“Riba”
Disusun Oleh :
1. Andi Miftahul Jannah(10200120111) 2. Afifah Afrianti.Z ( 10200120113) 3.
Riswanda (10200120117)
Penyusun
Gowa, 2021
ii
DAFTAR ISI
Sampul Proposal ..................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .................................................................................. 2
C. Maksud dan Tujuan
D. Manfaat
penelitian .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba ......................................................................................
3
B. Macam-macam .......................................................................................
3
C. Faktor penyebab Memakan Dan Di Haramkannya perbuatan Riba.......3
D. Larangan- larangan Riba dalam Al-Qur’an……………………………3
E. Dampak dan Hikmah Pelarangan Riba………………………………..3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Riba merupakan pendapat yang di peroleh secara tidak adil.Riba
telah berkembang sejak zaman jahiliyah hingga sekarang ini. Sejak
itu banyaknya masalah-masalah ekonomi yang terjadi di
masyarakat dan telah menjadi tradisi bangsa arab terhadap jual
beli maupun pinjam-meminjam barang dan jasa. Sehingga sudah
mendarah daging, bangsa arab memberikan pinjaman kepada
seseorang dan memungut biaya jauh di atas dari pinjaman awal
yang di berikankepada peminjam akibatnya banyaknya orang lupa
akan larangan riba.
Sejak datangnya Islam di masa Rasullullah saw. Islam telah
melarang adanya riba.Karena sudah mendarah daging, Allah SWT
melarang riba secara bertahap. Allah SWT
melaknathambahambanya bagi yang melakukan perbuatan riba.
Perlu adanya pemahaman yang luas, agartidak terjerumus dalam
Riba. Karena Riba menyebabkan tidak terwujudnya
kesejahteraanmasyarakat secara menyeluruh.
B. Maksud dan Tujuan
1. Apakah Pengertian Riba?
2. Apa saja macam-macam Riba?
3. Apa saja faktor Penyebab Memakan dan di Haramkannya
Perbuatan Riba?
4. Larangan-larangan Riba dalam Al-Qur’an?
5. Apa saja dampak dan Hikmah Pelarangan Riba?
C. Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Riba
2. Dapat mengetahui macam-macam Riba
3. Dapat memahami larangan-larangan Riba yang terdapat di
dalam Al-Qur’an
4. Mengetahui faktor Penyebab Memakan Dan Di
Haramkannya Perbuatan Riba
5. Mengetahui dampak Hikmah Pelarangan Riba
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba
Riba berarti menetapkan bunga atau melebihi jumlah pinjaman saat
pengembalian berdasarkan tertentu dari jumlah pinjaman pokok, yang
di bebankan kepada peminjam.
Riba secara bahasa bermakna: ziyadah ( tambahan ). Dalam pengertian
lain, secara linguistik riba berarti tumbuh dan membesar . Sedangkan
menurut istilah teknis , riba berarti pengambilan tambahan dari harta
pokok atau modal secara bathil.
Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, namun secara umum
terdapat benang merah yang menegaskan bahwa Riba adalah
pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual belimaupun pinjam-
meminjam secara bathil atau bertentangan dengan prinsip Muamalat
dalam Islam .
Dalam Islam memungut Riba atau mendapatkan keuntungan berupa
Riba pinjaman adalah haram. Ini di pertegas dalam Al-Qur’an Surah
Al- Baqarah ayat 275:”… padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan Riba…”
B. Macam-macam Riba
Menurut para fiqih, riba dapat dibagi menjadi 4 macam bagian,
yaitu sebagai berikut :
1. Riba Fadhl, yaitu tukar menukar dua barang yang sama
jenisnya dengan kwalitas berbeda yangdisyaratkan oleh orang
yang menukarkan. contohnya tukar menukar emas dengan
emas,perakdengan perak, beras dengan beras dan sebagainya.
2.Riba Yad, yaitu berpisah dari tempat sebelum ditimbang dan
diterima, maksudnya : orang yangmembeli suatu barang,
kemudian sebelum ia menerima barang tersebut dari si
penjual, pembelimenjualnya kepada orang lain. Jual beli
seperti itu tidak boleh, sebab jual beli masih dalamikatan
dengan pihak pertama.
3. Riba Nasi’ah yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang
berhutang disebabkan memperhitungkan waktu yang di
tangguhkan contoh: Aminah meminjam cincin 10 gram pada
Ramlan. Oleh Ramlan disyaratkan membayarnya tahun depan
dengan cincin emas sebesar 12gram, dan apa bila terlambat 1
tahun, maka tambah 2 gram lagi, menjadi 14 gram dan
seterusnya.Ketentuan melambatkan pembayaran satu tahun.
