999). Fundamental Keperawatan Konsep proses dan
praktek.EGC: Jakarta
Ø Pery, Anne Griffin, Potter, patricia A., Yasmin, Asih (editor). (1999). Buku Saku Ketrampilan Dan
Prosedur Dasar. EGC: jakarta
Ø Taylor, C., Lilis, C., and LeMone, P., ( 1998 ). Fundamental of Nursing : the art and science of nursing
care ‘Lippincott.

Anda mungkin juga menyukai