Makalah - KEL - 6 - Implementasi Kurikulum
Makalah - KEL - 6 - Implementasi Kurikulum
IMPLEMENTASI KURIKULUM
Dosen Pembimbing ;
M. FUAD BADRUDDIN, M.Pd.I
KELOMPOK 6
Ahmad Bahru Salam
Laelatul Mukarromah
BAB I........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
A. Definisi Implementasi Kurikulum...................................................................................5
B. Pendekatan dan Model Implementasi Kurikulum............................................................5
C. Perencanaan Implementasi Kurikulum............................................................................7
D. Pihak Terkait Dalam Pengembangan Kurikulum............................................................9
E. Tahapan Implementasi Kurikulum................................................................................11
F. Administrasi Pelaksanaan Kurikulum............................................................................12
G. Pelaksanaan Kurikulum.................................................................................................13
BAB III..................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan yang terjadi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
secara umum, cukup memberi kelegaan pada kita bersama. Karena pada berbagai
bidang ilmu pengetahuan seperti telekomunikasi, kesehatan, pertanian dan lain-lain
terjadi perkembangan yang cukup menggembirakan. Tapi bilamana dilihat pula
perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan khususnya pada sektor keguruan
atau tenaga kependidikan, maka kita akan merasa kecewa dan sedih. Apalagi kalau
ditelusuri lebih jauh ke pelosok-pelosok dan sekolah-sekolah terpencil yang ada di
desa-desa. Pada umumnya, hasil pendidikan yang diharapkan oleh para orang tua
dan kita bersama belum dapat dicapai dimana kenyataan yang ada menunjukkan
bahwa sebagian besar peserta didik memiliki tingkat pencapaian prestasi akademik
yang belum memuaskan.
Meskipun berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah untuk
memecahkan persoalan yang ada, namun ternyata masih saja dijumpai kelemahan
dan kekurangan dalam penyelenggaraan pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah
maupun di jenjang perguruan tinggi. Salah satu kekurangan atau kelemahan yang
mendasar tampak pada implementasi kurikulum, yang notabenenya fungsi dan
peranan ini berada dipundak para guru (praktisi pendidikan). Hal ini mengindikasikan
bahwa kemampuan dan keterampilan guru dalam mengimplementasikan kurikulum
dianggap masih perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai
implementasi kurikulum yang meliputi pengertian implementasi kurikulum, prinsip-
prinsip pelaksanaan kurikulum, pendekatan dan model implementasi kurikulum,
pihak yang terkait dalam implementasi kurikulum, tahap-tahap implementasi
kurikulum dan pelaksanaan/ implementasi kurikulum.
Dengan informasi yang tersaji dalam makalah ini, diharapkan dapat
membantu khususnya bagi praktisi pendidikan untuk menerapkan kurikulum pada
masing-masing satuan pendidikan, agar dapat mengemban tugas dan tanggung
jawab sebagai implementator kurikulum yang baik.
3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi implementasi kurikulum?
2. Bagaimana pendekatan dan model implementasi kurikulum ?
3. Bagaimana perencanaan implementasi kurikulum ?
4. Siapasaja pihak terkait dalam pengembangan kurikulum ?
5. Bagaimana tahapan implementasi kurikulum ?
6. Bagaimana administrasi pelaksanaan kurikulum ?
7. Bagaimana pelaksanaan kurikulum ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi implementasi kurikulum.
2. Mengetahui pendekatan dan model implementasi kurikulum.
3. Mengetahui perencanaan implementasi kurikulum.
4. Mengetahui pihak terkait dalam pengembangan kurikulum
5. Mengetahui tahapan implementasi kurikulum
6. Mengetahui administrasi pelaksanaan kurikulum
7. Mengetahui pelaksanaan kurikulum
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Implementasi Kurikulum
Dalam Oxford Advance Learner’s Dictionary dikemukakan bahwa
implementasi adalah: “Outsome thing into effect” atau penerapan sesuatu yang
memberikan efek. Implementasi kurikulum juga dapat diartikan sebagai aktualisasi
kurikulum tertulis (written curriculum) dalam bentuk pembelajaran. Hal ini sejalan
dengan apa yang diungkapkan Miller dan Seller (1985): bahwa “in some case
implementation has been identified with instruction” lebih lanjut dijelaskan bahwa
implementasi kurikulum merupakan suatu penerapan konsep ide program atau tatanan
kurikulum ke dalam praktik pembelajaran atau berbagai kreativitas baru sehingga
terjadinya perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah.
