METODOLOGI PENELITIAN
Periode 2017-2020 “
OLEH :
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Persaingan bisnis yang sangat ketat seperti saat ini, aset perusahaan yang tinggi
saja tidak cukup menjamin sebuah perusahaan untuk tetap bertahan. Pada era
globalisasi ini, menjadi sesuatu yang harus dihadapi perusahaan apabila ingin
tetap bertahan dan harus memiliki keunggulan kompetitif untuk dapat bersaing
1
mempunyai fungsi sebagai sarana informasi, alat pertanggungjawaban
peluang investasi yang semakin besar kepada para investor yang menganggap
penurunan terhadap laba yang akan diperoleh oleh perusahaan. Pada penelitian
ini parameter tingkat suku bunga yang dinilai adalah tingkat suku bunga yang
menjadi basis penetapan suku bunga yakni BI-Rate. Dilain pihak inflasi juga
berhubungan sejalan dengan suku bunga. Apabila tingkat inflasi naik akan
Modal kerja merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi
mentah, membayar gaji karyawan dan lain sebagainya. Dana yang dikeluarkan
produk.
Penggunaan modal kerja yang lebih kecil dari kebutuhan perusahaan, dapat
menyebabkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri. Sebaliknya jika modal kerja
2
banyak modal atau dana-dana yang menganggur. Dengan demikian dapat
kerjanya.
Pada penelitian ini, objek penelitian yang disoroti adalah industri farmasi yang
yang menyumbang lebih kurang 10,05% bagi Produk Domestik Bruto (PDB)
Populasi industri farmasi pada yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ada 10
(sepuluh) emiten, yang akan menjadi sampel pada penelitian ini adalah
(sembilan) 9 emiten yakni; KLBF (PT Kalbe Farma Tbk), INAF (PT
3
PYFA, (PT Pyridam Farma,Tbk), TSPC (PT Tempo Scan Pacific,Tbk). SIDO
(PT Industri dan Farmasi Sido Muncul, Tbk) PEHA (PT Phapros, Tbk)
tersebut baru listing. Satu emiten tersebut yakni: SCPI (PT Merck Sharp Dohme
Pharma,Tbk).
Pada penelitian ini data yang dapat diolah peneliti terhadap perusahaan sub
sektor farmasi yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2017-2020 yang
akan diteliti, menggunakan Inflasi, tingkat suku bunga, perputaran modal kerja
Tahun 2017-2020
2017 3,61 -
4
Dari tabel 1.1 diatas terlihat tingkat inflasi selama tahun 2017-2020 menunjukkan
angka yang menurun. Rata-rata perkembangan tingkat inflasi selama tahun 2017-
2020 menurun sebesar 2,79%. Inflasi terendah terjadi pada tahun 2020 sebesar 1,68
sedangkan inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2017 sebesar 3,61. Perkembangan
Tahun 2017-2020
2017 4,56 -
Berdasarkan tabel 1.2 suku bunga terendah terjadi pada tahun 2020 yakni sebesar
tingkat suku bunga untuk mengimbangi kenaikan inflasi, agar jumlah uang yang
beredar dapat dipantau dan dikendalikan oleh pemerintah. Dilain sisi Bank
Indonesia juga menjalankan fungsi sebagai pengambil keputusan untuk target pada
5
frame work of inflation. Berikut ini pada tabel 1.3 perkembangan perputaran modal
Tabel 1.3
2020
Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan tabel 1.3 diatas perkembangan perputaran modal kerja sub sektor
sektor farmasi selama 4 (empat) tahun sebesar 2,71. Sedangkan rata-rata perputaran
modal kerja industri farmasi tertinggi pada tahun 2020 yakni sebesar 6,69 kali.
6
Sedangkan pada tahun 2019 rata-rata perputaran modal kerja terendah pada sub
sektor farmasi sebesar (9,48) kali. Ini dapat memaknakan bahwa peningkatan
perputaran modal kerja dapat akan memberikan kenaikan pada laba perusahaan.
rupiah penjulan neto yang diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja.
