Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Penelitian & Ulasan: Obat dan e-ISSN: 2582-5720

Pengembangan Obat Volume-3, Edisi-2 (Juli-Desember, 2021)

www.matjournals.com

Ulasan: Melambangkan Aplikasi Diuretik

Anupam Saha1, Suprodip Mandal2*
1M. Pharm, Farmakologi, Sekolah Tinggi Teknologi Farmasi NSHM, Pengetahuan NSHM
Kampus, Kolkata, Benggala Barat, India
2Asisten Profesor, Departemen Farmakognosi, Sekolah Farmasi, Universitas Techno,
Kolkata, Benggala Barat, India

*
Penulis yang sesuai: msuprodip@gmail.com

ABSTRAK karena kemanjuran. Diuretik, khususnya diuretik

Diuretik berperan dalam analisis jenis thiazide porsi rendah, digunakan secara luas dalam
asidosis tubula ginjal dan kondisi ginjal. pengobatan hipertensi. Mereka memiliki informasi hasil
Loop of Henle di ginjal bertanggung yang brilian dan profil kesejahteraan yang tinggi dan
jawab untuk mengkonsentrasikan urin hasil yang rendah [1-4]. Manfaat kesehatannya
dalam tubuh melalui pengganda bermanfaat yang memberikan dorongan ekstra untuk
countercurrent. Dalam karya ini menggunakan item obat ini setiap hari dengan
penggunaan klinis diuretik, yang menjaga konsumsi yang berlebihan [5].
terutama dalam kondisi gagal jantung
kongestif dan hipertensi, juga beberapa Klasifikasi Umum Diuretik
kondisi yang berbeda dirujuk bersama
dengan informasi yang diberikan Diuretik Khasiat Tinggi atau Diuretik Loop: Misalnya.
tentang efek samping diuretik dan Fruosemida.
bagaimana hal itu terjadi. Beberapa Diuretik Khasiat Sedang: Tiazid: Misalnya.
dampak buruk yang terutama diamati Klorotiazid.
seperti hipokalemia dan hiponatremia Agen Terkait Tiazid: Misalnya. Klopamid.
dianalisis secara rinci dengan
gangguan elektrolit lainnya seperti Diuretik Khasiat Lebih Rendah
hipomagnesemia juga mendapat
perhatian. Dalam artikel ini, 1. Diuretik Hemat Kalium: Misalnya.
Amilorida.
2. Carbonic Anhydrous Inhibitor: Misalnya.
Asetazolamid.
3. Diuretik Osmotik: Misalnya. Manitol.
Kata kunci-- diuretik, Diuretik 4. Methylxanthines: Misalnya. Teofilin.
Klasifikasi, Mekanisme Diuretik, Jenis
Diuretik, Efek Samping Diuretik, Kegunaan Obat Baru
Diuretik
1. Antagonis Vasopresin: Misalnya.
Tolvaptin.
PENGANTAR 2. Antagonis Reseptor Adenosin A1:
Misalnya. Rolofilin.
Diuretik adalah salah satu obat yang paling
sering digunakan dan sebagian besar bekerja DIURETIKA LOOP
dengan mengurangi reabsorpsi natrium klorida di
berbagai tempat di nefron. Ada beberapa klasifikasi Diuretik loop adalah diuretik yang
diuretik, masing-masing kelas melakukan seperti itu memvalidasi pada tungkai naik dari Loop of
dalam pendekatan tertentu di mana semua diuretik Henle di ginjal [6]. Mereka pada dasarnya
meningkatkan pengeluaran air dari tubuh. Diuretik digunakan dalam resep untuk mengobati
adalah obat yang paling sering disetujui dan secara hipertensi dan edema sering karena insufisiensi
teratur digunakan untuk merawat pasien dengan ginjal atau gagal jantung. Sementara diuretik
risiko komplikasi yang signifikan loop lebih layak pada pasien dengan kelemahan

