Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG MASALAH


Analisis merupakan suatu keterampilan menguraikan sebuah struktur ke dalam komponen-komponen
agar mengetahui pengorganisasian struktur tersebut. Dalam keterampilan tersebut tujuan pokoknya adalah
memahami sebuah konsep global dengan cara menguraikan atau merinci globalitas tersebut ke dalam
bagian-bagian yang lebih kecil dan terperinci. Menganalisis adalah kemampuan memisahkan materi
(informasi) ke dalam bagian-bagiannya yang perlu, mencari hubungan antarabagian-bagiannya, mampu
melihat (mengenal) komponen-komponennya, bagaimana komponen-komponen itu berhubungan dan
terorganisasikan, serta membedakan fakta dari hayalan (Herdian, 2010).
Analisis secara kritis merupakan suatu cara untuk mencoba memahami atau mengkaji kenyataan, kejadian
(peristiwa), situasi, benda, orang, dan pernyataan yang ada dibalik makna yang jelas atau makna langsung

B.     RUMUSAN MASALAH


• Apa pengertian Analisis kritis artikel ?

• Apa Saja Tahap-Tahap Analisis Kritis Artikel ?


• Manfaat penerapan Analisis kritis Artikel ?

C.    TUJUAN
• Untuk mengetahui Pengertian dari analisis artikel
• Untuk Mengetaui tahap - tahap analisis Kritis artikel
• Untuk mengetaui Manfaat Penerapan analisi artikel

