Anda di halaman 1dari 22

TUGAS 10 KELOMPOK 4 MATA KULIAH PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Review materi Konsevasi Alam & Pengelolaan Limbah

Dosen Pengajar :

RYMA SRIAYU WULANDARI SSI.MT

Disusun oleh :

Azis Riansyah (40521100097)

David Kok (40521100086)

Gilan Shaumarda (40521100050)

Nasrul Hidayat (40521100028)

Prodi Teknik Industri

Universitas Widyatama Bandung

2021/2022
Tugas 10 Pertemuan 14

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konservasi alam!


2. Jelaskan metoda konservasi dengan pendekatan Umbrella Spesies. Berikan 5 contoh
hewan dan tumbuhan yang termasuk dalam umberella spesies dan bagaimana
konservasi masing-masing spesies pada contoh.
3. Jelaskan metoda konservasi dengan pendekatan Flagship Spesies. Berikan 5 contoh
hewan dan tumbuhan yang termasuk dalam flagship spesies dan bagaimana
konservasi masing-masing spesies pada contoh.
4. Jelaskan metoda konservasi dengan pendekatan Keystone Spesies. Berikan 5 contoh
hewan dan tumbuhan yang termasuk dalam keystone spesies dan bagaimana
konservasi masing-masing spesies pada contoh.
5. Jelaskan metoda konservasi dengan pendekatan Ekosistem. Jelaskan 5 contoh
konservasi dengan metoda ini!
6. Berikan 10 jenis limbah padat yang ditemukan di industri (ambil contoh industry
tempat salah satu anggota kelompok bekerja). Jelaskan dari mana asal limbah tersebut
(dari proses apa pada system produksi)! Bagaimana cara pengelolaan limbah tersebut
7. Berikan 5 jenis limbah cair yang ditemukan di industri (ambil contoh industry tempat
salah satu anggota kelompok bekerja). Jelaskan dari mana asal limbah tersebut (dari
proses apa pada system produksi)! Bagaimana cara pengelolaan limbah tersebut?
8. Berikan 3 jenis limbah gas yang ditemukan di industri (ambil contoh industry tempat
salah satu anggota kelompok bekerja). Jelaskan dari mana asal limbah tersebut (dari
proses apa pada system produksi)! Bagaimana cara pengelolaan limbah tersebut?
9. Berikan 5 jenis limbah B3 yang ditemukan di industri (ambil contoh industry tempat
salah satu anggota kelompok bekerja). Jelaskan dari mana asal limbah tersebut (dari
proses apa pada system produksi)! Bagaimana cara pengelolaan limbah tersebut ?
10. Pilihlah salah satu industry yang menurut Anda bukan industry bersih. Jelaskan
proses-proses yang terjadi di industri tersebut mulai dari bahan baku sampai produk
jadi. Jelaskan limbah apa saja yang dihasilkan. Jelaskan kenapa menurut Anda
undustri tersebut tidak termasuk industry bersih? Beri saran bagaimana agar industry
tersebut bisa menjadi industry bersih!
11. Jelaskan apa itu 7R dan sebutkan contohnya masing-masing 5!
JAWABAN :
1. Konservasi adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat agar makna
kultural yang dikandungnya terpelihara dengan baik (Piagam Burra, 1981).
Konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap sesuatu yang
dilakukan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan
cara pengawetan (Peter Salim dan Yenny Salim, 1991).
Konservasi sebagai proses yang dilakukan dengan berkesinambungan terhadap
sumber daya alam, sehingga dapat bertahan dan dipergunakan oleh generasi
sekarang atau generasi masa depan (Alison Bracker 2009).
Tujuan konsevasi alam yaitu :
 Untuk bisa memelihara serta untuk melindungi tempat-tempat yang sudah dianggap
berharga agar tidak hancur.
 Untuk bisa menekankan kembali sehingga bisa memakai kembali pemakaian
bangunan yang sudah lama yang sehingga tidak terlantar, sebenarnya memiliki
maksud apakah dengan menggunakan cara seperti ini bisa menghidupkan kembali
fungsi dari bangunan yang sebelumnya dari bangunan tersebut atau bisa juga
mengganti suatu fungsi dari bangunan yang lama dengan fungsi yang baru yang
memang diperlukan.
 Untuk bisa melindungi benda-benda sejarah atau juga benda-benda pada zaman
purbakala dari kehancuran dan kerusakan yang bisa diakibatkan oleh faktor alam,
mikro organisme dan juga kimiawi.
 Untuk bisa melindungi benda-benda cagar alam yang sudah dilakukan dengan secara
langsung seperti membersihkannya, memelihara dan juga memperbaiki baik secara
fisik maupun dengan cara langsung dari pengaruh berbagai macam faktor yang ada,
misalnya seperti faktor lingkungan yang bisa merusak benda-benda itu.

