Saat tulang patah atau retak, perdarahan akan langsung terjadi yang
menyebabkan peradangan dan pembekuan darah di lokasi patah tulang.
Darah yang membeku tersebut berfungsi untuk menjaga bagian-bagian
tulang yang patah agar tidak ke mana-mana dan melindungi dari masuknya
zat asing, termasuk kuman, ke dalam tulang yang patah tersebut.
Tahap ini terjadi hanya beberapa jam setelah tulang patah atau retak dan bisa
berlangsung selama beberapa hari. Namun, kondisi ini juga menyebabkan
reaksi peradangan di area tubuh yang mengalami fraktur, seperti
pembengkakan.
2. Pembentukan jaringan lunak
Darah yang membeku ini kemudian akan diganti dengan jaringan fibrosa dan
tulang rawan yang disebut dengan soft callus atau kalus lunak. Kalus lunak ini
merupakan jaringan yang sebagian besar terbuat dari kolagen dan dibuat oleh
kelompok sel khusus yang disebut kondroblas.
Ini merupakan tahap awal dalam produksi tulang untuk menyambung kembali
tulang yang patah. Pada tahap inilah pengobatan patah tulang, seperti
pemasangan gips, akan diberikan. Adapun tahap ini bisa berlangsung selama 4
hari hingga 3 minggu, tergantung kondisi masing-masing pasien.
3. Tulang menjadi padat kembali
Setelah kalus lunak terbentuk, akan muncul sel yang disebut dengan osteoblas
yang berperan dalam membentuk tulang. Sel ini akan menambahkan mineral
ke dalam jaringan tulang yang baru dan mengisi rongga-rongga yang masih
kosong. Pada tahap ini, tulang akan semakin padat dan kuat.
Setelah osteoblas memadatkan jaringan tulang yang baru, kalus lunak akan
diganti dengan tulang keras (atau disebut hard callus/kalus keras). Tahap ini
biasanya dimulai 2 minggu setelah patah terjadi dan bisa berakhir pada
minggu ke-6 atau ke-12.
4. Pembentukan kembali tulang
Proses penyembuhan patah tulang seperti yang telah dijelaskan di atas terjadi
pada setiap pasien fraktur, baik orang dewasa maupun anak. Namun, berbeda
dengan orang dewasa, patah tulang pada anak lebih cepat sembuh.
Jaringan ini mengelilingi tulang dan menyediakan suplai darah ke tulang. Jika
tulang mengalami fraktur, tubuh menggunakan suplai darah ini untuk
menggantikan sel yang rusak dan menyembuhkan tulang.
Hal ini tergantung pada jenis fraktur yang dimiliki, lokasi tulang yang patah,
tingkat keparahan, usia, riwayat medis, kondisi pasien secara keseluruhan,
serta toleransi tubuh pasien terhadap prosedur pengobatan tertentu. Namun,
secara umum, berikut berbagai cara, obat, dan pengobatan untuk mengobati
patah tulang atau fraktur yang biasa diberikan dokter:
Gips
Sama seperti gips, belat atau bidai juga merupakan prosedur penyembuhan
atau pengobatan patah tulang tanpa operasi yang biasa dilakukan. Belat
digunakan untuk mencegah pergerakan pada area tulang yang mengalami
fraktur selama masa penyembuhan. Namun, jenis pengobatan ini umumnya
diberikan bila ada area pembengkakan di sekitar tulang yang patah.
Pasalnya, gips yang terlalu kencang bisa mengurangi sirkulasi darah di area
yang cedera tersebut. Gips baru akan dipasang setelah area yang
membengkak membaik. Selain itu, belat atau bidai juga seringkali digunakan
untuk patah tulang kecil yang tidak membutuhkan gips.
Traksi
Traksi adalah alat yang terdiri dari katrol, senar, pemberat, dan rangka logam
yang dipasang di atas tempat tidur. Alat ini digunakan untuk meregangkan
otot dan tendon di sekitar tulang yang patah, agar tulang dapat sejajar dan
proses penyembuhan dapat berlangsung dengan cepat.
Fraktur yang parah atau sulit diperbaiki dengan gips atau belat umumnya
akan ditangani dengan cara operasi atau pembedahan. Operasi patah tulang
dilakukan untuk mengembalikan tulang yang patah ke posisi semula.
Untuk menahan potongan tulang tersebut dengan aman, terkadang pen atau
perangkat yang terbuat dari logam dipasang di area tulang tersebut, baik di
dalam tulang maupun luar tubuh Anda. Jenis pengobatan ini paling sering
dilakukan untuk tipe patah tulang pinggul. Pasalnya, jenis perawatan lain
mengharuskan pasien untuk tidak bergerak dalam waktu lama, dan hal ini
seringkali memberikan hasil yang buruk.
