Anda di halaman 1dari 11

SKENARIO SIDANG I

PRAKTEK PERADILAN PIDANA


AGENDA PEMBACAAN SURAT DAKWAAN

Panitera(sonia)       : Pada hari ini Senin Tanggal 10 Juli 2014, Sidang Perkara Pidana No.
Reg. Perkara : 59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014 dengan Terdakwa EL LOCO bin
MAMAT siap dimulai.
Majelis Hakim akan memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri !!
(Majelis Hakim masuk ruang sidang dan duduk di Kursi Majelis Hakim)...
Hadirin dipersilahkan duduk kembali !!!
Hakim Ketua(dolly)   : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti
persidangan ?
JPU(ersa)                     : Siap.
Hakim Ketua(dolly)       : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti
persidangan ?
PH(risna)                       : Siap.
Hakim Ketua       : PADA HARI INI, SENINTANGGAL 10 JULI 2014, SIDANG
PENGADILAN NEGERI PAMEKASAN YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI
PERKARA PIDANA TINGKAT PERTAMA No. Reg. Perkara :59 / PIDUM / VII / PAMEK
/ 2014, DENGAN TERDAKWA EL LOCO bin MAMAT, SAYA NYATAKAN DIBUKA
DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 3x)
Hakim Ketua       : Kepada Saudara JaksaPenuntut Umum harap menghadirkan Terdakwa di
ruang sidang.
JPU                     : Baik.. Majelis Hakim.. Kepada Terdakwa EL LOCO bin
MAMAT dipersilahkan memasuki ruang sidang.
(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua       : (mempersilahkan Terdakwa duduk). Apakah Saudara bisa berbahasa
Indonesia dengan baik ?
Terdakwa            : Bisa, Pak Hakim.
Hakim Ketua       : Apakah Saudara dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
Terdakwa            : Sehat, Pak Hakim.
Hakim Ketua       : Kepada Penasehat hukum,Apakah saudari benarPenasehat
Hukum dariTerdakwa ?
PH                       : Iya, Yang Mulia.
Hakim Ketua       : Silahkan perlihatkan Surat Kuasa dan Surat Ijin Praktek Saudara ?
PH                       : Baik, Yang Mulia. (Maju menyerahkan surat kuasa dan surat ijin praktek).
Hakim Ketua       : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah Saudara ingin memeriksa Surat
Kuasa dan Surat Ijin Praktek dari Penasehat hukum Terdakwa ?
JPU                     : Iya, Majelis Hakim.
                            (Maju melihat keaslian Surat Kuasa dan surat Ijin Praktek kuasa hukum
Terdakwa).
Hakim Ketua       : Sebelumnya saya akan menanyakan identitas Saudara. Bisakah Saudara
memperlihatkan Kartu Identitas Saudara ?
Terdakwa            : Bisa, Pak Hakim. (Maju menyerahkan kartu identitas).
Hakim Ketua       : Nama saudara ?
Terdakwa            : EL LOCO bin MAMAT
Hakim Ketua       : Tempat lahir ?
Terdakwa            : Probolinggo
Hakim Ketua       : Tanggal lahir ?
Terdakwa            : 22 Desember 1990
Hakim Ketua       : Kebangsaan ?
Terdakwa            : Indonesia
Hakim Ketua       : Tempat tinggal ?
Terdakwa            : Ds. Tagrinih, ds.Manu’an, kec.kokop, kab Bangkalan
Hakim Ketua       : Agama ?
Terdakwa            : Islam
Hakim Ketua       : Pekerjaan ?
Terdakwa            : Swasta
Hakim Ketua       : Pendidikan ?
Terdakwa            : SD.
Hakim Ketua       : Apakah saudara siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa            : siap, Pak hakim.
Hakim Ketua       : Baiklah, sidang akan dilanjutkan dengan agenda
pembacaan Surat Dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum. Apakah saudari Penasehat Hukum
sudah menerima salinan surat dakwaan ?
