Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. NY.

U TRIPLET III
DENGAN BERAT BADAN LAHIR SANGAT RENDAH (BBLSR)
DI RUANG PERINATOLOGI RSUD SALATIGA

Disusun Oleh :

Fakhar Zainul Luthfianto


P27220019022

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURAKARTA
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. NY. U TRIPLET III
DENGAN BERAT BADAN LAHIR SANGAT RENDAH (BBLSR)
DI RUANG PERINATOLOGI RSUD SALATIGA

A. Identitas
1. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 1 November 2021
Tempat pengkajian : Ruang Perinatologi RSUD Salatiga
Sumber data :Sumber data diperoleh dari anamnesa
wawancara keluarga pasien, keluarga pasien,
pengkajian pasien, dan catatan medis pasien
2. Biodata
a. Identitas pasien
Nama : By. Ny. U
Tanggal lahir : 29 Oktober 2021
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Promasan Rt 03 Rw 02 Kumpulrejo Kec.
Argomulyo Salatiga
No. RM : 21-22-47XXX
Diagnosa medis : BBLSR
Diagnosa medis : BBLSR dengan Asfiksia sedang
b. Identitas Orang Tua / Penaggungjawab
Nama Penanggung jawab : Tn. E
Alamat : Promasan Rt 03 Rw 02 Kumpulrejo
Kec. Argomulyo Salatiga
Umur : 41 tahun
Hubungan dg pasien : Ayah
Pekerjaan : Swasta
Nama Ibu : Ny. U
Alamat : Promasan Rt 03 Rw 02 Kumpulrejo
Kec. Argomulyo Salatiga
Umur : 35 tahun
Hubungan dengan pasien : Ibu Kandung
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
3. Status Kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
1) Keluhan Utama
Pasien tampak pucat, kulit kuning, turgor kulit kering.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Bayi lahir secara Sectio Caesar di RSUD Salatiga pada tanggal 29
Oktober 2021 jam 09.00 WIB, dengan usia kehamilan 35 minggu
lebih 2 hari. Dengan berat badan lahir 1360 gram berjenis kelamin
perempuan dan APGAR score 8/9/10. Bayi lahir tidak langsung
menangis ,air ketuban jernih, dengan keadaan umum, sesak nafas,
ada retraksi dada sehingga di rawat di perinatologi RSUD Salatiga
agar mendapat perawatan lebih lanjut.
b. Riwayat kesehatan
1) Kesehatan Masa Lalu
Ibu pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit jantung
2) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan anggota keluarganya memiliki riwayat
penyakit menurun yaitu jantung. Ibu pasien mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
4. Riwayat Persalinan
a. Prenatal
Ini adalah kehamilan ketiga nya G3P2A0. Saat hamil, keluhan hanya
terjadi di trisemester 1 yakni seperti pusing, mual muntah saat pagi
hari. Pada usia kandungan 8 bulan hb ibu pasien rendah sehingga
dilakukan transfusi darah sebanyak 5 kantong, dan dianjurkan oleh
dokter untuk kontrol rutin 1 minggu sekali
Trimester Tanggal Tempat Keluhan Hasil Tindakan
pemeriksaan Periksa Pemeriksaan

1 - - - Ibu tidak -
melakukan
ANC

2 21 Juni 2021 RS Tidak Usia Mendapat


Hermina ada kehamilan : terapi
keluhan 12 minggu 3 obat
hari Dopamet
250 mg,
TD : 170/80
3x1
mmHg

2 1 Juli 2021 RS Tidak Usia Mendapat


Hermina ada kehamilan : terapi
keluhan 14 minggu 1 obat
hari Dopamet
250 mg,
TD : 152/78
3x1
mmHg