4. Riba Qardh, yaitu meminjamkan sesuatu dengan syarat ada
keuntungan atau tambahan bagiorang yang
meminjami/mempiutangi.Contoh : Ahmad meminjam uang
sebesar Rp. 25.000 kepada Adi. Adi mengharuskan dan
mensyaratkan agar Ahmad mengembalikan hutangnya kepada
Adi sebesar Rp. 30.000 Rp. 5.000 adalah riba Qardh.
ٰ َّ بط ُُُُْْه
ِْ الش يط ُْْنُ م َِْْنَ ا ل َم
س َّ يق ُو ُْم ال ََِِّّذ ْي ي َت َخ َ وْنَ ا ِِْلََّّّّْ َك َما َ َّ َّْيْنَ يأ َ كل ُ ُو َْْنَ ال ِر ٰبوا ْل
َْ يق ُو ُم َْ الَ ََِِّّذ
ٰذلِ ََْْك ب ِا َن ََُُّّه ْم قاَل ُُْْٓٓوا
اح ْل َّ ٰاللُّْ ا لب َي َْع َو َح َّر ْ َم ال ِر ٰبو ا ف َم نْ َج ۤا َء ْه َم َ انِ ََّما ا لب َي ْ ُع مِث ل ُْ ال ِر ٰبو ا َو
ِلى ٰاللّْ ِ ْۗۗ ْ َو َم نْ َع َْاْدَ فا َ ُو ٰۤل
َ ف َوا َم ُر ْْٓه ا
َََْْ سل َ ب ْه فا َ نت ٰ َهى فل َ ْه َما
ِ و ِع َظ ْة ِم نْ َّر
ب النا َّ ِْر ۗ ْ ه ُُْْم ف يِ َها
ُْ ص ٰح
َ ِٕى ََْْك ا
َْ ٰخلِ ُد
َوْن
Artinya: “orang-orang yang makan( mengambil) riba tidak dapat
berdirielainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan
setan lantaran (tekanan) penyakitnya gila. Keadaan mereka
yang demikian itu, adalah di sebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang- orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah di ambilnya
dahulu ( sebelum datang larangan): dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi
(mengambil riba),maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-
Baqarah:275)
ؕ
ۡاث ِّيم ۡ ۡ
َ ِب كلَُّ َكفا َّ ٍر
ُّ يح
ۡ
ُّ َص َد ٰق ِّت َو هال ٰل ُّ ل
ۡ
ِّ مح ُق هال ٰل ُّ ال ِّر ٰبوا َوي ُر
َّ بى ال َ ي
َ
ٓ ِّّٰ
ُضع ُُۡـ
ِّفۡو َن َ ال ِّـٰل َفاوُ ٰٰل ِٕٮ
ۡ ك ُه ُم ۡالم
Artinya: “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kami berikan agar dia
bertambah padaharta manusia, maka riba itu tidak
menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan
berupa Zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai
keridhoan Allah, maka ( yang berbuat demikian) itulah
orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).
(QS.Rum:39)
Dan di antara hadist yang terkait Riba adalah:
الر ٰۤب
ٰۤ لعن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أكل: عن جا بر رضي هللا عنه قال
( رواه مسلم وللبخارى نحوه من حديث أبي. ) ھم سواء: وموكلهوكاتبه َو شاھديه وقال
ۤ ٰۤ
جحيف ٰة
Artinya:“Dari Jabir ra., “Rasulullah saw., mengutuk pemakan riba,
wakilnya,dan penulisnya, serta dua orang saksinya. Mereka
itu semuanya sama-sama dikutuk.” (H.R. Muslimdan dan
alBukhari meriwayatkan hadis seperti itu dari Abu
Juhaifah).
ِّ َح َّدث ّنَِي َع ْب ُد الرَّ حْ َمنِّ بْنُ َع ْب ِّد ال ِّ َّـَّّل بْن،ٌ َح َّدث َنا ِّس َماك،ٌ َح َّدث َنا َ ُز َه ْير،س َ أْح َم ُد بْنُ يوُ ُن
َح َّدث َنا ََْـ
َوم ُْؤ ِّكلَ ُه،صلَّى هللاُ َعل ََْـْي ِّه َو َسل ََّم آ ِّك َل ال رِّ َبا َ َلع َن َرسوُ ُـل ال ِّ َّـَّّل: َقا َل،ِّعنْ أ ّ َِبيه،
َ َمسْ عوُ ٍد
ُب ه َ َو َشا ِّه َدهُ َو َكا ِّت
Artinya:"Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah
menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada
kami Simak, telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin
Abdullah bin Mas’ud, dari ayahnya, ia berkata; Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang yang makan riba,
orang yang memberi makan riba, saksinya dan penulisnya.(HR.
