Anda di halaman 1dari 11

Karya Ilmiah

PENTINGNYA LAYANAN ORIENTASI


BAGI MAHASISWA BARU

Disusun Oleh :
1. Dinda Anggraini (A1E121027)
2. M. Reza Pratama (A1E121038)
3. Devi Anggraini (A1E121048)
4. Ardiansyah (A1E121052)

Dosen Pengampu :
1. Drs. Nelyahardi, M.Pd.
2. Freddi Sarman, S.Pd, M.Pd.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan banyak
nikmatnya kepada kami sehingga atas berkat dan rahmat serta karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan
tugas karya ilmiah kami yang berjudul “Peranan Layanan Orientasi Bagi Mahasiswa Baru” ini sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan.

Dalam penulisan karya ilmiah ini tidak sedikit hambatan yang kami temui. Tetapi berkat ridho dari
Tuhan Yang Maha Esa kami mampu menyelesaikannya. Untuk itu di kesempatan ini, kami ingin berterima
kasih kepada dosen pengampu kami Bapak Nelyahardi M.Pd dan Bapak Freddi Sarman S.Pd., M.Pd.yang
telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas ini, sehingga kami menjadi lebih
mengerti dan memahami materi tentang layanan orientasi.

Kami menyadari dalam penulisan karya ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi
penyusunan, bahasa, dan penjelasan yang belum mampu mencapai kata tepat dan akurat. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami butuhkan, guna menjadi bekal acuan untuk
membuat karya ilmiah yang selanjutnya. Akhir kata kami berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Terima Kasih.

Jambi, 20 Desember 2021

Penyusun
1
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
1.1.Latar Belakang Masalah .................................................................................................................... 3
1.2.Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 3
1.3.Tujuan Penulisan ................................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................... 5
2.1.Pengertian Layanan Orientasi ........................................................................................................... 5
2.2.Tujuan dan Fungsi Layanan Orientasi .............................................................................................. 6
2.3.Pelaksanaan Layanan Orientasi di Perguruan Tinggi ...................................................................... 7
2.4.Pengaruh Layanan Orientasi Bagi Mahasiswa Baru ........................................................................ 8
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................. 9
3.1. KESIMPULAN .................................................................................................................................. 9
3.2 SARAN................................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Adaptasi merupakan suatu penyesuaian diri mahasiswa baru kepada suatu hal yang baru. Adaptasi
merupakan salah satu cara untuk membentuk kenyamanan diri pada mahasiswa baru dalam lingkungan
pembelajarannya. Masa pengenalam orientasi akademik merupakan hal yang sudah rutin dilakukan di
dunia pendidikan ketika awal masuk. Kontroversi tentang kegiatan pengenalan dan orientasi ini sangat
banyak, masih saja banyak orang yang menganggap bahwa orientasi ini sebagai ajang balas dendam dari
senior. Padahal dalam orientasi ini mahasiswa baru diajarkan untuk berorganisasi . Semua aspek dalam
lingkungan mahasiswa harus iktu mendukung proses adaptasi bagi mahasiswa dalam lingkungan barunya.
Aspek ini dapat mencakup dosen, teman dan individu tersebut. Pemberian layanan bimbingan di kampus
dapat membantu mahasiswa untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan yang dilandasi dengan
budi pekerti luhur, tanggungjawab kemasyarakatan yang akan berdampak dengan terkendalinya mahasiswa
kearah yang baik dan positif. Maka dari itu penyesuaian diri sangat diperlukan.
Dalam dunia pendidikan jenis layanan bimbingan konseling yang pertama kali digunakan adalah layanan
orientasi. Layanan ini bertujuan sebagai upaya awal mengenalkan peserta didik pada suatu pilihan yang
akan dipilih. Jenis layanan ini sangatlah membantu siswa untuk mengenal dan memahami diri dan
lingkungannya secara lebih luas. Sehingga siswa tidak kesusahan dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan barunya. Layanan ini dimaksudkan agar peserta didik dapat terhindar dari masalah-masalah
yang bisa saja terjadi akibat tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga dikhawatirkan
dapat mengganggu keberhasilannya di sekolah, di kampus atau diluar lingkungan pendidikan. Dan layanan
ini menghindarkan peserta didik agar tidak terkucilkan oleh lingkungannya.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yang
terkait dengan layanan orientasi, yaitu :
1. Apa pengertian layanan orientasi ?
2. Apa tujuan dan fungsi layanan orientasi ?
3. Bagaimana pelaksanaan layanan orientasi di perguruan tinggi?
4. Apa saja pengaruh layanan orientasi bagi mahasiswa baru?

