Anda di halaman 1dari 1

1.

Prinsip-prinsi yang dijelaskan dalam hadits tersebut yaitu berkenaan dengan contoh yang
sangat sederhana dan klasik, Nabi dapat menegaskan soal- soal ekonomi dalam bagiannya,
yiatu mencari dan mengumpulkan kayu bakar berarti berusaha menambah produksi;
berusaha menjualnya berarti mengerjakan distribusi (pembagian); memakannya berarti
memenuhi konsumsi (pemakaian); menyedekahkan kepada orang lain berarti mengerjakan
rencana sosial.
Titik berat pada hadis nabi Muhammad saw di atas bukanlah pada keharusan tiap-tiap orang
untuk mewujudkan sendiri ketiga-tiganya (produksi, distribusi, dan konsumsi). Letak
wujudnya adalah bahwa rencana ekonomi mempunyai banyak cabang yang memerlukan
banyak sekali tenaga manusia, baik secara bersama maupun masing-masing.

2. Perbedaan dan Persamaan Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan Syariah.


a. Sistem ekonomi syariah yaitu kepemilikan, keseimbangan, dan keadilan dalam
pemerataan kesejahteraan ekonomi. Asas sistem ekonomi kapitalis lebih mementingkan
hak-hak individu tanpa memperhatikan hak-hak masyarakat umum. Sistem ekonomi
sosialis yang mematikan hak-hak individu dan sangat menjunjung tinggi kepentingan
bersama secara kolektif.
b. Perbedaan terletak pada makna filosofis, spirit, sumber, dan tata nilai yang terkandung
di dalamnya, serta objek yang dijadikan alat untuk bertransaksi juga berbeda.
c. Perbedaan selanjutnya, berkenaan dengan target pencapaian ekonomi. Target ekonomi
konvensional, baik ekonomi sosialis maupun kapitalis berorientasikan duniawi semata
yang bersifat modern dan berjangka pendek atau bersifat sementara. Sedangkan target
pencapaian dalam ekonomi syariah tidak hanya sebatas duniawi dan berjangka pendek,
nammun juga berorientasikan jangka panjang dan bersifat akhirat atau ukhrawi
(mengharapkan pahala dari Allah).

Anda mungkin juga menyukai