Menurut kelompok kami :

Konsevasi alam adalah Suatu upaya atau program yang dilakukan oleh organisasi atau pun
pemerintah yang memiliki tujuan melindungi serta memelihara alam beserta isinya dalam
rangka mencegah kerusakan alam sehingga dapat bertahan dan dipergunakan pada masa yang
akan datang .
2. Umbrella Species adalah spesies yang konservasinya secara tidak langsung
melindungi banyak spesies lain dalam ekosistem. Karenanya umbrella species
dapat digunakan untuk membuat keputusan terkait konservasi. Spesies ini
memiliki kebutuhan habitat yang lebih besar dan kebutuhan lainnya. Lebih
jauh lagi, jika umbrella species dilestarikan, hal itu akan menghasilkan
konservasi bagi banyak spesies lainnya. Oleh karena itu, pemantauan umbrella
species dan melestarikan atau melindunginya akan menghasilkan habitat
berkualitas tinggi bagi spesies lain dalam ekosistem tersebut.
Contoh :
Hewan :
- Panda Raksasa, panda raksasa termasuk dalam umbrella species
karena spesies tersebut membutuhkan area yang luas sehingga
perlindungan jenis ini juga melindungi hewan endemik yang juga
menempati daerah yang sama. Dengan melindungu populasi panda
raksasa ini dari kepunahan bisa dilakukan dengan konservasi alam
dengan menjadikan panda raksasa menjadi hewan yang dilindungi .
- Jaguar, jaguar diklasifikasikan sebagai umbrella species karena
konservasinya tepat berkontribusi pada pemeliharaan dan
perlindungan ekosistem serta keanekaragaman hayati yang bekerja
sama dengan spesies-spesies yang menempati daerah yang sama.
Dimana jika spesies jaguar terjaga maka spesies lainnya juga akan
tetap terjaga secara tidak langsung. Jaguar adalah predator atas yang
mana jika predator tingkat atas ini menghilang maka ekosistem hutan
akan kehilangan keseimbangan
- Beruang Grizzly, beruang grizzly disebut sebagai umbrella species
karena perlindungannya membantu melindungi spesies lain di
habitatnya. memiliki wilayah habitat yang luas aman dari
pembangunan dan jalan raya. Yang mana jika populasi beruang
grizzly sehat, habitat mereka juga melindungi 80% spesies lain yang
hidup di tempat yang sama
- Serigala Merah, serigala merah termasuk dalam umbrella species
karena ekosistem yang mendukung dan melestarikan serigala merah
kemungkinan besar merupakan ekosistem yang memelihara
keanekaragaman satwa liar, tumbuhan, habitat, dan sebagainya.
Dengan memburu mangsa yang sudah tua dan lemah, red wolf
meningkatkan genetik dan keragaman spesies flora dan fauna. Sisa
dari mangsa mereka dapat menyuburkan tanah untuk tanaman dan
ekosistem, dan hewan herbivora pun dapat memakan tumbuhan
tersebut
- Punggok Tutul, punggok tutul dianggap sebagai umbrella species
karena habitatnya seperti hutan tua, dan juga merupakan rumah bagi
banyak makhluk produktif lainnya seperti moluska dan salamander.

Tumbuhan :

- Pohon Tua, pohon tua termasuk dalam umbrella species karena


saling melindungi dengan punggok tutul di habitatnya dan juga
melindungi makhluk hidup lain. Pemeliharaan pohon tua ini dapat
melindungi makhluk disekitar pohon tua tersebut .
- Teratai Raksasa, teratai raksasa termasuk dalam umbrella species
karena kontribusinya pada wilayahnya. Salah satu fakta menarik
yang bisa ditemukan dari teratai raksasa adalah, kemampuan
tanaman ini dalam menahan beban hingga 10Kg atau setara berat
badan balita pada umumnya. Karena memiliki daun yang lebar dan
batang panjang yang kuat. Biji dari spesies tanaman ini juga bisa
dipanggang dan kemudian dikonsumsi. Namun, sangat disayangkan
habitat asli dari Teratai raksasa yang berada di sungai Amazon
sedang terancam. Dikarenakan banyaknya kerusakan hutan akibat
ulah manusia yang tentunya berimbas pada kelestarian berbagai
tanaman di sekitar hutan dan sungai Amazon.
- Pohon Kapuk Randu, pohon kapuk randu masuk dalam umbrella
species karena berperan dalam menjaga habitat dan memberi tempat
tinggal bagi makhluk hidup di sekitarnya.
- Pohon Kakao, pohon kakao termasuk dalam umbrella species
karena menjaga lingkungan dan memberikan tempat tinggal bagi
makhluk hidup di wilayah tersebut. Pohon randu adalah tanaman
multifungsi. Buahnya menjadi kapuk pengisi kasur, seratnya yang
kasar bisa menjadi bahan dasar matras, lapisan dalam jas hujan,
bahan penahan panas dan peredam suara. Biji buahnya
yaitu klentheng diolah menjadi minyak pelumas dan minyak lampu.
- Pohon Karet, pohon karet termasuk dalam umbrella species karena
berperan dalam mengurangi kerusakan yang terjadi disebabkan
lingkungan dan menghasilkan oksigen untuk wilayah nya.
3. Flagship Spesies adalah spesies yang menarik, unik, endemik atau khas suatu
daerah yang merupakan ciri dari daerah tersebut. Biasanya spesies yang
termasuk dalam kategori ini mau tidak mau akan timbul banyak perhatian
terhadap upaya konservasinya.
Contoh :
- Harimau Sumatera, harimau sumatera termasuk dalam flagship
spesies karena harimau menjadi salah satu ciri pulau Sumatera,
dengan spesies yang dilindungi oleh pemerintah dikarenakan oleh
pemburuan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
menyebabkan populasi harimau sumatera hampir punah . Dengan
melindungi habitat aslinya dapat menyelamatkan populasi harimau
dari pemburuan liar .
- Gajah Sumatera, gajah lampung termasuk dalam flagship spesies
karena gajah sumatera menjadi ikon di beberapa daerah di pulau
Sumatera. Konsevasi gajah ini akan membantu mempertahankan
keragaman hayati dan integritas ekologi dalam ekosistem , sehingga
ikut menyelamatkan beberapa spesies lainnya . biji tanaman dalam
kotoran gajah akan tersebar keseluruh area hutan yang dilewat dan
akhirnya membantu proses regenrasi hutan . sudah semestinya gajah
sumtera ini dilindungi karena pembunuhan akibat konflik dan
perburuan , perburuan biasa nya mengambil gading nya untuk
dijadikan aksesoris serta hiasan . jika di biarkan akan menyebabkan
kepunahan pada populasi gajah ini sendiri .
- .Orang Utan, orang utan termasuk dalam flagship spesies karena
orang utan menjadi salah satu ciri dari pulau Kalimantan.
Populasinya orang utan yang semakin menurun dikarenakan
pemburuan liar serta pembakaran hutan yang merupakan habitat
tempat tinggal orang utan menjadikan populasi orang utan menurun .
dengan menjaga habitat asli orang utan ini dapat mengurangi
perburuan liar oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab .
- Cendrawasih, cendrawasih termasuk dalam flagship spesies karena
burung cendrawasih menjadi salah satu ciri pulau Papua. Banyak
sekali yang mencari burung cendrawasih ini karena kecantikan dan
kelangkaan burung tersebut mengakibatkan banyak nya pemburuan
secara liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab . perlu
tindakan pelestarian serta menjaga habitat asli burung cendrawasih
ini agar populasi nya tidak menurun karena cendrawasih merupakan
salah satu hewan yang dilindungi di indonesia. Dengan pembuatan
cagar alam khusus populasi cendrawasih dan hewan yang dilindungi
lainnya .
- Jalak Bali, jalak bali termasuk dalam flagship spesies karena jalak
bali menjadi salah satu ciri dari pulau Bali. Apabila populasi yang
terus menurun akibat pemburuan liar dapat menyebabkan kepunahan
bagi jalak bali ini , sering dijadikan burung hiasan tetapi apabila terus
menurus di buru populasi berkurang . sehingga perlu nya konservasi
alam agar keberlangsungan hidup nya terjaga khusus nya di daerah
bali agar tidak memburu secara terus menurus .