PH                       : Sudah, Yang Mulia.
Hakim Ketua       : Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakan surat dakwaannya.
JPU                     : (membacakan surat dakwaan).Bahwa terdakwa EL LOCO BIN MAMAT
pada hari selasa tanggal 17 mei 2014 jam12.30 wib.telah dengan sengaja dilakukan
perbuatan pembunuhan yang direncanakan terlebih dahulu.mengingat pasal 84 ayat(2) KUHP
Hakim Ketua       : Saudara terdakwa, apakah sudah mengerti dengan surat dakwaan yang
dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum tadi ?
Terdakwa            : Sudah, Pak hakim.
Hakim Ketua       : Saudara terdakwa, apakah saudara akan mengajukan keberatan terhadap
surat dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum ?
Terdakwa            : Iya, Pak hakim dan saya serahkan sepenuhnya kepada kuasa hukum saya.
Hakim Ketua       : Saudari Penasehat Hukum, apakah akan mengajukan eksepsi atas surat
dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum ?
PH                       : Iya, Yang Mulia.
Hakim Ketua       : Apakah saudari sudah siap untuk membacakan eksepsi atas surat dakwaan
Jaksa Penuntut Umum ?
PH                       : Sudah yang mulia.(membacakan eksepsi)
Hakim Ketua       : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah sudah mengerti dengan eksepsi
dari Penasehat Hukum ?
JPU                     : Mengerti, Majelis hakim.
.Hakim Ketua       : Baiklah sidang akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi. Saudara Jaksa
Penuntut Umum apakah sudah siap untuk menghadirkan saksi?
JPU                     : Siap, Majelis hakim dengan 2orang saksi
Hakim Ketua       : Baik silahkan Saudara JaksaPenuntut Umum untuk menghadirkan saksi 1
JPU                     : Baik, kepada Saudari saksi CIA harap memasuki ruang sidang (Cia
memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua       : (HAKIM MEMPERSILAHKAN SAKSI DUDUK). Selamat pagi, Adik
Cia
CIA                     : Selamat pagi, Pak hakim.
Hakim Ketua       : Apakah Adik bisa berbahasa Indonesia ?
CIA                     : Bisa, Pak hakim
Hakim Ketua       : Apakah Adik, hari ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
CIA                     : sehat Pak hakim
Hakim Ketua       : Apakah Adik sudah siap mengikuti persidangan ?
CIA                     : siap, Pak hakim
Hakim Ketua       : Adik Cia, sebelumnya Bapak hakim akan memeriksa identitas Adik
Cia terlebih dahulu ya, silahkan memperlihatkan kartu identitasdari saudara Cia.
Desli                    : baik Pak Hakim (maju menyerahkan kartu identitas).
Hakim Ketua       : Nama adik siapa ?
Cia                       : Cia Lan
Hakim Ketua       : Tempat lahir adik dimana?
Cia                       : di Pamekasan pak hakim
Hakim Ketua       : Tanggal lahir adik?
Cia                       : 09 September 1999
Hakim Ketua       : Kebangsaan Adik, Indonesia ?
Cia                       : Benar Pak Hakim
Hakim Ketua       : Tempat tinggal adik ?
Cia                       : Dusun Lanpao Tengah RT. 01 RW. 05 Nomor 112, Desa Blaban, Kec.
Batumarma, Kab. Pamekasan.                              
Hakim Ketua       : Agama adik ?
Cia                       : Islam pak hakim.
Hakim Ketua       : Jenis kelamin adik ?
CIA                     : Perempuan pak hakim.
Hakim ketua        : Apakah adik cia mempunyai hubungan keluarga atau hubungan darah
dengan terdakwa?
Cia                       : Tidak pak hakim
Hakim Ketua       : Sebelum memberikan kesaksian, apakah saudari saksi bersedia untuk
                             diambil sumpah ?
