Anda di halaman 1dari 15

Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.

01, Januari 2017

PENGARUH KARAKTERISTIK SASARAN PENGANGGARAN


TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
(Studi Empiris Bank-Bank Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

Caesar Marga Putri


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jl. Ring Road Barat, Tamantirto, Kasihan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55184
Email : caesarmarga.putri@gmail.com

ABSTRACT
Budget is a planning and control tool. As a control tool, budget measure magerial
performance by comparing the actual performance and the budget so efficiency and
effectivity can be identified. In budgeting, involvement of human behavior aspect of
individuals that taking part in budgeting must be focused. Behavioral aspect that involved
in budgeting refer to budgeting goal characteristic: budgetary participation, budget goal
difficulty, budgetary evaluation (supportive and punitive), budgetary feedback andbudget
goal clarity. The five aspects of budgeting goal characteristicare espected having an effect
on managerial performance. This study focused on the managerial performance on bank
sector in Yogyakarta region. The result shows that five characteristics of budgeting goal
characteristic have a positive effect on managerial performance.

Keywords: budgetary participation, budget goal difficulty, budgetary evaluation


(supportive and punitive), budgetary feedback and budget goal clarity, managerial
performance.

ABSTRAK
Anggaran merupakan alat perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian. Salah
satu fungsi anggaran adalah sebagai alat pengendalian menunjukkan bahwa anggaran
mengukur kinerja manajerial (manajerial performance). Dengan membandingkan kinerja
aktual dengan kinerja yang ditargetkan dalam anggran, sehingga akanterlihat efektifitas
dan efisiensi dari kinerja manajerial. Dalam penganggaran harus diperlihatkan
keterlibatan aspek prilaku manusia terutama bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
penyusunan anggaran. Aspek prilaku yang terlibat dalam penyusunan anggaran ini
diperinci dalam karakteristik sasaran penganggaran yang meliputi: budgetary
participation, budget goal difficulty, budgetary evaluation (supportive and punitive),
budgetary feedback dan budget goal clarity. Dari kelima aspek tersebut diatas dapat
dikatakan bahwa anggaran sangat potensial sebagai alat manajerial yang bermanfaat
karena anggaran berpengaruh langsung terhadap individu-individu dalam organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik sasaran penganggaran
terhadap knerja manajerial, studi empiris bank-bank di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelima karakteristik partisipasi penganggaran berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.

Informatics and Business Institute Darmajaya 17


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

Kata Kunci: budgetary participation, budget goal difficulty, budgetary evaluation


(supportive and punitive), budgetary feedback dan budget goal clarity, kinerja manajer.

I. PENDAHULUAN manajemen untuk jangka waktu tertentu


Di dalam sebuah perusahaan, dan merupakan suatu alat untuk
proses perencanaan (planning), membantu mengkoordinasikan kebutuhan
pengendalain (controlling) dan yang harus dilakukan untuk
pengambilan keputusan (decision mengimplementasikan rencana (Foster,
making) sulit untuk dipisahkan karena 2003). Anggaran merupakan alat
ketiga proses tersebut memiliki peran perencanaa (planning) sekaligus alat
yang penting dalam pengelolaan suatu pengendalian (controlling). Perencanaan
perusahaan. Pencapaian tujuan dan adalah melihat kedepan, menentukan
sasaran perusahaan merupakan salah satu tindakan yang harus diambil untuk
perencanaan startegis. Manajemen harus mewujudkan tujuan. Pengendalian adalah
bisa menciptakan strategi-strategi yang melihat kebelakang, menentukan yang
baik serta mampu mengimplementasikan sebenarnya terjadi dan
dalam program-program guna mencapai membandingkanya dengan perencanaan
tujuan dan sasaran. (Handen dan Mowen, 2000). Disini
Peusahaan yang dikelola tanpa anggaran memiliki peran kunci dalam
menggunakan perencanaan strategis akan perencanaan, pengendalian dan
mengalami terlalu banyak masalah. pengambilan keputusan.
Perencanaan strategis memiliki manfaat Salah satu fungsi anggaran
yang penting dalam memfasiitasi alokasi sebagai alat pengendalian menunjukkan
sumber daya yang optimal. Hal ini bahwa anggaran itu mengukur kinerja
dikarenakan perencanaan strategis manajerial. Dengan membandingkan
membatasi rentang dari beberapa antara kinerja aktual dengan tingkat
alternative strategi. Perencanaan strategis kinerja yang ditargetkan, sehingga akan
memfokuskan pada aktivitas-aktivitas terlihat efektifitas dan efisiensi daki
jangka panjang sedangkan anggaran kinerja manajerial. Manajerial
memfokuskan pada aktivitas-aktivitas performance adalah ukuran seberapa
jangka pendek. efisien dan efektif seorang manajer dalam
Anggaran didefinisiskan sebagai mennetapkan dan mencapai tujuan yang
kspresi kuantitatif dari suatu rencana memadai (stoner dan Gilbert, 2006).
yang diajukan atas suatu tindakan oleh Kinerja manajerial dapat juga diartikan

