ABSTRACT
Budget is a planning and control tool. As a control tool, budget measure magerial
performance by comparing the actual performance and the budget so efficiency and
effectivity can be identified. In budgeting, involvement of human behavior aspect of
individuals that taking part in budgeting must be focused. Behavioral aspect that involved
in budgeting refer to budgeting goal characteristic: budgetary participation, budget goal
difficulty, budgetary evaluation (supportive and punitive), budgetary feedback andbudget
goal clarity. The five aspects of budgeting goal characteristicare espected having an effect
on managerial performance. This study focused on the managerial performance on bank
sector in Yogyakarta region. The result shows that five characteristics of budgeting goal
characteristic have a positive effect on managerial performance.
ABSTRAK
Anggaran merupakan alat perencanaan dan sekaligus sebagai alat pengendalian. Salah
satu fungsi anggaran adalah sebagai alat pengendalian menunjukkan bahwa anggaran
mengukur kinerja manajerial (manajerial performance). Dengan membandingkan kinerja
aktual dengan kinerja yang ditargetkan dalam anggran, sehingga akanterlihat efektifitas
dan efisiensi dari kinerja manajerial. Dalam penganggaran harus diperlihatkan
keterlibatan aspek prilaku manusia terutama bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
penyusunan anggaran. Aspek prilaku yang terlibat dalam penyusunan anggaran ini
diperinci dalam karakteristik sasaran penganggaran yang meliputi: budgetary
participation, budget goal difficulty, budgetary evaluation (supportive and punitive),
budgetary feedback dan budget goal clarity. Dari kelima aspek tersebut diatas dapat
dikatakan bahwa anggaran sangat potensial sebagai alat manajerial yang bermanfaat
karena anggaran berpengaruh langsung terhadap individu-individu dalam organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik sasaran penganggaran
terhadap knerja manajerial, studi empiris bank-bank di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelima karakteristik partisipasi penganggaran berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
potensial untuk perkembangan dimasa diperoleh hasil yang lebih baik dalam
yang akan datang (Gibson, et al. 1991). kinerja manajerial (Swierinng dan
Menurut Gibson terdapat dua ujuan Moncue, 1975).
umum dari evaluasi kinerja. Pertama Karakteristik Penganggaran dan
untuk mencapai suatu evaluative atau Kinerja manajer
judgmental yaitu kesimpulan tentang Karakteristik anggaran
kinerja suatu pekerjaan. Kedua untuk menururut Kenis (1979) adalah sebagai
mengembangkan karyawan sesuai sistem. berikut:
Selain itu evaluasi kinerja bisa digunakan a. Partisipasi penganggaran
dalam pengambilan keputusan gaji, (budgetary Participation)
kenaikan pangkat, mempertahankan dan Anggaran memiliki peranan
menghentikan karyawan. penting dalam perencanaan dan
Konsep Anggaran pengendalian jangka pendek bagi suatu
Anggaran didefinisikan sebagai organisasi perusahaan. Penyususnan
ekspresi kuantitatif dari suatu rencana anggaran organisasi perusahaan lebih
yang diajukan atas suatu tindakan oleh menekankan pada bentuk partisipasi
manajemen untuk jangka waktu tertentu bawahan. Partisipasi anggaran memiliki
dan merupakan sebuah alat untuk dampak positif terhadap motivasi
membantu mengkoordinasikan kebutuhan managerial karrena dua alas an. Pertama
apa yang harus dilakukan untuk adanya kemungkinan penerimaan yang
mengimplementasikan rencana (Foster, lebih besar atas target yang telah
2003). Anggaran seperti rencana formal ditetapkan jika anggaran ini melibatkan
dari suatu tindakan yang diungkapakan bawahan dibanding bila anggaran itu
dalam satuan moneter (Morse, 2003). dipaksakan secara eksternal. Kedua
Penganggaran mencakup penyususnan anggaran partisipatif adalah
perencanaan operasional yang terinci, petrukaran informasi yang efektif karena
pembanding hasil operasi yang aktual informasi tersebut berasal dari pihak-
dengan perencanaanya dan evaluasi pihak yang paling mengetahui pasar,
terhadap penyimpangan yang terjadi. yang kemudian mengkomunikasikan
Tujuan penganggaran adalah untuk terhadap atasan (Anthony dan
mempengaruhi manajemen dalam Govindarajan, 2004)
merencanakan, mengkoordinasikan dan Adanya partisipasi dalam
mengendalikan aktivitas organisasi agar peroses penyususnan anggaran akan
mendorong individu yang terlibat dalam H2: tingkat kesulitan dalam anggaran
proses penyususnan anggaran dan berpengaruh positif terhadap kinerja
bertanggung jawab terhadap pencapaian maanjerial.
target akan lebih berusaha meningkatkan c. Evaluasi anggaran (Budgetary
kinerjanya. Hal ini disebabkan adanya evaluation)
rasa tanggungjawab atas pencapaian Evaluasi anggaran mengacu
target yang mereka terapkan sendiri. pada usaha untuk mengetahui besarnya
H1: Partisipasi dalam penganggaran penyimpangan yang terjadi antara
berpengaruh posistif terhadap kinerja anggaran dan kinerja aktual pada masing-
manajerial. masing pusat pertanggungjawaban.
b. Tingkat kesulitan anggaran Sehingga akan diketahui kinerja manajer
(budget goal difficulty) pusat pertanggungjawaban tersebut.
