Anda di halaman 1dari 15

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur

Indira Shofia Maulida dkk


JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan


Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2014-2016

Indira Shofia Maulida1,Srie Hartutie Moehaditoyo2, Mulyanto Nugroho3


Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas 17 Agustus Surabaya
e-mail. Indira.shofia@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,
aktivitas, pertumbuhan terhadap terjadinya financil distress pada perusahaan manufaktur periode 2014-2016.
Teknik analisis datanya meggunakan PLS (Partial Least Square) yang bertujuan untuk memprediksi besar
pengaruh Current Ratio, Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio, ROA, ROE, NPM, Receviable
Turn Over, Growth Ratio terhadap financial distress yang dilihat dari nilai EPS bernilai negatif 2 tahun
berturut-turut. Hasil dari uji hipotesis bahwa rasio Likuiditas menunjukkan positive tidak signifikan terhadap
terjadinya financial distress sedangkan rasio solvabilitas dan rasio pertumbuhan menunjukan positive
signifikan kemudian rasio aktivitas dan profitabilitas menunjukkan bahwa negative signifikan terhadap
financial distress. Dilihat dari nilai R-Square kontribusi pengaruh likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,
aktivitas, pertumbuhan terhadap financial distress sebesar 48,9 %.

Kata Kunci : Rasio Keuangan, Financial Distress, Laporan Keuangan

Financial Ratio Analysis For Predicting Financial Distress In Manufacturing Companies Listed
In Indonesia Stock Exchange

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the effect of liquidity ratio, solvency, profitability, activity, growth
on the occurrence of financil distress in manufacturing companies for the period 2014-2016. The data
analysis technique uses PLS (Partial Least Square) which aims to predict the influence of Current Ratio,
Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio, ROA, ROE, NPM, Receivable Turn Over, Growth Ratio
to financial distress seen from EPS value is negative 2 years in a row. The results of the hypothesis testing
that the Liquidity ratio shows no significant positive to the occurrence of financial distress while the
solvency ratio and growth ratio show a significant positive then the activity and profitability ratios show
that the negative is significant to financial distress. from the value of R-Square the contribution of the effect
of liquidity, solvency, profitability, activity, growth on financial distress is 48.9%.

Keyword : Financial Ratio, Financial Distress, Financial Statements

A. LATAR BELAKANG perlambatan yang lebih cepat dari yang


Pada tahun 2015 laju perekonomian diperkirakan. Hal ini berakibat pada kegiatan
global mengalami ketidakstabilan. Menurut impor maupun ekspor di China yang
IMF (International Monitery Bank) pada mencerminkan melemahnya investasi dan
Januari 2016, dalam World Economic aktivitas manufaktur. Kondisi tersebut dapat
Outlook, pertumbuhan perekonomian di memicu ketidakstabilan perekonomian baik
China mengalami perkembangandan dinegara maju maupun negara berkembang.

179
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

Salah satu negara yang terkena efek dari terjadinya financial distress pada perusahaan
kondisi perekonomian tersebut adalah manufaktur periode 2014-2016 yang dilihat
Indonesia. Banyak hal yang ditimbulkan dari dari niali EPS dengan mengalami penurunan
kondisi ketidakstabilan yang terjadi di selama 2 tahun berturut-turut yang pada kali
Indonesia yang berdampak negatif pada ini pada penelitian tahun 2014-016 dengan
sektor-sektor vital perekonomian, khususnya menggunakan alat uji PLS sebgai alat untuk
perusahaan yang berada di Indonesia. Banyak melihat adanya pengaruh dari setiap variabel
perusahaan yang terkena dampak goncangan dalam memprediksi financial distress.
dari kondisi ketidakstabilan perekonomian di
Indonesia, tak terkecuali perusahaan manu B. LANDASAN TEORI
faktur. Perusahaan manufaktur merupa kan 1. Penelitian terdahulu
perusahaan terbanyak yang terdaftar di Bursa 1) Penelitian Ni Luh Made Ayu Widhiari,
Efek Indonesia. Perusahaan ini dapat Ni K Lely Aryani Merkusiawati (2015) yang
mendorong pertumbuhan perekonomian berjudul “pengaruh rasio likuiditas,
secara cepat dan stabil bagi keseluruhan leverage, operating capacity, dan sales
perekonomian Indonesia (World bank, 2016). growth terhadap financial distress”.
Selama periode 2014-2016 jumlah Populasinya adalah perusahaan manufaktur
perusahaan yang terdelisting dari Bursa Efek yang terdaftar di BEI 2010-2013 dan sampel
Indonesia berjumlah 20 perusahaan, diantara sebanyak 152 perusahaan dengan hasil rasio
nya 8 dari 20 perusahaan yang terdelisting likuiditas, operating capacity, dan sales
adalah perusahaan manufaktur. Banyak faktor growth berpengaruh negatif secara
yang menyebabkan perusahaan harus signifikan terhadap financial distress.
terdelisting dari Bursa Efek Indonesia dan sementara itu rasio leverage tidak mampu
terancam terkena financial distress. Salah satu mempengaruhi kemungkinan financial
faktornya meliputi penurunan kinerja distress pada perusahaan.
perusahaan yang ditandai dengan ketidak 2) Penelitian Muhammad Arif Hidayat,
cukupan modal, besarnya beban utang, dan Wahyu Merianto (2014) yang berjudul
bunga. Berikut data perusahaan manufaktur “prediksi financial distress perusahaan
yang teridikasi financial distress yang dilihat manufaktur di indonesia yang terdaftar di
dari Earning per share (EPS) pada tabel 1: BEI 2007-2012” variabel yang diteliti
(www.sahamok.com) likuiditas, leverage, aktivitas, dan
Bisa dilihat dari grafik gambar 1 profitabilitas dengan populasi seluruh
adalah hasil dari nilai EPS yang negatif pada perusahaan yang terdaftar di BEI 2007-
2 tahun berturut-turut dan penurunan paling 2012. dan sampel sebanyak 295 perusahaan
tajam terjadi pada tahun 2014 dengan dengan hasil rasio yang paling andal dalam
perusahaan kode ARGO dan pada tahun 2015 memprediksi financial distress di perusahaan
dengan kode perusahaan ARGO dan ditahun adalah rasio leverage, likuiditas, aktivitas
2016 dengan kode perusahaan ARGO karena sedangkan rasio profitabilitas adalah satu-
pada 3 tahun penelitian nilai EPS menunjuk satunya rasio yang tidak signifikan dalam
kan data minus setiap tahunnya. memprediksi financial distress.
Keterbaruan dalam penelitian ini
adalah dengan tujuan untuk menganalisa
pengaruh rasio likuiditas ,solvabilitas,
profitabilitas, aktivitas, pertumbuhan terhadap