18 Informatics and Business Institute Darmajaya


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

sebagai kemampuan manajer dalam memungkinkan akan menghasilkan target


melaksanakan tugas yang menjadi yang mudah atau tidak sejalan dengan
tanggungjawabnya seperti mejaga tujuan perusahaan, sehinggaharus
kualitas produk, kuantitas produk, dikendalikan dengan baik.
ketepatan waktu produk, pengembangan Proses penyusuanan anggaran
produk baru, pengembangan personel, yang efektif, bisa diperoleh dari
pencapaian anggaran, pengurangan biaya penggabungan pendekatan top-down dan
(peningkatan pendapatan) dan urusan bottom-up. Gabungan dari dua
public (Nouri dan Paker, 1998). pendekatan ini dimulai dimulai dengan
Proses penyusunan anggaran dibuatnya pedoman pengganggaraan oleh
merupakan proses negosiasi antara manajer tingkat atas. Kemudian manajer
manajer tingkat bawah atau manajer pusat pertangungjawaban membuat draft
pusat pertanggungjawaban. Penyusuan pertama anggaran untuk pusat tanggung
anggaran bisa menggunakan metode top- jawab mereka berdasarkan pedoman
down atau bottom-up bahkan dengan manajer tingkat atas. Manajer tingkat atas
menggunakan keduanya secara bersama- kemudian meninjau usulan anggaran
sama. Dengan menggunakan metode top- yang dibuat oleh manajer pusat
down manajer tingkat atas menentapkan pertanggungjawaban. Hasil negosiasi
aggaran abagi manajer tingkat bawahnya. antara manajer tingkat atas dan manajer
Sedangkan metode buttom-up manajer pusat pertanggungjawaban berupa
tingkat yang lebih rendah berpartisipasi taksiran besarnya sumberdaya yang akan
dalam menentukan besarnya anggaran. digunakan selama periode tertentu.
Kedua pendekatan ini dilakukan secara Hal utama yang harus
terpisah dan menimbulkan beberapa diperhatikan dalam proses penyusunan
kelemahan. Pendekatan top-down anggaran adalah aspek keperilakuan. Hal
menimbukan kurangnya komitmen dari ini dikarenakan anggaran nantinya akan
manajer tingkat yang lebih bawah digunakan untuk mengevaluasi kinerja
sehingga membahayakan keberhasilan manajer perusahaan itu sendiri. Karena
rencana tersebut. Sedangkan pendekatan besarnya peran aspek keperilakuan dalam
bottom-up kemungkinan proses penyusunan anggaran tersebut
akanmenumbuhkan komitmen bersama sudah banyak penelitian dilakukan. Salah
dalam mencapai tujuan yang satunya penelitian mengenai pengaruh
direncanakan. Namun pendekatan ini karakteristik sasaran penganggaran

Informatics and Business Institute Darmajaya 19


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

terhadap sikap dan prestasi manajerial Penelitian yang sekarang ini


(Kenis, 1979). Penelitian tersebut menilai dilakukan lebih banyak bagi perusahaan
pengaruh karakteristik anggran terhadap manufaktur dan sedikit sekali pada bank.
kinerja manajerial. Kelima karakteristik Pada dasarnya anggarn yang dignakan di
yang dipakai dalam penelitian tersebut bank dan perusahaan manufaktur adalah
adalah budgetary participation, budget sama. Perbedaanya terletak pada bentuk
goal efficiency, budgetary evaluation, dan jenis usahanya. Namun dalam
budgetary feedback dan budget goal menyusun anggaran bank ditemui banyak
clarity. Dari kelima aspek tersebut dapat kesulitan (Muljono, 1995). Kesulitan
dikatakan bahwa anggaran sangat kesulitan tersebut antara lain, produk
potesial sebagai alat manajerial yang bank yang sifatnya abstrak, ada kurs
bermanfaat karena anggaran berpengaruh berbagai mata uang asing yang cepat
langsung terhadap individu-individu berubah, besarnya alat likuid yang
dalam organisasi. Oleh karena itu, saat ini dimiliki di industry ini, dan adananya
anggaran dikaitkan langsung dengan prinsip prudential banking.
perilaku manusia dalam organisasi. Kenis Penelitian-penelitian terdahulu
(1979) menyatakan bahwa ada hubungan sudah banyak yang meneliti mengenai
positif antara partisipasi dalam pengaruh karakterisktik anggaran
penyusunan anggaran dan kejelasan terhadap kinerja manajerial sejauh ini
sasasran anggaran terhadap sikap yang baru mengambil objek perusahaan
berhubungan dengan pekerjaan. Morenti manufaktur dan rumah sakit. Melihat
(2002) menyipulakan bahwa partisipasi beberapa perbedaan karakteristik dari
penganggaran, umpan balik perusahaan perbankan dengan perusahaan
penganggaran berpengaruh positif manufaktur tersebut maka dalam
terhadap kinerja manajerial, Namun ada penelitian ini peneliti mencoba meneliti
penelitian lain yang menyatakan bahwa dalam konteks perbankan. Dalam
tidak ada hubungan yang signifikan penelitian ini, peneliti mengambil objek
antara karakteristik anggaran dengan penelitian yang digunakan adalah bank-
kienrja manejer (Minarti, 1996). bank di Yogyakarta.
Lindquist (1995) menginvetigasi Penelitian ini bertujuan untuk
pengaruh langsung dan interaktif mengetahui pengaruh karakteristik
partisipasi terhadap kinerja. sasaran penganggaran terhadap knerja