19 Halaman 19-25 © MAT Journals 2021. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

 Penelitian & Ulasan: Obat dan
Pengembangan Obat
www.matjournals.com
kondisi ginjal, diuretik thiazide lebih
bermanfaat pada pasien dengan kerja ginjal
biasa, [7, 8]. Diuretik loop pada dasarnya
digunakan dalam tanda-tanda yang
menyertainya adalah edema yang
berhubungan dengan gagal jantung, sirosis
hati, kelemahan ginjal, kondisi nefrotik,
hipertensi, edema serebral / pneumonia di
mana diuresis cepat diperlukan dalam infus
IV. Mereka juga kadang-kadang digunakan
dalam pemberian hiperkalsemia ekstrim
dalam kombinasi dengan rehidrasi yang
memuaskan. Kemudian lagi, pada pasien
yang pada dasarnya sakit dengan
kekecewaan ginjal yang parah, diuretik loop
tampaknya tidak mengurangi kematian,
mengurangi lama rawat inap di unit gawat
darurat, atau mempercepat pemulihan
kapasitas ginjal. Dampak kontra hipertensi
dari diuretik lingkaran menemukan hanya
penurunan mencolok dalam ketegangan
peredaran darah kontras dengan
pengobatan plasebo [2,7,9]. Respon obat
yang tidak menguntungkan yang paling
terkenal yang merupakan reaksi obat yang
merugikan (ADRs) adalah bagian terkait dan
muncul dari dampak diuretik loop pada
diuresis dan keseimbangan elektrolit. ADR
normal mencakup Hipokalemia,
Hiponatremia, Hipomagnesemia, Dehidrasi,
Asam Urat, Hiperurisemia, Pusing, Hipotensi
Postur, Sinkop. Kekurangan magnesium
karena diuretik lingkaran juga telah
direkomendasikan sebagai alasan potensial
untuk pseudogout yang disebut
chondrocalcinosis. Ototoksisitas yang
membahayakan telinga,
Mekanisme aksi
Loop diuretics menindaklanjuti Na+—
K+—2Cl-svmporter (co-carrier) di lengkung
lengkung Henle yang tebal untuk menahan
reabsorpsi natrium, klorida, dan kalium. Hal ini
dicapai dengan mencari situs Clrestricting.
Karena reabsorpsi magnesium dan kalsium
pada ekstremitas asenden tebal bergantung
pada kecenderungan tegangan lumen positif
yang dibentuk oleh penggunaan kembali
kalium melalui saluran kalium meduler
eksternal ginjal, diuretik loop juga menahan
reabsorpsinya. Dengan mengganggu
20 Halaman 19-25 © MAT Journals 2021. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
e-ISSN: 2582-5720
Volume-3, Edisi-2 (Juli-Desember, 2021)
reabsorpsi partikel-partikel ini, diuretik loop
menggagalkan usia medula ginjal hipertonik. Diuretik
loop menyebabkan penurunan aliran darah ginjal oleh
struktur ini. Diuresis ini menyisakan lebih sedikit air
untuk diserap kembali ke dalam darah, mencapai
penurunan volume darah. Tanpa medula yang terlibat
secara khusus, air memiliki sedikit dorongan utama
osmotik untuk meninggalkan struktur pipa hubungan
sosial yang pada akhirnya mencapai pembentukan urin
yang diperpanjang [10, 11].
DIURETIK OSMOTIK
Diuretik osmotik adalah jenis
diuretik yang membatasi reabsorpsi air dan
natrium (Na) dan diuretik ini adalah zat yang
tidak aktif secara farmakologis yang
diberikan secara intravena. Mereka
meningkatkan osmolaritas darah dan filtrat
ginjal. Dua model diuretik osmotik adalah
Manitol dan Isosorbid. Di Nefron, diuretik
osmotik bekerja pada fragmen nefron yang
berpori air. Diuretik osmotik bekerja dengan
cara menjadi cairan ekstraseluler dan
volume plasma dengan cara yang sama
memperpanjang aliran darah. Ini
menghilangkan gradien medula kortikal di
ginjal yang menahan lengkung Henle dari
pemekatan urin, biasanya menggunakan
kecenderungan osmotik dan zat terlarut
yang tinggi untuk memindahkan zat terlarut
dan air. Spesialis ini juga dapat bertindak di
berbagai bagian tubuh. Sebagai contoh,
Mekanisme aksi
Diuretik osmotik sama sekali
mempengaruhi tubulus kontortus proksimal dan
terjunnya embel-embel menyelam dari lingkaran
Henle. Lokal ini tanpa hambatan ditembus air.
Melalui efek osmotik, mereka juga bertentangan
dengan aksi ADH (hormon antidiuretik) yang
merupakan peristiwa pengumpulan kimia di
tubulus. Adanya zat terlarut yang tidak dapat
diserap kembali, misalnya, manitol mencegah
pemeliharaan air secara teratur dengan
perantaraan faktor tekanan osmotik yang
berlawanan, dan karenanya volume urin
meningkat. Perkembangan laju aliran urin
mengurangi waktu kontak antara cairan dan
epitel silinder, karena kebutuhan natrium
berkurang sama seperti reabsorpsi air.
Natriuresis yang dihasilkan berukuran lebih kecil
