NIM: 2110016
TAHUN AJARAN
2021/2022
1. KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR
Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang
minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan
penurunan respon terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu individu
digunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat
memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi
stres dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat
hendak melakukan aktivitas sehari-hari
FUNGSI ISTIRSHAT TIDUR
Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
1) Tahap I
Tahap ini merupakan tahap transisi, berlangsung selama 5 menit yang mana
seseorang beralih dari sadar menjadi tidur. Seseorang merasa kabur dan relaks,
mata bergerak ke kanan dan ke kiri, kecepatan jantung dan pernafasan turun secara
jelas. Gelombang alpha sewaktu seseorang masih sadar diganti dengan gelombang
betha yang lebih lambat. Seseorang yang tidur pada tahap I dapat di bangunkan
dengan mudah. Ketika bangun seseorang merasa seperti telah melamun.
2) Tahap II
Tahap ini merupakan tahap tidur ringan, dan proses tubuh terus menurun.
Mata masih bergerak-gerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan jelas,
suhu tubuh dan metabolisme menurun. Gelombang otak ditandai dengan “sleep
spindles” dan gelombang K komplek. Tahap II berlangsung pendek dan berakhir
dalam waktu 10 sampai dengan 15 menit. Pada tahap ini merupakan periodetidur
bersuara, kemajuan relaksasi, untuk bangun relatif mudah.
3). Tahap III
Pada tahap ini meliputi awal dari tidur dalam. Otot-otot dalam keadaan santai
penuh, kecepatan jantung, pernafasan serta proses tubuh berlanjut mengalami
penurunan akibat dominasi sistem syaraf parasimpatik. Seseorang menjadi lebih
sulit dibangunkan dan jarang bergerak. Gelombang otak menjadi lebih teratur dan
terdapat penambahan gelombang delta yang lambat. Tahap ini berlangsung 15-30
menit.
4) Tahap IV
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan predominasi
gelombang delta yang melambat. Kecepatan jantung dan pernafasan turun.
Seseorang dalam keadaan rileks, jarang bergerak dan sulit dibangunkan. (mengenai
gambar grafik gelombang dapat dilihat dalam gambar). Siklus tidur sebagian besar
merupakan tidur NREM dan berakhir dengan tidur REM. Tahap ini berlangsung 15-
30 menit.
Menurut Fitria (2012) tanda dan gejala yang tampak pada klien yang
mengalami defisit perawatan diri adalah sebagai berikut:
1) Mandi/hygiene Klien mengalami ketidak mampuan dalam
membersihkan badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air,
mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan
mandi, meringankan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.
2) Berpakian/berhias Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan
atau mengambil potongan pakaian, menanggalkan pakaian, serta
memperoleh atau menukar pakaian. Klien juga memiliki
ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian,
menggunakan alat tambahan, menggunakan kancing tarik,
melepaskan pakaian, menggunakan kaos kaki, mempertahankan
penampilan pada tingkat yang memuaskan, mengambil pakaian, dan
mengenakan sepatu
3) .Makan Klien mempunyai ketidak mampuan dalam menelan
makanan, mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah
makanan, menggunakan alat tambahan, mendapatkan makanan,
mengambil makanan dari wadah lalu memasukkannya ke mulut,
melengkapi makan,mencerna makanan menurut cara yang diterima
masyarakat,mengambil cangkir atau gelas,sertamencerna cukup
makanan dengan aman