Obat-obatan
Selain penanganan utama di atas, pasien patah tulang atau fraktur pun
umumnya mendapat obat-obatan untuk membantu mengatasi gejala yang
dirasakan. Obat-obatan yang diberikan bisa berbeda pada masing-masing
pasien tergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami. Berikut
beberapa obat-obatan tersebut:
Obat analgesik
Beberapa jenis obat NSAID yang sering digunakan untuk penanganan fraktur,
yaitu ibuprofen, naproxen, atau obat lain yang lebih kuat. Ibuprofen dan
naproxen merupakan jenis obat NSAID untuk patah tulang yang bisa dibeli di
apotik. Meski demikian, penggunaan obat ini sebaiknya tetap sesuai saran
dokter agar terhindar dari efek samping yang mungkin timbul.
Antibiotik
Fisioterapi
Setelah menjalani berbagai cara untuk mengobati patah tulang dan telah
dinyatakan sembuh, Anda mungkin perlu melakukan fisioterapi untuk
membantu melemaskan otot dan mobilitas bagian tubuh yang mengalami
fraktur. Fisioterapi untuk patah tulang tentu membantu Anda untuk kembali
menjalani aktivitas normal seperti sebelum fraktur terjadi.
Bila Anda mengalami patah tulang kaki, fisioterapi dapat menjadi cara untuk
membantu Anda belajar jalan setelah pulih. Selain itu, fisioterapi juga
membantu mengurangi risiko kekakuan permanen pada bagian tubuh yang
mengalami fraktur, terutama bila tulang yang patah berada di dekat atau
melalui persendian.
Selain berbagai pengobatan medis, beberapa orang lebih memilih
menggunakan pengobatan tradisional untuk patah tulang, seperti urut atau
obat herbal. Menggunakan jenis pengobatan ini tidaklah dilarang, tetapi
bukan berarti sudah pasti aman dan tidak menimbulkan risiko. Oleh karena itu,
sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya
untuk mencegah komplikasi patah tulang.
Penyebab patah tulang bisa beragam. Bila patah tulang terjadi akibat cedera
yang parah hingga menimbulkan perdarahan hebat, tulang atau sendi
berubah bentuk, tulang menembus kulit, menimbulkan mati rasa, atau
menduga adanya patah tulang di leher, kepala, atau punggung, kondisi ini
membutuhkan penanganan darurat untuk mengatasi kondisi yang dialami.
Segera hubungi rumah sakit terdekat atau nomor darurat jika Anda
menemukan kasus fraktur seperti ini. Sementara menunggu pertolongan
medis, Anda dapat melakukan beberapa langkah sederhana untuk
mengurangi risiko atau kemungkinan fraktur semakin parah.
Pada dasarnya, tulang manusia sebagai bagian dari sistem gerak adalah jaringan
yang kaku dan kuat, dengan salah satu fungsi menopang tubuh. Namun, bila
mendapat tekanan dari luar yang melebihi kekuatannya, tulang dapat patah.
Kondisi ini yang kemudian disebut dengan fraktur atau patah tulang.
Tekanan dari luar tersebut umumnya terjadi saat Anda mengalami jatuh,
kecelakaan, atau bentuk cedera lainnya. Namun, penyebab fraktur juga bisa
berupa kondisi medis tertentu yang melemahkan tulang, seperti osteoporosis.
Tingkat keparahan patah tulang yang Anda alami tergantung pada seberapa
kuat tekanan yang diterima tulang. Akibat perbedaan kekuatan tersebut, jenis
atau macam-macam patah tulang bisa beragam, yang kemudian
diklasifikasikan berdasarkan sifat dan bentuk atau pola dari patahan tulang.
Selain sifat dan bentuk patahan, fraktur juga dibedakan ke dalam beberapa
macam berdasarkan lokasi tulang yang terkena. Masing-masing lokasi dan
jenis tersebut akan mendapat pengobatan patah tulang yang berbeda. Oleh
karena itu, penting bagi Anda dan dokter untuk mengetahui macam-macam
fraktur atau patah tulang yang Anda derita untuk menentukan langkah
perawatan selanjutnya.
Jenis-jenis fraktur berdasarkan sifat patahannya
Apa saja jenis atau fraktur berdasarkan sifat patahannya?
Fraktur terbuka
Patah tulang terbuka merupakan kasus patah tulang yang disertai dengan luka
pada kulit di permukaan daerah tulang yang patah. Pada kasus yang lebih
serius, bagian tulang yang patah akan terlihat dari luar.