180
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

Tabel 1.
Earning per share (EPS)
Perusahaan yang Terindikasi Financial Distress

Terindikasi Financial Distress

NO EMITEN EPS

2014 2015 2016


1 KBRI 2.02 -17.93 -8.2
2 NIKL -35.21 -34.21 9.07
3 KRAS -118.1 -297.35 -94.51
4 SMCB 87.22 22.85 -20.88
5 IKAI -33.16 136.22 -29.7
6 KIAS 5.87 -10.16 -4.75
7 ALMI 3.16 -87.04 -97.45
8 GDST -1.7 -6.73 3.66
9 JKSW -64.21 -153.98 5.17
10 JPRS -9.24 -29.32 -25.33
11 PSDN -21.27 -32.66 -11.55
12 KICI 34.08 -94.21 -0.88
13 IMAS -46.36 -16.54 -81.47
14 ADMG -77.13 -91 -97.31
15 ARGO -1124.2 -476.66 -435.97
16 ESTI -39.43 -75.11 24.05
17 HDTX -62.35 -84.17 -51.85
18 MYTX -48.82 -81.25 -56.67
19 POLY -398.31 -104.46 -69.48
20 SSTM -10.97 -8.94 -3
21 TFCO -11.91 -4.97 7.78
Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2017 Diolah Oleh Peneliti

181
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

Gambar 1.
Perusahaan Yang terindikasi Financial Distress

3) Penelitian Deny Liana dan Sutrisno tagihan-tagihan, dan mencari dana. Tetapi,
(2014) yang berjudul “Analisis Rasio manajer keuanganpun harus mampu
Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi menginvestasikan dana, Mulyanto Nugroho
Financial Distress Perusahaan dkk (2017:1420) menyatakan membuat
Manufaktur”. Dengan variabel rasio keputusan investasi adalah untuk
likuiditas, profitabilitas, leverage dan mengoptimalkan penggunaan dan dan
pertumbuhan. Populasi yang digunakan pengembangan aset yang dimiliki oleh
seluruh perusahaan manufaktur 2009- perusahaan. Investasi juga untuk
2012 dengan sampel 81 perusahaan dan mendapatkan keuntungan di masa depan.
mendapatkan hasil rasio keuangan yang Investasi pada aset keuangan juga dapat
signifikan mempengaruhi financial dilakukan di pasar modal, berupa saham,
distress adalah rasio profitabilitas. obligasi dan lain-lain. Mengatur kombinasi
Sedangkan rasio leverage dan sumber dana yang optimal, serta
pertumbuhan tidak berpengaruh secar pendistribusian keuntungan (pembagian
signifikan terhadap financial distress, deviden) dalam rangka meningkatkan nilai
sementara likuiditas berpengaruh negatif perusahaan. Pengaturan kombinasi sumber
tetapi tidak signifikan. dana berikut kebijakan deviden merupakan
penentu besar kecilnya beban finansial dan
2. Manajemen Keuangan resiko finansial. Untuk memenuhi
Pada setiap perusahaan manajer kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus
keuangan mempunyai peranan penting mampu mencari sumber dana dengan
dalam perusahaan. Tugas manajer keuangan komposisi yang menghasilkan beban biaya
tidak hanya mencatat, membuat laporan, paling murah. Hal tersebut harus dapat
mengendalikan posisi kas, membayar diupayakan oleh manajer keuangan.

