Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PANCA INDERA MANUSIA

Di Susun Oleh:

1. Nurul Khasanah 21.01.0001


2. Sausan Daffa L. 21.01.0003
3. Eka Fitri Eni 21.01.0005
4. Inka Febi Armiza S. 21.01.0007
5. Inas Imtitsal 21.01.0009
6. Failuna Azizah 21.01.0011
7. Falya Indah Nurasih 21.01.0013
8. Yuni Endah Nugrahani 21.01.0015
9. Try Wulan Dari 21.01.0017
10. Dafi Muthia 21.01.0019

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SERULINGMAS CILACAP


Jl. Raya Maos No.505 Telp.Fax.(0282) 695452 maos-Cilacap 53272
Website : www.stikesserulingmas.ac.id Email : stikesserulingmas@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “ PANCA INDRA
MANUSIA “

Makalah Ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah
Anatomi Fisiologis di STIKes Serulingmas Cilacap.
Besar harapan saya mudah-mudahan makalah ini berguna bagi pembaca. Tak lupa penulis
mengharapkan saran dan kritik untuk lebih sempurna dalam pembuatan makalah.

Cilacap, 15 Desember 2021

Penulis,
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………...……1
DAFTAR ISI…………………………………………………………...…...2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...…...3
A. Latar Belakang…………………………………………………………....3
B. Rumusan Masalah………………………………………………..……….4
C. Tujuan…………………………………………………………….………4
BAB II PEMBAHSAN……………………………………………………...5
A. Pengertian....……………………………………………………. ………..5
1. Struktur indra penglihatan…………………………….…………………...5
2. Struktur indra penciuman……………………………...….……………….9
3. Struktur indra pengecap…………………………………………..………12
4. Struktur indra pendengaran……………………….………...…………….14
5. Struktur indra peraba……………………………………………………...16
BAB III PENUTUP………………………………………………………...18
3.1. Simpulan………………………………………………………………..18
3.2. Saran……………………………………………………………………18
DAFTAR PUSTAKA…..………………………………………………….19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam
sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap makhluk hidup,
khususnya manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam. Untuk dapat menjaga
keseimbangan alam dan untuk dapat mengenali perubahan lingkungan yang terjadi, Tuhan
memberikan indera kepada setiap makhluk hidup.
Indera ini berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi di
dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor
khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang
terjadi. Berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor ini dibagi menjadi dua, yaitu interoreseptor
dan eksoreseptor.
Interoreseptor ini berfungsi untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam tubuh. Sel-sel interoreseptor terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding
pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, dan lain sebagainya. Sel-sel ini dapat
mengenali berbagai perubahan yang ada di dalam tubuh seperti terjadi rasa nyeri di dalam
tubuh, kadar oksigen menurun, kadar glukosa, tekanan darah menurun/naik dan lain
sebagainya.
Eksoreseptor adalah kebalikan dari interoreseptor, eksoreseptor berfungsi untuk
mengenali perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi di luar tubuh. Yang termasuk
eksoreseptor yaitu: (1) Indera penglihat (mata), indera ini berfungsi untuk mengenali
perubahan lingkungan seperti sinar, warna dan lain sebagainya. (2) Indera pendengar
(telinga), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti suara. (3) Indera
peraba (kulit), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti panas,
dingin dan lain sebagainya. (4) Indera pengecap (lidah), indera ini berfungsi untuk mengenal
perubahan lingkungan seperti mengecap rasa manis, pahit dan lain sebagainya. (5) Indera
pembau (hidung), indera ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti
mengenali/mencium bau. Kelima indera ini biasa kita kenal dengan sebutan panca indera.
B. Rumusan Masalah

1.      Bagaimanakah sistem indera penglihat (mata) pada manusia?


2.      Bagaimanakah sistem indera pendengar (telinga) pada manusia?
3.      Bagaimanakah sistem indera peraba (kulit) pada manusia?
4.      Bagaimanakah sistem indera pengecap (lidah) pada manusia?
5.      Bagaimanakah sistem indera pembau (hidung) pada manusia?

