Anda di halaman 1dari 1

Namaku Annisa Firdaus, anak tunggal yang dilahirkan pada tanggal 29

April 1998 oleh pasangan Muslicha dan Munirul Fuat. Waktu masih anak – anak
sekitar umur 4 – 6 tahun aku hanya menyadari bahwa aku sering mengantarkan
ibuku bekerja pada malam hari, pulang ke rumah dan menjemput kembali
keesokan paginya. Bahkan terkadang aku juga ikut ibuku bekerja semalaman.
Yang aku ingat adalah bahwa ibuku berada di ruang kerja bersama teman –
temannya, tangan ibuku berlumuran darah dengan menggendong suara bayi, aku
dapat mengenali dari suara tangisannya.

Menginjak sekolah dasar, aku mulai mengerti bahwa pekerjaan ibuku adalah
seorang bidan. Seseorang yang bertugas membantu proses persalinan orang lain.
Dan menyadari bahwa pada hari – hari tertentu diwajibkan untuk lembur. Pagi
dan malam hari ibuku membuka praktek untuk mengobati orang – orang di sekitar
rumah, siang hari bekerja, dan kita hanya bertemu beberapa saat sebelum waktu
tidur. Aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan ayahku.

Saat junior high school dan senior high school posisi jabatan ibuku sudah
lumayan tinggi, sehingga pekerjaan yang harus dilakukanpun sudah mulai
berkurang. Saat itu adalah momen aku bisa lebih dekat dengan ibuku. Namun
masih tertanam dalam pikiran bahwa pekerjaan dibidang kesehatan akan menyita
waktumu dengan keluarga. Aku berharap kelak aku tidak bekerja pada bidang
kesehatan dan aku akan banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Namun
sepertinya hal ini bertolak belakang dengan ibuku. Tapi aku tak mungkin
menyakiti hati seorang ibu, jadilah aku memilih kesehatan pada pilihan pertama
dan kedua. Sebenarnya aku sangat yakin bahwa aku bisa diterima di jurusan
statistika karena nilaiku rata – rata bagus di semua pelajaran. Namun takdir
berkata lain, doa seorang ibu terkabul. Aku di terima DIV Kebidanan Poltekkes
Malang dan S1 Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Aku menyerahkan pilihan
pada ibuku. Aku memasrahkan diri pada Allah SWT, mungkin memang awalnya
aku menjalani ini dengan terpaksa, namun aku berharap suatu saat aku akan
membuktikan pada diriku sendiri bahwa pekerjaan di bidang kesehatan tidak
seburuk itu

Anda mungkin juga menyukai