TAHAPAN
1. Karakteristik bahan berkhasiat; kelarutan
2. Pilihan bentuk sediaan; sirup, eliksir
3. Pilihan eksipien
4. Penetapan formula
5. Proses/pengerjaan
6. Kemasan
2
Konsentrasi obat
Kelarutan
Pemilihan pembawa cair
Stabilitas fisika dan kimia
Pengawetan sediaan
Pemilihan eksipien ; dapar, pensolubilisasi,
pemanis, rasa, pewarna
Kelarutan
- obat dlm larutan berada pd konsentrasi tdk
jenuh
- dlm keadaan jenuh, obat mengkristal krn
perub.suhu, atau seeding dari komponen lain
- rasa obat dr seny.organik merupakan fungsi
kelarutan dlm air
- semua komponen formula harus msh dlm
bentuk terlarut selama usia guna
Pengukuran kelarutan
- Sejumlah zat ditimbang dlm vial yg mengandung
sejumlah volume tertentu pelarut yg akan diuji
- Vial ditutup (kedap) dan ditempatkan diatas shaker pd
suhu terkontrol (25⁰C ± 1⁰C atau 37⁰C ± 1⁰C ) selama
bbrp hari, sampai tercapai kesetimbangan
- Interval waktu tertentu, diambil sampel, disaring
melalui penyaring kecil filter (skala mikrometer)/ 0,22-
0,45µm), lalu kadar obat ditentukan
- Kesetimbangan belmu akan tercapai sampai dilakukan
sekurang2nya dua kali penagmbilan sampel secara
berturut2 dgn hasil yg konstan
- Penentuan jg dilakukan pada suhu dingin (2⁰C - 25⁰C )
Forsa antar molekuler
Tahapan solubilisasi:
- Menghilangkan molekul dari fasa solut pd suhu
tertentu
- Pembentukan rongga besar dlm pelarut utk dpt
menerima molekul solut
- Akomodasi molekul solut dalam rongga pelarut
- Agar bahan dapat melarut, daya tarik menarik
antarmolekul solut dapat dilewati oleh pelarut-solut
A–A
> AS A: solut
S–S S : solven
Efek pH
- Zat dgn fungsi asam dan basa menunjukkan karakteristik
kelarutan berbeda, sesuai perubahan pH larutan dan
konstanta ionisasi
- Hubungan pH – kelarutan;
pH = pKa + log (Cs)/(Ca)
pKa: konstanta ionisasi asam
Cs : konsentrasi molar bntk garam dlm air
Ca : konsentrasi molar asam bebas dlm air
Kelarutan total asam lemah :
Sт = [Ca] + [Cs]
H+ = ka + Sт – So Sт = So { 1 + H+/ka} ; So : kelarutan asam
bebas
So
Sт = [C0] + [Cs]
Efek struktur molekuler
- Struktur dpt mempengaruhi penentuan kelarutan
relatif
- Bentuk kristal (molekul tdk simetris) cenderung lbh
larut dibanding molekul sangat simetris
- Molekul simetris cenderung penyesuaian diri lbh cepat
pd kisi kristal
- Suatu zat sring memiliki bentuk kristal lebih dari satu;
polimorfisme
Pengaruh temperatur
- Kelarutan meningkat seiring meningkatnya suhu;
seny.kimia mengapsorbsi panas bila dilarutkan
Solubilisasi
- Proses peningkatan kelarutan
- Teknik solubilisasi; penambahan kosolven, pembentukan
garam, pembuatan prodrug, kompleksasi, penurunan
ukuran partikel, penggunaan surfaktan
Kosolvensi
- Kosolven : pelarut organik tercampur air yg digunakan
dlm formulasi sed.cair, utk meningkatkan kelarutan obat
yg sukar larut
- Kosolvensi: teknik penggunaan kosolven
- Dpt jg meningkatkan kelarutan konstituen volatil (flavor
dan odor)
- Contoh: etanol, sorbitol, gliserin, propilen glikol dan PEG
- Perhatian: sifat toksisitas dan iritasi kosolven
- Jarang digunakan sampai 100% krn rasa dan bau kurang
menyenangkan
Pembentukan garam
- Obat yg sukar larut, dpt terlarut dlm btk garam
- Penggunaan asam atau basa yg sesuai utk pengaturan pH
(formulasi dlm btk larutan); stabilitas garam dlm pH larutan
Pembentukan prodrug
- Karakteristik kelarutan obat dpt diubah melalui modifikasi
struktur kimia; pendekatan prodrug
- Misal: kelarutan betametason dlm air 5,8 mg/100 mL (25⁰C),
kelarutan ester dinatrium fosfat tjd peningkatan kel.1500
kali; kloramfenikol- kloramfenikol palmitat
- Bentuk prodrug hrs terlebih dahulunmengalami
biotransformasi sblm menunjukkan aktifitas farmakologi
dlm tubuh
Kompleksasi
Miselisasi ; penambahan surfaktan, solubilisasi,
CMC
Stabilitas ; kimia dan fisika
Bahan tambahan/eksipien
- pemanis; alami, sintetik
- flavor
- pewarna
- pengawet
- dapar
- antioksidanpengontrol viskositas
Manufaktur; ketentuan CPOB
a. Bahan baku
- pengontrolan kualitas pelarut (air murni,
demineralisata)