C. Tujuan

Makalah ini di buat dengan  tujuan memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologis, agar
mahasiswa dan tenaga kesehatan atau tenaga medis dapat memahami anatomi dan fisiologi
system panca indra.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Salah satu ciri – ciri makhluk hidup adalah kemampuannya untuk bereaksi terhadap
rangsangan.Sistem sensori manusia berkembang pesat dan memproses ribuan pesan yang
masuk secara serentak. Kerumitan ini memungkinkan kita untuk waspada terhadap
lingkungan di sekitar kita. Manusia mempunyai lima (panca) indera itu yaitu : indera
pencium(hidung), indera pengecap(lidah), indera penglihatan(mata), indera
pendengaran(telinga), indera peraba(kulit).
Alat indera kita berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan, dan setiap reseptor
berfungsi untuk merespon rangsangan tertentu saja.

1. Struktur Indera Penglihatan (mata)

Alat indera penglihat pada manusia adalah mata. Indera penglihat (mata) disebut juga
fotoreseptor karena mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Mata memiliki sejumlah
reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Selain itu terdapat alat
tambahan yang terdiri dari :
1. Alis mata
2. Bulu mata
3. Otot penggerak bola mata
4. Kelopak mata
5. Kelenjar air mata 
1) Bagian bagian mata dan fungsinya

a) Alis mata
Terdiri dari rambut kasar melintang di atas mata, berfungsi untuk mempercantik
wajah dan berfungsi melindungi mata dari sinar yang terlalu terik sehingga menjaga
keringat yang terakumulasi di dahi sehingga tidak mengalir ke mata.

b) Bulu mata
Merupakan barisan rambut yang terdapat pada ujung kelopak mata, berfungsi
melindungi bola mata dari masuknya debu dan partikel. Pada bulu mata terdapat
kelenjar sebasea(kelenjar minyak) yang disebut kelenjar zeis, terletak pada akar bulu
mata.
Otot penggerak bola mata(Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang
menghubungkan bola mata dengan tulang di sekitarnya. Otot ini berfungsi untuk
menggerakkan bola mata, sehingga mata dapat mengerling ke kanan, kiri, atas, dan
bawah. Gerakan bola mata berada di bawah kesadaran.

c) Kelopak mata
Kelopak mata terdiri dari dua bagian yaitu pada kelopak mata atas dan kelopak mata
bawah yang berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Mulai dari dalam nenuju
ke arah luar, kelopak mata terdiri atas 5 lapis, yaitu:

1. konjungtiva, adalah selaput lendir yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan
melapisi juga permukaan bola mata.
2. Kelenjar meibomian yang dapat menghasilkan lemak untuk mencegah pelekatan
kedua kelopak mata.
3. Lapisan tarsal, yaitu lapisan jaringan ikat yang kuat untuk menunjang kelopak mata.
4. Otot orbikularis okuli, yaitu otot yang berfungsi menutup bola mata.
5. Jaringan ikat.
d) Kelenjar air mata
Pada indera penglihatan kita di dalamnya terdapat Kelenjar air mata (Aparatus
lakrimalis). Kelenjar air mata letaknya disudut lateral atas pada rongga mata, dan
berfungsi untuk menghasilkan air mata. Dari kelenjar ini keluar kurang lebih dua belas
duktus lakrimalis, yaitu saluran-saluran yang mengalirkan air mata menuju ke
konjungtiva kelopak mata atas.

2) Bagian bagian mata

a) Bola Mata
Bola mata manusia berdiameter kira-kira 2,5 cm dengan 5/6 bagian nya terbenam
dalam rongga mata dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak dari luar dengan
bagian depan yang bening. Bola mata bagian luar tersusun atas lapisan jaringan ikat
yang berwarna putih dan kuat yang disebut sklera dan lapisan dalam mempunyai
pigmen tipis dan banyak pembuluh darah yang disebut koroid.

b) Sklera
Dipermukaan sklera terdapat sel-sel epitel yang membentuk membran mukosa dan
berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. Pada bagian depan sklera
terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut kornea, dan
berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk kedalam mata. Kornea dilindungi
oleh selaput yang disebut konjungtiva, kornea tidak mengandung pembuluh darah
tetapi banyak mengandung serabut saraf.