182
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

Menurut Sutrisno (2012:3) 4. Rasio Keuangan


pengertian manajemen keuangan adalah : “ a. Menurut Harahap (2016:297) rasio
Manajemen keuangan atau sering disebut keuangan adalah angka yang
pembelanjaan dapat diartikan sebagai diperoleh dari hasil perbandingan dari
semua aktivitas perusahaan yang satu pos laporan keuangan dengan
berhubungan dengan usaha-usaha pos lainnya yang mempunyai
mendapatkan dana perusahaan dengan hubungan yang relevan dan
biaya yang murah serta usaha untuk signifikan.
menggunakan dan mengalokasikan dana b. Manfaat analisis rasio keuangan
tersebut secara efisien”. sangat penting. Rasio keuangan dapat
digunakan untuk mengevaluasi
3. Laporan keuangan kondisi keuangan perusahaan dan
a. Menurut Mamduh M.Hanafi dan Abdul kinerjanya. Dengan membandingkan
Halim dalam buku Analisis Laporan rasio keuangan perusahaan dari tahun
Keuangan (2016:63), Laporan Keuangan ke tahun dapat dipelajari komposisi
adalah laporan yang diharapkan bisa perubahan dan dapat ditentukan
memberi informasi mengenai perusaha apakah terdapat kenaikan atau
an, dan digabungkan dengan informasi penurunan kondisi dan kinerja
yang lain, seperti industri, kondisi perusahaan selama waktu tersebut.
ekonomi, bisa memberikan gambaran
yang lebih baik mengenai prospek dan 1. Jenis-Jenis Rasio
risiko a. Rasio Likuiditas adalah rasio yang
b. Tujuan analisa laporan keuangan adalah digunakan untuk mengukur seberapa
sebagai berikut: likuidnya suatuperusahaan. Caranya
1. Screening Analisa dilakukan dengan adalah dengan membandingkan
tujuan untuk mengetahui situasi dan komponen yang ada di neraca, yaitu
kondisi perusahaan dari laporan total aktiva lancar dengan total passiva
keuangan taanpa pergi langsung ke lancar (utang jangka pendek).
lapangan b. Rasio Solvabilitas adalah rasio yang
2. Understanding Memahami perusahan, menunjukkan kemampuan perusahaan
kondisi keuangan dan hasil usahanya dalam memenuhi segala kewajibannya
3. Forecasting Analisa dilakukan untuk baik jangka pendek maupun jangka
meramalkan kondisi keuangan panjang apabila perusahaan dilikuidasi.
perusahaan dimas yang akan datang c. Rasio Profitabilitas adalah rasio yang
4. Diagnosis Analisa dimaksudkan untuk digunakan untuk mengukur
melihat kemungkinan adanya kemampuan suatu perusahaan dalam
masalah-masalah yang terjadi, baik mendapatkan laba. Perhatian ditekan
dalam manajemen, operasi, keuangan kan pada rasio ini karena hal ini
atau masalah-masalah lain dalam berkaitan erat dengan kelangsungan
perusahaan. hidup perusahaan
5. Evaluation Analisa dilakukan umnuk d. Rasio Aktivitas adalah rasio yang
menilai prestasi manajemen dalam digunakan untuk mengukur efisiensi /
mengelola perusahaan efektivitas perusahaan dalam
menggunakan aktiva yang dimilikinya.

183
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

e. Rasio Pertumbuhan adalah Rasio tersebut akan sulit mendapatkan sumber


pertumbuhan yang dijelaskan oleh pembiayaan. Kesulitan yang dihadapi
Irham Fahmi (2015:137) menyebutkan perusahaan akan menghambat kinerja
sebagai berikut:Rasio pertumbuhan perusahaan dan dapat memicu financial
yaitu rasio yang menguukur seberapa distress.
besar kemampuan perusahaan dalam
mempertahankan posisinya didalam 3. Kerangka Konseptual
industri dan dalam perkembangan Kerangka konseptual penelitian
ekonomi secara umum. menurut sugiyono (2017:58) merupakan
uraian sistematis tentang teori (dan bukan
2. Financial Distress sekedar pendapat pakar atau penulis buku)
Kondisi financial distress suatu dan hasil-hasil penelitian yang relevan
perusahaan didefinisikan sebagai kondisi dengan variabel yang diteliti. Berapa
dimana hasil operasi perusahaan tidak jumlah kelompok teori yang perlu
cukup untuk memenuhi kewajiban perusaha dikemukakan/dideskripsikan, akan tergan
an. Financial distress adalah konsep luas tung pada luasnya permasalahan dan secara
yang terdiri dari beberapa situasi di mana teknik tergantung pada jumlah variabel
suatu perusahaan menghadapi masalah yang diteliti. Bila dalam suatu penelitian
kesulitan keuangan. terdapat 3 variabel independen dan 1
Prediksi Financial Distress Peneliti- dependen, maka kelompok teori yang perlu
peneliti terdahulu yang melakukan dideskripsikan ada 4 kelompok teori, yaitu
penelitian tentang financial distress kelompok teori yang berkenaan dengan 3
menggunakan salah satu dari beberapa variabel dan 1 dependen. Oleh karena itu,
metode yang bisa digunakan untuk semakin banyak variabel yang diteliti, maka
memprediksi suatu perusahaan berada akan semakin banyak teori yang perlu
dalam kondisi financial distress, salah dikemukakan. Kerangka konseptual dapat
satunya adalah metode EPS digunakan dilihat pada gambar 2
karena perusahaan yang mengalami kondisi