2 2 Agustus RS Tidak Usia Mendapat


2021 Hermina ada kehamilan : terapi
keluhan 18 minggu 3 obat
hari Dopamet
250 mg,
TD : 152/78
3x2
mmHg
3 2 September RS Tidak Usia Mendapat
2021 Hermina ada kehamilan : terapi
keluhan 23 minggu 6 obat
hari Dopamet
250 mg,
TD : 172/116
3x2
mmHg

3 25 RSUD Tidak Usia Mendapat


September Salatiga ada kehamilan : terapi
2021 keluhan 27 minggu 1 obat
hari Miniaspi
1x1
TD : 182/135
mmHg

3 5 Oktober RSUD Tidak Usia Mendapat


2021 Salatiga Ada kehamilan : terapi
Keluhan 28 minggu 4 obat
hari Miniaspi
1x1
TD : 178/87
mmHg

3 14 Oktober RS Nyeri Usia Mendapat


2021 Salatiga ulu hati kehamilan : terapi
29 minggu 6 obat
hari Miniaspi
1x1
TD : 179/114
mmHg
b. Intra natal :
Ibu pasien melahirkan secara caesar di RSUD Salatiga. Bayi lahir pada
tanggal 25 September 2021 pukul 09.57 WIB dengan usia kehamilan
35 minggu 2 hari
- Jenis persalinan : Caesar atas indikasi triplet PEB
- Air ketuban jernih
- BBL: 1360 gram
- PB : 41 cm
- LK : 29 cm
- LD : 22 cm
Bayi tidak langsung menangis pada saat lahir, bayi tampak sesak
nafas, terdapat retraksi dada dan gerakan bayi lemah dengan APGAR
score : 8/9/10. Lalu bayi dilakukan resustitasi dengan cara suction.
c. Post natal :
Bayi lahir dengan APGAR score : 8-9-10 serta bayi lahir tidak
menangis spontan. Pasien disuntikkan Vitamin K1 Phytomenadione 1
mg pada kaki sebelah kiri secara IM dan diberikan tetes mata
Cendofenicol Chloramphenicol 0,25% 1 tetes dikedua matanya.
5. Pola Kebutuhan Dasar
a. Pola nutrisi : reflek sucking kurang kuat, terpasang NGT, diberikan
ASI donor dan susu formula secara oral dan sonde.
Pasien mendapat intake cairan sonde susu formula 5 cc /3 jam.
Kebutuhan cairan total sebanyak 160 cc/KgBB/hari , pasien terpasang
infus D 5% ¼ 3,69 tpm pasien terpasang NGT.
1. Antropometri
- BBL : 1360 gram
- BBS : 1460 gram
- PB : 41 cm
- LK : 29 cm
- LD : 22 cm
2. Biomchemical
- Hb : 16, 2
- Ht : 44,2
- AT : 159
3. Clinical Sign
Pasien lahir dengan berat badan sangat rendah, pasien
mendapatkan asi melalui oral sebanyak 5 cc. Hasil residu 5 cc susu
pecah . Pasien sudah BAB dan BAK
4. Diit
Pasien diberikan ASI setiap 3 jam sekali dengan jumlah sesuai
dengan kebutuhan bayi 5 cc melalui oral dan via sonde
Kebetuhan Cairan (KC) = BBS x Kg BB/hari
= 1,46 x 110 Kg/hari
= 160 cc/hari
KCT = 160 – 56 (AA 5%)
= 104,6 cc/hari
PO = 5 cc/3jam
Infus = 88,56: 24 jam
= 3,69 cc/jam
b. Pola istirahat tidur
Pasien kadang terbangun dengan tangisan
c. Pola personal hygiene
Popok diganti setiap bayi BAB maupun BAK, dimandikan 2x sehari
ppada pagi dan sore hari.
d. Pola aktivitas
Gerak sedikit aktif, menangis kurang kuat
e. Pola eliminasi
BAB konsistensi lembek, berwarna hijau, bau khas dan BAK.
6. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum :sedang, menangis kuat, gerak sedikit aktif,
sucking lemah, minum via oral dan sonnde, terpasang NGT,
terpasang Nasal Kanul 02 1 lpm.
2) Kesadaran compos mentis
RR : 50 x/menit BBL : 1360 gr SPO2 : 98%
S : 36,2℃ BBS : 1460 gr PB : 41 cm
N : 128 x/menit
b. Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan kepala dan leher
a) Kepala
Inspeksi : tidak ada chepal hematom, sudah tidak ada caput
succedaneum, rambut hitam, rambut bersih, ubun-ubun datar.
b) Mulut
Inspeksi : bibir berwarna merah,mulut tampak bersih , mukosa
lembab, tidak terdapat bibir sumbing.
c) Mata
Inspeksi: pupil isokor, selera ikterik, konjungtiva tidak anemis,
tidak ada bleeding conjungtiva, pupil menunjukkan refleks
cahaya.
d) Hidung
Inspeksi : Terpasang nasal kanul 1 lpm, terpasang NGT

