Nim : 7203341006
Prodi : Pend.Ekonomi/A
MK : Telaah Kurikulum
1. Pendekatan Top Down atau pendekatan administratif, yaitu pendekatan dengan sistem komando dari
atas ke bawah. Dikatakan pendekatan Top Down, disebabkan pengembangan kurikulum muncul atas
inisiatif para pejabat pendidikan atau para administrator atau dari para pemegang kebijakan (pejabat)
pendidikan seperti dirjen atau kepala Kantor Wilayah. Selanjutnya dengan menggunakan semacam garis
komando, pengembangan kurikulum menetes ke bawah. Oleh karena dimulai dari atas itulah,
pendekatan ini juga dinamakan line staff model. Biasanya pendekatan ini banyak dipakai di negara-
negara yang memiliki sistem pendidikan sentralisasi.
Dilihat dari cakupan pengembangannya, pendekatan top down bisa dilakukan baik untuk menyusun
kurikulum yang benar-benar baru (curiculum constraction) ataupun untuk penyempurnaan kurikulum
yang sudah ada (kurikulum improvement).
Pada model grass roots, inisiatif pengembangan kurikulum dimulai dari lapangan atau dari guru-guru
sebagai implementator, kemudian menyebar pada lingkungan yang lebih luas, makanya pengembangan
kurikulum ini disebut juga pengembangan kurikulum dari bawah ke atas. Oleh karena sifatnya yang
demikian, maka pendekatan ini lebih banyak digunakan dalam penyempurnaan kurikulum (curiculum
improvemnt), walaupun dalam skala yang terbatas mungkin juga digunakan dalam pengembangan
kurikulum baru (curiculum constraction).
2.
Model Kemmis