Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurlia Dewi Ambarwati

Nim : 190141618

Kelas : 5C / PGSD

Mata Kuliah : Microteaching

Dosen Pengampu : Budi Waluyo, M.Pd

PERTEMUAN KE 9 : MICROTEACHING

1. Jelaskan beberapa masalah khas anak sd dan cara mengatasinya !


Jawaban :
1. Tidak mengerjakan PR
Penyebab : Karena siswa tersebut terlalu lelah dan bisa juga karena siswa tersebut
memang ceroboh dan tidak bertanggung jawah atas tugas yang diberikan
kepadanya.
Solusi : Caranya bisa dengan menambah tugas yang diberikan sehingga anak
tersebut akan berusaha mengingat tugas-tugas apa yang diberikan kepadanya.
2. Makan saat guru mengajar
Penyebab : karena siswa merasa sangat lapar sehingga dia tidak dapat lagi menahan
lapar saat jam pelajaran.
Solusi : guru harus bijaksana dengan memberi izin untuk siswa makan. Namun
tetap harus di beri peringatan untuk sarapan dari rumah, karena makan saat jam
pelajaran di anggap tidak sopan.
3. Berkelahi di kelas
Penyebab : Saling ejek, saling berebutan sesuatu biasanya menjadi alasan terjadinya
pertengkaran siswa
Solusi : Mendamaikan siswa dengan cara menasehatinya.
4. Bermain hape saat guru mengajar
Penyebab : Bermain hape sangat mengganggu konsentrasi siswa saat belajar.
Mungkin karena siswa sudah diberi teknologi yang seharusnya belum diberikan
kepada mereka, sehingga siswa belum memahami fungsi sesungguhnya dari
teknologi tersebut.
Solusi : dengan melarangan siswa membawa hape ke sekolah.

1
5. Mengantuk
Penyebab : Mungkin karena menonton acara televisi hingga larut malam. sarapan
yang terlalu berlebihan, atau bosan dengan metode pelajaran yang dibrikan guru.
Solusi: Orang tua harus menasehati atau menyuruh dan memberikan batasan waktu
siswa untuk istirahat agar pada pagi harinya siswa tidak mengantuk di sekolah.Dan
guru juga harus memberikan metode pembelajaran yang lebih menarik bagi peserta
didiknya sehingga peserta didik tidak bosan . peserta didik juga harus sarapan yang
secukupnya.
6. Murid terlambat masuk sekolah
Penyebab : karena bangun tidur terlalu siang, ini bisa disebabkan karena siswa
tidur larut malam.
Solusi : Memberikan teguran kepada siswa. Jika sudah lewat batas, tidak ada
salahnya memberi hukuman yang sesuai kepada sisw
7. Kurangnya konsentrasi dalam mengikuti pelajaran
Penyebab : karena ngantuk , lapar,
Solusi : mengatur waktu istirahat yang cukup, makan yang teratur
8. Menaikan kaki ke atas meja saat guru mengajar
Penyebab : Bisa jadi karena siswa terlalu nakal, atau bisa juga karena guru tidak
bisa menjaga wibawanya di hadapan guru.
Solusi : Menjaga wibawa dihadapan murid menjadi hal yang wajib bagi seorang
guru, dengan begitu murid akan lebih segan melakukan kenakalan-kenakalan
seperti yang di sebutkan di atas.
9. Pendiam dikelas
Penyebab: sedang kurang enak badan atau sedang sedih, atau juga karena karakter
anak tersebut yang memang pendiam.
Solusi: orang yang berada disekitarnya sebaiknya sesering mungkin mengajaknya
berbicara, dan diubah sedikit demi sedikit untuk menjadi tidak pendiam
10. Tidak disiplin dikelas
Penyebab: karena malas, menyepelekan hal-hal kecil, terlalu santai dalam segala
hal, tidak mau berfikir terlalu berat.
Solusi: dengan cara meninggalkan sifat pemalas, lebih menghargai sesuatu yang
kecil, berubah dengan adanya kemauan dalam dirinya, dan lebih menghargai waktu.