daripada diuresis air, melebihi
 Penelitian & Ulasan: Obat dan
Pengembangan Obat
www.matjournals.com
jangka panjang untuk kemalangan air over-the-
top dan hipernatremia. Setiap spesialis osmotik
unik, yang disaring oleh glomerulus tetap tidak
diserap kembali, menyebabkan air ditahan di bit
ini dan memajukan diuresis air. Agen-agen
tersebut dapat digunakan untuk mengurangi
faktor-faktor penekan intrakranial dan untuk
mempercepat pengusiran racun atau toksin
ginjal secara singkat. Diuretik osmotik
prototipikal adalah manitol [3,13,14].
DIURETIKA TIAZID
Tiazid adalah sejenis molekul dan
golongan diuretik yang biasa digunakan
untuk mengobati hipertensi dan edema,
misalnya yang disebabkan oleh gagal
jantung, gagal hati, atau gagal ginjal.
Tiazid dan diuretik seperti tiazid
mengurangi bahaya kematian, stroke,
episode koroner, dan gagal jantung
karena hipertensi. Penggunaan Klinis
terutama pada Hipertensi, Penyakit Dent,
dan Hipokalsemia. Obat pertama yang
disetujui dari kelas ini, chlorothiazide,
dipamerkan di bawah merek dagang
Diuril mulai tahun 1958. Di banyak negara,
thiazides adalah obat antihipertensi paling
murah yang dapat diakses [3,15,16].
Mekanisme aksi
Anggota golongan diuretik ini didapat
dari benzothiadiazine. Mereka mengontrol
hipertensi sampai batas tertentu dengan
menekan reabsorbsi partikel natrium (Na+)
dan klorida (Cl-) dari tubulus kontortus distal di
ginjal dengan menghalangi simpatisan Na+-Cl-
sensitif tiazid. Ungkapan thiazide juga sering
digunakan untuk obat-obatan dengan aktivitas
komparatif yang tidak memiliki desain sintetis
thiazide seperti Chlorthalldone dan
Metolazone. Agen-agen ini lebih tepat disebut
diuretik Thiazide-Lilte. Diuretik tiazid juga
meningkatkan reabsorpsi kalsium di tubulus
distal dengan menurunkan fiksasi natrium di
sel epitel tubulus, tiazid secara tidak langsung
meningkatkan aksi antiporter Na+/Ca2+
basolateral. Ini bekerja dengan pembawa Ca2+
dari sel epitel ke interstitium ginjal.
Perkembangan Ca2+ ini, dengan demikian,
mengurangi fiksasi Ca2+ intraseluler, yang
memungkinkan
21 Halaman 19-25 © MAT Journals 2021. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
e-ISSN: 2582-5720
Volume-3, Edisi-2 (Juli-Desember, 2021)
lebih banyak Ca2+ berdifusi dari lumen
tubulus ke dalam sel epitel melalui saluran
khusus Ca2+ apikal (TRPV5 - Subfamili
saluran kation potensial reseptor transien
V). Secara keseluruhan, lebih sedikit Ca2+
dalam sel memperluas dorongan utama
untuk reabsorpsi dari lumen. Tiazid juga
diperkirakan memperluas reabsorpsi Ca2+
oleh suatu sistem termasuk reabsorpsi
natrium dan kalsium di tubulus proksimal
karena konsumsi natrium. Sebagian dari
reaksi ini adalah karena peningkatan
aktivitas hormon paratiroid [3,15,16].
DIURETIKA HEMAT KALIUM
hemat kalium diuretik adalah
diuretik yang tidak mempercepat pelepasan
kalium ke dalam urin dan digunakan
sebagai pengobatan tambahan, bersama
dengan obat lain, dalam pengobatan
hipertensi dan pengelolaan gagal jantung
kongestif. Bagaimanapun, pada porsi
rendah penggunaan diuretik hemat kalium
belum ditemukan untuk membuat
penurunan tekanan darah sirkulasi yang
signifikan secara klinis [17-19].
Mekanisme aksi
Diuretik hemat kalium adalah
antagonis kompetitif yang menyaingi
aldosteron untuk situs reseptor sitoplasma
intraseluler atau langsung memblokir
saluran Natrium khususnya saluran natrium
epitel ENaC oleh amilorida. Yang
sebelumnya mencegah pembentukan
protein yang biasanya digabungkan sebagai
respons terhadap aldosteron. Ini pergi
antara protein tidak disampaikan, sehingga
stimulasi situs pertukaran natrium kalium di
tubulus bermacam-macam tidak terjadi. Ini
mencegah menelan kembali natrium dan
kalium dan sekresi ion hidrogen [18-20].
HIDROKLOROTHIAZID
Hydrochlorothiazide atau HCTZ, HCT, HZT,
adalah obat diuretik yang secara teratur digunakan
untuk mengobati hipertensi dan pembengkakan
karena perkembangan cairan. Penggunaan lain dari ini
termasuk diabetes insipidus, asidosis tubulus ginjal,
dan mengurangi risiko batu ginjal pada mereka yang
memiliki kadar kalsium tinggi dalam darah.
 Penelitian & Ulasan: Obat dan
Pengembangan Obat
www.matjournals.com
air seni. Untuk hipertensi, itu normal disarankan
sebagai pengobatan lini pertama. HCTZ diminum