CIA         : Bersedia, Bpk. hakim
Hakim Ketua       : Silahkan kepada Hakim Anggota 1 untuk mengambil sumpah dari
saudari saksi ?
HA 1                   : adik cia silahkan berdiri dan ikuti kata-kata saya.
                              (saksi berdiri kemudian melakukan sumpah dengan dibantu oleh Juru
Sumpah).
                              “Bissmillahirrohmanirrohim, Demi Allah, saya bersumpah akan
mengatakan yang sebenarnya tidak lain daripada yang sebenarnya.”(kata-kata diikuti oleh
saksi)
HA 1                  : baik perlu saya ingatkan bahwa adik harus memberikan keterangan sesuai
dengan yang anda lihat, dengar dan alami sendiri. Jika tidak adik bisa dikenai sanksi pidana
berupa pemberian sumpah palsu, adik bisa dimengerti?
CIA                     : mengerti pak hakim
Hakim Ketua       : Kepada adik Cia dalam memberikan kesaksian pada persidangan
ini, Adik harus dengan tenang ya, berikan kesaksian dengan sejelas-jelasnya dan tidak usah
takut. Serta Adik harus memberikan keterangan tentang apa yang Adik alami, dengar, dan
lihat sendiri, tanpa ada tekanan. Baiklah, proses pemeriksaan saya serahkan kepada Hakim
Anggota 1.
HA 1                   : Ya, Hakim Ketua
Hakim Ketua       : Silahkan.
HA 1                   : Apakah adik Cia mengenal terdakwa ?
Cia                       : Ya aku kenal, dia sering di panggil mas Gondes pak hakim.
HA 1                   : Adik Cia, sudah berapa lamakah adik mengenal Terdakwa ?
Cia                       : Baru pak hakim , kenal hanya dari namanya yang sering dipanggi teman
“mas gondes”
HA 1                   : Kapan adik melihat terdakwa keluar rumah korban?
Cia                       : Hari Sabtu, Tanggal 17 Mei 2014 pak hakim.
HA 1                   : Apakah adik mengingat sekitar jam berapa adik melihat terdakwa keluar
dari rumah adik ?
Cia                       : Sekitar jam setengah satu siang pak hakim.
HA 1                   : Apakah adik melihat Terdakwa keluar dari pintu yang mana ?
Cia                       : Dari pintu belakang pak Hakim.
HA 1                   : Baik, terimakasih adik cia atas keterangannya, .
Hakim Ketua       : Baik, kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ingin mengajukan
pertanyaan?
JPU                     : Iya, saya ingin mengajukan pertanyaan majelis hakim.
Hakim Ketua       : Baik Silahkan.
JPU                     : Apakah benar pada tanggal 17 Mei 2014 sekitar pukul 12.30
WIB, Adik sedang berada di Ruang tengah ?
Cia                       : Ya pak.
JPU                     : Apa yang adik lakukan di rumah saat itu ?
Cia                       : Menonton Tv pak.
JPU                     : Bagaimana kronologis/cerita terjadinya peristiwa ketika Terdakwa
membunuh dirumah korban ?
Cia                       : Saat itu aku sedang menonton film kartun, tiba-tiba terdengar suara kaki
orang berjalan masuk rumah, karena takut saya bersembunyi dibalik kursi diruang tengah,
ketika saya intip ternyata ada Mas Gondes dengan mukanya yang seram dengan pelan masuk
ke kamar depan dan belakang.
JPU                     : Lalu apa yang adik lakukan saat itu ?
Cia                       : Karena takut aku tetap sembunyi pak hakim, karena Mas gondes ini
terkenal sebagai tukang pukul.
JPU                     : Baik, terima kasih adik Cia, dari saya cukup hakim ketua.
Hakim Ketua       : Kepada Saudari Penasehat Hukum, apakah ingin mengajukan pertanyaan ?
PH                       : Iya, ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan, Majelis Hakim.
Hakim Ketua       : Silahkan!!