Suatu anggaran yang sulit Evaluasi tersebut bertujuan untuk
dicapai menyebabkan para manajer mengetahui prestasi manajer, sehingga
merasa frustasi karena kemungkianan dapat dijadikan dasar dalam
adanya penyimpangan yang tidak memeberikan imbalan atau promosi serta
memenguntungkan. Sedangkan suatu hukuman sesuai dengan hasil yang telah
anggaran yang terlalu mudah dicapai dicapai oleh manajer tersebut. Suatu
akan mengakibatkan para manajer tidak pendekatan hukuman misalnya akan
merasa tertantang karena tanpa berusaha mengarah pada tindakan negatif dan
dengan sungguh-sungguh target tidak motivasi rendah. Sehingga pendekatan
akan tercapai. Apabila anggaran susah suportif mungkin akan mengarah pada
untuk dicapai maka akan ada tindakan positif (Welsch, 1976).
kemungkianan manajer untuk melakukan H3: evaluasi anggaran dukungan
tindakan-tindakan jangka pendek yang (supportive) berpengaruh positif terhadap
mungkin tidak sesuai dengan jangka kinerja manajerial.
panjang perusahaan. Oleh sebab itu H4: evaluai anggaran hukuman
anggaran sebaiknya mudah dicapai. (puntitive) berpengaruh positif terhadap
Anggaran yang mudah dicapai akan kinerja manajerial.
memberikan dampakpositif bagi manajer d. Umpan balik (budgetary feedback)
dalam memotivasi dirinya dalam Umpan balik adalah informasi
mencapai target yang diinginkan. yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi atau mengkoreksi langkah-
langkah yang sedang diambil untuk jelas dapat menimbulkan ketidak pastian
mengimplementasikan rencana (Hansen dalam pelaksanaan.
dan Mowen, 2000). Dengan adanya Menurut Gibson et al (1998),
umpan balik ini manajer maupun pada umumnya semakin sulit suatu
karyawan akan dapat memutuskan tujuan, semakin tinggi pula suatu prestasi
apakah implementasi akan terus yang akan dicapai sepanjang tahun
dilakukan atau melakukan tindakan tersebut disepakati oleh pihak-pihak yang
korektif agar tindakan-tindakan yang terlibat. Kejelasan sasaran anggaran yang
dilakukan kembali sesuai dengan rencana tidak jelas akan menimbulkan
awal. Umpan balik anggaran melibatkan keengganan untuk mencapainya
pengujian kinerja manajer yang telah lalu H6: kejelasan sasaran anggaran
dan sistematis mengungkapkan cara-cara berpengaruh positif terhadap kinerja
alternative untuk membuat keputusan manajerial.
yang lebih baik dimasa datang.
Umpan balik merupakan III. METODE PENELITIAN
variable motivasi yang peting untuk Populasi Dan Sampel
diketahui oleh anggota organisasi. Jika Populasi adalah keseluruhan
mereka tidak mengetahui hasil dari usaha orang, kejadian atau segala sesuatu.
yang telah dilakuakan, berarti mereka Sedangkan sampel adalah sebagian
tdak bisa menilai apakah usaha mereka terpilih dari populasi yang akan diteliti
berhasil atau gagal. Tidak adanya umpan (Sekaran, 2003). Data yang digunakan
balik anggaran akan mengakibatkan dalam penelitian ini adalah data primer.
anggota organisasi tidak terdorong untuk Data primer adalah sumber data
lebih meningkatkan kinerjanya. penelitian yang diperoleh langsung dari
H5: Umpan balik anggaran (feedback) sumber asli (tidak melalui media
berpengaruh positif terhadap kinerja perantara) (Indriantoro dan Supomo,
manajerial. 2002). Metode pengumpulan data dalam
e. Kejelasan sasaran anggaran penelitian ini adalah metode survei
(Budget goal clarity) dengan kuesioner. Dengan menggunakan
Hasil penenlitian Ivancevich metode ini, pengumpulan data primer
(1995) mendukung pendapat yang dilakukan dengan cara membagikan
mengatakan bahwa sasaran yang tidak kuesioner ke responden. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh bank umum
Tabel 2 Responden Berdasarkan Lama lebih besar dari 0,6, maka hasil
Jabatan pengukuran dalam penelitian ini
Lama Jabatan Frekuensi Presentase dinyatakan reliable.
1-6 8 20% Uji Persyaratan Regresi liner
7-12 8 20% Uji multikolinieritas digunakan
13-18 2 5%
untuk mengetahui apakah terdapat
19-24 5 13%
korelasi Antara variable independen.