Gambar 2.
Kerangka Konseptual

Rasio likuiditas

Rasio solvabilitas Financial


Distress
Rasio Profitabilitas

Rasio Aktivitas

Rasio Pertumbuhan

184
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

4. Hipotesis nilai negative selama 2 tahun berturut


H1 : terdapat pengaruh signifikan rasio turut
likuiditas terhadap terjadinya
financial distress suatu perusahaan Variabel Bebas (Independent Variabel)
H2 : terdapat pengaruh signifikan rasio (X)
solvabilitas terhadap terjadinya a. Rasio Likuiditas (X1)
financial distress suatu perusahaan Current asset to total asset (CA/TA).
H3 : terdapat pengaruh signifikan rasio Current asset to total asset (CA/TA)
profitabilitas terhadap terjadinya mengukur besarnya asset lancar yang
financial distress suatu perusahaan dimiiki perusahaan terhadap total
H4 : terdapat pengaruh signifikan rasio asset. Rumus :
aktivitas terhadap terjadinya
financial distress suatu perusahaan
H5 : terdapat pengaruh signifikan rasio b. Rasio solvabilitas (X2)
pertumbuhan terhadap terjadinya Rasio Total Utang Terhadap Total
financial distress suatu perusahaan Aset, dapat menggunakan rumus :
D
C. Metode Rasio Total Utang Terhadap Total
Sampel penelitian ini dilakukan dengan Ekuitas, dapat menggunakan rumus:
purposive sampling yang dimaksud dengan
purposive sampling adalah pengambilan
c. Rasio profitabilitas (X3)
sampel secara sengaja sesuai dengan
NPM (net profit margin), dapat
persyaratan sampel yang diperlukan.dalam
menggunakan rumus :
bahasa sederhana purposive sampling itu
dapat dikatakan sebagai secara sengaja
mengambil sampel tertentu (jika orang ROA (return on asset), dapat
maka berarti orang-orang tertentu) sesuai menggunakan rumus :
persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri,
kriteria) sampel (jangan lupa yang
mencerminkan populasinya). Kriteria yang ROE (return on equity), dapat
dipertimbangkan dalam pengambil an menggunakan rumus :
sampel penelitian ini adalah :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar
selama tahun 2014-2016 d. Rasio Aktivitas dan (X4)
2. Perusahaan manufaktur yang Receivable Turnover digunakan untuk
menerbitkan laporan keuangan selama mengukur kemampuan perusahaan
tahun 2014-2016 dalam mengelola dana yang tertanam
3. Perusahaan manufaktur yang dalam piutang yang berputar pada
Terindikasi Financial Distress, dimana suatu periode tertentu. Rumusnya
menunjukkan nilai negative pada sebagai berikut:
tingkat profitibilitas perusaha an Receivable Turnover = Penjualan
khususnya Earnings Per Share (EPS) Kredit / Piutang Rata-rata
4. Perusahaan manufaktur dengan e. Rasio Pertumbuhan (X5)
profitibilitas perusahaan khususnya Total asset growth (TAG). Total asset
Earnings PerShare (EPS) mengalami growth (TAG) dapat mengukur sejauh
mana sebuah perusahaan dapat

185
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

meningkatkan total aset yang dimiiki


yang akan digunakan dalam 4. Terdapat dua output dalam analisis PLS
meningkatkan jumlah pendapatan. yaitu: Outer Model danInner Model.
Rumus : 1. Outer Model : untuk mengukur Uji
Validity dan Reliability instrument.
a. Uji Validity (melalui Convergent
Validity dan Discriminant Validity)
Variabel Terikat (Dependent Variabel) b. Uji Reliabliity (menggunakan
Financial Distress (Y1) Composite Reliability dan Average
Financial distress diproksikan pada Variance Extracted atau AVE).
atau earning per share (EPS) di mana menurut 2. Inner Model : digunakan untuk
Garrison dan Noreen (2013:787) rumus untuk mengetahui pengaruh antar variabel dan
menghitung EPS suatu perusahaan adalah Uji Hipotesis.
dengan membagi earning after tax (EAT) a. Menilai R-Square (menggunakan
yang tersedia untuk pemegang saham biasa Smart-PLS untuk mengukur
dengan jumlah saham biasa yang beredar pengaruh antar variabel) , Uji T-
selama satu tahun. Adapun rumus perhitungan Startistik
laba per lembar saham atau earning per share b. Pengujian Hipotesis melalui Uji T
(EPS) adalah sebagai berikut: Statistik : untuk menilai besarnya
earning per share (EPS) = laba bersih / pengaruh langsung, tidak langsung
jumlah saham yang beredar. dan pengaruh total.
Teknik Analisis Data D. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Menurut Ghozali (2016:27) PLS juga 1. Uji Reliabilitas dan Uji Validitas
merupakan pendekatan alternatif yang Validitas adalah suatu ukuran yang
bergeser dari pendekatan SEM berbasis menunjukkan bahwa variabel yang diukur
covariance menjadi berbasis varian. SEM memang benar-benar variabel yang hendak
yang berbasis kovarian umumnya menguji diteliti oleh peneliti dan reliabilitas
kualitas/teori sedangkan PLS lebih bersifat merupakan ukuran yang menujukkan bahwa
predictive model. PLS merupakan metode alat ukur yang digunakan dalam penelitian
yang powerfull Ghozali(2016:37) karena mempunyai keandalan sebagai alat ukur
tidak didasarkan pada banyak asumsi fungsi diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil
program PLS : pengukuran dari waktu ke waktu jika
1. Dapat mengelola data dalam skala kecil. fenomena yang diukur tidak berubah. Berikut
2. Mengabaikanasumsi-asumsi penelitian adalah uji Validitas dan Reliabilitas.
misalnya: uji asumsi klasik (uji normalitas, Evaluasi Outer Model Partial Least Square
linearitias,heteroskedastisitas, autokorelasi) (PLS)
dan multikolonieritas. Terdapat tiga kriteria di dalam penggunaan
3. Uji validitas dan reliabilitas lebih mudah teknik analisis data dengan Smart
untuk dibaca, selanjutnya apabila terdapat PLS untuk menilai outer model yaitu :
hasil pengukuran indikatordata tidak valid, Convergent Validity, Discriminant Validity,
maka indikator data dimaksud langsung Composite Reliability.
dapat dikeluarkan atau di drop dari
persamaan.