3
1.3. Tujuan Penulisan
Untuk memperjelas arah penulisan ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian layanan orientasi
2. Untuk mengetahui tujuan beserta fungsinya
3. Untuk mengetahui pelaksanaan layanan orientasi di perguruan tinggi
4. Untuk mengetahui pengaruh layanan orientasi bagi mahasiswa baru.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Layanan Orientasi


Prayitno menjelaskan bahwa layanan orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien
memahami lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar berperannya klien
dalam lingkungan baru tersebut. Menurut Prayitno layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang
dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru
dimasukinya. Menurut Dewa Ketut Sukardi, layanan orientasi bermakna layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar
terhadap peserta didik (terutama orang tua) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki
peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru
ini. Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru atau
seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya
Pemberian layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal yang selalu
dapat ebrlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang. Ibarat seseorang yang varu
pertama kali dating ke sebuah kota besar, maka ia berada dalam keadaan serba “buta”; buta tentang arah
yang hendak dituju, buta tentang jalan-jalan, dan buta tentang itu dan ini. Akibat dari kebutaannya itu,
tidak jarang ada yang tersesat dan tidak mencapai apa yang hendak ditujunya. Demikian juga bagi
mahasiswa baru di kampus dan atau bagi orang-orang yang baru memasuki suatu dunia kerja, mereka
belum banyak mengenal tentang lingkungan yang baru dimasukinya.
Tentang materi layanan orientasi Prayitno mengemukakan sebagai berikut:
1. Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya
2. Kurikulum yang ada
3. Penyelenggaraan pengajaran
4. Kegiatan belajar siswa yang diharapkan
5. Sistem penilaian, ujian kenaikan kelas
6. Fasilitas dan sumber belajar yang ada (ruang kelas, labor, pustaka)
7. Fasilitas penunjang (sarana olahraga, rekreasi, pelayanan kesehatan)
8. Staf pengajar dan tata usaha
9. Hak dan kewajiban siswa
10. Organisasi siswa
11. Organisasi orang tua siswa
12. Organisasi sekolah secara menyeluruh
5
2.2. Tujuan dan Fungsi Layanan Orientasi
Pada bidang bimbingan ini layanan orientasi berperan dalam pemberian pengenalan diantaranya:
1. Memberikan kemudahan penyesuaian diri siswa terhadap pola kehidupan sosial
2.Penyesuaian kehidupan belajar serta kegiatan lain yang mendukung keberhasilan siawa.
3.Memberikan pemahaman kepada orang tua siswa mengenai kondisisituasi dan tuntutan sekolah anaknya
agar dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi keberhasilan belajar anaknya.
Secara umum, layanan orientasi bertujuan untuk membantu individu agar mampu menyesuaikan diri
terhadap lingkungan atau situasi yang baru. Dengan kata lain agar individu dapat memperoleh manfaat
sebesar-besarnya dari berbagai sumber yang ada pada suasana atau lingkungan baru tersebut. Layanan ini
juga akan mengantarkan individu untuk memasuki suasana atau lingkungan baru. Adapun kegiatannya
yang dilakukan dalam layanan orientasi adalah layanan informasi, yaitu memberikan keterangan tentang
berbagai hal berkenaan dengan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar (KBM), guru-guru, para siswa
lama, lingkungan fisik sekolah, kantin sekolah, ruang bimbingan dan konseling, kantor guru dan kepala
sekolah, perpustakaan, laboratorium, mushola sekolah, dan sebagainya
Fungsi layanan orientasi:
Layanan orientasi di sekolah berfungsi untuk pemahaman dan pencegahan. Secara rinci
pengertiannya menurut SK MENDIKBUD nomor 025/0/1995 jo SK Menpan nomor 84/1993 tentang Guru
dan Angka Kreditnya adalah sebagai berikut:
1.Fungsi Pemahaman
Yaitu fungsi bimbingan yang membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya
(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini,
siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

2.Fungsi Preventif
Yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah
yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. Melalui
fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan
atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah layanan orientasi,
informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para siswa
dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman
keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).

3.Fungsi Pengembangan

6
Yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa
berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa.
Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau
bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan
berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik
bimbingan yang dapat digunakan disini adalah layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah
pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.

4.Fungsi Perbaikan (Penyembuhan)


Yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan
kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.