25-30 4 10%
31-36 2 5% Model yang baik adalah tidak terdapat
jumlah 40 100% multikolinieritas. Dari uji ini tidak
Sumber: Data diolah 2017 terdapat multikolineritas karenai hasil
pengujian multikolenieritas menunjukkan
Tabel 3 Responden Berdasarkan Jenis nilai VIF < 10.
Kelamin Uji Heterokedastisitas dilakukan
Jenis kelamin Frekuensi Presentase untuk membuktikan apakah terjadi
Laki-laki 31 78% kesamaan varian dan residual satu
Perempuan 9 23% pengamatan ke pengamatan lain. Model
jumlah 40 100% regresi dalam penelitian ini tidak terjadi
Sumber: Data diolah 2017 heterokedastisitas.
Uji validitas dilakukan untuk Uji autokorelasi dilakukan untuk
mengukur sah atau tidaknya suatu menguji ada tidaknya hubungan Antara
kuesioner. Hasil uji validitas satu responden dengan responden lain.
menunjukkan bahwa keseluruhan butir Dari uji ini tidak terdapat autokorelasi
pertanyaan tersebut adalah valid. Dari dalam model ini.
hasil uji validitas menunjukkan faktor Uji normalitas ini bertujuan
loading seluruh item pertanyaan dalam untuk menguji apakah model regresi,
penelitian ini lebih besar dari 0,4. variable pengganggu memiliki distribusi
Sehingga instrument ini dinyatakan valid. normal. Dalam penelitian ini hasilnya
Dari uji reliabilitas menunjukkan menunjukkan bahwa data berdistribusi
bahwa keenam variable memiliki tingkat normal.
koefisien reliablitas yang tinggi. Hal ini Uji Hipotesis
mengindikasikan bahwa instrument Hipotesis adalah dugaan
pertanyaan tersebut konsisten dari waktu sementara atas masalah yang diuraikan,
ke waktu. Dilihat nilai cronbach alpha oleh karenanya harus diuji kebenaranya
secara empiris. Hasil uji hipotesis dapat manajerial (Y). Dari analisis regresi
dilihat pada table berikut ini: diperoleh koefisien regresi 0.768 dan t-
Variabel
hitung 3.984, sedangkan pada taraf
B Std. error t
Konstanta -40.348 9.507 -4.244 signifikansi 5% diperoleh t-tabel 2.035.
Partisipasi dalam Penganggaran (X1) 0.559 0.174 3.215
Tingkat kesulitan sasaran penganggaran (X2) 0.768 0.193 3.984 Perbandingan antara t-hitung yang lebih
Evaluasi anggaran secara dukungan (X3) 0.528 0.217 2.432
Evaluasi anggaran secara hukuman (X4) 0.292 0.108 2.701 besar dari t-tabel mengindikasikan bahwa
Umpan balik anggaran (X5) 1.211 0.491 2.465
Kejelasan sasaran anggaran (X6) 0.402 0.155 2.597
hipotesis alternative diterima. Artinya
2
R = 0.654 F = 13.266 Sig = 0.000 n = 40 bahwa tingkat kesulitan sasaran
penganggaran berpengaruh positif dan
Uji t signifikan terhadap sasaran anggaran.
Uji t ini menunjukkan seberapa Hipotesis ketiga dalam
besar pengaruh satu variable independen penelitian ini menyatakan evaluasi
terhadap variable dependen. Apabila nilai anggaran secara dukungan (X3)
t hitung lebih besar dari t table maka berpengaruh positif terhadap kinerja
hipotesis nol ditolak. manajerial (Y). Dari analisis regresi
Hipotesis pertama dalam diperoleh koefisien regresi 0.528 dan t-
penelitian ini manyatakan bahwa hitung 2.432, sedangkan pada taraf
partisispasi dalam anggaran (X1) signifikansi 5% diperoleh t-tabel 2.035.
berpengaruh positif terhadap kinerja (Y). Perbandingan antara t-hitung yang lebih
Dari analisis regresi diperoleh koefisisen besar dari t-tabel mengindikasikan bahwa
regresi sebesar 0.559 dan t-hitung 3.215, hipotesis alternative diterima. Artinya
sedangkan pada taraf signifikansi 5% bahwa evaluasi anggaran secara
diperoleh t-tabel 2.035. Perbandingan dukungan positif dan signifikan terhadap
antara t-hitung yang lebih besar dari t- sasaran anggaran.
tabel mengindikasikan bahwa hipotesis Hipotesis keempat dalam
alternative diterima. Artinya bahwa penelitian ini menyatakan evaluasi
partisipasi dalam penganggaran anggaran secara hukuman (X4)
berpengaruh positif dan signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja
terhadap sasaran anggaran. manajerial (Y). Dari analisis regresi
Hipotesis kedua dalam diperoleh koefisien regresi 0.292 dan t-
penelitian ini menyatakan tingkat hitung 2.701, sedangkan pada taraf
kesuliatan sasaran penganggran (X2) signifikansi 5% diperoleh t-tabel 2.035.
berpengaruh positif terhadap kinerja Perbandingan antara t-hitung yang lebih