20 Informatics and Business Institute Darmajaya


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

manajerial, studi empiris bank-bank di manajer dalam melaksanakan tanggung


Daerah Istimewa Yogyakarta. jawabnya terhdap kualitas produk,
kuantitas produk, ketepatan waktu
II. LANDASAN TEORI produk, pengembangan produk baru,
Bank pengembangan personel, pencapaian
Bank didefinisikan sebagai badan anggaran, pengurangan biaya, dan urusan
usaha yang menghimpun dana dari pubik (Govindarajan dan Gupata, 1985;
masyarakt dalam bentuk simpaan dan Nouri dan Paker, 1998).
menyalurkanya kepada masyarakat dalam Mahoney et al. (1963)
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk mendefinisikan kinerja kedalam bentuk
lainya dalam rangka meningkatkan taraf kinerja manajerial berdasarkan fungsi-
hidup rakyat kecul (UU No.10 Tahun fungsi manajemen, meliputi perencanaan,
1998). investigasi, pengkoordinasian, evaluasi,
Menurut kegiatanya bank dibagi pengawasan, pemilihan staff, negosiasi,
menjadi bank umum dan bank dan perwakilan dalam masing-masing
perkreditan. Bank umum dalah bank yang fungsi dalam bentuk kinerja manajerial
melaksanakan kegiatan usaha secara ini, sehingga diharapkan akan terjalin
konvensional dan atau berdasarkan komunikasi dan koordinasi sebagai
syariah yang dalam kegiatannya sarana pertukaran informasi dalam
memberikan jasa dalam lalu lintas penyusunan anggranan untuk
pembayaran. Sedangkan bank perkreditan meningkatkan kinerja anggaran
adalamh bank yang melaksanakan organisasi.
kegiatan usaha secara konvensional dan Sanusi, Anuar (2015),The results
atau berdasarkan syariah yang dalam of data analysis shows that (1) the
kegiatanya tidak memberikan jasa dalam Information Systems Strategy of a
lalulintas pembayaran. significant and positive impact on
Konsep Kinerja performance managerial, (2)
Kinerja manejerial didefinisikan empowerment of human resources
sebagai seberapa efisien dan efektif directly affects on performance
seseorang manajer menetapkan dan managerial, (3) governance directly
mencapai tujuan yang memadai (Stoner affects managerial performance.
dan Gilbert, 1996). Dilain pihak, kinerja Evaluasi kinerja dalah evaluasi
manajer diartikan sebagai kemampuan formal dari kinerja karyawan dan

Informatics and Business Institute Darmajaya 21


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

potensial untuk perkembangan dimasa diperoleh hasil yang lebih baik dalam
yang akan datang (Gibson, et al. 1991). kinerja manajerial (Swierinng dan
Menurut Gibson terdapat dua ujuan Moncue, 1975).
umum dari evaluasi kinerja. Pertama Karakteristik Penganggaran dan
untuk mencapai suatu evaluative atau Kinerja manajer
judgmental yaitu kesimpulan tentang Karakteristik anggaran
kinerja suatu pekerjaan. Kedua untuk menururut Kenis (1979) adalah sebagai
mengembangkan karyawan sesuai sistem. berikut:
Selain itu evaluasi kinerja bisa digunakan a. Partisipasi penganggaran
dalam pengambilan keputusan gaji, (budgetary Participation)
kenaikan pangkat, mempertahankan dan Anggaran memiliki peranan
menghentikan karyawan. penting dalam perencanaan dan
Konsep Anggaran pengendalian jangka pendek bagi suatu
Anggaran didefinisikan sebagai organisasi perusahaan. Penyususnan
ekspresi kuantitatif dari suatu rencana anggaran organisasi perusahaan lebih
yang diajukan atas suatu tindakan oleh menekankan pada bentuk partisipasi
manajemen untuk jangka waktu tertentu bawahan. Partisipasi anggaran memiliki
dan merupakan sebuah alat untuk dampak positif terhadap motivasi
membantu mengkoordinasikan kebutuhan managerial karrena dua alas an. Pertama
apa yang harus dilakukan untuk adanya kemungkinan penerimaan yang
mengimplementasikan rencana (Foster, lebih besar atas target yang telah
2003). Anggaran seperti rencana formal ditetapkan jika anggaran ini melibatkan
dari suatu tindakan yang diungkapakan bawahan dibanding bila anggaran itu
dalam satuan moneter (Morse, 2003). dipaksakan secara eksternal. Kedua
Penganggaran mencakup penyususnan anggaran partisipatif adalah
perencanaan operasional yang terinci, petrukaran informasi yang efektif karena
pembanding hasil operasi yang aktual informasi tersebut berasal dari pihak-
dengan perencanaanya dan evaluasi pihak yang paling mengetahui pasar,
terhadap penyimpangan yang terjadi. yang kemudian mengkomunikasikan
Tujuan penganggaran adalah untuk terhadap atasan (Anthony dan
mempengaruhi manajemen dalam Govindarajan, 2004)
merencanakan, mengkoordinasikan dan Adanya partisipasi dalam
mengendalikan aktivitas organisasi agar peroses penyususnan anggaran akan