Abu Dawud).”
1) Pribadi seseorang
2) Kehidupan masyarakat
3) Ekonomi
Akibat- akibat buruk yang di jelaskan para ekonomi muslim dan
non muslim, di antaranya:
Pandangan tentang Riba dalam Islam dalam era kemajuan Zaman kini
juga mendorong maraknya perbankan syariah di mana konsep
keuntungan bagi penabung di dapat dari sistem bagi hasil bukan
dengan bunga seperti pada bank konvensional pada umumnya.
Karena, menurut sebagian pendapat bunga pada bank termasuk Riba.
Hal yang sangat mencolok dapat di ketahui bahwa bunga bank itu
termasuk Riba adalah di tetapkannya akad di awal hari ketika nasabah
menginvestasikan uangnya pada bank dengan tingkat suku bunga
tertentu, maka akan dapat di ketahui hasilnya dengan pasti. Berbeda
dengan prinsip bagi hasil yang hanya memberikan nisbah bagi hasil
untuk deposannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di tinjau dari berbagai penjelasan yang kami paparkan di atas
maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
Riba berarti menetapkan bunga atau melebihka. Jumlah pinjaman
saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah
pinjaman pokok, yang di sebabkan kepada peminjam. Riba secara
bahasa bermakna: Ziyadah (tambahan). Sedangkan menurut istilah
teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal
secara bathil. Macam-macam Riba yaitu: Riba Yad, Riba Jahiliyah ,
Riba Qardhi, Riba Fadli, dan Riba Nasi’ah .
Di masa sekarang ini Riba banyak di temukan bank konvensional.
Faktor-faktor yang melatar belakangi perbuatan memakan hasil riba
yaitu: Nafsu dunia kepada harta benda, serakah harta, tidak pernah
merasa bersyukur dengan apa yang telah Allah SWT berikan, Imannya
lemah, serta selalu ingin menambah harta dengan berbagai cara
termasuk Riba .
Allah SWT secara tegas melarang Riba yang terdapat di dalam
Al-Qur’an di antaranya pada:
1. QS. Ar- rum(30)
2. QS An-nisa' (4): 160-161
3. QS. Al- Imran (3): 130
4. QS. Al-Baqarah (2): 275,276,278 dan 279 Macam-macam
Riba ada 4 yaitu:
1. Riba Fadli (menukar dua barang yang sejenis tapi kualitas
berbeda)
2. Riba Qardhi ( meminjamkan dengan ada syarat bagi yang
mempiutangi)
3. Riba Yadh (bercerai dari tempat aqad sebelum timbang terima)
4. Riba Masa’ ( Nasi’ah) yaitu riba yang terjadi karena adanya
penundaan waktu pembayaran, dengan menetapkan adanya dua
harga yaitu harga kontan atau harga yang di naikan karena
pembayaran tertunda.
Dampak Riba pada Ekonomi : Riba (bunga) menahan pertumbuhan
ekonomi dan membahayakan kemakmuran nasional serta
kesejahteraan individual.
Riba (bunga) menyebabkan timbulnya kejahatan ekonom distorsi
ekonomi) seperti resesi, depresi, inflasi dan pengangguran.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. (2010). Riba (online. Tersedia
(http://id.wikipedia.org/wiki/Riba. [19 November2014].Amin
Isfandiar, Ali. (2014). Ayat Ekonomi tentang Riba (Riba dan Zakat)
. (online).Tersedia:http://iecourse.blogspot.com/2014/02/qs-
arrum30-39.html. [19 November2014].Amin Isfandiar, Ali.
(2014).
Ayat Ekonomi tentang Riba (riba sebelum Islam).(online) tersedia
:http://iecourse.blogspot.com/2014/02/qs-nisa-4-160-
161.html. [19 November 2014].Amin Isfandiar, Ali. (2014).
Ayat Ekonomi tentang Riba
(Riba Jahiliyah).http://iecourse.blogspot.com/2014/02/qs-ali-imran3-
130.html.
[19 November 2014].Anderta, Rio. (2014).
Riba : Hukum Riba, Macam-macam Riba dan Bahaya Riba
.(online). Tersedia: http://mata-air-
ilmupusatkecemerlangan.blogspot.com/2013/05/riba-
hukum- macam-bahaya.html. [25
November2014].Mu’adhom. dkk.
(2012). RIBA. (online).
Tersedia:http://albarkasi.blogspot.com/2012/12/riba.html.
[25 November 2014].