Berikut ini pada table 1.4 perkembangan perputaran persediaan pada sub sektor
Tabel 1.4
2017-2020
Perputaran Persediaan
7
Rata-rata 3,83 3,19 3,26 3,57 3,35
Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan pada tabel 1.4 dapat dilihat bahwa besarnya nilai perputaran
persediaan tertinggi untuk tahun 2017-2020 dimiliki oleh INAF yaitu untuk tahun
2017 sebesar 5,37 kali, untuk tahun 2018 naik sebesar 5,57 kali, untuk tahun 2019
naik sebesar 6,09 kali dan untuk tahun 2020 naik sebesar 8,98 kali, sedangkan
terendah dimiliki oleh PEHA yaitu untuk tahun 2017 sebesar 2,51 kali, untuk tahun
2018 sebesar 1,84 kali, untuk tahun 2019 turun sebesar 1,45 kali dan untuk tahun
Berikut ini pada tabel 1.5 perkembangan harga saham pada sub sektor farmasi
sebagai berikut:
Tabel 1.5
2020
8
5 PYFA 181 610 815 911 543,00
Sumber : www.idx.co.id
Pada Tabel 1.5 menunjukkan bahwa harga saham perusahaan sub sektor farmasi di
Bursa Efek Indonesia setiap tahunnya mengalami perubahan dari tahun 2017
sampai tahun 2020. Perusahaan dengan emiten DVLA, KAEF, KLBF, MERK,
PYFA, TSPC, SIDO mengalami fluktuasi kenaikan dan penurunan selama tahun
2017 sampai tahun 2020. Pada perusahaan dengan emiten DVLA, KLBF, MERK,
PYFA, PEHA pada tahun 2017 harga saham mengalami penurunan, sedangkan
pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2020 harga saham mengalami kenaikan
selama 4 periode.
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham sementara pada penelitian
yang dilakukan oleh Maronrong dan Nugroho (2020), menyatakan bahwa suku
bunga tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham
9
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hamdi (2020) menyatakan bahwa
B. Rumusan Masalah
harga saham pada perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di bursa efek
C. Tujuan Penelitian
penelitian, yakni :
Harga saham pada perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di bursa
Harga saham pada perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di bursa
10
efek Indonesia periode 2017-2020.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat di bagi atas beberapa manfaat, sebagai
berikut :
E. Tinjauan Pustaka
1. Inflasi
11
menggunakan pendekatan indeks harga konsumen (IHK). IHK
riil yang diperoleh investor dari investasi. Secara umum inflasi berarti
kenaikan tingkat harga secara umum dari barang atau komoditas dan
jasa selama suatu periode waktu tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai
suku bunga naik maka harga investasi yang terkait dengan suku bunga,
misalnya suku bunga Sertifikat bank Indonesia (SBI) akan naik ini dapat
Bank Indonesia, sehingga banyak yang akan menjual saham dan harga
saham akan turun oleh karena itu perubahan suku bunga akan
12
menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan
2010: 141)
Penjualan Bersih
Perputaran Modal = Modal Kerja Bersih
kerja semakin efektif dan efisien. Hasil akhir dari penghitungan dapat
(Martono, 2014:80)
4. Perputaran Persediaan
berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar
periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan terdensi untuk adanya
13
“overstock”.
:
Harga Pokok Penjualan
Perputaran Persediaan = Rata Rata Penjualan
5. Harga Saham
“Harga pada pasar ril, dan merupakan harga yang paling mudah
ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang
sedang berlangsung atau jika pasar ditutup, maka harga pasar adalah
harga penutupannya”.
Indikator harga saham dapat dinilai dari nilai Harga saham, beberapa
nilai harga saham menurut Azis, dkk (2015:85) ada beberapa nilai yang
lembar saham.
14
3. Nilai intrinsik (Instrinsic Value) adalah sebenarnya/seharusnya
nilai sekarang dari cash flow yang dihasilkan oleh asset yang
bersangkutan.
6. Operasional Penelitian
sebagai berikut :
15
5 Harga Harga yang terjadi di pasar Rp Rasio
Saham bursa pada saat tertentu dan Closing Price
(Y) harga saham tersebut
ditentukan oleh pelaku
pasar. Tinggi rendahnya
harga saham ini ditentukan
oleh permintaan dan
penawaran saham tersebut
di pasar modal.
Jogiyanto (2014 : 143)
F. Variabel Penelitian
daya beli atas barang dan jasa akan mengakibatkan penurunan penjualan
Suku bunga merupakan harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu
tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan pada saat
16
bunga berpengaruh negatif terhadap harga saham dan mempunyai
hubungan yang negatif. Apabila nilai tingkat suku bunga tinggi maka
harga saham akan semakin rendah karena para investor akan lebih
laba yang optimal, yaitu tersedianya dana atau modal kerja yang
17
4. Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Harga Saham
rumit, yang dimana jika ada suatu kesalahan baik kecil ataupun besar
G. Penelitian Terdahulu
18
3. Dea Lirista Pengaruh Inflasi Dan Hasil penelitian
Anggraeni, Titing Suku Bunga Terhadap menunjukkan bahwa inflasi
Suharti, Diah Harga Saham Pada dan suku bunga secara
Yudhawat (Jurnal Perusahaan Sektor bersama-sama (simultan)
Ilmu Manajemen Perbankan ataupun secara parsial
Vol. 2 No. 3, 2019) menunjukkan bahwa tidak
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham
Ali Hamdi Pengaruh Perputaran Hasil penelitian perputaran
4. (Journal of Modal dan Likuiditas modal dan likuiditas secara
Manajemen and Terhadap Profitabilitas simultan berpengaruh positif
Bisiness, Vol 3 No 1, dan Harga Saham dan signifikan terhadap Harga
2020) Saham, secara parsial
perputaran modal
berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap harga
saham
H. Hipotesis
Harga saham.