186
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

Gambar 3.
Pengukuran Variable dengan Outer Loadings

Gambar 4.
Outer Loadings Dropping

Discriminant Validity
Tabel 2.
Nilai Discriminant Validity (Cross Loading)
Financial Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio
Distress Aktivitas Likuiditas Pertumbuhan Profitabilitas Solvabilitas
Current
0.0556 -0.164 1 0.02084 -0.008302 -0.0281
Ratio
DER 0.555 -0.2636 -0.02812 -0.063188 -0.774736 1
EPS 1 -0.4879 0.055569 0.036942 -0.643462 0.55499
ROE -0.6435 0.4194 -0.008302 0.090109 1 -0.7747
Receivable
-0.4879 1 -0.163987 -0.079098 0.419405 -0.2636
Turn Over
TAG 0.0369 -0.0791 0.02084 1 0.090109 -0.0632

187
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

Nilai loading factor untuk setiap dihubungkan dengan variabel laten lainnya.
indikator dari masing-masing variabel laten Hal ini berarti bahwa setiap variabel laten
masih memiliki nilai loading factor yang memiliki discriminant validity yang baik.
paling besar dibanding nilai loading jika

Tabel 3.
Composite Reliability dan Average Variance Extracted

Composite
AVE
Reliability
Financial Distress 1.000000 1.000000

Rasio Aktivitas 1.000000 1.000000

Rasio Likuiditas 1.000000 1.000000

Rasio Pertumbuhan 1.000000 1.000000

Rasio Profitabilitas 1.000000 1.000000

Rasio Solvabilitas 1.000000 1.000000

Dapat disimpulkan bahwa semua konstruk Evaluasi Inner Model Partial Least Square
memenuhi kriteria reliabel. Hal ini (PLS) diukur melalui nilai Q-Square
ditunjukkan dengan nilai composite reliability predictive relevance, untuk mengukur
di atas 0,70 sebagaimana kriteria yang seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh
direkomendasikan. Nilai AVE untuk masing- model dan juga estimasi parameternya.
masing konstruk memiliki nilai AVE di atas Pengujian goodness of fit menggunakan nilai
0,70, artinya semua variabel memiliki nilai predictive-relevance (Q2), dalam menilai
composite reliability yang tinggi dan baik. model dengan PLS dimulai dengan melihat R-
Square untuk setiap variabel dependen

Tabel 4.
Nilai R-Square
R Square Keterangan
Kontribusi pengaruh variabel
Rasio Aktivitas, Rasio
Likuiditas, Rasio
Pertumbuhan, Rasio
Financial Distress 0.489093 Profitabilitas, serta Rasio
Solvabilitas terhadap
Financial Distress adalah
sebesar 48.9%.

menunjukkan bahwa untuk variabel Financial Rasio Solvabilitas sebesar 0.489093 atau
Distress dipengaruhi oleh variabel variabel 48.9% dan 51.1% dijelaskan oleh variable
Rasio Aktivitas, Rasio Likuiditas, Rasio lain yang tidak diteli dalam penelitian ini.
Pertumbuhan, Rasio Profitabilitas, serta