PH                       : Apakah Adik Cia tahu apa yang dilakukan Terdakwa saat masuk ke kamar
depan dan belakang rumah adik ?
Cia                       :  Tidak tahu bu, saya takut tidak berani mengintip dan tetap bersembunyi.
PH                       : Apakah ada upaya-upaya dariAdik untuk meminta bantuan korban
Cia                       : Sebenarnya ingin Bu, tapi saya takut kalau saya berteriak, saya akan
ditangkap sama Mas Gondes.
PH                       : Apakah Adik Cia mengetahui maksud kedatangan terdakwa El loco ke
                              rumah Adik ?
Cia                       : Tidak Bu.
PH                       : Baik Terimakasih adik Cia, dari saya Cukup Yang Mulia dan Mohon
kepada Majelis untuk memerintahkan kepada Panitera untuk mencatat pernyataan Cia
tersebut.
Hakim Ketua       : Apakah ada yang ingin ditambahkan oleh adik Cia ?
Cia                       : Tidak ada pak hakim.
Hakim Ketua       : Kalau begitu Adik Cia meninggalkan ruang sidang dan silahkan
mengambil kembali kartu identitas.
Cia dan Ibu         : Baik, Bapak hakim.
                              ( Cia lalu keluar dari ruang sidang dengan dikawal oleh petugas
keamanan).
Hakim Ketua       : Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah masih akan mengajukan saksi
lagi ?
JPU                     : Masih ada 1 saksi lagi Majelis Hakim.
Hakim Ketua       : Baik ,saudara Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi di muka
sidang. .
JPU                     : Baik majelis hakim, kepada saudari saksi Desli untuk memasuki ruang
sidang.
(Saksi memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua       : (Silahkan duduk). Selamat pagi, saudari saksi.
Saksi Desli          : Selamat pagi, Pak hakim.
Hakim Ketua       : Apakah saudari bisa berbahasa Indonesia ?
Saksi Desli          : bisa, Pak hakim
Hakim Ketua       : Apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ?
Saksi Desli          : sehat Pak hakim
Hakim Ketua       : Apakah saudari siap mengikuti persidangan ?
Saksi Desli          : siap, Pak hakim
Hakim Ketua       : Saudari saksi, sebelumnya saya akan memeriksa identitas saudari terlebih
dahulu. Saudari saksi, silahkan maju untuk memperlihatkan kartu identitas saudari.
Saksi Desli          : baik pak hakim (maju menyerahkan kartu identitas).
Hakim Ketua       : Nama saudara ?
Saksi Desli          : Desli
Hakim Ketua       : Tempat lahir?
Saksi Desli          : Pamekasan
Hakim Ketua       : Tanggal lahir?
Saksi Desli          : 08 Agustus 1972
Hakim Ketua       : Kebangsaan?
Saksi Desli          : Indonesia
Hakim Ketua       : Tempat tinggal?
Saksi Desli          : Dusun Lanpao Tengah RT. 01 RW. 05 Nomor 112, Desa Blaban, Kec.
Batumarma, Kab. Pamekasan. 
Hakim Ketua       : Agama?
Saksi Desli          : Islam
Hakim Ketua       : Pekerjaan?
Saksi Desli          : Wiraswasta
Hakim ketua        : Jenis kelamin saudari ?
Desliq                  : Perempuan.
Hakim Ketua       : Pendidikan?
Saksi Desli          : SMA
Hakim Ketua       : Apakah Saudari saksi mempunyai hubungan keluarga atau hubungan
darah dengan terdakwa?
Desli                    : Tidak pak hakim
Hakim Ketua       : Sebelum memberikan kesaksian, apakah saudari saksi bersedia untuk
                             diambil sumpah ?
Saksi Desli          : Bersedia, Bpk. hakim
HA 2                   : baik perlu saya ingatkan bahwa saudara harus memberikan keterangan
sesuai dengan yang anda lihat, dengar dan alami sendiri. Jika tidak saudara akan dikenai
sanksi pidana berupa pemberian sumpah palsu, saudara bisa dimengerti?