• Untuk Mengetahui Tujuan dari penulisan referensi dalam karya ilmiah


BAB II
PEMBAHASAN

• Analisis Penulisan Artikel

Analisis kritis artikel merupakan suatu kegiatan mengkaji dan mencermati artikel untuk
mengambil isi artikel yang relevan dengan masalah penulisan artikel (Susilo, 2003). Analisis
kritis artikel dilakukan siswa dengan cara siswa mencatat hasil bacaan kemudian menganalisis isi
bacaan berdasarkan petunjuk dalam panduan. Sumber bacaan yang dianalisis kritis oleh siswa
berupa artikel-artikel atau masalah tertentu yang diambil dari media massa ataupun internet.
Artikel tersebut berhubungan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa.
Analisis artikel, adalah upaya pengembangan atau pembahasan artikel yang dibangun dari
sumber primer/sekunder, dalam bentuk deskripsi teoretis, uraian, sintesis, atau paparan data-data
statistik dan dokumentatif. Data-data ini dirangkai satu demi satu, dihubungkan/dikaitkan secara
terintegrasi sesuai sistematika artikel.
Secara sederhana, kita melakukan analisis dan pengembangan artikel, tidak ubahnya seperti kita
mengolah material bangunan. Kita onggokkan sejumlah material yang dibutuhkan, kemudian
lakukan pengadukan bahan, tarik benang merah sebagai sintesis untuk setiap sub bab atau
sistematika yang telah dirumuskan. Material-material ini, tidak akan bermakna dan berguna
sebelum dia diramu dengan sesame material yang lain. Dalam hal ini, tentu saja aspek
keseimbangan penyajian data atau sumber harus diutamakan. Hal ini penting, untuk
menghindari, agar data tidak hanya didominasi oleh satu sumber saja, tetapi diperkaya dan
diperkuat oleh sejumlah sumber yang variatif dan beragam.
Kalau dalam penelitian, hal ini dikenal dengan istilah triangulasi, yaitu kita melakukan cross
check kebenaran data dari berbagai sumber. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh
keterpercayaan data, dengan kata lain, cara ini dilakukan untuk oleh penulis dalam rangka
melakukan validitas dan reliabilitas data.
1.       Tahap-Tahap Analisis Kritis Artikel
Susilo (2003) mengemukakan bahwa analisis kritis artikel terdiri dari enam tahapan, yaitu:
• Menentukan daftar rujukan artikel, yaitu menuliskan bibliografi penulis (daftar pustaka)
yang terdiri dari : nama penulis, tahun penulisan, judul artikel, sumber artikel atau alamat
situs, tanggal terbit atau tanggal mengakses dari internet.
• Menuliskan tujuan penulis artikel (menurut persepsi pelaku analisis kritis)
• Menuliskan fakta-fakta unik yang ada dalam bacaan/ artikel
• Menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul setelah membaca artikel
• Mengidentifikasi konsep yang terkait dengan biologi
• Melakukan refleksi diri mengenai manfaat membaca artikel tersebut bagi pengembangan
dirinya.
Keenam tahapan analisis kritis artikel tidak akan terpenuhi tanpa adanya minat baca yang tinggi
dari siswa, karena sebelum menganalisis kritis artikel siswa harus membaca dan memahami isi
bacaan atau artikel tersebut.
2.      Manfaat penerapan Analisis kritis Artikel
Manfaat dari  Analisis kritis artikel bagi para siswa adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan minat baca siswa.
Dalam kegiatan analisis kritis artikel siswa harus mencari artikel yang berhubungan dengan
materi pelajaran yang ditugaskan oleh guru. Artikel dapat diperoleh dari  media massa berupa
surat kabar, majalah, jurnal, atau sumber bacaan lain seperti internet.
2. Membuat siswa mampu memanfaatkan kemajuan teknologi.
Di abad pengetahuan ini, siswa diharapkan tidak menjadi orang yang GAPTEK (Gagap
Teknologi) dalam menghadapi kemajuan teknologi yang begitu pesat. Siswa mempunyai
kesempatan untuk memanfaatkan teknologi dalam kegiatan analisis kritis artikel. Siswa dapat
memanfaatkan teknologi komunikasi seperti internet untuk mengakses artikel-artikel yang
dibutuhkan.
3. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Kemampuan berpikir kritis siswa akan berkembang melalui kegiatan analisis kritis artikel.
Artikel yang diperoleh siswa dari sumber-sumber bacaan tidak hanya dikumpulkan begitu saja
dalam bentuk klipping, tetapi harus dianalisis sesuai panduan yang dibuat oleh guru. Kegiatan
analisis kritis artikel melatih siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya. Kemampuan
berpikir kritis didasari oleh proses berpikir untuk menganalisis argumen dan memunculkan 
wawasan terhadap tiap-tiap makna suatu masalah. Berpikir kritis adalah sebuah proses sistematis
yang memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat
mereka sendiri. Berpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan siswa
mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain (Johnson,
2010). Kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat penting dikembangkan dalam pembelajaran
biologi, karena dengan dimilikinya kemampuan tersebut akan memungkinkan seseorang mampu
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Kegiatan berpikir siswa tampak pada
saat menganalisis artikel untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari bacaan,
serta menentukan keterkaitan dengan konsep pelajaran biologi. Jadi hasil analisis kritis ini
merupakan buah pikir siswa.
4. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kegiatan analisis kritis artikel berdasarkan panduan yang dibuat oleh guru, salah satu tahap
analisisnya adalah siswa harus mengkaitkan hasil bacaannya dengan konsep dalam materi
biologi yang dipelajarinya. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah memahami konsep-
konsep biologi yang dipelajarinya. Apabila siswa memperoleh kemudahan untuk memahami
materi pelajaran, maka diharapkan prestasi belajarnya akan meningkat.
5. Melatih siswa meningkatkan kemampuan menulis.
Analisis kritis artikel merupakan sarana untuk menerapkan teori belajar mata pelajaran bahasa
Indonesia. Hal ini tampak pada tahap kegiatan siswa menuliskan bibliografi penulis artikel,
tujuan penulis, dan fakta-fakta unik yang dijumpai dalam artikel. Tahap penulisan refleksi diri
terhadap artikel yang mereka baca, dapat menunjukkan kemampuan siswa untuk membuat narasi
guna mengungkapkan perasaannya. Dengan demikian, kemampuan seseorang dalam menulis
suatu karya tulis dapat diawali dari menganalisis artikel-artikel.
Berdasarkan manfaat-manfaat analisis kritis artikel di atas, maka pembelajaran ini dapat
dijadikan sebagai salah satu bentuk upaya guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
dan minat baca siswa. Apabila minat baca siswa berkembang, maka siswa akan selalu
memanfaatkan kemajuan teknologi dan perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana sumber
belajar. Dengan demikian, pembelajaran dengan menggunakan analisis kritis artikel dapat
meningkatkan minat baca dan motivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya meningkat pula.
Kegiatan analisis kritis artikel akan lebih mudah dikerjakan siswa dengan cara berkelompok.
Untuk itu kegiatan analisis kritis artikel akan dilaksanakan melalui pembelajaran kooperatif.
Sehingga siswa dapat saling bekerja sama dan bertukar pikiran dalam melaksanakan kegiatan
tersebut.