e) Dada

Paru-paru

- Inspeksi : terdapat retraksi dada,nafas cepat, RR: 50x/menit


- Palpasi: Vocal fremitus kanan dan kiri sama
- Perkusi: Sonor
- Auskultasi: tidak terdapat suara tambahan, HR: 128x/menit

Jantung
- Inspeksi : lctus cordis tidak tampak
- Palpasi : ICS teraba pada Mid Clavicula ICS V
- Perkusi : Pekak
- Auskultasi : lub dub, HR: 128x/menit
f) Abdomen
- Inspeksi : tali pusat tampak segar, warna kulit kuning
- Auskultasi : bising usus 6x/menit
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : timpani
g) Genetalia
Pasien berjenis kelamin perempuan, genetalia tampak bersih,
tidak ada luka, terdapat lubang anus, dan labia mayora sudah
menutupi labia minora.
h) Ekstermitas
Jari-jari ektermitas atas dan bawah masing-masing berjumlah
5, tidak ada keacacatan, tidak ada luka. Tangan dan kaki pasien
berwarna kuning, ekstermitas teraba dingin.
i) Integument
- Reflek moro : baik, kaget bila dikejutkan
- Reflek sucking : belum kuat
- Reflek graphing : sudah kuat
- Reflek menelan : sudah kuat ( saat diberi ASI melalui dot),
pasien juga minum ASI melalui Sonde.
7. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan tanggal 29 Oktober 2021

Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan Metoda
Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap Otomatis
Hemoglobin 16,2 15,2 - 24,6 g/dL SLSHB
Hematokrit 44,2 50,0 – 82,0 % DCDM
Eritrosit 4,02 4,4 – 5,9 Juta/µL DCDM
Leukosit 6,38 9,4 – 34 Ribu/µL FFC
Trombosit 159 217 – 497 Ribu/µL DCDM
Index Eritrosit
MCV 110.0 94 – 150 fL Kalku
MCH 40,3 29 – 45 pg Kalku
MCHC 36,7 24 – 36 g/dL Kalku
RDW-SD 78,8 39 – 47 fL
RDW-CV 20 10 – 21 %
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil% 4,5 1–5 %
Basofil% 1,1 0–1 %
Limfosit% 36,2 20 – 70 %
Monosit% 8,0 1 – 11 %
Neutrofil% 50,2 17 – 60 %
Immature 0,6 %
Granulocyte% 0,6
NRBC% 9,1 %
Eosinofil# 0,29 10^3/µL
Basofil# 0,07 10^3/µL
Limfosit# 2,31 10^3/µL
Monosit# 0,51 10^3/µL
Neutrofil# 3,20 10^3/µL
Neut Lymph < 3,13
Ratio (NLR) 1,39
Abs
Lymphocyte 2310 > 1500 /µL
Count (ALC)