188
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

Gambar 5.
Model path coefficients dengan bootstrapping

Path Coefficient menunjukkan tingkat Hasil penelitian yang menunjukkan


signifikasi dan hubungan antar variabel. bahwa likuiditas tidak berpengaruh signifikan
Dengan kriteria sebagai berikut : terhadap financial distress. Hal ini
a) Apabila t hitung > t tabel, yaitu lebih dikarenakan bahwa pada perusahaan sampel
besar dari 1,96 maka hipotesis diterima perusahaan memiliki kemampuan mendanai
b) Apabila t hitung ≤ t tabel, yaitu lebih operasional perusahaan dalam memenuhi
kecil dari 1,96 maka hipotesis di tolak kewajiban (utang) jangka pendek dengan
hutang lancar yang dimilikinya. Oleh karena
2. Pembahasan itu perusahaan mengelola hutang lancar
H1 : Tidak terdapat pengaruh signifikan dengan aktiva yang dimiliknya dengan baik
rasio likuiditas terhadap Financial sehingga tidak terjadi financial distress
Distress Disisi lain Perusahaan yang
Rasio Likuiditas terhadap Financial mengalami kondisi financial distress pada
Distress adalah positif tidak signifikan artinya umumnya memiliki jumlah hutang yang
rasio tersebut digunakan untuk mengukur hampir sama besar dengan total aktiva dan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi memiliki ekuitas negatif. Jumlah utang yang
kemampuan finansial dalam jangka pendek, tinggi akan dibebankan biaya bunga yang
namun pada permasalahan ini likuiditas lebih tinggi sementara total aktiva yang dimiliki
kuat pada Current ratio rasio yang secara tidak mampu menjamin hutang menyebabkan
definisi digunakan untuk mengukur nilai buku ekuitas perusahaan negatif.
kemampuan perusahaan dalam membayar Leverage yang tinggi telah mengindikasikan
kewajiban finansial jangka pendek suatu kondi financial distress perusahaan
menggunakan aktiva lancar, namun dalam apabila tidak segera diatasi kemungkinan
penelitian ini Current ratio tidak memiliki perusahaan mengalami kebangkrutan semakin
pengaruh Likuiditas umumnya dinilai dari besar.
kemampuan perusahaan membayar hutang Penelitian (2014), Deny liana dan
lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki. Sutrisno (2014) yang berjudul “Analisis Rasio

189
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi hasil pengembalian yang diperoleh dari


Financial Distress Perusahaan Manufaktur”. penjualan dan investasi. Profitabilitas juga
Dengan variabel yang digunakan likuiditas, mempunyai arti penting dalam usaha
profitabilitas, leverage, pertumbuhan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya
mengambil populasi dari perusahaan dalam jangka panjang, karena profitabilitas
manufaktur periode 2009-2012 yang memiliki menunjukkan apakah badan usaha tersebut
sampel sebanyak 81 perusahaan dengan mempunyai prospek yang baik di masa yang
didapatkan hasil menunjukkan rasio keuangan akan datang. Dengan demikian setiap badan
yang signifikan mempengaruhi financial usaha akan selalu berusaha meningkatkan
distress adalah profitabilitas yang diukur profitabilitasnya, karena semakin tinggi
dengan net profit magin (NPM). Financial tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka
leverage dan pertumbuhan tidak berpengaruh kelangsungan hidup badan usaha tersebut
secara signifikan terhadap financial distress, akan lebih terjamin demikian sebaliknya
sementara likuiditas berpengaruh negatif apabila semakin rendah tingkat profitabilitas
tetapi tidak signifikan. suatu badan usaha maka kelangsungan hidup
H2 : Terdapat pengaruh signifikan rasio badan usaha tersebut akan semakin tinggi
solvabilitas terhadap Financial perusahaan tersebut dalam kondisi tidak baik
Distress atau terindikasi Financial Distress
Rasio Solvabilita sterhadap Financial Hasil output inner model path
Distress adalah positif signifikan Hutang yang coefficients lebih cenderung pada Return on
diproksikan dengan DER dapat menyebabkan equity secara arti return on equity merupakan
perusahaan mengalami kondisi financial rasio yang memperlihatkan sejauh manakah
distress. Berarti DER dapat memprediksi perusahaan mengelola modal sendiri (net
suatu financial distress perusahaan. DER worth) secara efektif, mengukur tingkat
merupakan perbandingan antara total utang keuntungan dari investasi yang telah
dibagi dengan modal perusahaan. Rasio DER dilakukan pemilik modal sendiri atau
menunjukkan seberapa besar modal pemegang saham perusahaan, namun hasil
perusahaan dibiayai oleh hutang. Perusahaan statistic dapat diartikan bahwa pengelolaan
dalam memperoleh sumber dana akan perusahaan modal sendiri (net worth) pada
memilih sumber dana yang risikonya kecil perusahaan manufaktur yang terindikasi
dan akan meningkatkan pengelolaan Financial Distress tidak mampu dikelolah
perusahaan sehingga memperoleh keuntungan secara efektif.
yang tinggi. Disisi lain penelitian bertolak
H3 : Terdapat pengaruh signifikan rasio belakang dengan penelitian yang dilakukan
profitabilitas terhadap Financial oleh Muhamad Arif Hidayat, Wahyu rianto
Distress (2014) yang berjudul “prediksi financial
Berdasarkan output inner model path distress perusahaan manufaktur di Indonesia
coefficients Rasio Profitabilitas terhadap dengan variabel yang diteliti likuiditas,
Financial Distress adalah negative signifikan leverage, aktivitas dan profitabilitas pemilihan
artinya fungsi rasio profitabilitas perusahaan populasi seluruh perusahaan yang terdaftra di
merupakan salah satu dasar penilaian kondisi Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2012
suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu dan sampel sebanyak 295 perusahaan dengan
alat analisis untuk bisa menilainya. Alat hasil rasio yang paling andal dalam
analisis yang dimaksud salah satunya ratio memprediksi financial distress di suatu
profitabilitas dimana berfungsi untuk perusahaan adalah rasio leverage, rasio
mengukur efektifitas manajemen berdasarkan likuiditas, dan rasio aktivitas. sedangkan rasio