- tangki penyimpanan dikonstruksi sedemikian
rupa;memudahkan pengujian dan pembersihan
b.Peralatan
- untuk dpt melarutkan, digunakan peralatan dgn
sistem pemanas dan pendingin
- pemindahan cairan dgn sistem pompa
- sistem penyaringan; mencegah kontaminasi
- sistem pembersihan dandpencucian
c. Metode pembuatan
- Larutan encer; melarutkan secara cepat solut ke dlm
solven dan diaduk sampai larut
- zat yg tdk mudah larut; pemanasan (tdk dengan api
langsung)
- penambahan eksipien utk meningkatkan kecepatan
disolusi (sesuai urutan tertentu)
- larutan disaring dng penyaring partikel, tdk boleh
menagndung serat
Larutan konsentrat air dgn gula atau subsitusi gual
dan penambahan/tanpa flavor dan bahan obat
Sirup obat dan sirup bukan obat
Komponen sirup :
- gula / sukrosa; rasa mains dan kekentalan
- pengawet antimikroba
- rasa dan aroma
- solven tertentu
- seny.pensolubilisasi
- pengental dan penstabil
Preparasi sirup
a.Pencampuran dgn bantuan panas
b.Pengadukan tanpa panas; pengocokan
sederhana
c.Penambahan sukrosa dlm cairan obat atau
cairan beraroma
d.Perkolasi
Pengadukan dgn penggunaan panas
- Mempersiapkan dgn lbh cepat
- Komponen sirup tdk rusak atau menguap krn panas
- Gula ditambahkan ke dlm air suling dan dipanaskan
hingga semua gula terlarut
- Komponen lain yg tahan panas ditambahkan dlm
campuran gula-air panas, dan campuran dibiarkan
dingin
- Penambahan pelarut yg mdh menguap, dilakukan stlh
gula terlarut dan larutan segera didinginkan hingga
suhu kamar
- Perhatian jk penggunaan panas berlebih; konversi
gula shg dpt mempengaruhi rasa manis sirup dan btk
fisik larutan jd lbh gelap
Pengadukan tanpa bantuan panas
- Sukrosa dan bhn lain dilarutkan dlm air suling dgn
menempatkan komponen formula dlm wadah dgn
vol.lebih besar, utk memudahkan pengadukan
- Proses membtuhkan waktu lbh banyak, namun produk
satbilitas maksimum
- Saat bhn padat ditambahkan dlm sirup, sebaiknya
dilarutkan dlm juml.minimal pelarut, kmdn tercampur
dgn bahan lain
- Penambahan langsung solid dlm sirup, akan terlarut
lbh lambat krn kekentalan alami gula yg membatasi
distribusi segera dlm sirup, dan juml.air yg realtif
sedikit
Penambahan sukrosa dlm cairan
obat/beraroma
- tingktur, ekstrak cair
- Tersusun atas komponen larut alkohol dan
dicampurkan dlm pelarut alkohol atau hidroalkohol
- Jika kompone tsb tdk diperlukan, dpt dihilangkan dgn
mencampurkan tingktur dan ekstrak cair dlm air,
sampai pemisahan seny.tdk larut air sempurna dan
disaring
- Filtrat merupakan cairan obat dan sukrosa
ditambahkan ke dlm cairan tsb.
- Jika tingktur dan ekstrak cair bercampur dgn air, maka
dpt ditambahkan langsung dlm sirup
Perkolasi
- Sukrosa atau sirup obat di perkolasi , kmdn diperoleh
ekstrak yg akan ditambahkan dlm sirup/sukrosa
- Pendekatan 2 prosedur : preparasi ekstraktif obat dan
preparasi sirup
- Contoh: sirup ipeca; gliserin dan sirup ditambahkan pd
serbuk ipeca (hasil ekstaksi) hasil perkolasi
- Kandungan ipeca : rhizoma dan batang kering ,
mengandung alkaloid emetin, cephalin, psychotrin
(hasil ekstraksi – perkolasi serbuk ipeca)
Formulasi sirup
- Penyimpanan pd suhu rendah
- Penambahan penawet; gliserin, asam benzoat, metil
paraben atau alkohol
- Mempertahankan sukrosa dlm konsentrasi yg tinggi
dlm formula
Contoh formula:
Bahan aktif utama 5 mL
Bahan padat lain 3 mL
Gliserin 15 mL
Sukrosa 25 g
Etanol 95% qs
Air suling q.s 100 mL
Jernih, larutan hidroalkohol manis, aromatis
Eliksir obat,dan eliksir non obat
Kurang manis dan kental dibanding sirup
Proprsi penggunaan alkohol bergantung pd
kelarutan obat dlm air atau alkohol
Penambahan pelarut lain; glierin, propilen
glikol
Kandungan flavor dan pewarna utk
meningkatkan aseptabilitas
Preparasi eliksir
- Cara sederhana; pengadukan melalui
pencampuran cairan obat
- Komponen larut air dan larut alkohol
dilarutkan terpisah
- Penambahan volume akhir
- Keberadaan gliserin, sirup, sorbitol dan
propilen glikol sbg efek solven hidroalkohol
dan meningkatkan stabilitas , serta viskositas
eliksir