2. Pemeriksaan tanggal 1 November 2021

Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan Metoda
Rujukan
Kimia klinis
Bilirubin Direk – Indirek
Bilirubin Total 9,54 < 12,0 mg/dL Diazo
Bilirubin Direk 0,15 < 0,2 mg/dL Diazo
Bilirubin
9,39 mg/dL
Indirek

3. Pemeriksaan tanggal 3 November 2021

Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan Metoda
Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Lengkap Otomatis
Hemoglobin 12,9 15,2 - 24,6 g/dL SLSHB
Hematokrit 34,9 50,0 – 82,0 % DCDM
Eritrosit 3,31 4,4 – 5,9 Juta/µL DCDM
Leukosit 3,07 9,4 – 34 Ribu/µL FFC
Trombosit 7 217 – 497 Ribu/µL DCDM
Index Eritrosit
MCV 105.4 94 – 150 fL Kalku
MCH 39.0 29 – 45 pg Kalku
MCHC 37.0 24 – 36 g/dL Kalku
RDW-SD 73.0 39 – 47 fL
RDW-CV 19 10 – 21 %
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil% 5.5 1–5 %
Basofil% 0.7 0–1 %
Limfosit% 24.1 20 – 70 %
Monosit% 16.9 1 – 11 %
Neutrofil% 52.8 17 – 60 %
Immature 4.2 %
Granulocyte%
NRBC% 2.3 %
Eosinofil# 0.17 10^3/µL
Basofil# 0.02 10^3/µL
Limfosit# 0.74 10^3/µL
Monosit# 0.52 10^3/µL
Neutrofil# 1.62 10^3/µL
Neut Lymph 2.19 < 3,13
Ratio (NLR)
Abs
Lymphocyte 740 > 1500 /µL
Count (ALC)

8. Program Terapi
Jenis Terapi Dosis Cara Pemberian
Senin, 1 November 2021
Infus D5 ¼ 4 tpm IV Selang
AA 5 % 2 gram IV Selang
Ampicillin 2 x 70 mg IV Selang
Gentamicin 1 x 7 mg IV Selang
Aminophilin 2 x 1,5 mg IV Selang
Ca gluconas 1 x 1,5 cc IV Selang
O2 ½ lpm Nasal Kanul
Foto Terapi 1 x 24 jam
Selasa 2 November 2021
Infus D5 ¼ 4 tpm IV Selang
Ampicillin 2 x 70 mg IV Selang
Aminophilin 2 x 1,5 mg IV Selang
Ca gluconas 1 x 1,5 cc IV Selang
AA 5 % 2,5 gram IV Selang
Cefotaxim 2 x 75 mg IV Selang
Amikasin 1 x 25 mg IV Selang
Ranitidine 3 x 1,5 mg IV Selang
O2 1 lpm Nasal kanul
Rabu, 3 November 2021
Infus D5 ¼ + NB 4 tpm IV Selang
Cefotaxim 2 x 75 mg IV Selang
Amikasin 1 x 25 mg IV Selang
Aminophilin 2 x 1,5 mg IV Selang
Paracetamol 20 mg / 6-8 jam IV Selang
Ranitidin 3 x 1,5 mg IV Selang
Fluenazol 1 x 20 mg IV Selang
02 1 lpm Nasal Kanul