Harga saham.
I. Paradigma Penelitian
perputaran modal kerja dan perputaran persediaan terhadap harga saham, maka
apa yang diteliti dan dituangkan dalam sebuah bagan yang menjadi alur
pemikiran penelitian. Kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
19
Inflasi (X1)
Tingkat Suku
Bunga (X2)
Harga Saham
(Y)
Perputaran Modal
Kerja (X3)
Perputaran
Persediaan (X4)
J. Metode Penelitian
2020
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
Dalam hal ini data penelitian yang tersedia di Bursa Efek Indonesia pada
Industri Farmasi Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
20
data yang diambil berupa laporan keuangan perusahaan dalam Industri
Farmasi.
1) Populasi
penelitian yang akan diteliti pada penelitian ini. Dalam penelitian ini
Tabel
Populasi Emiten Industri Farmasi
No Kode Emiten Emiten
1 KLBF PT Kalbe Farma Tbk.
2 INAF PT Indofarma (Persero), Tbk
3 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk
4 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk.
5 MERK PT Merck Tbk.
6 PEHA PT Phapros Tbk.
7 PYFA PT Pyridam Farma Tbk.
8 SCPI PT Merck Sharp Dohme Pharma,Tbk.
9 SIDO PT Industri dan Farmasi Sido Muncul,Tbk.
10 TSPC PT Tempo Scan Pacific,Tbk
Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2021
2) Sampel
21
Sampel merupakan bagian atau wakil populasi yang memiliki
Tabel/1Kriteria Sampel
No Keteranga Jumla
n h
Perusahaan Sektor farmasi yang terdaftar Bursa Efek
1 Indonesia (BEI) Periode 2016-2020 10
Perusahaan Sektor farmasi yang memilik data laporan
2 keuangan yang lengkap selama 5 (lima) tahun. 10
Perusahaan yang baru listing (PT Merck Sharp Dohme
3 Pharma,Tbk.) 1
4 Sampel 9
22
4. Metode Pengumpulan Data
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel
gabungan antara data cross section dan data time series, dimana unit
cross section yang sama diukur pada waktu yang berbeda. Setelah
Keterangan :
23
X4it = Perputaran Persediaan
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
e = error
LogX4it + e
a) Uji Normalitas
24
Angka signifikansi (Sig) < 0,05, maka data tidak
berdistribusi normal.
berikut :
1) Uji Multikolinearitas
25
dan tidak terjadi multikolinieritas yang dapat
tolerance > dari 0,1 dan nilai VIF lebih < dari 10,
dan nilai VIF lebih > dari 10, maka data tersebut
2) Uji Heterokedastisitas
heteroskedastisitas yaitu :
26
maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
3) Uji Autokorelasi
autokorelasi, yaitu :
autokorelasi positif.
27
3) Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi
negatif.
c) Uji Hipotesis
1) Uji F
Harga Saham
ditolak Ha diterima.
28
2) Uji t
29
Harga Saham. Ha : β4 ≠ 0, artinya Perputaran
Saham.
independen).
terikat dengan nilai diantara nol dan satu. Jika nilai R2 kecil
30
memprediksi variasi variabel dependen (Kuncoro, 2013:
variabel bebas X.
satu.
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Mamduh M. dan Halim Abdul, 2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Yogyakarta.
Husnan, Suad, 2014. Lembaga Keuangan dan Pasar Modal. Edisi Kedua. BPPE
UGM. Yogyakarta.
Jatisuryaputra, Richwell, Pengaruh Nilai Tukar. Inflasi dan Suku Bunga Terhadap
Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
Erlangga.
Munawir, Sawir, 2014. Manajemen Keuangan dan Aplikasi. Edisi Kedua. Ganesha.
Bandung.
Maronrong, Ridwan dan Nurgoho, Kholik, Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Kurs
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal STEI Ekonomi, Vol 26, No.2
Empat. Jakarta.
Suliyanto, 2015, Metode Riset Bisnis. Edisi Khusus. Andi Offset. Jakarta.