22 Informatics and Business Institute Darmajaya


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

mendorong individu yang terlibat dalam H2: tingkat kesulitan dalam anggaran
proses penyususnan anggaran dan berpengaruh positif terhadap kinerja
bertanggung jawab terhadap pencapaian maanjerial.
target akan lebih berusaha meningkatkan c. Evaluasi anggaran (Budgetary
kinerjanya. Hal ini disebabkan adanya evaluation)
rasa tanggungjawab atas pencapaian Evaluasi anggaran mengacu
target yang mereka terapkan sendiri. pada usaha untuk mengetahui besarnya
H1: Partisipasi dalam penganggaran penyimpangan yang terjadi antara
berpengaruh posistif terhadap kinerja anggaran dan kinerja aktual pada masing-
manajerial. masing pusat pertanggungjawaban.
b. Tingkat kesulitan anggaran Sehingga akan diketahui kinerja manajer
(budget goal difficulty) pusat pertanggungjawaban tersebut.
Suatu anggaran yang sulit Evaluasi tersebut bertujuan untuk
dicapai menyebabkan para manajer mengetahui prestasi manajer, sehingga
merasa frustasi karena kemungkianan dapat dijadikan dasar dalam
adanya penyimpangan yang tidak memeberikan imbalan atau promosi serta
memenguntungkan. Sedangkan suatu hukuman sesuai dengan hasil yang telah
anggaran yang terlalu mudah dicapai dicapai oleh manajer tersebut. Suatu
akan mengakibatkan para manajer tidak pendekatan hukuman misalnya akan
merasa tertantang karena tanpa berusaha mengarah pada tindakan negatif dan
dengan sungguh-sungguh target tidak motivasi rendah. Sehingga pendekatan
akan tercapai. Apabila anggaran susah suportif mungkin akan mengarah pada
untuk dicapai maka akan ada tindakan positif (Welsch, 1976).
kemungkianan manajer untuk melakukan H3: evaluasi anggaran dukungan
tindakan-tindakan jangka pendek yang (supportive) berpengaruh positif terhadap
mungkin tidak sesuai dengan jangka kinerja manajerial.
panjang perusahaan. Oleh sebab itu H4: evaluai anggaran hukuman
anggaran sebaiknya mudah dicapai. (puntitive) berpengaruh positif terhadap
Anggaran yang mudah dicapai akan kinerja manajerial.
memberikan dampakpositif bagi manajer d. Umpan balik (budgetary feedback)
dalam memotivasi dirinya dalam Umpan balik adalah informasi
mencapai target yang diinginkan. yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi atau mengkoreksi langkah-

Informatics and Business Institute Darmajaya 23


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

langkah yang sedang diambil untuk jelas dapat menimbulkan ketidak pastian
mengimplementasikan rencana (Hansen dalam pelaksanaan.
dan Mowen, 2000). Dengan adanya Menurut Gibson et al (1998),
umpan balik ini manajer maupun pada umumnya semakin sulit suatu
karyawan akan dapat memutuskan tujuan, semakin tinggi pula suatu prestasi
apakah implementasi akan terus yang akan dicapai sepanjang tahun
dilakukan atau melakukan tindakan tersebut disepakati oleh pihak-pihak yang
korektif agar tindakan-tindakan yang terlibat. Kejelasan sasaran anggaran yang
dilakukan kembali sesuai dengan rencana tidak jelas akan menimbulkan
awal. Umpan balik anggaran melibatkan keengganan untuk mencapainya
pengujian kinerja manajer yang telah lalu H6: kejelasan sasaran anggaran
dan sistematis mengungkapkan cara-cara berpengaruh positif terhadap kinerja
alternative untuk membuat keputusan manajerial.
yang lebih baik dimasa datang.
Umpan balik merupakan III. METODE PENELITIAN
variable motivasi yang peting untuk Populasi Dan Sampel
diketahui oleh anggota organisasi. Jika Populasi adalah keseluruhan
mereka tidak mengetahui hasil dari usaha orang, kejadian atau segala sesuatu.
yang telah dilakuakan, berarti mereka Sedangkan sampel adalah sebagian
tdak bisa menilai apakah usaha mereka terpilih dari populasi yang akan diteliti
berhasil atau gagal. Tidak adanya umpan (Sekaran, 2003). Data yang digunakan
balik anggaran akan mengakibatkan dalam penelitian ini adalah data primer.
anggota organisasi tidak terdorong untuk Data primer adalah sumber data
lebih meningkatkan kinerjanya. penelitian yang diperoleh langsung dari
H5: Umpan balik anggaran (feedback) sumber asli (tidak melalui media
berpengaruh positif terhadap kinerja perantara) (Indriantoro dan Supomo,
manajerial. 2002). Metode pengumpulan data dalam
e. Kejelasan sasaran anggaran penelitian ini adalah metode survei
(Budget goal clarity) dengan kuesioner. Dengan menggunakan
Hasil penenlitian Ivancevich metode ini, pengumpulan data primer
(1995) mendukung pendapat yang dilakukan dengan cara membagikan
mengatakan bahwa sasaran yang tidak kuesioner ke responden. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh bank umum