dan mungkin digabungkan dengan obat tekanan
darah lainnya sebagai pil tunggal untuk
membangun kecukupannya. Hasilnya antara lain
Hiperurisemia yaitu kadar asam urat yang
signifikan dalam darah, Hiperglikemia yaitu
glukosa yang tinggi, Hiperlipidemia yaitu
peningkatan kolesterol dan minyak lemak, Sakit
kepala, Muntah, Mual, Fotosensitifitas, Asam
Urat, Berat Badan, dan Pankreatitis [21,22] .
Mekanisme aksi
Hydrochlorothiazide memiliki tempat
dengan diuretik kelas thiazide. Ini menurunkan
volume darah dengan menindaklanjuti ginjal
untuk mengurangi reabsorpsi natrium (Na+) di
tubulus kusut distal. Situs aktivitas signifikan
dalam nefron muncul pada pembawa bersama
NaCl elektroneutral dengan mengikuti situs
klorida pada pembawa. Dengan menghambat
transportasi Na+ di tubulus distal,
hidroklorotiazid memicu natriuresis dan
menyebabkan kemalangan air. Tiazid
meningkatkan reabsorpsi kalsium di bagian ini
dengan cara yang tidak berhubungan dengan
transpor natrium. Selain itu, dengan komponen
yang berbeda, HCTZ diterima untuk menurunkan
resistensi pembuluh darah perifer [21,22].
DIUResis
Diuresis adalah peningkatan buang air
kecil dan interaksi fisiologis yang
menghasilkan peningkatan tersebut. Ini
termasuk pembuatan urin tambahan di ginjal
sebagai komponen pendukung homeostatis
keseimbangan cairan tubuh. Pada individu
padat, minum air tambahan menghasilkan
diuresis lembut untuk menjaga keseimbangan
air tubuh. Banyak orang dengan masalah
medis seperti masalah kardiovaskular dan
gangguan ginjal membutuhkan resep diuretik
untuk membantu ginjal mereka mengelola
kelebihan cairan edema. Obat-obatan ini
membantu tubuh membebaskan diri dari
tambahan air melalui buang air kecil
tambahan. Konvergensi elektrolit dalam darah
terhubung dengan kuat ke keseimbangan
cairan, sehingga setiap aktivitas atau masalah
termasuk pemasukan atau pengeluaran cairan
seperti polidipsia, buang air besar, poliuria,
kelelahan panas,
22 Halaman 19-25 © MAT Journals 2021. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
e-ISSN: 2582-5720
Volume-3, Edisi-2 (Juli-Desember, 2021)
baik melalui perawatan diri dalam kasus ringan atau
profesional kesehatan dalam kasus sedang atau berat.
Kadang-kadang kontras yang jelas dirasakan antara
diuresis dalam perasaan peningkatan yang tepat
seperti pada pengobatan diuretik yang bermanfaat
yang mengendalikan gejala dengan baik dan poliuria
dalam perasaan peningkatan yang tidak wajar, yaitu
kelimpahan seperti pada musuh oral pengobatan
hiperglikemik yang harus dibom. memberanikan diri
untuk mencapai kontrol [4,23].
Diuresis osmotik
Diuresis osmotik adalah peningkatan
frekuensi buang air kecil yang disebabkan oleh
adanya saluran-saluran kecil tertentu pada
ginjal. Pelepasan terjadi ketika zat, misalnya,
glukosa memasuki tubulus ginjal dan tidak
dapat diserap kembali karena keadaan
neurotik atau gagasan biasa zat tersebut.
Substansi menyebabkan ekspansi faktor
tekanan osmotik di dalam tubulus;
menyebabkan pemeliharaan air di dalam
lumen dan dengan cara ini menurunkan
reabsorpsi air, meningkatkan produksi urin
sebagai diuresis. Efek serupa dapat ditemukan
dalam terapi seperti manitol, yang digunakan
untuk meningkatkan laju urin dan mengurangi
volume cairan ekstraseluler. Mannitol
mendorong impedansi rendah reabsorpsi air
bulat proksimal, tetapi juga elektrolit seperti
Na, K, Pi, Cl, Ca, tetapi tidak Mg, urea, dan
asam urat [12,14,24,25].
Diuresis paksa
Diuresis paksa adalah diuresis terbatas
di ginjal, pembentukan urin yang meningkatkan
pembentukan urin oleh diuretik dan cairan yang
dapat meningkatkan pelepasan obat tertentu
dalam pembentukan urin dan digunakan untuk
mengobati kelebihan obat atau keracunan obat
yang dapat menyebabkan sistitis hemoragik.
Diuresis paksa mengurangi reabsorpsi pasif dari
tubulus ginjal proksimal, dengan cara ini
memperluas pembersihan berbagai zat beracun.
Isu-isu penting yang terkait dengan diuresis
paksa menggabungkan kemungkinan kelebihan
beban cair dan anomali elektrolit. Hal ini dapat
dicapai dengan menggabungkan beban cairan
dengan agen osmotik seperti manitol atau
dengan pemberian diuretik, misalnya,
furosemide [26-28].
 Penelitian & Ulasan: Obat dan e-ISSN: 2582-5720
Pengembangan Obat Volume-3, Edisi-2 (Juli-Desember, 2021)