c) Koroid
Koroid yaitu lapisan tipis yang dibentuk oleh jaringan ikat yang mengandung
banyak pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen.Dengan adanya pembuluh darah
koroid ini berperan sebagai penyuplai makanan kelapisan retina mata.Koroid
terletak sebelah dalam sklera, bagian belakang lapisan mata ini ditembus oleh saraf
optik (saraf otak II).

d) Iris
Iris merupakan selaput yang menggantung diantara lensa dan kornea.Iris dikenal
sebagai selaput pelangi dan berperan mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk ke dalam bola mata.Pengaturan ini berlangsung diluar kesadaran kita
(otonom).Lubang bulat ditengah iris di sebut pupil.Didalamnya terdapat otot dilator
pupil yang berfungsi untuk memperkecil diameter pupil. Iris banyak mengandung
pembuluh darah dan pigmen, jumlah pigmen akan menentukan warna mata.

e) Retina
Retina merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Retina terdiri dari tiga lapisan
neuron yaitu:
1. Lapisan sel batang dan sel kerucut.
2. Lapisan neuron bipolar.
3. Lapisan neuron ganglion.

f) Lensa Mata
Lensa mata terletak dibelakang pupil dan iris, berbentuk cembung, bersifat
transparan, serta dikelilingi oleh jaringan yang mengikatnya ( ligamentum
suspensorium). Lensa mata terdiri atas lapisan serat protein. Apabila lensa mata
menjadi keruh maka akan mengganggu penglihatan, ini disebut katarak.
Lensa mata membagi mata menjadi dua ruangan yaitu ruang antara kornea dengan
lensa (ruang muka), dan ruang belakang lensa (ruang belakang).Kedua ruang
tersebut berisi cairan kental dan transparan seperti jeli.Ruang muka berisi aqueous
humor, yang berfungsi menjaga bola mata serta memberi nutrisi untuk kornea dan
lensa. Sedang ruang belakang berisi vitreus humor, yang berfungsi untuk
menyokong struktur lensa dan bola mata.
2. Struktur Indera Penciuman (hidung)

Hidung merupakan indera pembau pada manusia.Hidung merupakan indera


khusus yang terletak di dalam rongga hidung.Daerah sensitive pada indera
pembau terletak di bagian atas rongga hidung.

Sel-sel pembau (sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor
Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas kimia (kemoreseptor).
Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak
pada selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson
membentuk berkas yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan
menembus tulang tapis dan masuk ke dalam otak manusia.

1) Sistem Olfactory
Manusia dapat membedakan berbagai macam bau bukan karena memiliki banyak
reseptor pembau namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi
(component principle), organ pembau hanya memiliki tujuh reseptor namun dapat
membedakan lebih dari 600 aroma yang berbeda. Alat pembau biasa juga disebut dengan
organon olfaktus, yang dapat menerima stimulus benda-benda kimia sehingga
reseptornya disebut pula chemoreceptor. Organon olfaktus terdapat pada hidung bagian
atas, yaitu pada concha superior dan membran ini hanya menerima rangsang benda-
benda yang dapat menguap dan berwujud gas. Bagian-bagiannya adalah.

a. Concha superior
b. Concha medialis
c. Concha inferior
d. Septum nasi (sekat hidung)