9. Data Fokus

Data Subjektif Data Objektif


- TTV

Nadi : 128 x/menit


Suhu : 36,2 ºC
RR : 50 x/menit
SPO2 : 98 %

- Jenis kelamin : perempuan


- BBL : 1360 gram
- BBS : 1460 gram
- PB : 41 cm
- LK : 29 cm
- LD : 23 cm
- Lila : 7 cm
- Bayi lahir dengan APGAR 8-9-10
- Bibir sedikit sianosis
- Refleks sucking belum kuat
- Refleks menelat belum kuat
- Gerakan kurang aktif dan sedikit
lemah
- Kulit bayi nampak sedikit
berwarna kuning
- CRT < 3 detik
- Terpasang nasal kanul 1 lpm
- Terpasang NGT
- Residu 5 cc berupa susu pecah
- Hasil Labolatorium
a. Hemogoblin 12,9 g/dL
b. Hematokrit 34,9 %
c. Leuktosit 3,07 ribu/µL
d. Trombosit 7 ribu/µL
- Transfusi TC pada tanggal 3
November pukul 18.00-20.00
WIB
10. Analisis Data
Data fokus Masalah Etiologi
DS : Hipotermia Kekurangan lemak
DO : subkutan
- TTV
Nadi : 153
x/menit
Suhu :
Pukul 09.00
36,2℃
Pukul 11.00
RR : 39x/menit
SPO2 : 96%
- Pasien terpasang
oksigen ½ lpm
- Tubuh pasien
sedikit dingin saat
disentuh
DS : - Ikterik neonatus Penurunan berat
badan
DO :

- Kulit bayi nampak


sedikit berwarna
kuning
- CRT bayi < 3 dtk
B. Diagnosa Keperawatan (SDKI, 2017)
1. Hipotermia berhubungan dengan kekurangan lemak subkutan
2. Ikterik neonatus berhubungan dengan penurunan berat badan
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien

C. Intervensi Keperawatan (SIKI, 2017)


No.dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 O
x 24 jam diharapkan hipotermia dapat - Monitor TTV
teratasi dengan kriteria hasil : - Monitor tanda dan gejala akibat
hipotermia
- Hipotermia membaik
- Monitor elastisitas atau turgor kulit
- Suhu tubuh kembali normal (36,5-37,5)
T
- Turgor kulit membaik
- Sediakan lingkungan yang hangat (atur
suhu inkubator sesuai kebutuhan)
- Berikan asupan cairan (ASI) sesuai
kebutuhan
- Ganti pakaian dan linen yang basah
- Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
E
- Jelaskan kepada keluarga rentang suhu
normal (36,50C-37,50C)
Hipotemi <36,50C
Hipertermi >37,50C
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
C
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
cairan intravena
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 O
x 24 jam diharapkan ikterik neonatus - Monitor ikterik pada sklera dan kulit bayi
teratasi dengan kriteria hasil :
- Identifikasi kebutuhan cairan sesuai
- Kulit kuning menurun
dengan usia gestasi dan berat badan
- Sklera kuning menurun
- Monitor suhu dan tanda vital setiap 3 jam

- Monitor efek samping fototerapi

T
- Lepaskan pakaian bayi kecuali popok

- Berikan pelindung fototerapi pada mata


dan genetalia bayi

- Biarkan tubuh bayi terpapar sinar


fototerapi secara berkelanjutan

- Ganti segera alas dan popok bayi jika


BAB/BAK

- Gunakan linen warna putih agar


memantulkan cahaya sebanyak mungkin.

E
- Anjurkan ibu menyusui sesering mungkin

C
- Kolaborasi pemeriksaan darah vena
bilirubin direk dan indirek
3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 O :
x 24 jam diharapkan pola minum tidak - Periksa posisi NGT dengan memeriksa
efektif teratasi dengan kriteria hasil : residu lambung atau mengauskultasi
hembusan udara
1. Berat badan bayi meningkat - Monitor residu lambung tiap 3 jam
sebelum pemberian ASI
2. Kekuatan otot menelan meningkat
T:
- Gunakan teknik bersih dalam pemberian
makanan via selang
- Ukur residu sebelum pemberian makanan
- Berikan ASI yang hangat melalui sonde
- Irigasi selang dengan 1,5 ml air bersih
setelah pemberian ASI
E:
Edukasi pada ibu pasien untuk memerah ASI
untuk mencukupi nutrisi bayi
C:
Kolaborasi pemberian ASI hangat kepada
bayi dengan cara sonde sesuai kebutuhan
bayi.