• Penggunaan Sumber Bacaan

Setiap orang pasti pernah menulis. Entah itu tesis, disertasi, penelitian, ataupun makalah. Di
setiap akhir tulisan yang dibuat tersebut, selalu dituliskan daftar bahan-bahan yang digunakan
sebagai acuan dalam menulis.
Pertanyaannya adalah apakah daftar acuan itu merupakan referensi atau daftar pustaka?
Apakah referensi dan daftar pustaka sama?
Menurut Jacub Rais, Daftar acuan yaitu informasi yang diacu dari sumber lain yang
dimanfaatkan dalam penelitian dan dikutip (cited) baik esensinya maupun statement lengkapnya
dalam teks penulisan tesis/disertasi atau laporan penelitian. Penulis dari sumber informasi yang
diacu ini harus tercatat dalam Dafatar Acuan pada halaman terakhir dari penulisanya.
Sedangkan, Daftar Pustaka adalah daftar bacaan yang disarankan untuk dibaca dan tidak diacu
dalam tulisan, dalam tesis/disertasi/laporan, tetapi sekedar untuk memperluas wawasan bagi
mereka yang ingin mengetahuinya lebih lanjut. Daftar pustaka tidak disarankan dalam penulisan
laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Maksudnya tentu agar penelitian, skripsi, tesis,
dan disertasi memanfaatkan sumber indormasi yang telah ada atau penelitian yang telah
dilakukan orang lain untuk dikembangkan sebagai inspirasi penelitian baru atau membangun
suatu informasi baru.
Penulisan sumber atau referensi bacaan yang dikutip dalam naskah karya ilmiah mengikuti
ketentuan berikut.
(1) Sumber bacaan yang ditulis di antara tanda kurung pada akhir kutipan terdiri atas nama
pokok pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman. Tanda koma digunakan di antara nama
pokok dan tahun penerbitan, sedangkan tanda titik dua di antara tahun penerbitan dan nomor
halaman.
Contoh:
Surat adalah satu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari
pihak yang satu kepada pihak yang lain (Bratawidjaja, 1995:5).
(2) Apabila nama pengarang sudah disebutkan lebih dahulu, sumber yang ditulis di antara
tanda kurung hanyalah tahun penerbitan dan nomor halaman yang diacu.
Contoh:
Menurut Bratawidjaya (1995:5) surat adalah satu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau
informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain.
Jadi kutipan maupun acuan yang kita gunakan dalam menulis merupakan Referensi (daftar
acuan).
Tujuan dari penulisan referensi dalam karya ilmiah yaitu:
1. agar dapat mengetahui sumber referensi yang digunakan dalam membuat karya ilmiah
2. memberikan penghargaan secara intelektual terhadap pemilik sumber referensi
3. menunjukkan apa saja yang telah dibaca
Salah satu metode penulisan yaitu sistem penulisan referensi Harvard. Sistem ini adalah gaya
penulisan yang lebih disukai oleh British Standards Institution (1990), American Psychological
Association (APA Style 2001). Gaya ini juga merupakan salah satu dari beberapa sistem yang
direkomendasikan oleh Council of Science Editors (Scientific Style and Format 2006, intro) dan
Chicago Manual of Style (2003). Selain itu terdapat beberapa format metode penulisan referensi
lainnya, yaitu ISO 690, Chicago Style, ISO 690 (numerical), Turabian, dll.
Chicago Manual of style (CMS atau Chicago) adalah sebuah pedoman cara penulisan untuk
bahasa Inggris Amerika yang diterbitkan oleh University of Chicago Press. Dari nama penerbit