Tumbuhan :

- Tulip, tulip termasuk dalam flagship species karena tulip merupakan


ikon Belanda. Tulip merupakan tumbuhan tahunan berumbi yang
tingginya antara 10–70 cm, daunnya berlilin, berbentuk sempit memanjang
berwarna hijau nuansa kebiru-biruan, dan bunganya berukuran besar terdiri
6 helai daun mahkota. Tulip hasil persilangan menghasilkan bunga
berwarna tunggal, merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, atau berbagai
macam kombinasi dan gradasi warna. Tulip menghasilkan biji-biji
berbentuk bundar pipih yang dibungkus kapsul kering.
- Rafflesia Arnoldii, bunga rafflesia arnoldii masuk dalam kategori
flagship species karena sebagai ikon dari kota Bengkulu. Semakin
berkurang nya populasi bunga Rafflesia Arnoldii ini sudah semesti
nya menjaga dari oknum oknum yang tidak bertanggung jawab jika
bunga tersebut punah dapat mengakibatkan hilangnya keunikan
daerah tersebut yang mana hingga saat ini bunga tersebut salah satu
yang dlindungi.
- Bungong Jeumpa, bungong jeumpa atau bunga cempaka termasuk
dalam flagship species karena menjadi bunga identitas kota Aceh.
- Nibung, nibung termasuk dalam flagship species karena ditetapkan
sebagai flora identitas provinsi atau tumbuhan khas pronvisi Riau.
- Anggrek Hitam, anggrek hitam dikategorikan sebagai flagship
species karena menjadi flora identitas dari provinsi Kalimantan
Timur.
4. Keystone Spesies adalah spesies yang memiliki peran penting dalam sebuah
proses ekologi, juga turut mempengaruhi spesies lain dan punahnya spesies ini
maka akan berakibat pada mudah rusaknya lingkungan atau ekosistem.
Contoh :
- Kelelawar, memiliki fungsi sebagai satwa penyerbuk buah bagi
beberapa pohon buah, seperti durian. Rusaknya habitat kelelawar di
Goa dapat menyebabkan sulitnya durian berbuah.
- Berang-berang, mempengaruhi distribusi, standing stock, dan
ketersediaan unsur-unsur kimia dengan mengubah hidrologi;
mengubah geomorfologi aliran dengan adanya dam yang
memerangkap sedimen; dan mengubah iklim mikro karena
bertambah luasnya permukaan air. Berang-berang juga meningkatkan
keragaman dan biomassa tumbuhan, vertebrata, dan invertebrata.
- Gajah Afrika, gajah menghalangi perubahan padang rumput
menjadi hutan atau belukar dengan melakukan penyiangan pohon
dan semak. Gajah memakan tunas-tunas tumbuhan berkayu,
merenggut pohon-pohon muda sampai ke akar-akarnya. Cepat atau
lambat gajah akan mendorong tumbuhan yang besar, merenggut
tanaman yang kecil, atau membunuh secara perlahan.
- Kelinci Salju, mempengaruhi pola vegetasi melalui memakan tunas
dan merupakan sumber mangsa penting bagi berbagai jenis burung
dan predator mamalia. Keberadaan kelinci membantu pemeliharaan
keragaman spesies yang tinggi pada komunitas predator. Jika itu
lenyap akan menghasilkan perubahan yang nyata pada komposisi
hutan dan kemunduran populasi karnivora secara substansial.
- Kepiting Sesarmid (kepiting mangrove), Peran potensial kepiting,
dan invertebrata lain, dalam daur materi pada komunitas mangrove
telah banyak dikenal untuk waktu lama. Aspek feeding biology
kepiting dan menyimpulkan bahwa kepiting menjadi agen yang nyata
dalam mendegradasi daun mangrove menjadi partikel-partikel
ukuran detritus dalam rawa-rawa dimana kepiting itu hidup.