D. Implementasi Keperawatan (SLKI, 2017)


Implementasi/Tindakan
No. DX Hari/Tanggal/Jam Respon TTD
Keperawatan
1,2 Senin, 1 Melakukan pengukuran DS : -
November 2021 TTV dan monitor suhu DO :
08.30 WIB tubuh bayi - Bayi tampak sedikit terkejut saat
dipegang perawat untuk
dilakukan pengukuran ttv
S : 36,2 °C
N : 128 x/ menit
RR : 50 x/menit
SPO2 : 98 %
3 Senin, 1 Mengukur residu DS : -
November 2021 DO :
09.00 WIB - Dilakukan pengukran residu
menggunakan spuit pada selang
OGT
- Residu 5 cc
3 Senin, 1 Memberikan ASI melalui DS : -
November 2021 sonde DO :
09. 00 WIB - Diberikan ASI sebanyak 5 cc via
oral
2 Senin, 1 Memasang foto terapi DS :
November 2021 DO : Bayi tampak menangis.
10.20 WIB
2 Senin, 1 Memonitor ikterik DS : -
November 2021 DO :
11.20 WIB - Kulit bayi masih sedikit kuning
Sklera bayi masih sedikit kuning
1,2 Senin, 1 Melakukan pengukuran DS : -
November 2021 TTV dan monitor suhu DO :
11.40 WIB tubuh bayi - Gerak bayi tampak sedikit sedikit
aktif
- Bayi dilakukan terapi fototerapi
S : 38,0°C
N : 181 x/ menit
RR : 47 x/menit
SPO2 : 94 %
3 Senin, 1 Menyiapkan ASI yang DS : -
November 2021 akan diberikan DO :
11.50 WIB - ASI diambilkan dari kulkas untuk
dihangatkan dengan
menggunakan air hangat.
3 Senin 1 Mengukur residu dan DS : -
November 2021 memberikan ASI melalui DO :
12.10 WIB sonde - Residu 5 cc
- Diberikan ASI 5cc via oral
- Dilakukan pengukran residu
menggunakan spuit pada selang
OGT
- Residu sebanyak 4 cc
- Diberikan ASI sebanyak 5 cc
1,2 Selasa 2 Melakukan pengukuran DS : -
November 2021 TTV dan monitor suhu DO :
15. 00 WIB tubuh bayi - Akral bayi teraba agak
dingin
S : 35,4 °C
N : 136 x/ menit
RR : 34 x/menit
SPO2 : 97 %
3 Selasa, 2 Mengukur residu DS : -
November 2021 DO :
15.15 WIB - Dilakukan pengukran residu
menggunakan spuit pada selang
OGT
- Residu 5 cc susu pecah
3 Selasa, 2 Memberikan ASI melalui DS : -
November 2021 sonde DO :
15. 15 WIB - Dilakukan pemberian ASI 5 cc
via oral, 5 cc via sonde
2 Selasa, 2 Memonitor efek dari DS : -
November 2021 fototerapi DO :
15.45 WIB - Mata dan alat kelamin bayi
ditutup dengan menggunakan
kasa serta kulit bayi nampak
sedikit bintik kemerahan.
1,2 Selasa, 2 Melakukan pengukuran DS : -
November 2021 TTV dan monitor suhu DO :
17.30 WIB tubuh bayi - Gerak bayi tampak sedikit sedikit
aktif
S : 36,9°C
N : 168 x/ menit
RR : 45 x/menit
SPO2 : 98 %
3 Selasa, 2 Memonitor residu DS : -
November 2021 Memberi minum melalui DO :
18.00 WIB sonde - Residu 8 cc susu pecah
- Diberikan ASI 10 cc via oral
1,2 Rabu, 3 Melakukan pengukuran DS : -
November 2021 TTV dan monitor suhu DO :
14.30 WIB tubuh bayi - Bayi tampak sedikit terkejut saat
dipegang perawat untuk
dilakukan pengukuran ttv
S : 36,6°C
N : 146 x/ menit
RR : 44 x/menit
SPO2 : 100 %
3 Rabu, 3 Mengukur residu dan DS : -
November 2021 memberikan ASI melalui DO :
15.00 WIB sonde - Residu 3 cc bening
- Diberikan ASI 10 cc via oral
1,2 Rabu, 3 Melakukan pengukuran DS : -
November 2021 TTV dan monitor suhu DO :
17.45 WIB tubuh bayi - Bayi tampak menangis
S : 37,5°C
N : 161 x/ menit
RR : 46 x/menit
SPO2 : 100 %
3 Rabu, 3 Mengukur residu dan DS : -
November 2021 memberikan ASI melalui DO :
18.10 WIB sonde - Residu 0 cc
- Diberikan ASI 10 cc via sonde
1,2 Rabu, 3 Memonitor suhu tubuh DS : -
November 2021 bayi DO :
19.00 WIB - Bayi tampak menangis
- S : 37,8℃