2.3. Pelaksanaan Layanan Orientasi di Perguruan Tinggi


Menurut tohirin, 2007 Pelaksanaan layanan orientasi dapat dilakukan dengan
Teknik-teknik :
1). Penyajian seperti: tanya jawab, diskusi, ceramah, selanjutnya juga dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai media seperti powerpoint
2). Pengamatan seperti: melihat langsung pada objek yang terkait dengan layanan
3). Partisipasi seperti: ikut serta dalam kegiatan didalam layanan
4). Studi dokumentasi seperti: membaca dan memahami dokumen yang diberikan
5). Kontemplensi seperti : membayangkan secara dalam sesuai dengan kriteria masing-masing mahasiswa
Proses atau tahap layanan orientasi dilaksanakan sebagai berikut:
1). Perencanaan. Menetapkan objek yang akan menjadi isi layanan, menetapkan peserta siswa layanan,
menetapkan jenis kegiatan layanan, menyiapkan fasilitas layanan, dan menyiapkan kelengkapan
administrasi.
2). Pelaksanaan. Mengorganisasikan proses layanan, mengimplementasikan format layanan dan
penggunaan media
3). Evaluasi. Menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur evaluasi, menyusun instrumen evaluasi,
mengolah hasil aplikasi instrument, mengaplikasikan instrumen evaluasi
4). Analisis hasil evaluasi. Menetapkan standar evaluasi, melakukan analisis, dan menafsirkan hasil evaluasi
5). Tindak lanju. Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut, mengkomunikasikan rencana tindak lanjut,
melaksanakan rencana tindak lanjut.
6). Laporan. Menyusun laporan Layanan orientasi, menyampaikan laporan pada pihak terkait, dan
mendokumentasikan layanan orientasi.

7
2.4. Pengaruh Layanan Orientasi Bagi Mahasiswa Baru
Memberikan pengaruh yang sangat besar terutama pada mahasiswa baru yaitu:
1). Dapat menyesuaikan diri
2). Dapat mengetahui minat dan bakat
3). Dapat mengetahui informasi tentang fasilitas didalam perguruan tinggi
4). Dapat mengetahui arah untuk ikut serta dalam unit kegiatan mahasiswa yang cocok pada diri sendiri

8
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Mahasiswa yang mengaktualisasikan dirinya akan lebih mudah beradaptasi karena melikan orang
lain apa adanya, mereka juga mempunyai orientasi yang jelas terhadap masa depan juga mengenal
kemampuan yang ada dalam dirinya. Konsep aktualisasi diri (self-actualization) atau realisasi diri (self-
realization) dalam pendekatan humanistik merujuk kepada arti kecenderungan untuk mengembangkan
kemampuan atau pemenuhan dari potensi individu. Selaras dengan tujuan dari pemberian layanan orientasi
ini, mahasiswa yang mengikuti kegiatan layanan orientasi diharapkan dapat beroeiantasi kedepan, akrab
dengan mahasiswa lainnya, penyesuaian diri terhadap pola sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang
mendukung keberhasilannya. Sedangkan tujuan umum dari layanan orientasi adalah memberikan
pembekalan kepada mahasiswa baru agar dapat lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus,
khususnya kegiatan pembelajaran dan kemahasiswaan (SK Dikti No. 25 tahun 2014). Layanan orientasi
sehaarusnya mempunyai hubungan dengan aktualisasi diri, karena dilihat dari tujuan lauanan tersebut
sangat menyinggung ciriciri serta karakteristik seseorang yang mengaktualisasikan dirinya.

3.2 SARAN
Setelah peneliti melakukan penelitian, menganalisis, dan mengambil kesimpulan dari hasil
penelitian, maka peneliti dapat mengajukan saran sebagai berikut: Mahasiswa Baru diharapkan agar dapat
beradaptasi dengan lingkungan Kampus baik dalam penyesuaian dengan teman ataupun cara belajar serta
patuh akan tata tertib Kampus sehingga peserta Mahasiswa dapat lebih mengembangkan pengetahuannya
agar dapat mencapai prestasi yang baik dan hasil yang maksimal tanpa kendala apapun.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nasution Henni Syafriana, Dan Abdillah. 2019. Bimbingan Konseling “Konsep, Teori dan
Aplikasinya”. Medan : LPPPI. Hal. 103.

Prayitno dan Erman Amti. 2015. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. PT RINEKA CIPTA, Jakarta.
Hal. 255-156.

Suhertina. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Kota Pekanbaru : CV. MUTIARA PESISIR
SUMATRA Hal. 116-117.

Ridwan.1998. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Pustaka Belajar.

Winkel. 1981. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Menengah.

Tri Hariastuti, Retno. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa University Press

10

Anda mungkin juga menyukai