Tumbuhan :

- Banksia Prionotes, banksia prionotes merupakan keystone species


karena perannya yang sangat penting bagi burung pengisap madu,
dan hewan penyerbuk lainnya.
- Kaktus Saguaro, kaktus saguaro termasuk dalam keystone species
karena sangat penting bagi makhluk hidup di sekitarnya untuk
membangun sarang, menyediakan berbagai macam nektar,
kelembapan, dan makanan untuk hewan lainnya.
- Pohon Ek, pohon ek termasuk dalam keystone species karena
memainkan peran utama dalam ekosistem dengan menyediakan
makanan untuk banyak hewan yang berbeda dalam bentuk biji ek
dan juga berfungsi sebagai rumah atau tempat berlindung bagi
makhluk yang lebih kecil.
- Pohon Maple, pohon maple masuk dalam keystone species karena
memiliki kepentingan ekologis yang tinggi, menyediakan makanan
dan tempat berlindung bagi berbagai organisme.
- Pohon Birch, pohon birch termasuk dalam keystone species karena
menyediakan makanan, dan tempat untuk bersarang bagi berbagai
satwa liar.
5. Pendekatan Ekosistem merupakan upaya holistik untuk mempertahankan
keanekaragaman dari seluruh ekosistem dengan memahami pola penggunaan
lahan di masa lalu, masa kini dan masa depan dan menjadikan konservasi
keanekaragaman sebagai bagian dari rencana penggunaan lahan.
a. Metoda konservasi in-situ
Metode Konservasi in-situ adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati baik
berupa flora ataupun fauna yang dilakukan di habitat asli spesies tersebut. Lingkungan
yang akan menjadi lokasi konservasi harus masih berada dalam kondisi yang layak
dan terjaga untuk dihuni oleh spesies tersebut. Kawasan yang berfungsi sebagai lokasi
konsevarsi antara lain suaka margasatwa, cagar alam, serta taman nasional. Suatu
lingkungan ditetapkan sebagai kawasan konservasi agar resiko kerusakan pada habitat
tersebut akibat aktivitas tertentu dapat terminimalisir, sehingga tidak mengancam
kelangsungan hidup flora dan fauna. Selain itu, spesies yang ingin dilestarikan
tersebut adalah yang mempunyai karakteristik unik. Biasanya konservasi in-situ
dilakukan apabila ada spesies langka yang hidup pada suatu lingkungan dalam jumlah
besar dan tidak memungkinkan dipindah secara keseluruhan. Maka dari itu
lingkungan tersebut harus dijadikan sebagai kawasan konservasi.
b. Metoda konservasi ex-situ
Metode konservasi ex-situ adalah upaya pelestarian keaneragaman hayati yang
dilakukan bukan pada habitat aslinya, tetapi pada habitat buatan. Konservasi ex-situ
menjadi alternatif apabila habitat asli dari suatu spesies sudah rusak, sehingga tidak
layak lagi untuk dihuni dan apabila ingin mengembalikan fungsinya juga butuh waktu
yang lama. Syarat membuat habitat buatan untuk spesies yang terancam adalah
wilayah habitat aslinya tidak terlalu luas dan populasi spesies tersebut juga tidak
besar. Lokasi pembuatan habitat buatan biasanya terletak tidak jauh dari pemukiman
manusia, sehingga spesies satwa yang menghuni kawasan tersebut tidak dilepaskan
secara liar. Habitat buatan mungkin tidak akan seluas habitat aslinya, karena
persoalan luas area hutan yang dapat dimanfaatkan dan juga biaya yang dibutuhkan
cukup besar. Selain sebagai lokasi penangkaran, konservasi ex-situ juga berfungsi
rehabilitas satwa yang akan dilepaskan kembali nantinya.
Bentuk Contoh konservasi alam seperti
1. Cagar Alam
Cagar alam adalah bagian dari suaka alam, termasuk juga suaka margasatwa.
Kawasan ini adalah salah satu bentuk konservasi yang dilakukan pada habitat
asli flora dan fauna yang mempunyai karakteristik sesuai dengan
lingkungannya atau bersifat unik. Upaya perlindungan yang diberikan
mencakup perkembangan pada ekosistem alami. Dengan begitu resiko terjadi
terjadinya kerusakan ekosistem sangat rendah dan kawasannya juga masih
luas, sehingga sesuai dengan aturan yang berlaku.

2. Suaka margasatwa
Sama halnya dengan cagar alam, suaka margasatwa juga ditetapkan apabila
suatu kawasan mempunyai keunikan yang khas. Misalnya menjadi habitat bagi
satwa liar atau ada spesies yang dilindungi hidup di kawasan tersebut.
Kawasan ini lebih fokus pada upaya pelestarian satwa. Oleh sebab itu tingkat
keragaman fauna langka dan dilindungi harus berada dalam jumlah besar,
sehingga dapat menjadi wilayah konservasi in-situ juga. Penetapan kawasan
suaka margasatwa ditujukan agar proses pengawasan terhadap spesies langka
yang dilindungi tersebut lebih mudah terlaksana.

3. Taman Nasional
Taman nasional adalah kawasan yang masih mempunyai ekosistem asli dan
berfungsi sebagai lokasi pengawetan alam. Wilayah ini merupakan bagian dari
kawasan pelestarian alam, termasuk juga hutan konservasi. Luas taman
nasional harus memenuhi standar untuk melangsungkan proses ekologi. Selain
sebagai tempat pelestarian spesies unik, taman nasional juga dapat menjadi
lokasi rekreasi tetapi terbatas pada wilayah yang diizinkan saja. Taman
nasional juga dapat dijadikan sebagai lokasi penelitian, pendidikan, pusat ilmu
pengetahuan, dan rekreasi yang menarik.