24 Informatics and Business Institute Darmajaya


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

(Konvensional dan Syariah) yang berada pertanyaan pada kuesioner mampu


di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. mengungkapkan apa yang akan diukur
Pengukuran Variabel oleh kuesioner tersebut. Pengujian
Variabel idependen dilakukan dengan membandingkan antara
Variabel independen adalah correlated item-total correlation dengan r
variable yang memepngaruhi variabel table.
dependen lain baik secara positif maupun Uji reliabilitas adalah alat untuk
negative (Sekaran, 2000). Variabel mengukur suatu kuesioner yang
independen dalam peneitian ini adalah merupakan indicator dari variable
karakteristik sasaran penganggaran yang konstuk. Suatu kuesioner dikatakan
dijabarkan ke dalam enam variabel reliable apabila jawaban seseorang atas
independen komponen dari karakteristik pertanyaan tersebut konsisten atau stabil
sasaran penganggaran. Untuk mengukur dari wkatu ke waktu. Uji reliabilitas yang
variable independen digunakan kuesioner digunakan menggunakan Cronbach alfa.
dengan Skala Likert yang dikutip dari Uji Persyaatan Regresi Linier
penelitian Kenis (1979) dan dilakukan Dalam uji persyaratan linier ini
pengembangan. digunkan uji multikolinieritas, uji
Variabel dependen heterokedastisitas, uji autokorelasi dan uji
Variabel dependen adalah normalitas.
variable yang dipengaruhi oleh variabel Uji multiolinieritas bertujuan
independen. Instrument yang digunakan untuk menguji apakah model regresi
untuk menilai kinerja manajemen. ditentukanoleh adanya kolerasi antar
Variabel dependen dalam penenlitian ini variabel independen. Model regresi yang
adalah kinerja manajerial. Pengukuran baik seharusnya tidak terjadi korelasi
variabel dependen berbentuk self antara variabel independen. Uji
ratingerial menggunakan istrumen yang multikolinieritas dilakukan dengan
dikembangkan oleh Mahoney et al. 1963. tolerance value dan variance inflation
Pengujian data factor (VIF).
Sebelum data diolah, maka data Uji heterokedastisitas bertujuan
akan diuji validitas dan reliabilitasnya. untuk menguji apakah dalam model
Uji validitas untuk mengukur sah atau regresi terjadi kesamaan varian dari
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu residual. Suatu model regresi yang baik
kuesioner dinyatakan tidak valid jika

Informatics and Business Institute Darmajaya 25


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

adalah yang tidak terjadi apakah semua variable independen yang


heterokedastisitas. dimasukkan dalam model mempunyai
Uji autokorelasi bertujuan untuk pengaruh secra bersama-sama terhadap
menguji apakah dalam model regresi variable dependen atau terikat. Koefisien
linier ada korelasi antara kesalahan determinasi (R) digunakan untuk
pengganggu pada periode t dengan mengetahui besarnya pengaruh variable
kesalaahan pengganggu pada periode t-1. independen terhadap variable dependen.
Uji ini untuk mengetahui apakah terjadi
hubugan antara satu responden dengan IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
yang lainya. Pengujian autokorelasi Populasi dan Sampel
dalam penelitian ini menggunakan Dari 28 bank umum yang berada
Durbin Watason. di Daerah Istimewa Yogyakarta, hanya
Uji normalitas bertujuan untuk 24 bank yang bersedia untuk mengisi
menguji apakah dalam model regresi kuesioner. Selama proses pengambilan
variabel pengganggu atau residual data, kuesioner yang disebar sebanyak 58
memiliki distribusi normal. Uji eksemplar dan hanya 40 kuesioner yang
normalitas dilakukan dengan uji statistik bisa diolah. Dalam penelitian ini,
sederhana yang dapat dilakukan dengan karakteristik responden dibagi menjadi:
melihat nilai kurtosis dan skeweness dari
residual. Tabel 1 Responden Berdasarkan Usia
Pengujian Hipotesis Usia Frekuensi Presentase
Hipotesis dalam penelitian ini 23-26 8 20%
27-30 8 20%
diuji menggunakan uji regresi berganda
31-34 2 5%
(multiple linier regression). Uji model 35-38 5 13%
analitis yang digunakan dalam penelitian 39-42 4 10%
43-46 2 5%
ini adalah uji t, Uji F dan Uji koefisien
47-50 1 3%
determinasi. 51-54 10 25%
Uji t pada dasarnya jumlah 40 100%