Jenis patah tulang terbuka ini sangat jarang terjadi. Bila terjadi, kondisi ini
membutuhkan pertolongan pertama atau perawatan darurat, karena luka yang
terbuka memungkinkan kuman masuk sehingga bisa terjadi infeksi. Kondisi ini
pun memungkinkan seseorang mengalami perdarahan.
Fraktur tertutup
Kebalikan dari fraktur terbuka, patah tulang tertutup tidak menimbulkan luka
pada kulit di sekitar lokasi patah tulang. Pada fraktur tertutup pun, kulit tidak
robek akibat patahan tulang tersebut. Oleh karena itu, tipe fraktur tertutup ini
umumnya tidak lebih mudah diidentifikasi daripada patah tulang terbuka.
Fraktur parsial
Fraktur parsial disebut juga dengan patah tulang tidak lengkap. Ini merupakan
kondisi ketika tulang yang patah tidak seutuhnya atau hanya parsial.
Fraktur total
Kebalikan dari parsial, patah tulang total disebut juga dengan fraktur lengkap.
Jenis fraktur ini terjadi ketika tulang yang patah terjadi seutuhnya, hingga
menyebabkan tulang terpisah atau terbagi menjadi dua atau lebih.
Displaced fracture
Displaced fracture adalah tipe fraktur yang terjadi ketika tulang yang patah
bergeser dan ujung-ujung patahan tulang tersebut menjadi tidak sejajar. Pada
macam fraktur ini, tulang yang patah perlu diatur dan disejajarkan kembali
agar bisa sembuh dengan baik.
Nondisplaced fracture
Nondisplaced fracture merupakan kebalikan dari displaced fracture. Pada jenis
fraktur ini, tulang yang patah tidak bergeser atau tetap berada di dalam posisi
yang sejajar. Oleh karena itu, proses penyembuhan tipe fraktur ini tidak perlu
mensejajarkan kembali posisi tulangnya.
Jenis-jenis fraktur berdasarkan bentuk atau pola
patahannya
Apa saja jenis fraktur berdasarkan bentuk atau pola patahannya?
Dari macam-macam fraktur di atas, patah tulang terbagi lagi ke dalam
beberapa jenis berdasarkan bentuk garis patahan tulangnya. Jenis-jenis fraktur
ini juga tergantung pada seberapa kuat tekanan yang diterima tulang dan
kondisi yang menyebabkannya. Berikut klasifikasi fraktur berdasarkan bentuk
garis patah tulang yang umum terjadi:
Fraktur transversal
Fraktur transversal adalah jenis patah tulang yang tergolong dalam fraktur
total atau lengkap. Tipe fraktur ini terjadi ketika patahan tulang berbentuk
melintang atau garis horizontal. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh
tekanan atau benturan yang kuat dan langsung tegak lurus ke arah tulang.
Fraktur oblik
Oblique fracture atau fraktur oblik adalah jenis patah tulang yang memiliki
pola patahan miring atau diagonal. Kondisi ini biasanya terjadi karena ada
tekanan atau pukulan dari sudut tertentu, yaitu atas atau bawah.
Tipe fraktur ini tergolong ke dalam patah tulang lengkap atau total. Namun,
fraktur oblik ada yang bersifat displaced atau bergeser maupun nondisplaced.
Fraktur spiral
Fraktur spiral juga merupakan bagian dari jenis patah tulang lengkap atau
total. Tipe fraktur ini terjadi ketika tulang yang patah telah terpelintir atau
berputar dari titiknya.
Fraktur kominutif
Jenis fraktur kominutif juga merupakan bagian dari patah tulang lengkap atau
total. Pada fraktur kominutif, tulang pecah menjadi tiga bagian atau lebih dan
tidak lagi sejajar. Umumnya, fraktur ini terjadi di area tulang kecil yang rentan
patah, seperti di tangan atau kaki, akibat kecelakaan mobil atau kejadian
serius lainnya.
Fraktur greenstick
Fraktur greenstick tergolong ke dalam tipe patah tulang parsial atau tidak
lengkap. Kondisi ini terjadi ketika tulang yang patah atau retak hanya di satu
sisi, sedangkan sisi lainnya tidak sehingga tulang dapat menekuk atau
bengkok.
Dilansir dari Peconic Bay Medical Center, jenis fraktur greenstick paling sering
terjadi pada anak-anak karena tulangnya belum berkembang dengan
sempurna. Dengan demikian, tulang anak-anak lebih lunak daripada orang
dewasa dan mungkin tidak patah saat mendapat tekanan yang kuat.
