Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Nim : A1R21019
Prodi : D3 Keperawatan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan proposal ini. Kami menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas laporan proposal ini yang tentunya jauh dari
kata sempurna. Karena itu kami selalu membuka diri untuk setiap kritik dan saran yang
bersifat membangun. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Semoga laporan proposal ini dapat
menambah pengetahuan kami dan khususnya para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................II
DAFTAR ISI...................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
Latar Belakang..................................................................................................4
Rumusan Masalah.............................................................................................5
Tujuan Penelitian..............................................................................................5
Manfaat Penelitian............................................................................................6
Teoritis..............................................................................................................7
Hipotesis Penelitian..........................................................................................8
Definisi Operasional.........................................................................................8
Desain Penelitian..............................................................................................10
Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada usia lanjut adalah hipertensi
atau tekanan darah tinggi. Bahkan pada tahun 2013 Hipertensi merupakan penyakit utama
dari 10 penyakit terbanyak pada lansia (Kemenkes, 2013). Universitas Sumatera Utara 2
Penyakit ini menjadi salah satu masalah utama dalam kesehatan masyarakat di Indonesia
maupun dunia. Diperkirakan sekitar 80% kenaikkan kasus hipertensi terutama terjadi di
Negara berkembang pada tahun 2025 dari jumlah total 639 juta kasus di tahun 2000. Jumlah
ini diperkirakan meningkat menjadi 1.15 miliar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan
pada angka penderita hipertensi dan pertambahan penduduk saat ini (Ardiansyah, 2012).
Berdasarkan Riset kesehatan Dasar (Riskedas) angka kejadian hipertensi mencapai 25,8%
dan terjadi peningkatan pravalensi hipertensi dari 7,6% tahun 2007 menjadi 9,5% pada tahun
2013 (Depkes, 2013). Kondisi yang sama terjadi di Sumatera Utara bahwa jumlah penderita
hipertensi cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari data Dinas
Kesehatan dalam Laporan Tahunan Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara
tentang jumlah kunjung penderita sepuluh penyakit utama di Medan tahun 2002-2006.
Penderita hipertensi pada tahun 2002 sebanyak 44.660 orang, dan pada tahun 2005 sudah
mencapai 82.715 orang (BPS, 2007).
Data pada 2015 menunjukkan terdapat jumlah penderita hipertensi di Puskesmas
Medan Johor adalah sebanyak 1.809 penderita. Menurut Depkes RI (2010), bahwa hipertensi
merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai
6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Hipertensi seringkali disebut
sebagai pembunuh gelap (silent killer), tanpa disertai dengan gejala dan keluhan berarti lebih
dahulu sebagai peringatan bagi penderitanya. Kalaupun ada, gejala tersebut seringkali
dianggap gangguan biasa, Universitas Sumatera Utara 3 sehingga klien terlambat menyadari
akan penyakit yang diderita (Shanty, 2011). Sampai pada suatu waktu terjadi komplikasi di
sistem kardiovaskular, otak, ginjal, mata, pembuluh darah atau organ-organ vital lainnya
(Susilo, 2011). Menurut Ningsih (2008 dalam Jufri, dkk., 2012) salah satu penyebab kejadian
hipertensi adalah gaya hidup yang kurang sehat. Gaya hidup dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa komponen yang berkaitan dengan kejadian hipertensi yaitu terdiri dari aktifitas
fisik, pola makan, kebiasaan istirahat, dan riwayat merokok (Muhammadun, 2010).
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
A. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia di
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medan Johor.
B. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi aktifitas fisik dan kejadian hipertensi pada lansia di
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medan Johor.
2. Mengidentifikasi pola makan dan kejadian hipertensi pada lansia di
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medan Johor.
3. Mengidentifikasi kebiasaan istirahat/tidur dan kejadian hipertensi pada
lansia di Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medan Johor.
4. Mengidentifikasi kebiasaan merokok dan kejadian hipertensi pada lansia di
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medan Johor.
4. Manfaat penelitian
A. Bagi Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
referensi tambahan dan wawasan mahasiswa jurusan keperawatan tentang
hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia di Pelayanan
Kesehatan Primer Puskesmas Medan Johor. Universitas Sumatera Utara
B. Bagi Pelayanan Keperawatan Komunitas Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan
sebagai sumber informasi dalam meningkatkan pelayanan Keperawatan
Komunitas terutama tentang hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi
pada lansia.
C. Bagi Penelitian Keperawatan Hasil penelitian ini juga dapat digunakan peneliti
selanjutnya sebagai bahan perbandingan dan referensi tambahan terkait dengan
kejadian hipertensi pada lansia di Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medan Johor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teoritis
A. Pengertian
Manusia usia lanjut usia, biasa disingkat MANULA, atau disebut saja
kelompok lanjut usia (LANSIA) (ageing/elderly) adalah kelompok penduduk berumur
tua. Golongan penduduk yang mendapat perhatian atau pengelompokan tersendiri ini
adalah populasi berumur 60 tahun atau lebih (Bustan, 2015). Semua orang akan
mengalami proses menjadi tua dan masa masa tua merupakan masa hidup manusia
yang terakhir, yang pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan
sosial sedikit sampai tidak melakukan tugasnya sehari-hari lagi hingga bagi
kebanyakan orang masa tua itu merupakan masa yang kurang menyenangkan
(R.Hasdianah, et al., 2014).