inilah diperoleh nama cara penulisannya. Cara penulisan Chicago sama dengan yang dianjurkan
oleh Turabian. Perbedaan yang jelas ialah bahwa sistem Turabian mengizinkan pembuatan
catatan kaki atau catatan akhir, ketimbang pengutipan dalam kalimat (inline citations) yang lebih
disukai oleh sistem MLA, APA, dan Bluebook (Turabian juga mempunyai pedoman untuk
pembuatan referensi dalam kurung yang disisipkan dalam makalah). Namun demikian,
perbedaan penting Turabian dengan cara penulisan APA ialah bahwa Turabian dikembangkan
khusus dengan maksud digunakan dalam makalah yang ditulis untuk kelas dan bukan untuk
penerbitan, sementara APA aslinya dikembangkan oleh Asosiasi Psikologi Amerika untuk tulisan
yang akan diterbitkan dalam jurnal-jurnal profesional. Meskipun demikian, banyak jurnal dalam
bidang-bidang yang menggunakan cara penulisan Chicago akan menerima format Turabian.
Yang akan dibahas disini adalah tata cara dan penulisan referensi dalam penulisan karya ilmiah
dengan menggunakan metode APA Style dan contoh penulisannya pada artikel dalam jurnal,
buku, artikel dari proceeding (seminar, workshop), dan sumber online (seperti Wikipedia). APA
Style biasanya lebih sering digunakan pada penulisan sains dan sosial sains.
Berikut contoh penulisan APA Style pada:
1. Artikel dalam Jurnal
Struktur dasarnya yaitu: Dimulai dari nama belakang penulis dan inisial dari nama depan, diikuti
tanggal publikasi yang di tulis di dalam kurung. Kemudian judul dari artikel, dimana hanya
Huruf awal judul menggunakan huruf kapital. Berikutnya, urutkan jurnal atau secara periodik
dan nomor volume dalam italics (font miring). Dan yang terakhir, tulis nomor halaman dimana
artikel tersebut dikutip.
sebagai contoh:
Author, I. N. (Year). Title of the article. Title of the Journal or Periodical, volume number, page
numbers.
atau:
Smith, L. V. (2000). Referencing articles in APA format. APA Format Weekly, 34, 4-10.
1.a. Artikel di Majalah
Struktur penulisan di majalah sama dengan artikel jurnal. Namun, untuk tanggal publikasi
juga mencantumkan bulan dan hari publikasi.
Contoh:
James, S. A. (2001, June 7). Magazine articles in APA format. Newsweek, 20,48-52.
1.b. Artikel di Koran
Penulisan referensi pada artikel koran mengikuti struktur dasar, tetapi gunakan inisial ‘p.’,
atau ‘pp.’ untuk menunjukkan nomor halaman.
Sebagai contoh:
Tensky, J. A. (2004, January 5). How to cite newspaper articles. The New York Times, pp.
4D, 5D.
Selain itu apabila pada Artikel Jurnal terdiri dari 3 atau 6 penulis, maka pada APA Style
menggunakan aturan:
• Gunakan huruf besar pada huruf awal judul penulisan, subtitle, dan lainya.
• Gunakan font Italics (huruf miring) untuk publikasi dan nomor volumenya.
contoh:
Hart, D., Keller, M., Edelstein, W., & Hofmann, V. (1998). Childhood personality influences
on social-cognitive development: A longitudinal study. Journal of Personality and Social
Psychology, 74, 1288-1289.
2. Buku
Struktur dasarnya penulisan referensi buku yaitu dengan mengurutkan nama belakang penulisan,
inisial nama depan, tahun publikasi, judul buku, lokasi, dan penerbitnya. Penulisan referensi
yaitu sebagai berikut:
Author, I. N. (Year). Title of book. Location: Publisher.
Sebagai contoh:
Rogers, C. R. (1961). On becoming a person. Boston: Houghton Mifflin.

