Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 2

Anggota :
1. Az’zahra Salzabilla B S (P27220019013)
2. Brilliant Fresty Kumara (P27220019014)
3. Chabelita Candrakila (P27220019015)
4. Cindi Martyas S (P27220019016)
5. Dewi Wulandari (P27220019017)
6. Dhika Febriana (P27220019018)
7. Dila Rahayu (P27220019019)
8. Esta Alesiana (P27220019020)
9. Evi Nur Hamidah (P27220019021)
10. Fakhar Zainul L (P27220019022)
11. Fifi Rian Saputri (P27220019023)
12. Fitri Eka Rahmawati (P27220019024)

Analisis Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang

A. Tata Cara Rujukan Berjenjang

Apa dan bagaimana mekanisme Rujukan berjenjang BPJS Kesehatan ?. Berikut ini akan
dipaparkan terkait dengan Tata Cara Pelaksanaan System Rujukan Berjenjang :

1. Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis,
yaitu:
a. Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama
b. Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat dirujuk ke fasilitas
kesehatan (Faskes) tingkat kedua
c. Pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat diberikan atas rujukan
dari faskes primer.
d. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskes tersier hanya dapat diberikan atas rujukan
dari faskes sekunder dan faskes primer.

2. Pelayanan kesehatan di faskes primer yang dapat dirujuk langsung ke faskes tersier hanya
untuk kasus yang sudah ditegakkan diagnosis dan rencana terapinya, merupakan pelayanan
berulang dan hanya tersedia di faskes tersier.
3. Ketentuan pelayanan rujukan berjenjang dapat dikecualikan dalam kondisi:

a. terjadi keadaan gawat darurat;Kondisi kegawatdaruratan mengikuti ketentuan yang


berlaku
b. bencana;Kriteria bencana ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah Daerah
c. kekhususan permasalahan kesehatan pasien;untuk kasus yang sudah ditegakkan rencana
terapinya dan terapi tersebut hanya dapat dilakukan di fasilitas kesehatan lanjutan.
d. pertimbangan geografis; dan
e. pertimbangan ketersediaan fasilitas

4. Pelayanan oleh bidan dan perawat

a. Dalam keadaan tertentu, bidan atau perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan
tingkat pertama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter gigi
pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama kecuali dalam kondisi gawat darurat dan
kekhususan permasalahan kesehatan pasien, yaitu kondisidi luar kompetensi dokter dan/atau
dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama

5. Rujukan Parsial

a. Rujukan parsial adalah pengiriman pasien atau spesimen ke pemberi pelayanan kesehatan
lain dalam rangka menegakkan diagnosis atau pemberian terapi, yang merupakan satu
rangkaian perawatan pasien di Faskes tersebut.
b. Rujukan parsial dapat berupa:
1) pengiriman pasien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang atau tindakan
2) pengiriman spesimen untuk pemeriksaan penunjang
c. Apabila pasien tersebut adalah pasien rujukan parsial, maka penjaminan pasien dilakukan
oleh fasilitas kesehatan perujuk.

Apakah pasien yang tidak mengikuti rujukan berjenjang dapat dijamin oleh BPJS
Kesehatan? Peserta yang ingin mendapatkan pelayanan yang tidak sesuai dengan sistem rujukan
dapat dimasukkan dalam kategori pelayanan yang tidak sesuai dengan prosedur sehingga tidak
dapat dibayarkan oleh BPJS Kesehatan, kecuali dalamkondisi tertentu yaitu kondisi gawat
darurat,bencana, kekhususan permasalahan pasien,pertimbangan geografis, dan pertimbangan
ketersediaan fasilitas. Untuk pasien di perbatasan, apakah diperbolehkan untuk merujuk pasien
lintas kabupaten?Jika atas pertimbangan geografis dan keselamatan pasien tidak memungkinkan
untuk dilakukan rujukan dalam satu kabupaten, maka diperbolehkan rujukan lintas kabupaten.
[Source : Manlak BPJS]
Analisis Sistem Rujukan di Puskesmas X Kota Surabaya menurut Pedoman Sistem Rujukan Nasional

No Pedoman Sistem Rujukan Nasional Pelaksanaan di Telaah


Puskesmas X Kota
Surabaya

Tata Laksana Rujukan dari Fasyankes Tingkat Pertama ke Tingkat Dua


A.Syarat Merujuk Pasien
1 Pasien yang akan dirujuk sudah diperiksa , Pelaksanaan rujukan di Sesuai
dan disimpulkan bahwa kondisi pasien Puskesmas X Kota
layak serta memenuhi syarat untuk dirujuk, Surabaya telah memenuhi
tanda-tanda vital (vital sign) berada dalam syarat merujuk pasien
namun dalam beberapa
kondisi baik/stabil serta transportable, dan kasus terdapat pasien
memenuhi salah satu syarat untuk dirujuk yang tidak datang
langsung puskesmas
untuk mendapatkan
rujukan.