Reseptor organon olfactory terdapat di bagian atas hidung, menepel pada lapisan
jaringan yang diselaputi lendir dan disebut olfactory mucosa. Selaput lendir tersebut
berfungsi untuk melembabkan udara. Pada bagian tersebut juga terdapat bulu-bulu
hidung yang berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran.
Reseptor olfaktori hanya mampu berfungsi selama 35 hari. Bila mati, baik karena sebab
yang alami, maupun karena kerusakan fisik, maka reseptor tersebut akan digantikan oleh
reseptor-reseptor baru yang axonnya akan berkembang ke lapisan olfactory bulbs yang
akan dituju, dan bila telah sampai pada lapisan yang dimaksud, mereka akan
memulihkan koneksi sinapsis yang terputus. Kemampuan membau makhluk hidup
tergantung pada :
a. Susunan rongga hidung.
Bentuk concha dan septum nasi tempat reseptor pembau pada masing-masing orang
tidak sama. Contohnya pada orang yang berhidung mancung akan lebih luas daripada
yang berhidung pesek.
b. Variasi fisiologis
Contohnya pada wanita, saat sebelum menstruasi atau pada saat hamil muda akan
menjadi sangat peka.
c. Spesies
Pada spesies tertentu yang kemampuan survivalnya tergantung pada pembauan, akan
memiliki indera pembau yang lebih peka contohnya anjing.
d. Besarnya konsentrasi dari substansi yang berbau
misalnya skatol (bau busuk yang terdapat pada kotoran atau faeces) memiliki konsentrasi
yang kuat karena memiliki kemampuan menguap yang tinggi. Bila konsentrasinya kuat
makabaunya busuk, sebaliknya bila konsentrasinya rendah akan menimbulkan bau yang
berbeda(contohnya pada bunga yang mengandung skatol dalam konsentrasi rendah maka
baunya akan harum).

Fisiologi pernafasan bagian atas yaitu:

 Rongga Hidung
Rongga hidung terdiri atas :
1. Vestibulum yang dilapisi oleh sel submukosa sebagai proteksi.
2. Struktur konka yang berfungsi sebagai proteksi terhadap udara luar karena strukturnya
yangberlapis.
3. Sel silia yang berperan untuk melemparkan benda asing ke luar dalam usaha untuk
membersihkan jalan napas.
Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga
hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum.

 Faring
Fungsi utama faring adalah sebagai saluran alat pencernaaan yang membawa makanan
dari rongga mulut hingga ke esophagus.Hubungan faring dengan rongga hidung dan
laring ini membuat faring menjadi cukup penting dalam produksi suara, serta
memungkinkan manusia untuk bernafas menggunakan mulut.

 Laring
Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi.Laring
jugamelindungi jalan napas bawah dari benda asing dan memudahkan batuk. Laring
seringdisebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:
a.      Epiglotis, daun katup kartilago yang dapat menutup saat proses menelan.
b.      Glotis , memungkinkan terjadinya vokalisas
c.       Kartilago Thyroid

3. Struktur Indera Pengecap (lidah)

Papilla atau tonjolan-tonjolan pada lidah memiliki bentuk-bentuk tertentu, yaitu:


1. Papilla filiformis
2. papilla fungiformis
3. papilla circumvalata

Didalam papillae terdapat banyak putting pengecap (taste buds). Setiap putting pengecap
terdiri atas dua jenis sel seperti berikut ini :
1. Sel-sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar dari
pengecap.
2. Sel-sel penunjang yang berfungsi untuk menyokong sel-sel pengecap

Sekarang diketahui ada lima rasa dasar yaitu manis, asam, asin, pahit, dan umami. Sebuah
rasa dasar adalah rasa berbeda yang khas yang tidak dapat diciptakan meskipun dengan cara
mengkombinasikan rasa-rasa lainnya. Rasa dasar umami ditemukan di tahun 1908 oleh Dr.
Kikunae Ikeda. Dia meneliti rasa dari kombu dashi (kaldu rumput laut), dan menemukan
komponen rasa utamanya adalah glutamat. Dia menamakan rasa tersebut sebagai “umami”.
a. Manis, pada puncak atau ujung lidah.
b. Asin, pada tepi lidah (samping kiri dan kanan).
c. Asam, pada tepi lidah (samping kiri dan kanan).
d. Pahit, pada pangkal lidah.
e. Umami, rasa gurih

Fungsi lidah selain sebagai indera pengecap, yaitu untuk mengatur letak makanan ketika
dikunyah, membantu mendorong makanan ke kerongkongan (pada waktu menelan) dan
sebagai alat bantu dalam berbicara. Selain itu, indera lain yang turut berperan pada persepsi
pengecap adalah indera pembau. Kemampuan mengecap seseorang tergantung pada:

1. Faktor Individual, misalnya pada seseorang yang sedang sakit, maka kepekaan
mengecapnya akan berkurang.
2. Nilai Ambang, misalnya seseorang yang sudah terbiasa makan makanan yang asam, akan
lebih tinggi daripada orang yang tidak biasa makan asam. Nilai ambang ini tergantung
darikebiasaan seseorang.
3. Konsentrasi, misalnya pada seseorang yang makan satu mangkok garam, lama
kelamaantidak akan merasakan asin lagi seperti pertama kali memakannya.