menunjukkan seberapa jauh pengaruh Sumber: Data diolah 2017

satu variable independen terhadap


variable dependen. Pengajuan dilakukan
dengan membandingkan t-hitung dengan
t-tabel. Uji F pada dasarnya menunjukkan

26 Informatics and Business Institute Darmajaya


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

Tabel 2 Responden Berdasarkan Lama lebih besar dari 0,6, maka hasil
Jabatan pengukuran dalam penelitian ini
Lama Jabatan Frekuensi Presentase dinyatakan reliable.
1-6 8 20% Uji Persyaratan Regresi liner
7-12 8 20% Uji multikolinieritas digunakan
13-18 2 5%
untuk mengetahui apakah terdapat
19-24 5 13%
korelasi Antara variable independen.
25-30 4 10%
31-36 2 5% Model yang baik adalah tidak terdapat
jumlah 40 100% multikolinieritas. Dari uji ini tidak
Sumber: Data diolah 2017 terdapat multikolineritas karenai hasil
pengujian multikolenieritas menunjukkan
Tabel 3 Responden Berdasarkan Jenis nilai VIF < 10.
Kelamin Uji Heterokedastisitas dilakukan
Jenis kelamin Frekuensi Presentase untuk membuktikan apakah terjadi
Laki-laki 31 78% kesamaan varian dan residual satu
Perempuan 9 23% pengamatan ke pengamatan lain. Model
jumlah 40 100% regresi dalam penelitian ini tidak terjadi
Sumber: Data diolah 2017 heterokedastisitas.
Uji validitas dilakukan untuk Uji autokorelasi dilakukan untuk
mengukur sah atau tidaknya suatu menguji ada tidaknya hubungan Antara
kuesioner. Hasil uji validitas satu responden dengan responden lain.
menunjukkan bahwa keseluruhan butir Dari uji ini tidak terdapat autokorelasi
pertanyaan tersebut adalah valid. Dari dalam model ini.
hasil uji validitas menunjukkan faktor Uji normalitas ini bertujuan
loading seluruh item pertanyaan dalam untuk menguji apakah model regresi,
penelitian ini lebih besar dari 0,4. variable pengganggu memiliki distribusi
Sehingga instrument ini dinyatakan valid. normal. Dalam penelitian ini hasilnya
Dari uji reliabilitas menunjukkan menunjukkan bahwa data berdistribusi
bahwa keenam variable memiliki tingkat normal.
koefisien reliablitas yang tinggi. Hal ini Uji Hipotesis
mengindikasikan bahwa instrument Hipotesis adalah dugaan
pertanyaan tersebut konsisten dari waktu sementara atas masalah yang diuraikan,
ke waktu. Dilihat nilai cronbach alpha oleh karenanya harus diuji kebenaranya

Informatics and Business Institute Darmajaya 27


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

secara empiris. Hasil uji hipotesis dapat manajerial (Y). Dari analisis regresi
dilihat pada table berikut ini: diperoleh koefisien regresi 0.768 dan t-