www.matjournals.com

Diuresis Perendaman penyimpanan. Survei ini merangkum fitur-fitur

Aktivitas renin plasma, kortisol plasma,
dan aldosteron ketika konsentrasi diturunkan
diuresis cenderung meningkat. Perubahan
fisiologis yang dipicu oleh perendaman air
diselingi oleh mekanisme kontrol humoral,
sedangkan reaksi yang diprakarsai oleh dingin
sangat penting karena perluasan aksi sistem
saraf simpatis. Diuresis imersi disebabkan oleh
penggenangan tubuh dalam air atau cairan
yang sebanding. Hal ini terutama disebabkan
oleh suhu dan tekanan yang lebih rendah.
Pada anjing yang dibius, hemodilusi adalah
kemungkinan inisiator diuresis pada
penggenangan dan pada anjing, peregangan
atrium kiri tidak berhubungan dengan diuresis
selama drenching atau pernapasan tekanan
negatif [29-31].
umum dari diuretik yang paling sering
digunakan. Dibandingkan dengan kelas resep
yang berbeda, diuretik thiazide pada dasarnya
sama efektifnya dalam mengurangi kejadian
kardiovaskular (CVE) pada pasien dengan
hipertensi dan lebih kuat daripada B-blocker dan
penghambat protein pengubah angiotensin
dalam mengurangi stroke dan juga pengurangan
stroke disebabkan oleh diuretik dikombinasikan
dengan obat antihipertensi lain sebagai adjuvant.
PENGAKUAN
Penulis berterima kasih atas
dukungan yang diberikan oleh Soumya Dev
Maity (B. Pharm, School of Pharmacy,
Techno India University, Salt Lake Sec-V,
Kolkata) selama persiapan naskah.