B. Batasan Lansia
Menurut Aspiani (2014), sampai saat ini belum ada kesepakatan batas umur
lanjut usia secara pasti, karena seseorang tokoh psikologis membantah bahwa usia
dapat secara tepat menunjukkan seseorang individu tersebut lanjut usia atau belum
maka merujuk dari bebragai pendapat di bawah ini. Menurut WHO dalam bukunya
Aspiani (2014) mengelompokkan usia lanjut atas tiga kelompok yaitu: Usia lanjut
yang berumur 60-74 tahun, usia tua yang berumur 75-89 tahun, dan usia sangat tua
yang berumur > 90 tahun. Universitas Sumatera Utara 7 Menurut UU No. 13 tahun
1998, batasan orang dikatan lansia berumur 60 tahun. Depkes dikutip dari Azis (1994)
lebih lanjut membuat penggolongan lansia menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu : (1).
Kelompok lansia dini (55-64 tahun), yakni kelompok yang baru memasuk lansia (2).
Kelompok lansia (65 tahun keatas). (3). Kelompok lansia resiko tinggi, yakni lansia
yang berusia lebih 70 tahun (Aspiani, 2014).
Selain itu klasifikasi lansia juga diuraikan oleh Maryam (2008), yaitu
pralansia, lansia, lansia resiko tinggi, lansia potensial, dan lansia tidak potensial.
Pralansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun. Lansia yaitu
seorang yang berusia 60 tahun atau lebih. Lansia resiko tinggi yaitu seseorang yang
berusia 70 tahun atau lebih. Lansia potensial yaitu lansia yang masih mampu
melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa. Lansia
tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya
bergantung pada bantuan orang lain/keluarga.
C. Penyakit yang Sering Dijumpai pada Lansia
Aspiani (2014), menyatakan dalam bukunya mengenai kondisi kesehatan
lanjut usia yang mempunyai kemiripin dari seluruh bangsa, dimana penyakit yang
sering menyertai adalah tidak muncul gejala, melainkan multiple symptom, tetapi
penyakit yang dapat teridentifikasi seperti: Gangguan sirkulasi darah (hipertensi dan
kelainan pembuluh darah), penyakit gigi dan mulut, tuberkulosa, diare, ginjal dan
saluran kemih, penyakit infeksi, dll.
Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah: Ada hubungan antara gaya hidup
dengan kejadian hipertensi pada lansia di Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medan Johor.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas gaya hidup (aktifitas fisik,
pola makan, kebiasaan istirahat, dan riwayat merokok). Sedangkan variabel terikat adalah
kejadian Hipertensi.
METODOLOGI PENELITIAN
“cross sectional” dimana data yang menyangkut variabel independen dan variable
3.2 Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni, 2014). Populasi dalam penelitian ini
adalah sejumlah lansia yang datang berkunjung ke Puskesmas Medan Johor dengan data
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh proposal yang
digunakan untuk penelitian. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mengambil
semua untuk penelitian misal karena terbatasnya dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam Universitas Sumatera Utara 36 penelitian ini adalah accidental
sesuai dengan konteks penelitian. Sampel yang akan di ambil adalah yang memenuhi
kriteria yaitu: lansia yang datang berobat di puskesmas, berumur 55-70 tahun, dapat
mengerti bahasa Indonesia dan mampu membaca dan menulis, bersedia menjadi
responden.
lansia yang memenuhi untuk menjadi responden dalam penelitin ini dan peningkatan
hipertensi masih saja terus meningkat, selain itu jarak dari peneliti dekat dengan tempat
tinggal peneliti. Penelitian ini akan Universitas Sumatera Utara 37 dimulai pada bulan
November tahun 2015 - Juli tahun 2016 setelah terlebih dahulu melakukan survey awal.
izin yang diperoleh dikirimkan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan, setelah mendapat
izin selanjutnya menyerahkan surat penelitian kepada Puskesmas Medan Johor dan
langsung melakukan survey awal untuk mengambil populasi dan menentukan sampel.
Kemudian melakukan penelitian dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta
tersebut peneliti menunggu hasil pengisian kuesioner sambil menjelasakan hal-hal mana
yang belum bisa dimengerti. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan proses analisa
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa: Ada hubungan yang
bermakna antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia di Pelayanan
fisik dan hipertensi pada lansia di Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medan Johor
berkategori tidak cukup. Pola makan dan kejadian hipertensi pada lansia di Pelayanan
Kesehatan Puskesmas Medan Johor berkategori tidak baik. Kebiasaan istirahat/tidur dan
berkategori tidak cukup. Kebiasaan merokok dan kejadian hipertensi pada lansia di
4.2 Saran
hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi untuk semua umur dan perlu
mengenai gaya hidup sehat dan melakukan kunjungan secara berkala untuk
untuk hasil yang lebih representative dan untuk peneliti berikutnya diharapkan
untuk meneliti faktor-faktor gaya hidup yang lainnya, untuk mengetahui apakah
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2008). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas
Jufri, Z., dkk. (2011). Jurnal Hubungan antara Gaya Hidup Dengan Kejadian