5
5) tidak adanya motivasi bagi pelaksana inovasi.
6
serta tingkatan-tingkatan penggunaan inovasi. Perubahan yang terjadi merupakan
suatu proses bukan peristiwa yang sering terjadi ketika program baru diberikan kepada
guru, merupakan pengalaman pribadi, dan individu yang melakukan perubahan.
b. Model Leithwood
Model ini memfokuskan pada guru. Asumsi yang mendasari model ini adalah 1) setiap
guru mempunyai kesiapan yang berbeda; 2) implementasi merupakan proses timbal
balik; serta 3) pertumbuhan dan perkembangan memungkinkan adanya tahap-tahap
individu untuk identifikasi. Intinya membolehkan para guru dan pengembang
kurikulum mengembangkan profil yang merupakan hambatan untuk perubahan dan
bagaimana para guru dapat mengatasi hambatan tersebut. Model ini tidak hanya
menggamnbarkan hambatan dalam implementasi, tetapi juga menawarkan cara dan
strategi para guru dalam mengatasi hambatan yang dihadapinya tersebut.
c. Model TORI
Model ini dimaksudkan untuk menggugah masyarakat dalam mengadakan perubahan.
Dengan model ini diharapkan adanya minat (interest) dalam diri guru untuk
memanfaatkan perubahan. Esensi dari model TORI adalah: 1) Trusting:
menumbuhkan kepercayaan diri; 2) Opening: menumbuhkan dan membuka keinginan;
3) Realizing: mewujudkan, dalam arti setiap orang bebas berbuat dan mewujudkan
keinginannya untuk perbaikan; 4) Interdepending: saling ketergantungan dengan
lingkungan. Inti dari model ini memfokuskan pada perubahan personal dan perubahan
sosial. Model ini menyediakan suatu skala yang membantu guru mengidentifikasi,
bagaimana lingkungan akan menerima ide-ide baru sebagai harapan untuk
mengimplementasikan inovasi dalam praktik serta menyediakan beberapa petunjuk
untuk menyediakan perubahan.
7
fungsi manajemen tersebut sebenarnya hanya merupakan pelaksanaan dari sebuah
perencanaan. Sedangkan pengertian kurikulum sendiri itu menurut para ahli mempunyai
makna yang berbeda-beda. Lazimnya rencana yang disusun untuk melancarkan kegiatan
yang hendak dicapai baik dalam lingkungan Formal atau Non formal.
Ada beberapa asas yang dijadikan dasar dalam perencanaan kurikulum1, yaitu:
1. Objektivitas
Perencanaan kurikulum memiliki tujuan yang jelas dan spesifik berdasarkan tujuan
pendidikan nasional, data input yang nyata sesuai dengan kebutuhan.
2. Keterpaduan
Perencanaan kurikulum memadukan jenis dan sumber dari semua disiplin ilmu,
keterpaduan sekolah dan masyarakat, keterpaduan internal, serta keterpaduan dalam
proses penyampaian.
3. Manfaat
Perencanaan kurikulum menyediakan dan menyajikan pengetahuan dan keterampilan
sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan dan tindakan, serta bermanfaat
sebagai acuan strategis dalam penyelenggaraan Pendidikan.
5. Kesesuaian
1
Arif Munandar, Pengantar Kurikulum, ( Yogyakarta: CV.BUDI UTAMA, 2018), 104
8
Perencanaan kurikulum disesuaikan dengan sasaran peserta didik, kemampuan
tenaga kependidikan, kemajuan IPTEK, dan perubahan atau perkembangan
masyarakat.