Saksi desli           : Mengerti pak hakim.
Hakim Ketua       : Apakah Saudari saksi mengenal terdakwa ?
Saksi Desli          : Saya tidak kenal pak.
Hakim Ketua       : Apakah Saudari tahu dan mengerti mengapa dihadirkan dalam
persidangan ini ?
Saksi Desli          : Tahu Pak Hakim, untuk memberikan kesaksian tentang pembunuhan yang
dilakukan oleh El LOCO bin MAMAT.
Hakim Ketua       : Saudari saksi dalam memberikan kesaksian pada persidangan ini,
saudari dapat melakukannya dengan tenang, dapat memberikan kesaksian dengan sejelas-
jelasnya dan tidak usah takut. Serta saudariharus memberikan keterangan tentang apa yang
saudarialami, dengar, dan lihat sendiri, tanpa ada tekanan. Baiklah, proses pemeriksaan saya
serahkan kepada Hakim Anggota 2.
HA 2                   : Baik, Hakim Ketua
Hakim Ketua       : Silahkan
HA 2                   : Kapan dan dimana pmbunuhan dilakukan?
Saksi Desli          : tanggal 17 Mei 2014 sekitar pukul 12.30 WIB, dirumah saya pak hakim.
HA 2                   : Dimana keberadaan saudari saksi saat pembunuhan terjadi ?
Saksi Desli          : waktu itu saya sedang berada diluar rumah, tepatnya dirumah Rasuli.
HA 2                   : Bisa saudari. jelaskan kronologi terjadinya pembunuhan ?
Saksi Desli          : Bisa pak hakim, namun saya tidak tahu pasti awal mula pembunuhan
dirumah saya, sebab saat pembunuhan terjadi saya sedang mengunjungi rumah Bapak Rasuli
untuk meminjam cangkul, dan ngobrol (bincang-bincang) sebentar dengan Bu Anas, istri
Bapak Rasuli setelah itu saya pulang. Pas saya sampai samping rumah, saya melihat laki-laki
lari keluar dari rumah saya lewat pintu belakang. Saya kemudian masuk ke dalam rumah dan
kamar, dan saya sadar kalau hp saya hilang. Langsung saya spontan teriak-
teriak’’tolong....tolong...tolong’’
HA 2                   : Berapa lama kira-kira Ibu berada di rumah Pak Rasuli ?
Saksi Desli          : Ya sekitar setengah jam mungkin Pak Hakim.
HA 2                   : Cukup, Hakim Ketua.
Hakim Ketua       : Pada hakim anggota 1 apakah akan mengajukan pertanyaan ?
HA 1                   : ya, hakim ketua
Hakim Ketua       : silahkan.
HA 1                   :  Desli, apakah sebelumnya Desli sudah pernah melihat terdakwa EL
LOCO berkeliaran di sekitar tempat tinggal Ibu ?
Saksi Desli          : Hmmm….. (saksi mengingat-ingat) Saya kurang tahu pak hakim karena
saya tidak memperhatikan dan tidak hafal siapa saja yang lewat depan rumah saya.
HA 1                   : Baik, Desli kalau begitu.  Saya rasa cukup Hakim Ketua
Hakim Ketua       : Baik, sesuai dengan agenda,agenda sidang hari ini adalahPEMBACAAN
SURAT TUNTUTAN, sdra JPU Apakah saudara sudah siap dengan surat Tuntutan ?
JPU                      : Siap Majelis Hakim
Hakim Ketua         : Saya persilahkan Sdr. JPU untuk membacakan surat tuntutannya.
JPU                       : Terima kasih Majelis Hakim (JPU membacakan tuntutannya).
                              (Setelah membacakan menyerahkan salinan surat tuntutan kepada Majelis
Hakim dan PH)
Hakim Ketua         : Apakah Sdr. Terdakwa telah mengerti isi tuntutan tersebut?