b B. Prosedur Standar Merujuk Pasien


.Prosedur Klinis Rujukan:

1 Prosedur klinis pada kasus non-emergensi Pelaksanaan sistem Sesuai


proses rujukan mengikuti prosedur rutin yang rujukan di Puskesmas X
ditetapkan yaitu provider kesehatan menerima Kota Surabaya dalam
pasien di puskesmas, melakukan anamnesa, prosedur klinis telah
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang mengikuti prosedur rutin
medic yang mampu dilakukan puskesmas untuk yang telah ditetapkan
menentukan diagnosa pada pasien namun belum memiliki
SOP mengenai rujukan
kasus non-emergensi.
2 Pasien yang datang dalam keadaan Emergensi Puskesmas telah memiliki Sesuai
dan membutuhkan pertolongan kedaruratan SOP mengenai stabilisasi
medik, pertugas yang berwenang segera kondisi pasien emergensi
melakukan pertolongan segera (prosedur life yang akan dirujuk,
saving) untuk menstabilkan kondisi pasien stabilisasi ini dilakukan
sesuai SOP pada pasien yang datang
dalam keadaan emergensi
dan diberikan pertolongan
kedaruratan pasien sesuai
prosedur

3 Menyimpulkan kasus bahwa pasien memenuhi Puskesmas penyimpulan Sesuai


syarat untuk dirujuk, sesuai dengan salah satu kasus bahwa pasien
kriteria dalam syarat merujuk pasien memenuhi syarat untuk
dirujuk

4. Mempersiapkan rujukan untuk pasien dengan Puskesmas telah Belum Sesuai


memberikan pasien dan atau keluarganya memberikan penjelasan
penjelasan dengan bahasa yang dimengerti yang jelas kepada
pasien/keluarga, dan informed consent pasien/keluarga
sebagai bagian dari prosedur operasional mengenai rujukan yang
yang sangat erat kaitannya dengan prosedur akan diberikan kepada
teknik pelayanan pasien harus dilakukan pasien, namun tidak
memberikan lembar
informed consent kepada
pasien.

5. Penjelasan berkaitan denganpenyakit/masalah Setelah prosedur tindakan Sesuai


kesehatan pasien dan kondisi pasien saat ini, pra-rujukan dilakukan
tujuan dan pentingnya pasien harus untuk mempersiapkan
dirujuk,kemana pasien akan dirujuk, akibat rujukan pihak medic
atau risiko yang terjadi apabila rujukan tidak puskesmas memberikan
dilakukan dan keuntungan penjelasan mengenai
rujukan kepada
pasien/keluarga dengan
bahasa yang mudah
dimengerti.

6. Dilakukan rencana dan proses Puskesmas Dilakukan rencana Sesuai


telah melakukan rencana dan Sesuai dan proses
pelaksanaan rujukan serta tindakan Puskesmas telah
pelaksanaan rujukan serta tindakan yang melakukan rencana
yang mungkin akan dilakukan di faskes dan Sesuai
rujukan yang akan dituju. pelaksanaan rujukan
serta tindakan
pelaksanaan rujukan
serta tindakan yang
mungkin akan
dilakukan di faskes
rujukan yang akan
dituju kepada pasien
yang akan dirujuk.

7. Dijelaskan hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh Puskesmas telah Sesuai


pasien/keluarga, memberikan penjelasan
mengenai hal-hal yang
perlu dipersiapkan oleh
pasien/keluarga

8. Penjelasan-penjelasan lain yang Berhubungan Puskemas telah Sesuai


dengan proses rujukan termasuk berbagai memberikan penjelasan
persyaratan secara lengkap untuk memberi lain kepada
kesempatan pada pasien/keluarga. pasien/keluarga sesuai
yang dibutuhkan.

9. Putusan akhir rencana pelaksanaan Pelaksanaan informed Belum Sesuai


consent belum rujukan
sesuai kondisi pasien
sebelum dirujuk
berdasarkan SPO

10. Atas persetujuan rujukan dari pasien/keluarga, Puskesmas telah Sesuai


Puskesmas berwenang mempersiapkan rujukan meminta persetujuan dari
dengan memberikan tindakan pra rujukan sesuai pasien/keluarga terlebih
kondisi pasien sebelum dirujuk berdasarkan SPO dahulu sebelum
mempersiapkan rujukan
11. Puskesmas menghubungi kembali unit di faskes Pihak puskesmas tidak Belum sesuai
tujuan rujukan untuk memastikan sekali lagi menghubungi kembali
bahwa apakah pasien dapat diterima difaskes unit pelayanan faskes
rujukan saat akan merujuk pasien atau harus rujukan.
menunggu sementara ataupun mencarikan faskes
rujukan lainnya sebagai alternatif.

sumber : https://inacbg.blogspot.com/2015/01/tata-cara-rujukan-berjenjang.html

Anda mungkin juga menyukai