6. Keseimbangan
Perencanaan kurikulum memperhatikan keseimbangan antara jenis bidang studi,
sumber yang tersedia, serta antara kemampuan dan program akan dilaksanakan.
7. Kemudahan
Perencanaan kurikulum memberikan kemudahan bagi para pemakainya yang
membutuhkan pedoman berupa bahan kajian dan metode untuk melaksanakan proses
pembelajaran.
8. Berkesinambungan
Perencanaan kurikulum ditata secara berkesinambungan sejalan dengan tahapan,
jenis, dan jenjang satuan pendidikan.
9. Pembakuan
Perencanaan kurikulum dibakukan sesuai dengan jenjang dan jenis satuan
Pendidikan. Sejak dari pusat sampai daerah.
10. Mutu
Perencanaan kurikulum memuat perangkat pembelajaran yang bermutu, sehingga
turut meningkatkan mutu proses belajar dan kualitas lulusan secara keseluruhan.
9
3. Supervisor
Dalam proses pengembangan kurikulum dan implementasi kurikulum haruslah ada
supervisor dalam kerangka tugas sebagai pemimpin pendidikan, sehingga setiap
supervisor berkewajiban melaksanakan tugasnya mengawasi sebuah kegiatan untuk
mendatangi dan membimbing yang disupervisi, yaitu guru ke arah pencapaian tujuan
pendidikan sekolah.
4. Sekolah
Pihak sekolah mempunyai peran dan tanggung jawab yang terkait dengan peran dan
tanggung jawab pihak lainnya dalam pendidikan di daerah yang bersangkutan.
5. Kepala sekolah
Tugas dari kepala sekolah dalam implementasi kurikulum adalah menjamin
tersedianya dokumen kurikulum, membantu dan memberikan nasihat kepada guru,
mengatur jadwal pertemuan guru dan menyusun laporan evaluasi. Adapun kegiatan
yang dilakukan kepala sekolah adalah menciptakan kondisi bagi pengembangan
kurikulum di sekolahnya dan menyusun rencana anggaran tahunan yang berfungsi
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kepemimpinannya, baik
untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
6. Guru
Dalam implementasi kurikulum guru, dapat dikatakan sebagai ujung tombak
keberhasilan implementasi kurikulum. Mengingat pentingnya kepentingan
keterampilan guru dalam pembelajaran terhadap keberhasilan implementasi
kurikulum, wajar apabila pendidikan guru haruslah diperhatikan dengan pertimbangan
berbagai aspek yang dibutuhkan atau perlu dikuasai oleh seorang guru.
7. Siswa
Siswa sampai berperan dalam keberhasilan implementasi kurikulum karena semua
kegiatan pengembangan kurikulum sampai dengan implementasi kurikulum yang
sangat nyata adalah dalam bentuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
sewajarnya. Minat yang penuh, usaha yang sungguh penyesuaian tugas-tugas serta
partisipasi dalam setiap kegiatan sekolah.
8. Orang Tua dan Masyarakat
Dalam kaitannya dengan implementasi kurikulum peran orang tua siswa melalui kerja
sama sekolah dengan orang tua siswa. Hal ini disebabkan tidak semua kegiatan belajar
yang dituntut oleh kurikulum dapat dilaksanakan oleh sekolah sehingga sebagian
dilakukan di rumah. Secara berkala orang tua siswa menerima laporan kemajuan
10
anaknya dari sekolah berupa rapor yang merupakan komunikasi tentang program atau
kegiatan yang dilaksanakan di sekolah.
11
H.Administrasi Pelaksanaan Kurikulum.
12
Kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran menyangkut bidang kegiatan
guru, kepala sekolah dan murid sendiri. Kegiatan ekstra kurikuler berkenaan dengan
penyusunan program penyediaan peralatan dan pembiayaan dan keterkaitannya dengan
kegiatan intra kurikuler. Kegiatan dalam evaluasi menjadi tanggung jawab guru dan
kepala sekolah namun terkait dengan siswa dan orang tua murid keseluruhan.
I. Pelaksanaan Kurikulum.
13
BAB III
PE N U T U P
A. Kesimpulan
14
15
16