Dody F
Dody F
NIM : 2014.C.06a.0593
1. Seorang laki-laki berumur 30 tahun, datang ke klinik konseling HIV dengan keluhan
sering demam, diare sudah 1 bulan. Pasien cemas dan menanyakan tentang
penyakitnya. Pasien memiliki riwayat pemgguna NAPZA suntik dan tukar menuka
jarum dengan pengguna lain. Apakah rencana keperawatan utama pada kasus
tersebut?
a. Penyuluhan tentang diare
b. Pendidikan kesehatan tentang HIV
c. Demonstrasi cara menurunkan demam
d. Edukasi untuk melakukan pemeriksaan HIV
2. Pada saat anda memberikan suntikan pada pasien suspek HIV-AIDS, tiba-tiba jarum
bekas suntikan tersebut jatuh menusuk tangan anda, hal pertama yang seharusnya
anda lakukan adalah....
a. Meminta resep obat ARV pada dokter
b. Melakukan pemeriksaan darah HIV-AIDS
c. Melaporkan kejadian ini pada Tim Kesehatan Kerja
d. Membiarkan sampai muncul gejala penyakit
3. Seorang laki-laki usia 25 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan berat badan
turun secara mencolok, demam, diare lebih dari 1 bulan, dan merasa lelah
berkepanjangan. Diduga pasien menderita HIV. Untuk memastikan HIV atau tidak,
pertama-tama pemeriksaan diagnostik yang harus dilakukan adalah....
a. ELISA
b. MRI
c. Rumple leed
d. Mantoux
4. Tn. G , 40 tahun, dirawat di ruang X dengan keluhan diare 5x, demam , mudah lelah
letih, lesu, dan ber keringat pada malam hari. TD : 130/80 mmHg , N : 80 x / menit,
suhu 39° C, RR: 26 x / menit, turgor kulit buruk. Masalah keperawatan yang muncul
pada Tn. G adalah....
a. Mobilitas fisik
b. Risiko tinggi kekurangan volume cairan
c. Hipertermi
d. Intoleransi aktivitas
5. Ny. M, 35 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan mudah lelah, pusing,
takikardi, dan mengalami kelemahan otot. Pasien tampak lesu dan tidak segar. Ny. M
diduga Suspek HIV, Masalah keperawatan yang muncul pada Ny. M adalah....
a. Intoleransi aktivitas
b. Infeksi
c. Hambatan mobilitas fisik
d. Risiko tinggi infeksi
6. Tn. R, 42 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan mudah sakit-sakitan, demam,
flu, pusing, sakit, kepala, nyeri dada, berkeringat pada malam hari. TD : 140/80
mmHg , N : 92 x / menit, suhu 39° C, RR: 28 x / menit. Teraba benjolan di leher
pasien, nyeri panggul, nyeri abdomen, dipsnea, takikardi. Tn. R didiagnosis HIV-
AIDS. Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan dari data di atas adalah.....
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat.
b. Infeksi berhubungan dengan virus HIV-AIDS.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan proses penyakit dan kelemahan.
d. Isolasi sosial berhubungan dengan status kesehatan.
7. Tn. B , 50 tahun, dirawat di ruang Z dengan keluhan pusing, lemah, demam, flu,
takikardi. TD : 140/80 mmHg , N : 92 x / menit, suhu 39° C, RR: 28 x / menit.
Intervensi kolaborasi yang dilakukan untuk menghambat proses infeksi pada Tn. B
adalah....
a. Kaji turgor kulit, membran mukosa.
b. Pantau adanya demam, batuk, napas pendek, dan nyeri menelan.
c. Berikan makanan yang membuat pasien berselera.
d. Berikan antibiotik atau agen antimikroba
8. Ny. R , 27 tahun, dengan diagnosa medis HIV-AIDS, dirawat di ruang melati dengan
keluhan diare 1 bulan tidak sembuh-sembuh. Ny. R BAB cair kurang lebih 15x/hari.
Turgor kulit buruk, muntah 5 x/ hari. Pasien diberikan obat-obatan antiemetikum,
antidiare atau antispasmodik dengan rasional....
a. Mengurangi insiden muntah, menurunkan jumlah keenceran feses, mengurangi
kejang usus dan peristaltik.
b. Mewaspadai adanya gangguan elektrolit dan menentukan kebutuhan elektrolit.
c. Indikator tidak langsung dari status cairan.
d. Meningkatkan asupan nutrisi secara adekuat.
10. Tn. H , usia 40 tahun, mengatakan BB menurun 7 kg dalam 1 bulan serta sariawan
mulut tak kunjung sembuh. WBC: 20.000 / µL , PLT : 160.000 / µL, LED 30 mm.
Tn. H didiagnosis HIV. Intervensi yang harus dilakukan agar tidak terjadi penularan
virus HIV adalah...
a. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik.
b. Pantau tanda-tanda vital termasuk suhu.
c. Pantau hasil pemerikasaan laboratorium.
d. Awasi pembuangan jarum suntik dan mata pisau secara ketat dengan wadah
tersendiri.