Ketidakmampuan seseorang untuk mengenali bau disebut sebagai anosmia, sedangkan


ketidakmampuan seseorang untuk mengenali rasa disebut ageusia. Adapun cara memelihara
indera pengecap agar tetap berfungsi adalah sebagai berikut:
1. Jangan dibiasakan makan dan minum yang masih panas, karena akan berpengaruh
terhadapindera pengecap.
2. Menggosok gigi secara teratur untuk mengatasi terjadinya infeksi pada gigi.
3. Kurangi merokok bagi perokok berat agar tidak terjadi bercak-bercak putih pada
inderapengecap. Sebaiknya bagi perokok berhentilah merokok mulai dari sekarang jika anda.
4. Struktur Indra Pendengaran (telinga)

Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera pendengar telinga berfungsi
sebagai alat keseimbangan.Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga bagian luar,
telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam.

a. Telinga Luar
Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk ke dalam
telinga. Saluran telinga luar berfungsi menghasilkan minyak serumen. Saluran telinga luar
yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus untuk menjaga
agar benda asing tidak masuk, dan terdapat kelenjar lilin yang berperan menjaga agar
permukaan saluran telinga luar dan gendang telinga tidak kering. Bagian terdalam dari telinga
luar adalah gendang telinga, berupa selaput tipis yang berbatasan dengan telinga tengah.
Gendang telinga berfungsi untuk menangkap gelombang bunyi.

b. Telinga Tengah
Telinga pada bagian tengah merupakan suatu ruang di dalam tulang pelipis, yang dilapisi
jaringan mukosa.
Pada telinga bagian tengah terdapat :
1. Tulang-tulang pendengaran, yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan
tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang tersebut saling berhubungan melalui sendi dan
berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju ke rongga telinga
dalam.

2. Saluran eustachius
Saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan faring, saluran ini berfungsi menjaga
keseimbangkan tekanan udara di luar dan di dalam telinga sehingga gendang telinga tidak
rusak. Telinga bagian tengah berfungsi untuk meneruskan getaran bunyi dari telinga luar ke
telinga dalam.

3. Telinga Dalam
Jendela oval berfungsi untuk menerima bunyi.Koklea atau rumah siput berupa tabung yang
melingkar seperti spiral dan berisi cairan limfa.Di dalam koklea terdapat kortiyang banyak
mengandung ujung-ujung sel saraf pendengaran.Sel-sel saraf pendengaran ini berupa sel-sel
rambut yang peka terhadap rangsangan bunyi.Di telinga dalam terdapat bagian yang
berfungsi untuk mengendalikan keseimbangan tubuh dan untuk mendeteksi posisi tubuh.
Bagian tersebut berbentuk setengah lingkaranyang tersusun menjadi satu kesatuan, yaitu tiga
saluran setengah lingkaran.
5. Struktur Indra peraba(kulit)

Jika dilihat di bawah mikroskop, kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan
lapisan dermis. Jaringan epidermis biasa disebut juga jaringan pelindung. Pengertian jaringan
epidermis adalah lapisan jaringan paling luar yang berfungsi sebagai pelindung atau
menutupi seluruh organ.