4. Taman Laut
Taman laut ditujukan untuk lokasi perlindungan dan perbaikan pada ekosistem
laut. Di mana ekosistem tersebut menjadi habitat flora dan fauna langka yang
dilindungi, termasuk kegiatan penanaman terumbu karang yang rusak. Sama
seperti yang lain, taman laut harus memiliki sumber daya alam yang khas dan
unik serta luasnya memadai. Selain sebagai lokasi konservasi, taman laut juga
dapat menjadi saran wisata dan tujuan komersil yang lain. Hanya saja aturan
yang diberlakukan kepada wisatawan cukup ketat demi mencegah terjadinya
aktivitas mengganggu yang bisa merusak ekosistem laut.

5. Kebun Raya
Kebun raya adalah salah satu bentuk konservasi yang dikelola dengan metode
ex-situ. Kawasan ini dibentuk dengan tujuan untuk melindungi dan
melestarikan keanekaragaman alam. Berbagai spesies flora ditanam di dalam
kebun raya yang dapat difungsikan untuk berbagai keperluan. Beberapa
bentuk pemanfaatan tumbuhan pada kebun raya yaitu membantu untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan wisata. Sebagai
penunjang di dalam kebun raya disediakan perpusatakaan serta sarana dan
prasarana yang mendukung kebutuhan ilmu pengetahuan dan daya tarik
wisata. Selain flora, kebun raya juga memelihara berbagai jenis satwa sebagai
koleksi dan sekaligus dibudidayakan serta menjadi objek riset. Seluruh flora
dan fauna yang ada di dalam kebun raya tersebut juga dapat menjadi sumber
plasma nutfah demi mencegah risiko terjadinya kepunahan.

Contoh :
- Penghapusan institusi pengelola air di Kanada dilakukan pada
pertengahan tahun 1990- an oleh lembaga pemerintah di bidang
lingkungan (Environment Canada). Kebijakan ini dimaksudkan agar
supaya pengelolaan lingkungan tidak lagi dilakukan secara sektoral.
Environment Canada menginginkan pengelolaan lingkungan
menerapkan pendekatan ekosistem yang holistik.
- Pengelolaan ekosistem Laut Baltik di Eropa dilakukan ketika
masing-masing negara yang berhubungan dengan laut tersebut
menyadari adanya degradasi kualitas laut yang dapat menimbulkan
persoalan lingkungan.
- Pengelolaan ekosistem pegunungan Himalaya dilakukan oleh sebab
terjadinya penurunan kondisi lingkungan di wilayah tersebut.
- Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat dilakukan karena
adanya penurunan kualitas lingkungan berupa erosi dan hilangnya
lapisan tanah subur yang disebabkan oleh aktivitas perladangan kayu
manis masyarakat.
- Pendekatan Ekosistem Laut Baltik , Laut Baltik rawan terhadap
polusi karena alam dan keadaan hidrologinya yang khas.

6. 10 jenis limbah padat PT LEN (Persero)


- Isolator kabel : Dari hasil produksi perangkaian perangkat elektronik.
- Cable ties : Dari hasil produksi perakitan perangkat elektronika
persinyalan kereta api.
- Kardus : Dari hasil pengiriman komponen komponen yang sudah di
packing yang akan di packing dan bekas tempat bahan baku yang di
kirim dari gudang .
- Tembaga : Dari hasil produksi pembuatan atau perancangan
rangkaian elektro dan juga modul-modul persinyalan kereta api.
- Timah : Dari hasil pekerjaan produksi modul-modul persinyalan.
- Kaleng Cat : Dari hasil pekerjaan pengecatan tiang sinyal maupun
pekerjaan lainnya.
- Besi : Dari hasil produksi pembuatan tiang-tiang sinyal maupun
frame rangkaian elektronika.
- Acrylic : Dari hasil pekerjaan produksi frame maupun rak-rak
peralatan persinyalan.
- Palet kayu : Dari hasil pengiriman barang-barang dari luar ke gudang
dan alas tempat bahan baku .
- Komponen-komponen elektro : Dari hasil sisa-sisa pekerjaan
produksi modul sinyal maupun rangkaian elektro.

Cara pengelolaan limbah padat PT LEN(Persero)