Fraktur torus atau buckle
Fraktur bruckle atau torus juga tergolong ke dalam jenis patah tulang tidak
lengkap atau parsial dan umumnya terjadi pada anak-anak karena terjatuh.
Kondisi ini terjadi ketika tulang yang patah hanya terjadi di satu sisi, tetapi
patahan tersebut tidak sampai terlepas. Ujung-ujung patahan tersebut saling
mendorong atau menekan satu sama lain sehingga retakan atau patahan
tulang tampak menonjol.
Fraktur stres atau hairline fracture
Fraktur stres atau disebut juga dengan hairline (garis rambut) umumnya
dialami oleh atlet atau seseorang yang melakukan gerakan berulang sehingga
terus menerus menekan tulang. Biasanya, jenis patah tulang ini terjadi di kaki
atau tungkai kaki. Sesuai namanya, tipe fraktur stres berbentuk seperti garis
rambut atau hanya terdapat retakan kecil di tulang.
Fraktur kompresi
Fraktur kompresi adalah salah satu macam-macam patah tulang yang sering
terjadi di tulang belakang dan umumnya terjadi pada lansia dengan penyakit
osteoporosis. Jenis fraktur kompresi terjadi ketika tulang menjadi hancur atau
remuk akibat tekanan, tetapi masih tampak rata.
Fraktur segmental
Fraktur segmental terjadi ketika tulang yang sama mengalami patah di dua
tempat. Kondisi ini menyebabkan ada bagian tulang yang tampak
mengambang.
Fraktur avulsi
Jenis fraktur avulsi terjadi ketika fragmen tulang, yaitu tendon atau ligamen,
terlepas dari tulang. Fragmen tulang yang terlepas itu biasanya menarik atau
mengambil bagian dari tulang. Fraktur avulsi ini umumnya disebabkan oleh
adanya gaya tarikan yang kuat pada tulang dan biasanya terjadi pada sendi
lutut dan bahu.
Fraktur patologis
Tidak hanya sifat dan bentuk patahannya, pengobatan untuk fraktur juga
ditentukan berdasarkan lokasi tulang yang mengalami patah atau retak.
Berikut adalah klasifikasi atau macam-macam fraktur berdasarkan lokasi
tulang yang umumnya terjadi:
Tulang selangka atau bahu merupakan salah satu macam patah tulang yang
sering terjadi, terutama pada anak-anak atau remaja. Patah tulang selangka
umumnya terjadi karena kecelakaan mobil atau cedera saat berolahraga. Pada
orang dewasa yang lebih tua, jenis patah tulang ini sering terjadi karena
terjatuh.
Patah tulang pergelangan tangan
Patah tulang pergelangan tangan umumnya terjadi pada anak-anak dan lansia.
Kondisi ini biasanya terjadi ketika Anda terjatuh dan tangan Anda diulurkan
untuk menahan tubuh Anda.
Patah tulang lengan
Patah tulang tangan dapat terjadi di pergelangan tangan, juga di lengan atas
(fraktur humerus) maupun lengan bawah (fraktur radius dan ulna). Umumnya,
macam fraktur ini terjadi karena kecelakaan motor atau mobil, baik pada anak-
anak maupun orang dewasa.
Patah tulang kaki
Patah tulang di area kaki juga sering terjadi, termasuk di engkel (pergelangan
kaki) dan juga tungkai kaki. Patah tulang kaki ini umumnya terjadi karena
kecelakaan mobil, jatuh, atau bentuk cedera pada kaki lainnya.
Patah tulang belakang
Patah tulang belakang adalah jenis fraktur yang paling umum pada lansia,
terutama akibat osteoporosis. Namun, tipe fraktur ini juga sering terjadi pada
siapapun karena kecelakaan.
Patah tulang pinggul/panggul
Sama seperti di tulang belakang, patah tulang panggul atau pinggul juga
merupakan salah satu jenis fraktur yang sering terjadi lansia. Kondisi ini
biasanya terjadi karena jatuh atau benturan keras ke area pinggul atau
panggul.
Patah tulang rusuk
Meski tak lebih sering dari macam-macam fraktur di atas, patah tulang rusuk
juga kerap terjadi akibat trauma di area dada, seperti jatuh, kecelakaan, atau
benturan saat berolahraga. Pada kondisi yang parah, patah tulang rusuk dapat
merusak pembuluh darah utama atau organ yang ada di area dada, seperti
paru-paru.
Selain jenis-jenis fraktur yang sering terjadi di atas, ada pula macam patah
tulang lainnya yang mungkin terjadi, seperti patah tulang leher atau di area
tengkorak atau kepala.