Diuresis yang Diinduksi Dingin KONFLIK KEPENTINGAN

Digerakkan dingin diuresis, atau dingin Penulis tidak mengklaim adanya konflik kepentingan.
diuresis, adalah fenomena yang terjadi
pada orang setelah keterbukaan terhadap SUMBER DANA
iklim hipotermia, biasanya selama
hipotermia ringan hingga langsung. Pada Penulis menyatakan bahwa tidak ada pendanaan
saat ini gagasan yang ditimbulkan oleh semacam itu terkait dengan artikel ini.
pengalihan darah dari batas ke pusat
karena vasokonstriksi perifer, yang REFERENSI
membangun volume cairan di pusat.
Umumnya, paparan akut terhadap dingin 1. Shah, SU, Anjum, S., & Littler, WA (2004).
dianggap memicu reaksi diuretik karena Penggunaan diuretik pada penyakit
tekanan pembuluh darah rata-rata yang hipertensi. Jurnal
kardiovaskular:(2)
diperluas. Sel-sel arteri ginjal merasakan medis pascasarjana, 80(943), 271-276.
perluasan tekanan peredaran darah dan Tersedia pada:

memberi tanda pada ginjal untuk https://pmj.bmj.com/content/80/943/271.s

mengeluarkan cairan yang berlebihan hort
mencoba menstabilkan tekanan. Ginjal 2. Ellison, DH (2019). Farmakologi klinis
meningkatkan produksi urin dan mengisi dalam penggunaan diuretik.Jurnal
kandung kemih sehingga terjadi buang air Klinis dari American Society of
kecil. Fenomena ini biasanya terjadi Nephrology, 14(8), 1248-1257. DOI:
setelah kapasitas psikologis telah https://doi.org/10.2215/CJN.09630818
berkurang ke tingkat yang jauh di bawah 3. Wile, D. (2012). Diuretik: ulasan.Sejarah
normal. dari klinis
biokimia, 49(5), https://doi.org/
419-431. DOI:
10.1258%2Facb.2011.0112 81
KESIMPULAN
4. Blenkiron, CH (1967). Diuresis dan
Diuretik telah disarankan sebagai yang pertama- diuretik.Waktu menyusui, 63(23)
garis pengobatan hipertensi dan 755-757. Tersedia di:
tambahan penting dalam administrasi https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/6026411 /
hipervolemia dan masalah elektrolit
seperti kondisi edema di mana ada air