2.a. Buku Terjemahan


Buku yang diterjemahkan dari bahasa lain penulisan referensi nya harus memuat nama
belakang dan inisial nama depan penulis, diikuti tahun publikasi dan judul buku. Inisial
nama depan dan nama belakang yang menerjemahkan dan notasi “Trans” harus juga
dicantumkan. kemudian dilanjutkan lokasi, penerbit, dan catatan tahun dipublikasikannya
buku tersebut.
sebagai contoh:
Freud, S. (1914). The psychopathology of everyday life. (A. A. Brill, Trans.). London: T.
Fisher Unwin. (Original work published 1901).
3. Artikel dari Proceeding
contoh:
Schnase, Jl, & Cunnius, EL (Eds.). (1995). Proceedings dari CsCi ’95: The First International
Conference on Computer Support for Collaborative Learning. Marwah, NJ:Erlbaum.
4. Sumber Online
Struktur dasar untuk referensi dokumen online sama dengan penulisan referensi yang lain, tetapi
dengan tambahan tanggal dan sumber pencarian diambil. Tulis hari pada waktu mengakses
dokumen online tersebut dan URL dokumen itu berada.
Author, A. A. (2000). Judul. Diakses pada bulan tanggal, tahun, dari sumber (nama website)
Sebagai contoh:
Van Wagner, K. (2006). Guide to APA format.About Psychology. Diakses November 16, 2006
dari http://psychology.about.com/od/apastyle/guide
atau
Rice, J.C., McBride, R.H. & Davis, J. (1998). Defining a web based learning environment.
Retrieved November 5, 2000 from http://www.byu.edu/ipt/workshops/wbi/text.html.
4.a. Artikel Jurnal Online:
Artikel jurnal online dikutip sama seperti artikel yang diketik, tetapi didalamnya juga
memuat informasi tambahan mengenai tanggal dan sumber lokasi. Struktur dasarnya adalah
sebagai berikut:
Author, A. B., Author, C. D., & Author, E. F. (2000). Title of article. Title of Periodical,
Volume number, page numbers. Retrieved month day, year, from source
Sebagai contoh:
Jenet, B. L. (2006) A meta-analysis on online social behavior. Journal of Internet
Psychology, 4. Retrieved November 16, 2006 from http://www.
journalofinternetpsychology.com/archives/volume4/ 3924.html
4.b. Artikel dari Database:
Format artikel yang didapat dari database online seperti referensi cetak, tetapi juga
menyediakan informasi mengenai tanggal artikel diambil dan lokasi database
tersebut.Sebagai contoh:
Henriques, J. B., & Davidson, R. J. (1991) Left frontal hypoactivation in depression. Journal
of Abnormal Psychology, 100, 535-545. Retrieved November 16, 2006 from PsychINFO
database.
4.c. Forum Online, Discussion List, atau Newsgroups:
Pesan yang dikirim oleh penggunan di forum, daftar diskusi, dan grup harus mengikuti
struktur dasar mengutip dokumen online. Apabila memungkinan, gunakan nama yang
sebenarnya. Tetapi jika tidak memungkinan, tuliskan nama samaran pengguna.Sebagai
contoh:
Leptkin, J. L. (2006, November 16). Study tips for psychology students [Msg. 11]. Message
posted to http://groups.psychelp.com/forums/messages/48382.html

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CMajalahOnline
%5CRetno_Asihanti_Analisis_Penggunaan_TataBhs.pdf
http://www.drn.go.id/index.php/en/47-artikel-iptek/7-analisis-kritis
http://gariscoretan.wordpress.com/2011/10/09/penggunaan-referensi/
http://czifa24.blogspot.com/2012/03/makalah-b-indonesia-tentang-penulisan.html
http://momolagideh.blogspot.com/2013/09/9-unsur-untuk-membuat-suatu-tulisan.html

Anda mungkin juga menyukai