Masing-masing tipe patah tulang membutuhkan pengobatan yang berbeda,
baik dengan gips, operasi pen tulang. Konsultasikan selalu dengan dokter
mengenai jenis pengobatan yang terbaik, yang sesuai dengan kondisi Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau
perawatan.
ARTIKEL SELANJUTNYA
Pengertian fraktur (fraktura) atau patah tulang adalah kondisi ketika tulang
menjadi patah, retak, atau pecah sehingga mengubah bentuk tulang. Kondisi
ini bisa terjadi karena adanya tekanan kuat pada tulang atau karena kondisi
tulang yang melemah, seperti osteoporosis.
Tulang yang retak atau patah dapat terjadi di area tubuh manapun. Namun,
kasus ini lebih sering terjadi di beberapa bagian tubuh, seperti patah tulang
selangka atau bahu, patah tulang tangan (termasuk pergelangan tangan dan
lengan), patah kaki (termasuk tungkai dan engkel), patah tulang belakang, serta
fraktur pinggul.
Seberapa umumkah kondisi ini terjadi?
Fraktur adalah kondisi yang sering terjadi serta dapat dialami oleh siapapun
dan pada usia berapapun akibat cedera atau kecelakaan. Namun, kondisi ini
juga umum terjadi pada lansia karena faktor penuaan yang meningkatkan
risiko osteoporosis.
Rasa nyeri atau sakit yang umumnya parah di area tulang yang
mengalami fraktura.
Pembengkakan di area tulang yang mengalami fraktura.
Deformitas atau perubahan bentuk yang terlihat jelas di area tubuh
yang mengalami fraktur.
Sulit menggerakan bagian tubuh di area patahnya tulang.
Kemerahan, memar, dan terasa hangat di kulit sekitar area tubuh yang
mengalami fraktura.
Mati rasa dan kesemutan di area tubuh yang terkena.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika
Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada
dokter.
Kapan harus periksa ke dokter?
Bila Anda merasakan tanda dan gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya
Anda berkonsultasi dengan dokter. Anda pun perlu mendapat perawatan
darurat bila mengalami jenis fraktur yang terbuka, yang berisiko lebih besar
mengalami infeksi.
Tidak hanya itu, penyebab fraktur juga bisa berupa kondisi tulang yang lemah.
Umumnya ini disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu yang
melemahkan tulang, seperti osteoporosis atau kanker tulang.
Apa saja faktor yang meningkatkan risiko patah tulang?
Meski dapat terjadi pada siapapun, ada beberapa faktor yang meningkatkan
risiko seseorang mengalami penyakit fraktura. Beberapa faktor risiko dari
patah tulang adalah:
Secara umum, komplikasi akibat fraktur yang mungkin terjadi bila tidak diobati
adalah:
Malunion
Malunion adalah kondisi yang terjadi ketika tulang sudah sembuh dan sudah
menyatu, tetapi tidak pada posisi yang tepat atau bergeser dengan sendirinya.
Infeksi
Jika ada luka pada kulit atau fraktur yang dialami berjenis terbuka, bakteri
dapat masuk dan menginfeksi tulang atau sumsum tulang. Pada kondisi ini,
umumnya pasien akan diberikan obat antibiotik dan perlu dirawat di rumah
sakit.
Sindrom kompartemen
Bila fraktur tidak segera diobati, tulang bisa kehilangan suplai darah yang
esensial. Pada kondisi ini, bisa terjadi kematian jaringan tulang atau disebut
nekrosis avaskular.
Haemarthrosis
Penggumpalan darah
Bila fraktur tidak segera diobati, organ tubuh atau jaringan yang ada di sekitar
tulang tersebut bisa mengalami cedera. Misalnya, otak dapat mengalami
cedera atau kerusakan akibat patahnya tulang tengkorak, organ yang ada di
bagian dada bisa rusak bila mengalami patah tulang rusuk, dan sebagainya.
Pertumbuhan tulang terhambat
Pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan, patahnya tulang bisa
memengaruhi kedua ujung tulang. Kondisi ini bisa menyebabkan
terganggunya pertumbuhan tulang serta meningkatkan risiko deformitas
tulang pada kemudian hari.
Sinar-X
Tes ini menghasilkan gambar jaringan internal, tulang, dan organ, sehingga
bisa terlihat bila ada perubahan, seperti retak atau patah, pada tulang Anda.
MRI
CT scan
Pemindaian tulang
Tes pemindaian tulang (bone scan) dapat mendeteksi adanya fraktur serta
kondisi abnormal lainnya yang terjadi pada tulang, yang mungkin tidak
terlihat melalui sinar-X atau tes pencitraan lainnya.
Bagaimana cara mengobati patah tulang?