Dermis adalah yang kedua, atau menengah, lapisan kulit seseorang.Ini mengandung serat
kolagen dan elastin, yang merupakan protein penting. Kolagen dan elastin di lapisan kulit ini
membentuk lapisan mesh seperti yang tahan lama. Dermis juga mengandung fibroblast, sel-
sel yang penting bagi kesehatan secara keseluruhan kulit, pembuluh darah kecil yang disebut
kapiler, dan kelenjar getah bening.Selain itu, dermis mengandung kelenjar sebasea, folikel
rambut, kelenjar keringat, dan saraf.
Orang-orang tidak dapat melihat dermis karena berada di bawah epidermis, lapisan atas
kulit, dan tersembunyi dari pandangan.Fakta bahwa dermis tersembunyi dari pandangan tidak
membuatnya kurang penting, namun.Ini lapisan kulit lebih tebal dari lapisan terluar dan
memiliki tugas memberikan kelenturan kulit dan kekencangan.Hal ini juga membantu tubuh
mempertahankan suhu dan bahkan mengirim nutrisi ke bagian epidermis. Karena dermis
mengandung saraf, juga membantu seseorang untuk mengenali berbagai sensasi, termasuk
nyeri, sentuhan, dan kehangatan atau dingin.
Pada umumnya setiap jenis reseptor hanya mampu menerima satu jenis rangsangan saja. Tipe
rasa dan jenis reseptor itu adalah :
1.Nyeri
Reseptor rasa nyeri berupa ujung saraf bebas yang terdapat di seluruh jaringan baik di bagian
luar maupun dalam bagian alat dalam.

2..Panas dan dingin


Reseptor untuk rasa panas berupa ujung saraf.

3.Sentuhan
Reseptornya berupa korpus meissner , dan ujung saraf yang melingkari akar rambut, yang
semuanya terdapat di dekat permukaan kulit. Sedangkan korpus ruffini berfungsi pada
sentuhan yang kuat.

4..Tekanan
Reseptor tekanan adalah korpus paccini, korpus ruffini dan korpus Krause, yang terletak agak
dalam pada kulit. Pada bibir, ujung jari, ujung lidah, dan alat kelamin mengandung banyak
sekali serabut saraf sensorik. Sehingga ujung jari dapat digunakan untuk membedakan halus
dan kasarnya suatu bahan atau dapat digunakan untuk membaca huruf braile bagi penderita
tuna netra.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan
warna.Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan bulu mata. Cara kerja mata manusia pada
dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa. Ada berbagai
macam kelainan pada mata, seperti: presbiopi, hipermetropi, miopi,astigmatisma, katarak,
imeralopi, xeroftalxni, keratomealasi, dan lain sebagainya
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung,yaitu pada
lapisan lendir bagian atas. Kelainan-kelainan yang ada pada hidung yaitu:angiofibroma
juvenil, papiloma juvenil, rhinitis allergica, sinusitis, salesma daninfluensa, anosmia, dan lain
sebagainya.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.Permukaan
lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjarlendir, dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Lidah berfungsi sebagai pengecaprasa dan sebagai
pembantu dalam tindakan berbicara. Kelainan yang ada pada lidahyaitu: oral candidosis,
atropic glossitis, geografic tongue, fissured tongue, glossopyrosis,dan lain sebagainya
Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk
keseimbangan tubuh. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telingaluar,
telinga tengah, dan telinga dalam. Ada berbagai kelainan pada telinga, seperti: tuli,congek,
otitis eksterna, perikondritis, eksim, cidera, tumor, kanker, dan lain sebagainya.
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas,
dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermisdan lapisan
dalam yang disebut lapisan dermis. Kelainan-kelainan yang ada pada kulityaitu: jerawat,
panu, kadas, skabies, eksim, biang keringat, dan lain sebagainya.

2.Saran
Pada sistem indra ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baikkarena bawaan
maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsimakanan. Untuk itu
jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?q=PANCA+INDERA+PENGLIHAT
http://ps-dasar.lab.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2014/05/Indera-
PenciumandanIndera-Pengecap.pdf
https://www.academia.edu/9481244/MAKALAH_ANATOMI_FISIOLOGI_MANUSIA_PA
NCA_INDRA
http://ciidevitaaffandi.blogspot.com/p/sistem-panca-indera.html
Anatomi dan fisiologi untuk paramedic oleh Evelyn C. Pearce

Anda mungkin juga menyukai