23 Halaman 19-25 © MAT Journals 2021. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

 Penelitian & Ulasan: Obat dan
Pengembangan Obat
www.matjournals.com
5. Saha A, Das M, Das A, Mandal S. (2021).
Manfaat Diet Minuman Berbasis
Yogurt (Lassi) Menjadi Pencari Fakta
dalam Penelitian.Jurnal Internasional
Penelitian Farmasi. 13, 1150– 1156.
DOI:
https://doi.org/10.31838/ijpr/2021.13.03.157
6. Carter BL, Ernst ME. (2018). Diuretik
pada Hipertensi. Hipertensi: Penyakit
ke
Jantung Pendamping Braunwald. 211–
221. DOI: lain.
https://doi.org/10.1016/B978-0-323-
42973-3.00022-6
7. Hou O. (2017). Loop diuretik - Lisinopril
Tinnitus.Tinnitus Choices Best Gallery
Video Harga Layanan Edukasi.
Tersedia di:
https://tinnituschoices.blogspot.com/2017 /
09/loop-diuretic-lisinopril-tinnitus.html
8. Ditges M. (2020). Di mana loop diuretik
diserap? TREEHOZZ.
Tersedia di: https://treehozz.com/whereare-
loop-diuretics-absorbed
9. Oh, SW, & Han, SY (2015). Loop diuretik
dalam praktik klinis.Elektrolit & Tekanan
Darah, 13(1), 17-21. DOI: https://
doi.org/10.5049/EBP.2015.13.1.17
10. Guignard, JP (2019). Penggunaan diuretik pada
bayi baru lahir. Di dalam Nefrologi dan
Cairan/elektrolit Fisiologi (hal. 237-
254). DOI: https://doi.org/10.1016/B978-
0-323-53367-6.00015-7
11. Lavanya, R. (2017). Sulphonamides:
ulasan farmasi.Jurnal Internasional
Penemuan Ilmu Farmasi, 6(2), 1-3.
Tersedia di: http://ijpsi.org/Papers/
Vol6(2)/A0602010 3.pdf
12. Gennari, FJ, & Kassirer, JP (1974).
Diuresis osmotik.Jurnal Kedokteran
New England, 291(14), 714-720. DOI:
https://doi.org/10.1056/
NEJM197410032 911408
13. Kester M, Karpa KD, Vrana KE. (2012).
Sistem Ginjal. Farmakologi Tinjauan
Terintegrasi Elsevier.lain. 153–60. DOI:
https://doi.org/10.1016/B978-0-323-
07445-2.00009-4
14. Raeder, M., & Bunuh, F. (1981).
Mekanisme osmotik diuresis. Ginjal
Internasional, 19(3). https://doi.org/ DOI:
10.1038/ki.1981.36
15. Williams E, Marks, Jay W. (2017).
Diuretik Tiazid. KedokteranNet.
24 Halaman 19-25 © MAT Journals 2021. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
e-ISSN: 2582-5720
Volume-3, Edisi-2 (Juli-Desember, 2021)
Tersedia pada:
https://www.medicinenet.com/thiazide_di
uretics-
oral/article.htm#what_are_some_example
s_thiazide_diuretics
16. Unaizi. (2013). Diuretik tiazid.
Amo0pada-13. Tersedia di:
https://unaizi093.wordpress.com/2013/11/
28/thiazide-diuretics
17. Nguyen, T., Ren, S., Hussain, J., &
Balaoro, JJ (2021). Peran Diuretik
Hemat Kalium dalam
Penatalaksanaan Hipokalemia pada
Dialisis Peritoneum.Jurnal terapi
Amerika, 28(3), e349-e354. Tersedia
di:
https://journals.lww.com/americantherape
utics/Abstract/2021/06000/Role_of_Potas
sium_Sparing_Diuretics_in_the.8.aspx
18. Weber, KT, & Villarreal, D. (1993).
Terapi aldosteron dan antialdosteron
pada gagal jantung kongestif.Jurnal
kardiologi Amerika, 71(3), A3-A11.
DOI: https://doi.org/10.1016/0002-
9149(93)90238-8
19. Penyelidik Program Aksi Kanker Paru Dini
Internasional. (2006). Kelangsungan
hidup pasien dengan kanker paru
stadium I terdeteksi pada skrining CT.
Jurnal Kedokteran New England, 355(17),
1763-1771. Tersedia di:
https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/N
EJMoa060476
20. Horisberger, JD, & Giebisch, G. (1987).
Diuretik hemat kalium.Penelitian
Ginjal dan Tekanan Darah, 10(3-4),
198- 220. DOI:
https://doi.org/10.1159/000173130