190
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

profitabilitas merupakan satu-satunya memprediksi financial distress. dan hasil


financial ratios yang tidak signifikan dalam penelitian menunjukan bahwa sekitar 18%
memprediksi financial distress, dan hasil perusahaan manufaktur di indonesia sedang
penelitian menunjukan bahwa sekitar 18% mengalami financial distress.
perusahaan manufaktur di indonesia sedang H5 : Terdapat pengaruh signifikan rasio
mengalami financial distress. pertumbuhan terhadap Financial
H4 : Terdapat pengaruh signifikan rasio Distress
aktivitas terhadap Financial Distress Rasio Pertumbuhan terhadap
Rasio Aktivitas terhadap Financial Financial Distress adalah positif signifikan
Distress adalah negative signifikan artinya Implikasi dalam penelitian ini menunjukkan
apabila Perusahaan yang memiliki perputaran bahwa pertumbuhan perusahaan memiliki
persediaan sangat lamban dapat mengakibat pengaruh dalam memprediksi financial
kan kerugian yang sangat cepat karena barang distress. Rata-rata pertumbuhan perusahaan
tersebut dapat mengalami penyusutan karena per tahun menunjukkan nilai yang positif.
penyimpanan yang terlalu lama. Secara tidak Pertumbuhan perusahaan positif menunjukkan
langsung Dapat diketahui pengelolaan perusahaan mampu menjaga kestabilan
persediaan telah dilakukan sangat tidak baik. jumlah aset, serta mempunyai kecendrungan
minimnya kecepatan dari pergantian dapat mempertahankan kelangsungan usaha
persediaan, dimana semakin rendah nya ditengah kondisi perekonomian, sehingga
pergantian persediaan, maka semakin rendah dapat menurunkan potensi terjadinya kondisi
biaya yang dapat dihemat sehingga laba financial distress
perusahaan menurun dan pada dasarnya suatu Disisi lain menjelaskan bahwa
perusahaan yang baik adalah apabila semakin cepat Pertumbuhan Aset, semakin
persediaan barang yang dijual/diproduksi besar kebutuhan dana dimasa mendatang,
cepat berganti sehingga biaya penyimpanan semakin mungkin perusahaan menahan
serta tingkat kerusakan barang semakin pendapatan, bukan membayarkannya sebagai
rendah yang dapat menyebabkan kenaikan deviden sehingga jauh dekat dengan
laba perusahaan, sehingga Inventory Turn Financial Distress dan serta pada tingkat
Over mampu dikatakan sebagai factor yang pertumbuhan asset yang tinggi akan
akan mengindikasikan perusahaan mengalami bergantung pada sumber dana eksternal
Financial Distress dikarenakan sumber dana internal tidak
Penelitian ini sejalan dengan hasil mencukupi untuk mendukung tingkat
Muhamad Arif Hidayat, Wahyu Merianto pertumbuhan aset yang tinggi bagi perusahaan
(2014) yang berjudul “prediksi financial dengan demikian untuk perusahaan pada
distress perusahaan manufaktur di Indonesia tingkat pertumbuhan yang tinggi akan
dengan variabel yang diteliti likuiditas melakukan ekspansi dengan cara mengguna
,leverage, aktivitas dan profitabilitas kan dana eksternal berupa hutang. Terjadinya
pemilihan populasi seluruh perusahaan yang peningkatan aset yang diikuti peningkatan
terdaftra di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun hasil operasi akan semakin menambah
2007-2012 dan sampel sebanyak 295 kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan
perusahaan dengan hasil rasio yang paling apabila hal tersebut terbalik maka semakin
andal dalam memprediksi financial distress di menurun kepercayaan pihak luar. Dengan
suatu perusahaan adalah rasio leverage,rasio menurunnya kepercayaan pihak luar (kreditur)
likuiditas,dan rasio aktivitas, sedangkan rasio dengan perusahaan, maka proporsi hutang
profitabilitas merupakan satu-satunya akan semakin rendah dari pada modal sendiri.
financial ratios yang tidak signifikan dalam Hal ini didasarkan pada kurangnya percaya