 Di pabrik ini,proses awal yaitu kumpulkan limbah limbah padat bekas hasil produksi.
setelah dilakukan langkah pengumpulan, limbah itu selanjutnya dipisahkan. Hal ini
tidak terlalu sulit dilakukan karena barang elektronik telah terfragmentasi menjadi
komponen-komponen plastik, kaca, papan rangkaian (circuit board) dan sebagainya
secara manual. Selanjutnya, robot akan melakukan proses identifikasi tiap komponen
dan memisahkannya sesuai jenis masing-masing.
Proses berikutnya adalah memanaskan komponen-komponen tersebut dalam sebuah
tungku pemanas kecil. Dengan menerapkan bermacam-macam kontrol temperatur
yang sangat tepat, tidak hanya dapat menghasilkan ekstraksi dari sebuah papan
rangkaian misalkan, namun juga dapat dihasilkan metal alloy yang diinginkan.
Hal yang menarik adalah, untuk menghasilkan metal alloy tersebut tidak dibutuhkan
unsur tertentu seperti yang biasanya dilakukan dalam menambang metal alloy dari
tanah. Plastik yang ada di papan rangkaian dimanfaatkan sebagai unsur untuk
membantu pembentukan metal alloy tadi. Jenis plastik yang bermacam-macam pada
sampah elektronik tadi dapat dibentuk ulang juga menjadi filamen. Dan filamen tadi
dapat dijadikan produk yang berbeda lewat proses printing.
 Penimbunan terbuka , Cara pengolahan limbah padat yang pertama yang bisa dilakukan
melalui penimbunan terbuka. Limbah padat dibagi menjadi organik dan non organik. Jenis
limbah padat organik akan lebih baik ditimbun, sebab akan diuraikan oleh organisme-
organisme pengurai sehingga akan menjadikan tanah menjadi lebih subur. Sedangkan
limbah non organik tidak dapat dilakukan penimbunan terbuka karena dikhawatirkan
dapat merusak ekosistem tanah.
 Sanitary landfill merupakan sistem pengelolaan atau pemusnahan limbah dengan cara
membuang dan menumpuk sampah/limbah di lokasi cekung, memadatkannya, kemudian
menimbunnya dengan tanah. Sistem pengolahan limbah dengan cara ini menggunakan lubang
yang sudah dilapisi tanah liat dan juga plastik untuk mencegah pembesaran di tanah dan gas
metana yang terbentuk agar menghasilkan listrik.

7. 5 jenis limbah cair di PT LEN (Persero)


- Air buangan kantin : sisa buangan dari kegiatan sehari-hari dalam
proses memasak yang menghasilkan limbah air berupa sisa cairan
sabun dan minyak serta lemak .
- Cairan hasil painting cat : dari hasil perngerjaan pengecetan tiang
sinyal .
- Cairan coolant : proses dari hasil pengoprasian mesin potong
produksi tiang tiang maupun frame rangkaian elektronika
- Deterjen : proses pembersihan rangka besi sebelum masuk pada
tahapan pengecetan .
- oli bekas : dari hasil proses pengurasan mesin potong produksi tiang
tiang frame rangkaian elektronika .

Cara pengelolaan limbah cair PT LEN (Persero)

Proses pengolahan air limbah domestik di PT Len Indusrti (Persero) pada tahapan
Preliminary Treatment yaitu Tangki Septik, Biofilter, Grease Trap dan Sumpit/Bak Control.
Tahap Primary Treatment yaitu Bak Sedimentasi. Tahap Secondary Treatment yaitu Bak
Anoksis, Bak Biofilter Aerobik dan Bak Sedimentasi Akhir. Tahap Tertiary Treatment yaitu
Unit Desinfeksi. Analisis parameter air limbah dilakukan setiap bulan dengan parameter TSS,
BOD, COD, minyak dan lemak, pH, Ammonia, Total Coliform. Hasil analisis parameter
tersebut menunjukkan bahwa semua parameter dibawah baku mutu yang ditetapkan
PERMEN LHK Nomor 68 tahun 2016. IPAL Domestik ini memberikan nilai positif dengan
rata-rata efisiensi terhadap parameter air limbah sebesar 84.11 persen, sehingga dapat
dikatakan bahwa pengolahan pada IPAL Domestik telah berhasil dalam mengurangi beban
pencemaran dalam air limbahnya.

8. 3 Jenis limbah gas PT LEN (Persero)


- Gas armik : limbah ini berasal dari proses pengerjaan mesin las TIG
untuk pengerjaan alumunium
- Gas argon : limbah ini berasal dari proses pengerjaan pengelasan
stanless
- Asetelin : limbah ini berasal dari proses pengerjaan pemotongan plat
komponen-komponen elekro .

Cara pengelolaan limbah gas PT LEN (Persero)

Pengurangan gas buang, Gas- gas berbahaya yang terkandung di dalam limbah gas
perlu untuk dikontrol jumlahnya supaya tidak mencemari udara yang ada di sekitar kita. ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol jumlah gas berbahaya ini, antara lain:

 Desulfurisasi. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan filter basah atau wet
scrubber. Desulfurisasi ini dapat menghilangkan gas sulfur oksida sebagai hasil
pembakaran bahan bakar. Selain sulfur oksida, cara ini juga dapat mengontrol jumlah
gas- gas buang lainnya seperti nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon.

 Menurunkan suhu pembakaran. Cara ini dapat dilakukan dengan cara memasang
alat pengubah katalitik dengan tujuan menyempurnakan pembakaran. Gas – gas
buang yang dapat dikontrol dengan menggunakan alat ini antara lain adalah nitrogen
oksida, karbon monoksida dan hidrokarbon.

 Menggunakan bahan bakar alternatif. Penggunaan bahan bakar alternatif juga


dapat menjadi cara menangani pencemaran udara oleh adanya limbah gas. Pakailah
bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan tidak banyak mengandung bahan-
bahan kimia yang berbahaya.
9. 5 Jenis limbah B3 PT LEN (Persero)
- Cairan Thiner : limbah ini berasal dari proses pengecetan pipe
- Cairan Galvanis : limbah ini berasal dari proses pencelupan lapisan
pipe
- Tembaga : Dari hasil produksi pembuatan atau perancangan
rangkaian elektro dan juga modul-modul persinyalan kereta api.
- Batu baterai : Dari hasil sisa-sisa pekerjaan produksi modul sinyal
maupun rangkaian elektro.
- Deterjen : limbah ini berasal dari proses pembersihan rangka besi
sebelum masuk pada tahapan pengecetan .