E. Evaluasi Keperawatan

Hari/tanggal No. Dx Evaluasi


Senin, 1 November 2021 1,2,3 S:-
O:
- Terpasang infus D 5 % 3,69 cc/jam pada kaki kanan
- Kesadaran composmentis
- TTV :
S : 36,2°C
N : 128 x/ menit
RR : 50 x/menit
SPO2 : 98 %
- Kulit tampak kuning
- Sklera ikterik
- Reflek sucking belum kuat
- Reflek menelan belum kuat
- Pukul 09.00 : residu 5 cc, diberikan ASI 5 cc via oral
- Pukul 12.10 : residu 5cc, diberikan ASI 5 cc via oral
- BBS : 1460 gr
A:
- Hipotermia
- Ikterik Neonatus
P:
- Intervensi dilanjutkan
- Memonitor keadaan umum dan TTV
- Pemantauan turgor kulit bayi
- Pengawasan fototerapi
- Pengawasan efek fototerapi
Selasa, 2 November 2021 1,2,3 S:-
O:
- Terpasang infus D 5 % 4,4 cc/jam pada tangan kanan
- Kesadaran composmentis
- TTV :
S : 36,9°C
N : 168 x/ menit
RR : 45 x/menit
SPO2 : 98 %
- Kulit tampak kuning
- Sklera ikterik
- Reflek sucking belum kuat
- Reflek menelan belum kuat
- Pukul 15.15 : residu 5 cc susu pecah, diberikan ASI 5 cc via
oral, 5 cc via sonde
- Pukul 18.00 : residu 8 cc susu pecah, diberikan ASI 10 cc via
oral
- BBS : 1470 gr
A:
- Hipotermia teratasi
- Ikterik Neonatus teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan
- Memonitor keadaan umum dan TTV
- Pemantauan turgor kulit bayi
- Pengawasan efek fototerapi
Rabu, 3 November 2021 1,2,3 S:-
O:
- Terpasang infus D 5 % 4,9 cc/jam pada tangan kanan
- Kesadaran composmentis
- TTV :
S : 37,5°C pukul 18.10, pukul 19.00 S : 37,8℃
N : 161 x/ menit
RR : 46 x/menit
SPO2 : 100 %
- Kulit tampak kuning
- Sklera ikterik
- Reflek sucking belum kuat
- Reflek menelan belum kuat
- Pukul 15.00 : residu 3 cc bening, diberikan ASI 10 cc via oral
- Pukul 18.10 : residu 0 cc, diberikan ASI 10 cc via sondel
- BBS : 1470 gr
A:
- Hipertermia
- Ikterik Neonatus teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan
- Memonitor keadaan umum dan TTV
- Pemantauan suhu bayi /jam
- Pemantauan turgor kulit bayi
- Pengawasan efek fototerapi
- Program terapi PCT 20 mg / 6-8 jam

Anda mungkin juga menyukai