Terdakwa              : Mengerti, Bapak Hakim.
Hakim Ketua         : Apakah Saudara keberatan atau tidak terhadap surat tuntutan tersebut?
Terdakwa              : Saya serahkan semuanya kepada Penasihat Hukum saya, Majelis Hakim
yang terhormat.
Hakim Ketua         : Bagaimana Sdr. Penasihat Hukum?
Penasihat Hukum  : baik yang mulia, Kami sebagai Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan
keberatan atas surat tuntutan tersebut dan Kami meminta waktu 1 minggu untuk membuat
pembelaan (Pledoi) atas surat tuntutan dari JPU.

SKENARIO SIDANG VIII
PRAKTEK PERADILAN PIDANA
AGENDA PEMBACAAN PUTUSAN

Panitera               : Pada hari ini RABU TANGGAL23 AGUSTUS 2014 Sidang perkara


pidana No. Reg. Perk. 59 / PIDUM / VII / PAMEK / 2014 dengan Terdakwa EL LOCO bin
MAMAT siap dimulai.
Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri !!
( PREMEMORI)...
Hadirin dipersilahkan duduk kembali !!!
Hakim Ketua       : Apakah saudara jaksa penuntut umum sudah siap mengikuti persidangan ?
JPU                     : Siap.
Hakim Ketua       : Apakah saudari penasehat hukum sudah siap mengikuti persidangan ?
PH                       : Siap.
Hakim Ketua       : PADA HARI INI RABUTANGGAL 23 AGUSTUS 2014,SIDANG
PENGADILAN NEGERI PAMEKASAN YANG MEMERIKSA DAN MENGADILI
PERKARA PIDANA TINGKAT PERTAMA No. Reg. Perkara 59 / PIDUM / VII /
PAMEK / 2014, DENGAN TERDAKWA EL LOCO bin MAMAT, SAYA NYATAKAN
DIBUKA DAN TERBUKA UNTUK UMUM (Ketuk Palu 1x).
Hakim Ketua       : Kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum harapmenghadirkan Terdakwa di
muka sidang.
JPU                     : Baik Majelis Hakim... Terdakwa EL LOCO bin MAMATdipersilahkan
memasuki ruang sidang.
(Terdakwa memasuki ruang sidang sambil memberi hormat kepada Majelis Hakim dengan
menganggukkan kepala).
Hakim Ketua       : (mempersilahkan Terdakwa untuk duduk)... Silahkan duduk!!
Saudara Terdakwa, apakah Saudara dalam keadaan sehat ?
Terdakwa            : Sehat, bapak Hakim.
Hakim Ketua   : Apakah saudara sudah siap mengikuti persidangan ?
Terdakwa        : Siap pak hakim.
Hakim ketua    : Baik, sesuai dengan agenda, sidang hari ini adalah PEMBACAAN
PUTUSAN dan Kepada saudara terdakwa, JPU dan PH agar menyimak dan mendengarkan
putusan ini.

                           (MEMBACAKAN PUTUSAN AKHIR). KETUK PALU 3X

Hakim ketua        :  Apakah saudara terdakwa, JPU dan PH, sudah mengerti dengan putusan
ini?
Terdakwa            : Mengerti. bapak Hakim
JPU                     : Mengerti. Majelis Hakim yang terhormat.
PH                       : Mengerti. Yang mulia
H. Ketua         : Baik.. Kepada para pihak yang merasa berkeberatan terhadap isi putusan ini
dapat mengajukan upaya hukum banding dalam waktu 14 hari sejak putusan ini
dibacakan. Demikian sidang pada hari ini dinyatakan ditutup! (Ketok Palu 3X)
Panitera           : Majelis hakim akan meninggalkan ruang sidang.. hadirin dimohon berdiri
(PREMEMORI)

Anda mungkin juga menyukai