Cara pengelolaan limbah B3 PT LEN (Persero)

Teknik pelarutan asam sulfat (h2so4) elektrolisis,  tahap pertama dari percobaan ini adalah
untuk mengumpulkan semua pin dan konektor. Kita perlu tang dan cutter, obeng datar, gigi
pokoknya semua alat yang bisa mencabut warna kuning dari perangkat elektronik, mulai dari
pin, socket, processor,konektor,tembaga dan timah.

Untuk mendapatkan beberapa mikrogram emas yang tersimpan di pin, kita akan
menggunakan metode sel elektrolitik (elektrolisis /penyepuhan). Nampan kaca ini berisi dari
95% larutan asam sulfat (H2SO4). Dengan menjalankan arus listrik searah melalui sel,
dengan menggunakan pengisi baterai biasa, Tembaga terlepas dari emas, maka emas akan
membentuk sedimen di bagian bawah sel nampan (tidak larut asam sulfat emasnya dan tidak
ikut terelektrolisis. Setelah semua pin kita mandikan atau celupin dan tembaganya sudah
terlepas, diamkan dulu sebentar bak mandi kita, agar mengendap emasnya dibawah, lalu
larutan asam sulfat tadi kita buang sebanyak mungkin sampai tersisa ampas emas dibawah
nampan (bak).

10. Industri yang menurut kelompok kami bukan industri bersih ialah industri
Mebeul dan Furniture kayu .
Tahapan produksi Hanger(Gntungan Baju) melalui beberapa proses yaitu :
 Pemotongan bahan awal kayu pinus gelondongan
 Proses penyerutan bahan
 Proses pembentukan bahan menggunakan mesin copy
 Proses penghamplasan
 Proses pengecekan (QC)
 Proses pengecetan (Painting)
 Proses pengecekan kembali(QC)
 Proses pengemasan
 Proses pengiriman
 Proses – proses pembuatan produk hanger(Gantungan Baju)

Produk yang dibuat pada industri ini salah satu nya adalah hanger(gantungan baju)
yang terbuat dari kayu pinus . bahan baku pohon pinus ini diambil dari hutan yang berasal
dari jawa dan kalimantan . pada tahap awal proses produksi pohon pinus berupa kayu
gelondongan yang mana masuk pada proses pemotongan oleh mesin band saw dengan
masing-masing ukuran menjadi dengan panjang 40 cm dan lebar 8 cm. pada proses
pemotongan ini menghasilkan limbah sisa pemotongan-pemotongan kayu . setelah di potong
menjadi ukuran tersebut tahap berikut nya masuk pada proses penyerutan oleh mesin serut
horizontal yang mana pada proses ini menghasilkan limbah berupa hasil serutan kayu atau
serbuk kayu .

Setelah di serut hingga ukuran panjang 35cm dan lebar 5cm, masuk pada tahap proses
pembentukan hanger menggunakan mesin copy . setelah membentuk menjadi hanger
(gantungan baju) tahap selanjutnya penghamplasan dengan menggunakan mesin hamplas
agar barang produk ini halus serta rata yang mana pada proses penghamplasan menghasilkan
limbah gas berupa debu dan asap dari hasil penghamplasan tersebut. Setelah di hamplas
masuk pada tahap pengeboran untuk pengait hanger ini . lalu setelah pengeboran produk
hanger ini selesai, produk hanger sudah menjadi produk setengah jadi yang mana tinggal di
periksa oleh bagian QC (Quality Control).

Setelah menjadi bahan setengah jadi produk hanger ini di kirim kebagian QC ,
limbah-limbah yang dihasilkan berupa sisa pemotongan kayu dan serutan atau serbuk kayu
ini di kumpulkan lalu di simpan ke belakang ruang produksi yang mana terdapat lahan yang
cukup luas . setelah terkumpul sisa pemotongan dan serutan kayu ini di bakar yang mana
dapat menyebabkan polusi udara yang bisa mengakibatkan gangguan pada kesehatan manusia
dan menurun nya kualitas udara pada industri ini .

Setelah di periksa oleh bagian QC(Quality Conrol) dinyatakan lolos tanpa ada
perbaikan , tahap selanjutnya barang produksi hanger ini di kirim ke bagian pengecetan
(painting) . setelah sampai pada bagian pengecetan , tahap selanjutnya masuk pada tahap
pengecetan menggunakan cat kayu dan bahan kimia yang lain nya agar cat bertahan lama
serta mengkilap. Pada proses pengecetan memerlukan waktu untuk kering kurang lebih 15
menit per satu produk, setelah produk ini kering dimasukan ke dalam pallet untuk di kirim ke
bagian PDP(Pengemasan dan Pengiriman).

Sebelum di kirim pada bagian PDP produk tersebut di cek kembali oleh bagian QC ,
untuk menjaga kualitas barang tersebut. Apabila ada barang yang tidak lolos atau riject akan
di kembalikan ke bagian produksi untuk dilakukan repair ( perbaikan) kembali. Lalu setelah
barang dicek , dan dinyatakan lolos barang produk hanger ini dikirim ke bagian PDP untuk di
kemas dan dikirim kepada seluruh konsumen(pembeli) .