191
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

kreditur atas dana yang ditanamkan ke dalam memprediksi adanya indikasi financial
perusahaan dijamin oleh rendahnya asset yang distress
dimiliki perusahaan sehingga perusahaan 4) Rasio Aktivitas terhadap Financial
akan mengalami Financial Distres. Distress adalah negative signifikan
artinya apabila Perusahaan yang
E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI memiliki perputaran persediaan sangat
1. Kesimpulan lamban dapat mengakibatkan kerugian
Berdasarkan hasil penelitian yang menguji yang sangat cepat karena barang
analisis rasio keuangan untuk memprediksi tersebut dapat mengalami penyusutan
financial distress, maka selanjutnya dapat karena penyimpanan yang terlalu
ditarik simpulan sebagai berikut: lama. Secara tidak langsung Dapat
1) Rasio Likuiditas terhadap Financial diketahui pengelolaan persediaan telah
Distress adalah positif tidak signifikan dilakukan sangat tidak baik
artinya rasio tersebut digunakan untuk 5) Rasio Pertumbuhan terhadap
mengukur kemampuan perusahaan Financial Distress adalah positif
dalam memenuhi kemampuan signifikan Implikasi dalam penelitian
finansial dalam jangka pendek, namun ini menunjukkan bahwa pertumbuhan
pada permasalahan ini likuiditas lebih perusahaan memiliki pengaruh dalam
kuat pada Current ratio rasio yang memprediksi financial distress. Rata-
secara definisi digunakan untuk rata pertumbuhan perusahaan per
mengukur kemampuan perusahaan tahun menunjukkan nilai yang positif.
dalam membayar kewajiban finansial Pertumbuhan perusahaan positif
jangka pendek menggunakan aktiva menunjukkan perusahaan mampu
lancar, maka kecenderungan tingginya menjaga kestabilan jumlah aset, serta
Current ratio berdampak sangat mempunyai kecendrungan dapat
lambat akan indikasi terjadinya mempertahankan kelangsungan usaha
Financial Distress nya ditengah kondisi perekonomian,
2) Rasio Solvabilitas terhadap Financial sehingga dapat menurunkan potensi
Distress adalah positif signifikan terjadinya kondisi financial distress
Hutang yang diproksikan dengan DER 2. Rekomendasi
dapat menyebabkan perusahaan Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan
mengalami kondisi financial distress. di atas maka dapat disampaikan beberapa
Berarti DER dapat memprediksi suatu saran yang didasarkan pada temuan
financial distress perusahaan. DER penelitian sebagai berikut:
merupakan perbandingan antara total 1) Bagi investor dan calon investor yang
utang dibagi dengan modal ingin menginvestasikan sahamnya
perusahaan. diharapkan lebih cermat dan teliti
3) Berdasarkan output inner model path dengan melihat terlebih dahulu kondisi
coefficients Rasio Profitabilitas perusahaan yang akan dipilih baik dari
terhadap Financial Distress adalah faktor internal maupun eksternal
negative signifikan artinya fungsi perusahaan..
rasio profitabilitas perusahaan 2) Disarankan bagi peneliti selanjutnya
merupakan salah satu dasar penilaian bahwa masih ada variabel lain yang
kondisi suatu perusahaan, untuk itu harus diperhatikan dalam penelitian
dibutuhkan suatu alat analisis untuk ini. Oleh karenaitu hendaknya
bisa menilainya agar mampu penelitian-penelitian lebih lanjut dapat

192
Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur
Indira Shofia Maulida dkk
JIABI – Vol. 2 No. 1 Tahun 2018

menambah variabel-variabel yang Information Technology Vol 95,


dapat memengaruhi financial distress, No.6, Tahun 2017,Hal 1418-1431
disarankan juga untuk peneliti
selanjutnya agar menggunakan model Ni Luh danNi K. 2015. Pengaruh Rasio
analisis yang berbeda. likuiditas, Leverage, operating
capacity, dan sales growth terhadap
REFERENSI finacial distress E-Jurnal Akutansi
Universitas Udayana 11.2(2015):
Deny Liana, Sutrisno, 2014. Analisis Ratio 456-469
Keuangan Untuk Meperidiksi
kondisi Financial Distress Perusaha Sugiyono (2017). Metode penelitian kuantitat
an Manufaktur Jurnal Studi kualitatif dan R&D.Alfabeta
Manajemen dan Bisnis Vol 1 No. 2
Tahun 2014:52-62 Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan
Teori, Konsep dan Aplikasi (8th ed.)
Fahmi, Irham.2013 Analisis Laporan Yogyakarta:Ekonisia.
Keuangan, Cetakan Ke-3.Bandung :
Alfabeta.

Ghozali Imam, 2016, Metode Alternatif


Dengan Partial Lease Squares (PLS).
Semarang :Badan Penerbit Undip

Hanafi, Mamduh M. 2016. Manajemen


Keuangan.Edisi kedua, Cetakan
pertama. Yogyakarta: BPFE

Harahap, Sofyan Safitri.2016. Analisis Kritis


Atas Laporan Keuangan. Jakarta :
PT.Raja Grafindo Persada.

Muhammad Arif Hidayat, Wahyu


Merianto,2014 Prediksi Financial
Distress Pderusahaan Manufaktur di
Indonesia Diponegoro Journal Of
Accounting Volume 3, Nomor 3,
Tahun 2014, Halaman 1-11

Mulyanto Nugroho dkk. 2017 The System of


Invesment Decision Making Through
Analysis of Stock Portofolio
Performance Based Single Index
Model (Comparison Study of Shariah
Stock and Conventional Stock)
Journal of Theoretical and Applied

193

Anda mungkin juga menyukai