21. Sony A, Mandal SK, Sen DJ. (2020).
Pengembangan Dan Validasi Metode
Rp-Hplc Untuk Penentuan Serentak
Formulasi Gabungan Olmesartan
Medoxomil &
Hidroklorotiazid. Jurnal Dunia Farmasi
Dan Ilmu Farmasi. 9, 1468–1488. DOI:
https://doi.org/10.20959/wjpps20206-
16468
22. Sinha S. (2021). Hidroklorotiazid.
DrugsCom Drugs AZ Pill Identifier
Interaksi Pemeriksa Berita & Peringatan
Edisi Pro Lebih Banyak.Tersedia di:
https://www.drugs.com/hydrochlorothiazi
de.html
 Penelitian & Ulasan: Obat dan
Pengembangan Obat
www.matjournals.com
23. Shekh Arif S, Shinde Sushilkumar A,
Biyani Kailash R, Kale Ravindra H.
(2021). Aktivitas Diuretik Tanaman
Obat India.Jurnal Internasional
Farmasi. 11, 1–7. Tersedia di: https://
www.pharmascholars.com/abstract /
diuretic-activity-of-indian-
medicinalplant-69180.html
24. Lang, F. (1987). Osmotik
diuresis. Penelitian Ginjal dan
Tekanan Darah, 10(3-4), 160-173. DOI:
https://doi.org/10.1159/000173127
25. Musso, CG, Juarez, R., Terrasa, S.,
Gonzalez-Torres, H., & Aroca-Martinez,
G. (2019). Diuresis osmotik pada
penyakit ginjal kronis: signifikansi dan
utilitas klinisnya.Urologi dan nefrologi
internasional, 51(8), 1403-1406. DOI:
https://doi.org/10.1007/s11255-019-
02202-5
26. Peterson SAYA. (2013). Dekontaminasi
Toksikologi. Toksikologi Hewan Kecil.
lain.3-83. DOI:
https://doi.org/10.1016/B978-1-4557-
0717-1.00010-7
27. Aquilina, N., & Bugeja, V. (2018).
Diuresis Paksa dan Kontrol Tekanan
Darah yang Bijaksana dalam
Manajemen Sindrom Neuroleptik
Malignant yang Diinduksi Quetiapine:
Laporan Kasus.Akses terbuka jurnal
ilmu kedokteran Makedonia, 6(7), 1267.
DOI: https://dx.doi.org/
10.3889%2Foamjms.20 18.160
28. Gerhardsson, L., & Aaseth, J. (2016). Panduan
untuk pengobatan klinis keracunan logam—
Penggunaan dan penyalahgunaan agen
pengkelat.Terapi khelasi dalam pengobatan
keracunan logam. Pers Akademik, London,
313-341. DOI:
25 Halaman 19-25 © MAT Journals 2021. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
e-ISSN: 2582-5720
Volume-3, Edisi-2 (Juli-Desember, 2021)
https://doi.org/10.1016/B978-0-12-
803072-1.00007-9
29. rámek, P., imečková, M., Jansk, L.,
avlíková, J., & Vybíral, S. (2000). Respon
fisiologis manusia terhadap
perendaman ke dalam air dengan suhu
yang berbeda.Jurnal fisiologi terapan
Eropa, 81(5), 436-442. DOI: https://
doi.org/10.1007/s004210050065
30. Berburu NC. (1967). Diuresis perendaman.
Aerosp Med. 38, 176–180. Tersedia di:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/6040343 /
31. Davis, JT, & DuBOIS, AB (1977). Diuresis
perendaman pada anjing.Jurnal
Fisiologi Terapan, 42(6), 915-922. DOI:
https://doi.org/10.1152/
jappl.1977.42.6.91 5
32. Polderman, KH (2009). Mekanisme
kerja, efek fisiologis, dan komplikasi
hipotermia.Obat perawatan kritis, 37
(7), Tersedia S186-S202.
pada:
http://www.jvsmedicscorner.com/ICU-
Cardiovascular_files/Mechanism%20of%
20action%20of%20hypothermia%20Revi
ew.pdf
33. Pemerkosa, JD, & Wang, HE (2013).
Perubahan keluaran urin selama
hipotermia terapeutik henti jantung.
Hipotermia terapeutik dan manajemen
suhu, 3(4), 173-177. DOI: https://
doi.org/10.1089/ther.2013.0015
34. Hynynen, M., Ilmarinen, R., Tikkanen,
I., & Fyhrquist, F. (1993). Faktor
natriuretik atrium plasma selama
diuresis yang diinduksi dingin.Jurnal
Eropa tentang fisiologi terapan dan
fisiologi kerja, 67(3), 286-289. DOI:
https://doi.org/10.1007/BF00864230