Variabel
hitung 3.984, sedangkan pada taraf
B Std. error t
Konstanta -40.348 9.507 -4.244 signifikansi 5% diperoleh t-tabel 2.035.
Partisipasi dalam Penganggaran (X1) 0.559 0.174 3.215
Tingkat kesulitan sasaran penganggaran (X2) 0.768 0.193 3.984 Perbandingan antara t-hitung yang lebih
Evaluasi anggaran secara dukungan (X3) 0.528 0.217 2.432
Evaluasi anggaran secara hukuman (X4) 0.292 0.108 2.701 besar dari t-tabel mengindikasikan bahwa
Umpan balik anggaran (X5) 1.211 0.491 2.465
Kejelasan sasaran anggaran (X6) 0.402 0.155 2.597
hipotesis alternative diterima. Artinya
2
R = 0.654 F = 13.266 Sig = 0.000 n = 40 bahwa tingkat kesulitan sasaran
penganggaran berpengaruh positif dan
Uji t signifikan terhadap sasaran anggaran.
Uji t ini menunjukkan seberapa Hipotesis ketiga dalam
besar pengaruh satu variable independen penelitian ini menyatakan evaluasi
terhadap variable dependen. Apabila nilai anggaran secara dukungan (X3)
t hitung lebih besar dari t table maka berpengaruh positif terhadap kinerja
hipotesis nol ditolak. manajerial (Y). Dari analisis regresi
Hipotesis pertama dalam diperoleh koefisien regresi 0.528 dan t-
penelitian ini manyatakan bahwa hitung 2.432, sedangkan pada taraf
partisispasi dalam anggaran (X1) signifikansi 5% diperoleh t-tabel 2.035.
berpengaruh positif terhadap kinerja (Y). Perbandingan antara t-hitung yang lebih
Dari analisis regresi diperoleh koefisisen besar dari t-tabel mengindikasikan bahwa
regresi sebesar 0.559 dan t-hitung 3.215, hipotesis alternative diterima. Artinya
sedangkan pada taraf signifikansi 5% bahwa evaluasi anggaran secara
diperoleh t-tabel 2.035. Perbandingan dukungan positif dan signifikan terhadap
antara t-hitung yang lebih besar dari t- sasaran anggaran.
tabel mengindikasikan bahwa hipotesis Hipotesis keempat dalam
alternative diterima. Artinya bahwa penelitian ini menyatakan evaluasi
partisipasi dalam penganggaran anggaran secara hukuman (X4)
berpengaruh positif dan signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja
terhadap sasaran anggaran. manajerial (Y). Dari analisis regresi
Hipotesis kedua dalam diperoleh koefisien regresi 0.292 dan t-
penelitian ini menyatakan tingkat hitung 2.701, sedangkan pada taraf
kesuliatan sasaran penganggran (X2) signifikansi 5% diperoleh t-tabel 2.035.
berpengaruh positif terhadap kinerja Perbandingan antara t-hitung yang lebih

28 Informatics and Business Institute Darmajaya


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

besar dari t-tabel mengindikasikan bahwa sasaran penganggaran terhadap kinerja


hipotesis alternative diterima. Artinya manajerial pada bank-bank di Daerah
bahwa evaluasi anggaran secara hukuman Istimewa Yogyakarta. Dari hasil
positif dan signifikan terhadap sasaran pengujian dapat disimpulkan bahwa
anggaran. keenam variable dependen berpengaruh
Hipotesis kelima dalam positif terhadap kinerja manajerial. Hal
penelitian ini menyatakan umpan balik ini sejalan dengan hasil penelitian Sanusi
anggaran (X5) berpengaruh positif dan Septarina 2016., yaitu: the results of
terhadap kinerja manajerial (Y). Dari data analysis show that (1) the leadership
analisis regresi diperoleh koefisien of a significant and positive impact on
regresi 1.211 dan t-hitung 2.465, managerial performance, (2)
sedangkan pada taraf signifikansi 5% empowerment of human resources
diperoleh t-tabel 2.035. Perbandingan directly affects on managerial
antara t-hitung yang lebih besar dari t- performance, (3) governance directly
tabel mengindikasikan bahwa hipotesis affects managerial performance, (4) the
alternative diterima. Artinya bahwa leadership of a significant and positive
umpan balik anggaran positif dan impact on governance, (5) directly affects
signifikan terhadap sasaran anggaran. the organizational culture of good
Hipotesis keenam dalam governance, (6) human resources
penelitian ini menyatakan kejelasan empowerment significant and positive
sasaran anggaran (X6) berpengaruh impact on governance.
positif terhadap kinerja manajerial (Y).
Dari analisis regresi diperoleh koefisien V. SIMPULAN DAN SARAN
regresi 0.402 dan t-hitung 2.597, Simpulan
sedangkan pada taraf signifikansi 5% Berdasarkan temuan penelitian
diperoleh t-tabel 2.035. Perbandingan yang sudah diuraikan, maka dapat
antara t-hitung yang lebih besar dari t- disimpulkan bahwa:Partisipasi anggaran
tabel mengindikasikan bahwa hipotesis berpengaruh positif dan signifikan
alternative diterima. Artinya bahwa terhadap kinerja manajerial
kejelasan sasaran anggaran positif dan Dari hasil penelitian ini
signifikan terhadap sasaran anggaran menunjukkan bahwa keterlibatan atau
Dalam penelitian ini peneliti partisipasi para kepala divisi dalam
mengindikasikan pengaruh karakteristik penganggaran akan mempengaruhi secara