2
2. Jelaskan perkembangan fisik yang terjadi pada anak SD ?
Jawaban :
Perkembangan Fisik Siswa SD
Mencakup pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak, otot dan tulang. Pada
usia 10 tahun baik laki‐laki maupun perempuan tinggi dan berat badannya bertambah
kurang lebih 3,5 kg. Namun setelah usia remaja yaitu 12 ‐13 tahun anak perempuan
berkembang lebih cepat dari pada laki‐laki, Sumantri dkk (2005).
• Usia masuk kelas satu SD atau MI berada dalam periode peralihan dari
pertumbuhan cepat masa anak anak awal ke suatu fase perkembangan yang
lebih lambat. Ukuran tubuh anak relatif kecil perubahannya selama tahun tahun
di SD.
• Usia 9 tahun tinggi dan berat badan anak laki‐laki dan perempuan kurang lebih
sama. Sebelum usia 9 tahun anak perempuan relatif sedikit lebih pendek dan
lebih langsing dari anak laki‐laki.
• Akhir kelas empat, pada umumnya anak perempuan mulai mengalami masa
lonjakan pertumbuhan. Lengan dan kaki mulai tumbuh cepat.
• Pada akhir kelas lima, umumnya anak perempuan lebih tinggi, lebih berat dan
lebih kuat daripada anak laki‐laki. Anak laki‐laki memulai lonjakan
pertumbuhan pada usia sekitar 11 tahun.
• Menjelang awal kelas enam, kebanyakan anak perempuan mendekati puncak
tertinggi pertumbuhan mereka. Periode pubertas yang ditandai dengan
menstruasi umumnya dimulai pada usia 12‐13 tahun. Anak laki‐laki memasuki
masa pubertas dengan ejakulasi yang terjadi antara usia 13‐16 tahun.
• Perkembangan fisik selama remaja dimulai dari masa pubertas. Pada masa ini
terjadi perubahan fisiologis yang mengubah manusia yang belum mampu
bereproduksi menjadi mampu bereproduksi. Hampir setiap organ atau sistem
tubuh dipengaruhi oleh perubahan perubahan ini. Anak pubertas awal
(prepubertas) dan remaja pubertas akhir (postpubertas) berbeda dalam
tampakan luar karena perubahan perubahan dalam tinggi proporsi badan serta
perkembangan ciri‐ciri seks primer dan sekunder.

Meskipun urutan kejadian pubertas itu umumnya sama untuk tiap orang, waktu
terjadinya dan kecepatan berlangsungnya kejadian itu bervariasi. Rata‐rata anak
perempuan memulai perubahan pubertas 1,5 hingga 2 tahun lebih cepat dari anak

3
laki‐laki. Kecepatan perubahan itu juga bervariasi, ada yang perlu waktu 1,5 hingga
2 tahun untuk mencapai kematangan reproduksi, tetapi ada yang memerlukan waktu
6 tahun. Dengan adanya perbedaan‐perbedaan ini ada anak yang telah matang
sebelum anak yang sama usianya mulai mengalami pubertas.

3. Jelaskan perkembangan perilaku yang terjadi pada anak SD ?


Jawaban :
Berdasarkan periodesasi perkembangan Piaget, anak sekolah dasar kelas I, II, III,
dan IV berada dalam periode transisi, yaitu meninggalkan periode moral realisme
memasauki periode moral otonom. Akibat periode transisi itu tingkah laku moral
anak kadang-kadang seperti tingkah laku moral anak periode heterenom dan
kadang-kadang seperti tingkah laku anak yang otonom. Bagi anak kelas II, III, dan
IV yang masih berada dalam perkembangan moral heterenom, yaitu anak mulai
melihat tingkah laku baik atau buruk yang dipanang dari akibat yang ditimbulkan
oleh tingkah laku itu, dan bukan dari niat atau maksud si pelaku. Misalnya, ketika
12 buah gelas secara tidak sengaja dipecahkan oleh anak, hal ini akan dipandang
anak sebagai tingkah laku yang lebih buruk dibandingkan dengan memecahkan
sebuah gelas yang maksudnya untuk mencuri kue. Bagi anak yang dalam periode
perkembangan moral otonom justru berpandang sebaliknya, bahwa memecahkan 12
buah gelas secara tidak sengaja lebih baik daripada memecahkan sebuah gelas
karena ingin mencuri kue. Bagi anak itu kesalahan tingkah laku dilihat dari maksud
orang bertingkah laku, bukan dari akibat yang ditimbulkan dari oleh tingkah laku
itu. Sehubungan dengan aspek perkembangan moral anak, guru hendaknya dapat
menanamankan moral pada anak yang dilakukan. tanpa disadari anak sehingga
mendorong kesadaran dalam diri anak untuk berbuat sesuai dengan moral yang baik.
(Trianingsih , 2016). Tugas Perkembangan Anak SD Havigurst mengatakan bahwa
tugas perkembangan individu adalah tugas yang tampak pada suatu periode tertentu
dalam kehidupan individu. Keberhasilan akan dapat memberikan kebahagiaan serta
memberi kemudahan dalam menjalani tugas-tugas berikutnya, dan apabila gagal akan
menimbulkan kekecewaan bagi individu tersebut, dan mengalami kesulitan untuk
tugas perkembangan berikutnya. (Syaodih). Anak yang berada dalam rentang 6-12
tahun pada hakikatnya menjalani tugas perkembangan berupa kemampuan
kemampuan yang harus dikuasai anak sekolah dasar.

4
4. Apa yang dimaksud dengan masalah belajar? Jelaskan !
Jawaban :
Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami seseorang siswa yang
merintangi dan menghambat kelancaran proses dalam hal ini masalah belajar yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan.NKondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu
berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak
menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh
murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-
murid yang pandai atau cerdas. Dalam interaksi belajar mengajar siswa merupakan
kunci utama keberhasilan belajar selama proses belajar yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai