Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

ADMINISTRASI PAJAK

AI YAYAT RUYATI,S.SOS,M.M

SMK NEGERI 3 KOTA BEKASI


•POKOK BAHASAN
•1. PENGERTIAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22
•2. OBJEK &BUKAN OBJEK PPH PASAL 22
•3. SISTEM PERHITUNGAN PPH PASAL 22
•4. CONTOH SOAL&PEMBAHASAN PPH PASAL 22
1. PENGERTIAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL
22
PPh Pasal 22 adalah jenis pajak
penghasilan yang dikenakan atas penyerahan
barang kepada lembaga pemerintah, impor
barang barang dan kegiatan pemberian atau
penjualan dibidang usaha-usaha tertentu.
PPh Pasal 22 diperuntukan khusus :
1. Bagi pemasok barang kepada pemerintah
2. Importir
3. Pemasok atau pembeli barang badan-badan
tertentu
2. OBJEK &BUKAN OBJEK PPH PASAL 22

BUKAN OBJEK PPH PASAL 22


1. Pembayaran atau pembelian gabah atau beras oleh
OBJEK PPH PASAL 22 Bulog ( Badan Urusan Logistik ), sebuah
perusahaan negara yang bertanggung jawab
1. Pembelian barang yang dilakukan terhadap ketersediaan logistik pangan
oleh bendaharawan pemerintah dan 2. Pembayaran untuk untuk pembelian bahan bakar
dirjen anggaran minyak, gas, air minum, listrik dan benda-benda
2. Pembelian barang yang dilakukan pos
oleh BUMN, baik melalui lelang 3. Pembayaran atau pembelian barang yang
tender ataupun tidak dilakukan pemerintah maksimal 0-2 juta dan tidak
3. Pembelian barang-barang yang merupakan pembayaran yang dipecah-pecah
dilakukan oleh BUMD 4. Pembayaran atau pencairan dana Jaring Pengaman
4. Pembelian barang yang dilakukan Sosial ( JPS ) oleh kantor perbendaharaan dan kas
oleh badan-badn pemerintah negara
5. Penjualan barang-barang yang 5. Impor barang oleh importir yang berdasarkan
tergolong mewah, seperti mobil ketentuan peraturan perundang-undangan tidak
mewah terutang PPh dan dinyatakan dengan Surat
Keterangan Bebas (SKB)
3. SISTEM PERHITUNGAN PPH PASAL 22

Sistem perhitunga PPh Pasal 22 tentu berbeda dengan pasal 21. Berikut adalah sistem
perhitungan PPh Pasal 22 :

1. Sistem perhitungan PPh Pasal 22 atas kegiatan Impor barang

PPh Pasal 22 = 2,5% X Nilai


Impor
2. Sistem perhitungan PPh Pasal 22 atas kegiatan pembelian barang yang dibiayai
dengan APBN/APBD
PPh Pasal 22=1,5%X Harga
Perolehan
Pengecualian :
a. Pembayaran atas pembelian barang dengan jumlah paling banyak mencapai Rp 2.000.000,- dan
tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah
b. Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) gas, air minum, listrik, dan
benda-benda pos
c. Pembayaran atau pencairan dana jaring pengaman social oleh kantor perbendaharaan dan kas
negara
3.Sistem perhitungan PPh Pasal 22 atas kegiatan penjualan hasil produksi
industri otomotif di dalam negeri
PPh Pasal 22 = 0,5 % X DPP PPN

Pengecualian :
a. Kegiatan penjualan kendaraan bermotor kepada korps diplomatik
b. Kegiatan penjualan kendaraan bermotor kepada instansi pemerintahan
c. Kegiatan penjualan kendaraan bermotor kepada bukan Wajib Pajak

4. Sistem perhitungan PPh Pasal 22 atas kegiatan penjualan hasil produksi industri rokok
dalam negeri
PPh Pasal 22 = 0,15 % X Harga Banderol
5. Sistem perhitungan PPh Pasal 22 atas kegiatan penjualan hasil produksi industri
kertas didalam negeri

PPh Pasal 22 = 0,1 % X DPP PPN


6. Sistem perhitungan PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Pertamina dan Badan
Usaha selain pertamina

∙ Untuk kegiatan penebusan premium, premix/Super TT, dan solar


SPBU swasta
PPh Pasal 22 = 0,3 % X
Penjualan

• Untuk kegiatan penebusan premium, premix/Super TT, dan solar SPBU


pertamina
PPh Pasal 22 = 0,25 % X Penjualan

∙ Untuk kegiatan penjualan minyak tanah, gas LPG, dan pelumas ,tarif pph pasal
22 sebesar 0,3 % dari penjualan
PPh Pasal 22 = 0,3 % X
Penjualan
4. CONTOH SOAL&PEMBAHASAN PPH PASAL 22
Contoh sistem perhitungan PPh Pasal 22 atas kegiatan pembelian barang yang dibiayai dengan
APBN/APBD

Departemen dalam negeri melakukan pembelian meja, kursi dan sejumlah lemari arsip kepada PT
Jepara Furniture senilai Rp 220.000.000,- (sudah termasuk PPn 10%). Pembayaran dilakukan oleh
bendaharawan Departemen Dalam Negeri dengan dana yang diambil dari APBN. Dari pembelian
barang tersebut, PPh Pasal 22 dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Jawaban : DPP ( 100/110 x Rp 220.000.000,-) = Rp 200.000.000,-


PPh Pasal 22 yang dipungut bendaharawan pemerintah dari transaksi pembayaran
= 1,5% x Rp 200.000.000,- = Rp 3.000.000,-
Contoh sistem perhitungan PPh Pasal 22 atas kegiatan penjualan hasil produksi industri otomotif didalam
negeri

PT Jianxing Motor menjual 10 kendaraan bermotor roda dua kepada sebuah dealer senilai
Rp159.500.000 (sudah termasuk PPn sebesar 10%). Dari penjualan kendaraan bermotor tersebut, PPh
Pasal22 dapat dihitung sebagai berikut :

Jawaban : DPP ( 100/110 x Rp 159.500.000) = Rp 652.500.000,-


PPh Pasal 22 = 0,5% x Rp 652.500.000,- = Rp 3.262.500

Anda mungkin juga menyukai