 Limbah yang dihasilkan


 Limbah padat
- Sisa pemotongan kayu : limbah ini berasal dari sisa pemotongan
kayu dari proses pemotongan tahap awal yaitu pemotongan bahan
baku pohon pinus gelondongan .
- Serutan kayu atau serbuk kayu : limbah ini berasal dari proses
pernyerutan, proses pembentukan hanger menggunakan mesin copy,
dan proses pengeboran untuk pengait hanger .
 Limbah cair
- Air pembuangan sisa pengecatan : limbah ini berasal dari proses
pengecatan produk .
- Air sisa pencampuran bahan kimia : limbah ini berasal dari proses
pengecetan untuk menghasilkan cat yang tahan lama dan mengkilap .
- Cairan coolant : limbah ini berasal dari proses hasil pengoprasian
mesin potong produksi hanger sebagai pendingin .
 Limbah gas
- Debu kayu : limbah ini berasal dari proses penghamplasan produk
hanger .
- Asap hasil pembakaran : limbah ini berasal dari pembakaran sisa-sisa
pemotongan kayu dan serutan atau sebuk kayu dari proses produksi
berlangsung .
 Kenapa industri ini tidak termasuk industri bersih .

Karena menurut kelompok kami , industri mebeul dan furniture kayu tersebut dalam
pengelolaan limbah nya baik limbah padat dan gas belum maksimal sehingga masih
mencemari lingkungan disekitar industri ini . contoh nya dalam pengelolaan limbah padat
yang mana hasil dari sisa pemotongan kayu dan serutan atau serbuk kayu tersebut dalam
pengelolaannya masih dibakar yang mana dapat menyebabkan polusi udara mengakibatkan
gangguan kesehatan serta menurunnya kualitas udara di sekitar kawasan indutri tersebut .

 Saran agar industri mebeul dan furniture kayu ini menjadi industri bersih

Menurut kelompok kami saran agar industri mebeul dan furniture kayu ini menjadi
industri bersih dengan memperbaiki pengelolaan limbahnya baik dari pengelolaan limbah
padat maupun gas . contohnya dalam pengelolaan limbah padat yang sebelum nya sisa
pemotongan kayu dan serutan kayu ini dibakar diganti dengan dikumpulkan terlebih dahulu
lalu di masukan kedalam karung setelah semua sisa pemotongan kayu dan serutan kayu
dimasukan kedalam karung , karung yang berisi serutan kayu bisa di jual kepada petshop
untuk dijadikan alas hewan hamster agar kotoran nya tidak bau . untuk karung yang berisi
sisa pemotongan kayu bisa di jual ke pengepul kayu bakar contohnya industri pembuatan
tahu dan tempe yang mana sisa pemotongan kayu tersebut bisa dijadikan sebagai bahan bakar
pembuatan tahu dan tempe . sehingga mengurangi polusi udara yang mana sebelum nya
akibat proses pembakaran sisa pemotongan kayu dan serutan kayu ini . selain mengurangi
polusi di udara cara tersebut juga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dari penjualan
limbah berupa sisa pemotongan dan serutan kayu tersebut .

11. 7R
- Recycle (Mengolah kembali)
Recycle adalah sebuah kegiatan yang memanfaatkan barang bekas
dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut.
Contoh :
 Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
 Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
 Mengolah bohlam lampu sebagai akuarium dan pot bunga
 Membeli atau menggunakan produk yang dapat didaur ulang
dan mudah terurai.
 Mengolah CD bekas sebagai tatakan gelas

- Reuse (Memanfaatkan ulang)


Reuse adalah menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan
bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya.
Contoh :

 Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.


 Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
 Menggunakan cup kopi plastik untuk tempat pensil
 Menggunakan botol plastik bekas untuk media tanam
 Menggunakan amplop berulang
- Reduce (Mengurangi)
Reduce adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat
mengurangi produksi sampah. Misalnya jika berbelanja ke pasar,
bawalah tas dari rumah sehingga tidak perlu meminta tas plastik dari
toko atau penjual.
Contoh :
 Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang
 Menghindari memakai dan membeli produk yang
menghasilkan sampah dalam jumlah yang besar
 Memaksimalkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik
yang dapat dihapus dan ditulis kembali
 Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai
 Menggunakan kotak makan untuk makan siang

- Replace (Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang)


Replace adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat
produksi sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat sukar
diolah dan berbahaya.
Contoh :
 Menggunakan sapu tangan untuk mengganti tissue
 Menggunakan tas keranjang untuk mengganti tas kresek
 Menggunakan botol tumbler sebagai pengganti botol plastik
 Menggunakan sedotan berbahan stainless steel
 Mengganti penggunaan kantong plastik biasa dengan plastik
biodegradable

- Replant (Penamanan Kembali)


Replant adalah kegiatan melakukan penanaman kembali.
Contoh :
 Melakukan kegiatan reboisasi hutan mangrove
 Mengubur sampah tertentu di tempat tertentu
 Memanfaatkan pekarangan secara optimal
 Melakukan penghijauan
 Membuat pupuk kompos untuk tanaman

- Refill (Mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai).


 Membeli printer infus
 Tidak membeli catridge printer baru setiap saat, tetapi cukup
mengisi kembali isi tintanya saja.
 Membeli isi sabun dan mengisinya pada wadah bekas
 Menggunakan botol tumbler sebagai wadah untuk mengisi
minuman yang dibeli
 Mengisi minyak makan pada wadah bekas

- Repair (melakukan pemeliharaan)


Repair adalah kegiatan berupa pemeliharaan atau perawatan agar
tidak menambah produksi limbah.
 Memperbaiki mainan yang rusak
 Menjahit baju yang berlubang atau robek agar dapat
digunakan kembali tanpa harus membeli baju yang baru.
 Melakukan penanaman hutan kembali
 Memperbaiki kursi yang rusak atau patah
 Memperbaiki kipas angin yang rusak
DAFTAR PUSTAKA

Putra,W,T. 2020. “SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PT LEN


INDUSTRI (PERSERO)”.Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Departemen Industri. 2007. “PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI”. Direktorat jenderal


industri kecil menengah departemen perindustrian.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai