Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA

KOROSI PADA PAKU BESI

Disusun oleh :
ARDHANI CANDRA PAKSI PUTRA (10)

SMA NEGERI 6 KOTA MADIUN


Jalan Suhud Nasingo No. 1 Kel. Kejuran, Kec. Taman, Madiun
No. Telp : (0351) 453448
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
nikmatdan karunia-Nya lah saya selaku penyusun dapat menyelesaikan laporan
“Praktikum Korosi pada Paku”. Laporan ini dibuat atas kepentingan tugas dan
penuntasan materi bagi nilai saya selaku penyusun. Ucapan terima kasih saya
sampaikan untuk kepada orangtua saya yang selalu memberi dukungan materi dan
fisik serta selalu memberi semangat dalam menyelesaikan segala bentuk tugas
dari sekolah.

Ucapan terima kasih selanjutnya,ditujukan untuk guru kimia kami yang


selalu memberi pengarahan dalam kegiatan belajar mengajar dan selalu memberi
saran untuk kebaikan hasil tugas saya kedepan.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum selama 5 hari yang telah
saya lakukan. Saya sajikan dalam bentuk bab yang runtut. Akhir kata, semoga
laporan ini dapat memenuhi persyratan untuk menadapatkan nilai dan bermanfaat
untuk rekan-rekan selaku pembaca. Saya menyadari bahwa penyusunan laporan
initidaklah luput dari berbagai kesalahan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini.

Madiun, 08 Desember 2021

i
Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULAN..................................................................................1
I.I Latar Belakang..........................................................................1
I.II Rumusan Masalah.....................................................................1
I.III Tujuan Penelitian......................................................................1
I.IV Manfaat Penelitian....................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................2
BAB III METODE PRAKTIKUM...............................................................3
III.I Waktu dan tempat.....................................................................3
III.II Alat dan Bahan........................................................................3
III.III Langkah Kerja........................................................................3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................4
IV.I Hasil..........................................................................................4
IV.II Pembahasan.............................................................................5
BAB V PENUTUP..........................................................................................7
V.I Kesimpulan...............................................................................7
V.II Saran..........................................................................................7
LAMPIRAN....................................................................................................8

ii
iii
BAB I
PENDAHULAN

I.I Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari hari, korosi atau yang biasa disebut karat
sangat merugikan. Kerugian yang ditimbulkan korosi mencapai sekitaran
13,5 triliun rupian per tahun. Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh
korosi tidak hanya biaya langsung seperti pergantian peralatan industri,
perawatan jembatan, konstruksi dan sebagainya, tetapi juga biaya tidak
langsung seperti terganggunya proses produksi dalam industri serta
kelancaran transportasi yang umumnya lebih besar dibandingkan biaya
langsung.
Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat kita jumpai terjadi pada
berbagai jenis logam. Bangunan-bangunan maupun peralatan elektronik
yang memakai komponen logam seperti seng, tembaga, besi baja, dan
sebagainya semuanya dapat terserang oleh korosi ini. Selain pada
perkakas logam ukuran besar, korosi ternyata juga mampu menyerang
logam pada komponen-komponen renik peralatan elektronik, mulai dari
jam digital hingga komputer serta peralatan canggih lainnya yang
digunakan dalam berbagai aktivitas umat manusia, baik dalam kegiatan
industri maupun di dalam rumah tangga. Oleh karena itu, cara
pencegahan dari korosi sangat diperlukan untuk menghindari kerugian
yang ditimbulkan oleh korosi
I.II Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh berbagai cairan terhadap korosi pada paku besi ?

I.III Tujuan Penelitian

1. Menyampaikan pengaruh berbagai cairan terhadap korosi pada paku.

2. Menyampaikan penyebab dan pencegahan korosi.


I.IV Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui penyebab dan pencegahan korosi.

1
2. Dapat mempraktikan pencegahan korosi dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
KAJIAN TEORI
Korosi adalah adalah kerusakan atau kehancuran material akibat
adanya reaksi kimia di sekitar lingkungannya. Secara umum, korosi dibedakan
menjadi korosi basah dan korosi kering. Korosi disebabkan adanya faktor kimia
fisika, metalurgi, elektrokimia dan termodinamika. Korosi dapat digolongkan
menjadi delapan, yaitu korosi umum, korosi galvanik, korosi celah, korosi sumur,
korosi batas butir, korosi selektif, korosi erosi, dan korosi tegangan. Dalam bahasa
sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen
(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau
karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang
berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu
dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu
yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk
ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat
besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan
bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor,
misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena
logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi
lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam
dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada
dalam bentuk senyawa besi oksida atau Besi(II) sulfida, setelah diekstraksi dan
diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja
paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang
menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).

3
BAB III
METODE PRAKTIKUM

III.I Waktu dan tempat

Waktu : 07- 12Desember 2021


Tempat : Rumah
III.II Alat dan Bahan

Alat : Bahan :
1. 5 buah botol 1. Minyak goreng
2. 5 buah paku 2. Air
3. 1 Lembar kertas 3. Air panas
4. 1 gelang karet 4. Udara
5. Garam

III.III Langkah Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Masukkan setiap botol dengan paku.
3. Isi setiap botol dengan larutan yang berbeda, yaitu
a. Air c. Air Garam
b. Air Panas d. Minyak Goreng
4. Untuk Air Panas isi dengan penuh lalu tutup dengan plastik dan
ikat dengan karet gelang.
5. Amati setiap harinya hingga 5 hari terhitung mulai sejak
dilakukannya praktek.
6. Catat hasil pengamatan pada tabel.

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.I Hasil
Perubahan yang terjadi
Tangg
Hari A B C E F
al
(Air) (Minyak) (Udara) (Air Garam) (Air Panas)
1 08/12/ - - - - -
2021
(15.25)
2 09/12/ Terjadi - - Terjadi Terjadi
2021 penambaha penambaha penambaha
(15.25) n sedikit n karat n karat
sehingga sehingga
karat hingga menyelimuti hampir
bagian atas bagian menyelimuti
tengah paku tengah bagian ujung
dan abagian paku. asasas
pangkal Terjadi ujung paku
paku. sangat dan sedikit
Terjadi sedikit keatas
perubahan Tidak terjadi
perubahan warna air penambaha
warna pada pada bagian n perubahan
bagian dasar. warna air.
dasar air.
3 10/12/ Terjadi - - Terjadi Terjadi
2021 penambaha penambaha sangat
(15.25) n karat n karat baru sedikit
sehingga pada penambaha
hampir ke pangkal n karat pada
semua paku. bagian
bagian atas Terjadi bawah dan
paku. sangat timbul asd
Terjadi sedikit asda sangat
perubahan perubahan sedikit karat
warna air warna air. pada
trutama pangkal
pada bagian paku Terjadi
dasar. sangat
sedikit
perubahan
warna air
menjadi
kekuningan.
4 11/12/ Terjadi - - Terjadi Terjadi
2021 sangat penambaha penambaha
(15.25) sedikit n karat n karat
penambaha hingga sehingga
n karat pada keseluruh menyelimuti
bagian bagian atas bagaian
tengah paku paku dan ujung paku
Warna air hampir dan asasa
terlihat asdasds sa

5
sama menyelimuti penambaha
seperti hari paku. n karat pada
sebelumnya Terjadi pangkal
sangat paku.
sedikit Tidak terjadi
perunagan perubahan
warna air. warna air.

5 12/12/ Terjadi - - Terjadi Terjadi


2021 penambaha penambaha penambaha
(15.25) n karat n karat n karat
sehingga hingga sehingga
hampir menyelimuti hampir ke
menyelimuti paku tapi tengah paku
seluruh pada bagian dan terjadi
bagian sasas asa asdsa d
asdsasd bawah paku penambaha
paku, sangat tipis. n karat yang
kecuali Terjadi berada di
pangkal sangat pangkal
bawah paku sedikit paku.
Terjadi perubahan
perubahan warna air
warna yang terutama
terus pada bagian
menguning dasar

IV.II Pembahasan

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-
senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut
perkaratan. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen
(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau
karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.n H2O, suatu zat padat yang
berwarna coklat-merah.

1. Gelas Plastik yang berisi air keran dan paku. Setelah paku dimasukkan ke
dalam gelas platik berisi air biasa dan paku selama 5 hari paku menjadi berkarat
dan karatnya ada yang mengelupas sehingga airnya menjadi kuning kecoklatan.
Dengan demikian paku tersebut mengalami korosi.

6
2. Gelas plastik yang berisi paku. Setelah paku dimasukkan ke dalam gelas
plastik berisi paku selama 5 hari tidak mengalami korosi dikarenakan kadar
oksigen tidak berinteraksi dengan air.

3. Gelas plastik yang berisi air garam dan paku. Setelah paku dimasukkan ke
dalam gelas plastik berisi air garam dan paku selama 5 hari paku menjadi berkarat
dan karatnya ada yang mengelupas sehingga airnya bewarna kuning karat di
dasarnya. Dengan demikian paku tersebut mengalami korosi.

4. Gelas plastik yang berisi air mendidih dan paku. Setelah paku dimasukkan ke
dalam gelas plastik berisi air mendidih dan paku selama 5 hari paku menjadi
berkarat dan airnya bewarna kuning kecoklatan di dasarnya. Dengan demikian
paku tersebut mengalami korosi.

5. Gelas plastik yang berisi minyak dan paku. Setelah paku dimasukkan ke dalam
gelas plastik berisi minyak dan paku selama 5 hari paku tidak mengalami
perkaratan. Dengan demikian paku tersebut tidak mengalami korosi karena
minyak merupakan larutan penghambat terjadinya korosi.

7
BAB V
PENUTUP

V.I Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa :

1. Korosi pada logam besi disebabkan karena adanya oksigen dan air.

2. Kecepatan dan jumlah korosi didukukung oleh berbagai faktor.

3. Korosi dapat dicegah dengan melapisi dengan bahan anti korosi.

V.II Saran

1. Dalam melakukan percobaan, harus lebih tepat waktu


2. Penutupan gelas yang baik sehingga tanpa ada celah untuk masuknya
oksigen.

8
9

Anda mungkin juga menyukai