Informatics and Business Institute Darmajaya 29


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

signifikan terhadap kinerja mereka. Hal merupakan tingkatan dimana sasaran


ini berarti semakin tinggi partisipasi, penganggaran yang telah
semakin tinggi kinerja mereka. dicapaidijadikan sebuah variable
Kesulitan sasaran penganggaran motivasi. Hasil penelitian menunjukkan
secara signifikan berpengaruh positif bahwa umpan balik anggaran
terhadap kinerja manajerial tingkat berpengaruh positif dan signifikan
kesulitan sasaran anggaran disini terhadap kinerja manajerial. Semakin
diartikan sebagai kesulitan yan ideal, tinggi umpan balik anggaran maka
yaitu menantang dan membangkitkan kinerja manajerial akan semakin tinggi.
motivasi tetapi masih bisa dicapai. Dari Hal ini sesuai dengan konsep bahwa
hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengetahui hasil dari kinerja
tingkat kesulitan sasaran anggaran akan mereka lakukan berarati mereka bisa
mempengaruhi secara signifikan terhadap menilai apakah usaha mereka gagal atau
kinerja mereka. Semakin tinggi tingkat tidak.
kesulitan sasaran anggaran, maka kinerja Kejelasan sasaran anggaran
mereka juga akan tinggihal ini sesuai secara signifikan berpengaruh posistif
dengan jawavan mereka yang sebagian terhadap kinerja manajerial.Sasaran
besar menyatakan ketat namun masih anggaran yang tidak jelas akan
bisa dicapai. menimbulkan keengganan untuk
Evaluasi anggaran secara mencapainya.
dukungan dan hukuman berpengaruh Penelitian ini menunjukkan bahwa
positif dan signifikan terhadap kinerja karakteristik sasaran penganggaran secara
manajerial.Dari hasil penelitian parsial maupun bersama-sama
menunjukkan bahwa evaluasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja
baik secara dukungan maupun hukuman manajerial. Sehingga hasil penelitian
berpengaruh positif dan signifikan mendukung hipotesis yang diajukan.
terhadap kinerja manajer kepala divisi. Dalam penelitian ini penulis
Semakin tinggi evaluasi varian anggaran menyadari terdapatnya beberapa
dengan realisai maka semakin tinggi pula keterbatasan yang mempengaruhi hasil
kinerja manajerial. penelitian. Keterbatsan yang pertama,
Umpan balik anggaran secara sampel dalam penelitian ini terbatas pada
signifikan berpengaruh positif terhadap manajer/kepala divisi pada bank-bank
kinerja manajerial.Umpan balik anggaran yang berda di Daerah Istimewa

30 Informatics and Business Institute Darmajaya


Caesar Marga Putri Jurnal Manajemen Magister, Vol. 03. No.01, Januari 2017

Yogyakarta. Keterbatasan kedua, Accounting 5th. Edition. Shouth


westeren College Publishing.
pengukuran kinerja dilakukan dalam
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.
bentuk self-rating ataubisa terhadap 2002.Metodologi Penelitian
Bisnis. BPFE Yogyakarta.
ketepatan persepsi responden dalam
Kenis, Izzetin. 1979. The Accounting
menilai kinerja mereka. review: Effect of Budgeting Goal
Characteristic on Managerial
Saran
Attitude and Performance. The
Peneliti memberikan saran atas Accounting Review.
Lindquist, T.M. 1995. “Fairness as an
dasar kesimpulan diatas. Penelitian
antecedent to participative
selanjutnya diharapkan menggunakan alat budgeting: exam-ining the
effects of distributive justice,
ukur kualitatif dan kuantitatif sehingga
procedural justice and referent
hasilnya bisa lebih tepat. Selain itu cogni-tions on satisfaction and
performance”. Journal of
variable-variabel yang mungkin dapat
Management Accounting
mempengaruhi kinerja manajerial akan Research, 7, hlm. 122-147.
Mahoney, T.A., Thomas H., Jardee dan
lebh baik bla ditambah dengan variable
Stephen J. Carol. 1963.
lain, sehingga akan dilihat hubungan Development of Managerial
Performance a Research
yang elbih luas antara kienrja manajerial
Approch. South Westeren
dengan faktor-faktor yang Publishing.
Morse, Wayne J., James R Davis., Al. L.
mempengaruhinya.
Hartgraves. 2003.Management
Accounting: Astrategic
Approach, 3rd ed. South
DAFTAR PUSTAKA
Westeren Publisher.
Sekaran, Uma. 2003. Research Methods
for Business. John Wiley and
Anthony, Robert N, dan Vijay
Sons, Inc. United State of
Govindarajan. 2004.
America.
Management control system,
Sanusi, Anuar, en Linda Septarina. 2016.
11th ed. McGraw-Hill.
“Managerial Performance Model of
Foster, George; SrikanatM. Datar;
Private Higher Education in the
Charles T. Hongren. 2003.Cost
Accounting: A managerial South Sumatra”. Advances in
emphasis. Eleventh Edition. Economics, Business and
Prentice Hall, Pearson education Management Research, volume 14
International. 6th (ATLANTIS PRESS) 14 (Global of
Ghozali, Imam. 2005.Aplikasi Analisis Leadership education): 138–44.
Multivariate dengan Program ATLANTIS PRESS.
SPSS. Badan Penerbiy
Undang-undang Repulik Indonesia
Universitas Diponegoro.
Nomer 3 Tahun 2004: Tentang
Semarang.
Bank Indonesia. Citra Umbara.
Hansen, Don R dan Maryanne M.
Bandung.
Mowen. Management

Informatics and Business Institute Darmajaya 31

Anda mungkin juga menyukai